Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Cannaceae
Genus : Canna
Spesies : Canna hybrida L.
Nama Lokal : Bunga Tasbih
2.1.2 Manfaat dan kandungan kimia
Kegunaan tanaman tasbih belum banyak terungkap, namun biasanya dimanfaatkan sebagai tanaman hias dan bahan obat tradisional. Bunga
tasbih bisa digunakan sebagai obat penurun panas, tekanan darah tinggi, haid terlalu banyak, keputihan, sakit kuning, batuk darah, luka berdarah, dan jerawat.
Tanaman tasbih memiliki senyawa tanin dan saponin pada umbinya. Senyawa yang terkandung dalam tanaman tasbih terutama akarnya, antara lain fenol,
terpena, kumarin, dan alkaloida. Bagian yang dapat dimafaatkan adalah rimpang, daun, dan bunga dalam keadaan segar maupun kering Anonim, 2012.
2.2. Antosianin
Pigmen antosianin terdapat dalam cairan sel tumbuhan, senyawa ini berbentuk glikosida dan menjadi penyebab warna merah, biru, dan violet pada
banyak buah dan sayuran. Jika bagian gula dihilangkan dengan cara hidrolisis, tersisa bagian aglukon dan disebut antosianidin. Bagian gula biasanya terdiri atas
satu atau dua molekul glukosa, galaktosa, dan ramnosa. Struktur dasar terdiri atas 2-fenil-benzopirilium atau flavilium dengan sejumlah gugus hdroksil dan metoksi.
Universitas Sumatera Utara
Peningkatan jumlah gugus hidroksil cenderung meningkatkan warna menjadi lebih biru. Peningkatan jumlah gugus metoksil meningkatkan warna menjadi lebih
berona merah. Terdapat enam antosianidin yang umum yaitu pelargonidin, sianidin, delfinidin, peonidin, malvidin dan petunidin Deman, 1997.
Antosianin merupakan pewarna yang paling penting dan paling tersebar luas dalam tumbuhan. Secara kimia semua antosianin merupakan turunan suatu
struktur aromatik tunggal, yaitu sianidin, dan semuanya terbentuk dari pigmen sianidin ini dengan penambahan atau pengurangan gugus hidroksil atau dengan
metilisasi atau glikosilasi Harborne, 1987. Antosianin terdapat dalam semua tumbuhan tingkat tinggi, banyak
ditemukan dalam bunga dan buah, tetapi ada juga yang ditemukan dalam daun, batang, dan akar. Sebagian besar antosianin berwarna merah pada kondisi asam
dan berubah menjadi biru pada kondisi asam yang kurang. Selain itu, warna antosianin juga terpengaruh oleh suhu, oksigen dan sinar UV Anonim, 2011.
2.3 Ekstraksi
Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan menggunakan pelarut
cair. Dengan diketahuinya senyawa aktif yang terkandung dalam simplisia akan mempermudah pemilihan pelarut dan cara ekstraksi yang tepat Ditjen POM,
2000. Ekstraksi menggunakan pelarut didasarkan pada kelarutan komponen
terhadap komponen lain dalam campuran dimana pelarut polar akan melarutkan solute yang polar dan pelarut nonpolar akan melarutkan solute yang non polar
atau disebut dengan “like dissolve like” Ketaren, 1986.
Universitas Sumatera Utara
2.3.1 Cara ekstraksi
Ada beberapa metode ekstraksi menurut Ditjen POM 2000 yaitu : 1.
Maserasi Maserasi adalah proses penyarian simplisia menggunakan pelarut dengan
perendaman dan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur ruangan kamar.
2. Perkolasi
Perkolasi adalah cara penyarian yang dilakukan dengan mengalirkan cairan penyari melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi.
3. Refluks
Refluks adalah cara ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan
adanya pendingin balik. 4.
Sokletasi Sokletasi adalah ekstraksi dengan menggunakan pelarut yang pada umumnya
dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinu dan jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik.
5. Digesti
Digesti adalah maserasi kinetik dengan pengadukan kontinu pada temperatur yang lebih tinggi dari temperatur ruangan, yaitu secara umum dilakukan pada
temperatur 40-50
o
C. 6.
Dekok Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama dan temperatur sampai titik
didih air, yakni 30 menit.
Universitas Sumatera Utara
Ekstraksi antosianin umumnya menggunakan metode maserasi yaitu proses pengekstrakan simplisia menggunakan pelarut dengan beberapa kali
pengadukan pada temperatur ruangan Ditjen POM, 2000. Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat
aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau
serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan Ditjen POM, 1995.
2.4 Kulit
Kulit merupakan ”selimut” yang menutupi permukaan tubuh dan memiliki fungsi utama sebagai pelindung dari berbagai macam gangguan dan rangsangan
luar. Kulit terbagi atas dua lapisan utama, yaitu : 1.
Epidermis kulit ari, sebagai lapisan paing luar.
2. Dermis korium, kutis, kulit jangat.
Dari sudut kosmetika, epidermis merupakan bagian kulit yang menarik karena kosmetika dipakai pada epidermis. Lapisan epidermis terdiri atas stratum
korneum, stratum lusidium, stratum granulosum, stratum spinosum, dan stratum basalis Tranggono dan Latifah, 2007.
2.5 Bibir