1 2
3 4
-
permukaan
- batas
- anesthesia
BTA -
Lesi kulit -
Tes lepromin Kering bersisik
Jelas Jelas
Hampir selalu negatif
Positif kuat 3+ Kering bersisik
Jelas Jelas
Negatif atau hanya 1+
Positif lemah Halus, agak berkilat
Dapat jelas atau dapat tidak jelas
Tak ada sampai tidak jelas
Biasanya negatif Dapat positif lemah
atau negative
Sumber : Adhi Djuanda, 2010: 76. Tabel 2.4 Diagnosis klinis menurut WHO 1995
PB MB
1 2
3
1. Lesi kulit makular datar, papul yang
meninggi, nodus 2. Kerusakan saraf
menyebabkan hilangnya
Sensasikelemahan otot yang dipersarafi oleh
saraf yang terkena - 1-5 lesi
- hipopigmentasieritema - distribusi tidak simetris
- hilangnya sensasi yang jelas
- hanya satu cabang saraf -
5 lesi -
distribusi lebih simetris
- hilangnya sensasi
kurang jelas -
banyak cabang saraf
Sumber : Adhi Djuanda, 2010: 77.
2.1.4 Pemeriksaan Laboratorium Penyakit Kusta
2.1.4.1 Pemeriksaan Bakteriologik
Tujuan pemeriksaan
bakteriologik
adalah membantu menentukan diagnosis, membantu menentukan klasifikasi, menilai hasil pengobatan, dan
mencurigai resistensi terhadap obat. Bahan pemeriksaan meliputi apusan kulit, kerokan hidung selaput lendir hidung, dan biopsy kulit dan saraf Muh Dali,
2012:40.
2.1.4.2 Pemeriksaan Histopatologis
Pemeriksaan
hispatologik
dapat membantu menegakkan diagnosis suatu penyakit kusta apabila menifestasi klinik dan
bakteriologik
tidak jelas.Bahan pemeriksaan meliputi biopsi kulit Muh Dali, 2012:46.
2.1.4.3 Pemeriksaan Imunologik
Pemeriksaan
imunologik
ini dilakukan tidak untuk menegakkan diagnosis, tetapi hanya untuk membantu dalam menentukan klasifikasi dan perjalanan
penyakit kusta Muh Dali, 2012:55. Pemeriksaan imunologik terdiri atas :
2.1.4.3.1 Tes Lepromin
Pemeriksaan lepromin merupakan salah satu alat penunjang diagnosis penyakit kusta yang menunjukkan seberapa besar kemampuan individu bereaksi
secara seluler terhadap kuman
M. Leprae
yang masuk ke tubuh.Lepromin merupakan suatu suspense steril yang didapat dari jaringan yang dihancurkan
yang mengandung kuman
M. Leprae
dan dipakai sebagai tes kulit secara intradermal pada penyakit kusta Amirudin, 2012:58.
2.1.4.3.2 Tes Histamin
Apabila Histamin disuntikan secara intradermal pada kulit normal akan menyebabkan dilatasi kapiler. Hal tersebut dapat dilihat pada adanya suatu bercak
berwarna merah yang disebut dengan
histamin flare
. Keadaan ini tidak disebabkan pengaruh langsung oleh histamine ke dinding kapiler, karena adanya
oxen reflex, dari saraf kulit sehingga terjadinya pun bergantung pada integritas serabut saraf simpatik. Derajat kerusakan saraf dapat dinilai dengan melihat
ukuran dari bercak merah yang timbul.Ini sangat berguna untuk menentukan apakah suatu makula hipopigmentasi disebabkan kusta atau kelainan lain
Amirudin, 2012:59.
2.1.5 Patogenesis