Teori “PRECED-PROCEED” 1991 LANDASAN TEORI

2.1.7.4 Model sumber keluarga

Dalam model ini variabel yang dipakai adalah pendapatan keluarga, sebagai anggota asuransi kesehatan dan pihak yang membiayai pelayanan kesehatan keluarga. Karakteristik ini digunakan untuk mengukur kesanggupan dari individu atau keluarga untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Dengan demikian model sumber keluarga adalah berdasarkan model ekonomis.

2.1.7.5 Model sumber daya masyarakat

Dalam model ini variabel yang digunakan adalah penyediaan pelayanan kesehatan dan sumber-sumber di masyarakat dan ketercapaian dari pelayanan kesehatan yang tersedia dan sumber-sumber kesehatan pada masyarakat setempat. Dengan demikian model ini memudahkan pelayanan dari tingkat individu atau keluarga ke tingkat masyarakat.

2.1.7.6 Model Organisasi

Dalam model ini variabel yang dipakai adalah pencerminan perbedaan bentuk-bentuk system pelayanan kesehatan. Biasanya variabel yang digunakan adalah : gaya praktek pengobatan, sendiri dari pelayanan tersebut membayar langsung atau tidak, letak dan pelayanan kesehatan, petugas kesehatan yang pertama kali kontak dengan pasien, model system kesehatan model ini mengintegrasikan keenam model diatas kedalam model yang lebih sempurna.

2.1.8 Teori “PRECED-PROCEED” 1991

Teori ini dikembangkan oleh Lawrence Green, yang dirintis sejak tahun 1980. Lawrence Green mencoba menganalisis perilaku manusia dari tingkat kesehatan. Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh 2 faktor pokok, yakni faktor perilaku behavior causes dan faktor diluar perilaku non behavior causes . Selanjutnya perilaku dipengaruhi oleh 3 faktor utama yang dirangkum dalam akronim PRECEDE : Predisposing, Enabling, dan Reinforcing Causes in Educational Diagnosis and Evaluation. Precede ini adalah merupakan arahan dalam menganalisis atau diagnosis dan evaluasi perilaku untuk intervensi pendidikan promosi kesehatan. Precede merupakan fase diagnosis masalah Notoadmodjo, 2010:75. Sedangkan PROCEED : Policy, Regulatory, Organizational Construct in Educational and Environmental Development , adalah merupakan arahan dalam perencanaan, implementasi, dan evaluasi pendidikan promosi kesehatan. Apabila Preceed merupakan fase diagnosis masalah, maka Proceed adalah merupakan perencanaan, pelaksanaan, pelaksanaan, dan evaluasi Promosi Kesehatan Notoadmodjo, 2010:75-76. Lebih lanjut Precede model ini dapat diuraikan bahwa perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor, yaitu : 1. Faktor Predisposisi predisposing factors, merupakan faktor yang mendahului sebelum terjadinya suatu perilaku, yang menjelaskan alasan dan motivasi untuk berperilaku tertentu. Pengetahuan, sikap, tradisi, kepercayaan, nilai, dan norma masyarakat tentang kesehatan serta variabel demografi termasuk dalam faktor ini. 2. Faktor Pemungkin enabling factors, agar terjadi suatu perilaku tertentu diperlukan faktor pemungkin yang memungkinkan suatu motivasi yang sudah terbentuk dalam faktor predisposisi menjadi suatu praktik yang dikehendaki. Faktor-faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana, fasilitas kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat. 3. Faktor Penguat reinforcing factors, merupakan faktor dari luar individu yang meliputi faktor sikap dan perilaku keluarga, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan petugas kesehatan. Gambar 2.3 Perilaku dalam kerangka PRECEDE Notoatmodjo,2010:76.

2.1.9 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pencarian Pengobatan pada

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI PENDERITA KUSTA DALAM KELOMPOK PERAWATAN DIRI (KPD)DI KABUPATEN BREBES

0 5 182

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERAWATAN DIRI KUSTA PADA PENDERITA KUSTA DI PUSKESMAS KUNDURAN KECAMATAN KUNDURAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2011

0 14 121

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUNAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kusta Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabunan Kabupaten Pemalang.

0 1 16

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETERATURAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keteraturan Dan Ketepatan Perawatan Diri Pada Penderita Kusta Di Wilayah Kecamatan Padas Kabupaten Ngawi Tahun 2011.

1 3 16

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETERATURAN DAN KETEPATAN PERAWATAN DIRI PADA PENDERITA KUSTA Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keteraturan Dan Ketepatan Perawatan Diri Pada Penderita Kusta Di Wilayah Kecamatan Padas Kabupaten Ngawi Tahun 2011

0 1 18

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN UPAYA PENCEGAHAN KECACATAN PENDERITA KUSTA DI KABUPATEN NGAWI.

0 0 8

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERHASILAN PENGOBATAN TUBERKULOSIS Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keberhasilan Pengobatan Tuberkulosis Di Wilayah Puskesmas Nguter Kabupaten Sukoharjo.

0 5 16

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERHASILAN PENGOBATAN TUBERKULOSIS Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keberhasilan Pengobatan Tuberkulosis Di Wilayah Puskesmas Nguter Kabupaten Sukoharjo.

0 2 13

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PENDERITA KUSTA DALAM PENCARIAN PENGOBATAN DI PUSKESMAS KUNDURAN KABUPATEN BLORA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 138

85 1 165 1 10 20161107

0 0 14