Mencoba Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah

PJOK SD KK I PJOK SD KK I 49 Pada pembelajaran kolaboratif kewenangan guru fungsi guru lebih bersifat direktif atau manajer belajar, sebaliknya, peserta didiklah yang harus lebih aktif. Jika pembelajaran kolaboratif diposisikan sebagai satu falsafah peribadi, maka ia menyentuh tentang identitas peserta didik terutama jika mereka berhubungan atau berinteraksi dengan yang lain atau guru. Dalam situasi kolaboratif itu, peserta didik berinteraksi dengan empati, saling menghormati, dan menerima kekurangan atau kelebihan masing-masing. Dengan cara semacam ini akan tumbuh rasa aman, sehingga memungkin peserta didik menghadapi aneka perubahan dan tntutan belajar secara bersama-sama. Hasil penelitian Vygotsky membuktikan bahwa ketika peserta didik diberi tugas untuk dirinya sediri, mereka akan bekerja sebaik-baiknya ketika bekerjasama atau berkolaborasi dengan temannya. Vigotsky merupakan salah satu pengagas teori konstruktivisme sosial. Pakar ini sangat terkenal dengan teori “Zone of Proximal Development” atau ZPD. Istilah ”Proximal” yang digunakan di sini bisa bermakna “next“. Menurut Vygotsky, setiap manusia dalam konteks ini disebut peserta didik mempunyai potensi tertentu. Potensi tersebut dapat teraktualisasi dengan cara menerapkan ketuntasan belajar mastery learning. Akan tetapi di antara potensi dan aktualisasi peserta didik itu terdapat terdapat wilayah abu-abu. Guru memiliki berkewajiban menjadikan wilayah “abu-abu” yang ada pada peserta didik itu dapat teraktualisasi dengan cara belajar kelompok. Seperti termuat dalam gambar, Vygostsky mengemukakan tiga wilayah yang tergamit dalam ZPD yang disebut dengan “cannot yet do”, “can do with help“, dan “can do alone“. ZPD merupakan wilayah “can do with help” yang sifatnya tidak permanen, jika proses pembelajaran mampu menarik pebelajar dari zona tersebut dengan cara kolaborasi atau pembelajaran kolaboratif.

4. Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Penjasorkes

Secara sederhana langkah-langkah pendekatan scientific dalam pembelajaran penjasorkes dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Mengamati

Langkah pertama dalam kegiatan pembelajaran penjasorkes adalah mengamati. Mengamati dalam pembelajaran penjasorkes diartikan bahwa peserta didik diajak Kegiatan Pembelajaran 2 50 untuk melihat, baik melihat melalui audio visual ataupun melalui gerakan-gerakan yang akan dipraktekkan atau di demonstrasikan oleh guru. Hal ini dimaksudkan untuk mengeksplorasi daya pikir peserta didik, sampai sejauh mana penguasaan awal tentang materi yang akan diberikan, Dari pengamatan ini nantinya guru akan lebih mudah ataupun sebaliknya lebih sulit memberikan materi tergantung dari hasil pengamatan yang dilakukan sebelumnya. Mengamati dalam pembelajaran penjasorkes ini bisa dilakukan dengan melihat tayangan visual seperti video atau film documenter bagi guru atau sekolah yang mempunyai sarana yang memadai. Tapi bagi guru atau sekolah yang tidak mempunyai sarana pendukung audio visual, mengamati bisa dilakukan tidak selalu dengan melihat tayangan, tetapi bisa juga dengan pengamatan langsung di lingkungan sekitar dengan membawa atau mengajak peserta didik keluar lingkungan sekolah misalnya memperhatikan aktivitas manusia dalam kegiatan sehari-hari atau melihat perilaku hewan. Materi pengamatan dalam pembelajaran ini yang akan diberikan harus sesuai dengan materi ataupun tujuan dari pembelajaran, jadi guru harus pandai atau selektif dalam memilih materi tayangan yang akan diberikan. Misalnya dalam materi pembelajaran passing bawah dalam permainan bola voli, maka video atau tayangan yang akan diberikan harus identik dengan permainan bola voli, baik permainan sesungguhnya ataupun permainan yang dimodifikasi. Selain mengamati video pembelajaran ataupun mengamati aktifitas manusia, seorang guru bisa memberikan contoh gambar baik foto maupun ilustrasi, yang berhubungan dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan. Setelah mengamati video ataupun tayangan gambar, peserta didik diberi kesempatan untuk memberikan pendapat, ataupun ulasan mengenai hal-hal yang baru mereka amati. Guru harus memberikan kesempatan sebanyak-banyaknya kepada peserta didik. Dengan langkah ini diharapkan guru akan bisa merangkum dari sekian banyak pendapat dan memberikan kesimpulan, sehingga langkah pembelajaran berikutnya guru dengan mudah akan merancangnya.