38
ada aturan hukum untuk masalah yang dihadapi.
74
Pendekatan konseptual beranjak dari pandangan-pandangan dan doktrin-doktrin yang berkembang di
dalam ilmu hukum. Dengan mempelajari pandangan-pandangan dan doktrin- doktrin
75
di dalam ilmu hukum, peneliti akan menemukan ide-ide yang melahirkan pengertian-pengertian hukum, konsep-konsep hukum, dan asas-
asas hukum yang relevan dengan isu yang dihadapi. Pemahaman akan pandangan-pandangan dan doktrin-doktrin tersebut merupakan sandaran bagi
peneliti dalam membangun argumentasi hukum dalam memecahkan isu yang dihadapi.
76
D. Sumber-sumber Informasi Penelitian.
Tentang sumber-sumber ini, orang dapat membedakannya menjadi dua, yaitu sumber penyedia pengetahuan yang siap pakai dan sumber yang cuma
menyediakan materi-materi mentah data, yang masih harus diolah terlebih dahulu melalui metode tertentu, sebelum bisa menghasilkan pengetahuan
yang bisa dipakai untuk menjawab masalah yang diajukan. Sumber utama yang sering banyak dikenal oleh mereka yang pemula atau awam adalah para
guru, atau tokoh-tokoh berwibawa lain yang dipandang serba tahu dan mahatahu. Mereka yang pemula dan awam ini tinggal bertanya saja secara
langsung apa yang tak mereka ketahui. Pengetahuan yang mereka peroleh menurut dan lewat cara ini umumnya dapat diduga adalah juga pengetahuan-
pengetahuan hasil olahan yang “telah jadi dan telah disiapkan” atau yang
disebut
parate kennis
dalam bahasa Belanda.
77
Sumber lain dengan cara yang memerlukan motivasi dan aktivitas pencari pengetahuan yang sedikit lebih besaradalah pencarian jawab untuk
mengatasi ketidaktahuan lewat cara mencari dan membaca buku-buku referensi atau buku-buku teks yang umumnya juga ditunjukkan oleh guru.
Mencari dan membaca buku untuk menelusuri informasi-informasi yang termuat di dalamnya, untuk kemudian juga menseleksi mana yang akan
diperlukan, merupakan kegiatan yang lebih bersifat individual, dan karena itu
74
Ibid, hlm. 177.
75
Ibid, hlm. 135.
76
Ibid, hlm. 136.
77
Ibid, hlm. 59.
39
juga jelas memerlukan ketekunan yang lebih bersifat pribadi. Sekalipun pengetahuan yang diperoleh di sini adalah pengetahuan yang umumnya juga
bersifat siap pakai, namun berbeda dengan cara bertanya langsung mencari informasi dari sumber-sumber pustaka akan memberikan kesempatan kepada
para pencari informasi ini untuk membuktikan kemandiriannya, menguji ketekunannya, mengembangkan imanjinasinya di dalam
abstracto
, dan merasakan kepuasan, buah hasil suatu
self-achievements
.
78
Untuk memecahkan isu hukum dan sekaligus memberikan preskripsi mengenai apa yang seyogyanya, diperlukan sumber-sumber penelitian.
Sumber-sumber penelitian hukum dapat dibedakan menjadi sumber-sumber penelitian yang berupa bahan-bahan hukum primer dan bahan-bahan hukum
sekunder. Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang bersifat autoritatif, artinya mempunyai otoritas. Bahan hukum primer terdiri dari
perundang-undangan, catatan-catatan resmi atau risalah dalam pembuatan perundang-undangan dan putusan-putusan hakim. Adapun bahan-bahan
sekunder berupa publikasi tentang hukum yang bukan merupakan dokumen- dokumen resmi. Publikasi tentang hukum meliputi buku-buku teks, kamus-
kamus hukum, jurnal-jurnal hukum, dan komentar-komentar atas putusan pengadilan.
79
E. Sumber-Sumber Bahan Penelitian.