14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 LANDASAN TEORI
2.1.1 Kusta 2.1.1.1 Definisi Kusta
Merupakan penyakit infeksi mikobakterium yang bersifat kronik progresif, mula-mula menyerang sistem saraf tepi, dan kemudian terdapat manifestasi kulit
R.S. Siregar, 2013:154. Dapat menimbulkan kecacatan apabila timbul reaksi kusta. Timbulnya reaksi, yaitu suatu periode dimana terjadi peradangan yang
dapat mengenai saraf. Peradangan ini disebabkan sistem kekebalan tubuh yang menyerang bakteri lepra. Sekitar 25-30 persen dari total penderita lepra cepat atau
lambat akan mengalami reaksi atau kerusakan saraf ILEP, 2002.
2.1.1.2 Etiologi
Penyebab penyakit kusta yaitu
Mycobacterium Leprae
dimana untuk pertama kali ditemukan oleh G.H. Armaurer Hansen pada Tahun 1873.
M. Leprae
hidup intraseluler dan mempunyai afinitas yang besar pada sel saraf
Schwan Cell
dan sel dari sistem retikulo endothelial. Waktu pembelahannya sangat lama, yaitu 2-3 minggu. Di luar tubuh manusia dalam keadaan tropis kuman kusta dari
secret nasal dapat bertahan sampai 9 hari Desikan 1977, dalam
Leprosy Medicine in the Tropics Edited by Robert C. Hasting, 1985.
Pertumbuhan optimal invivo kuman kusta pada tikus adalah pada suhu 27-30 derajat celcius Buku Pedoman
Nasional Pemberantasan Penyakit Kusta, 2006:9.
Mycobacterium Leprae
berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-8 mikron, biasanya berkelompok dan ada yang tersebar satu-satu, hidup dalam sel,
dan bersifat tahan asam BTA. Bakteri kusta memiliki masa tunas rata-rata 2-5 tahun Widoyono,2005:39.
2.1.1.3 Sumber Penularan
Sampai saat ini hanya manusia satu-satunya yang dianggap sebagai sumber penularan walaupun kuman kusta dapat hidup pada armadillo, simpanse
dan pada telapak kaki tikus yang tidak mempunyai kelenjar thymus
athymic nude mouse
Buku pedoman penyakit kusta, 2012:9. Menurut Ress 1975 dalam buku Amirudin, 2012:6, penularan dan
perkembangan penyakit kusta hanya tergantung dari dua hal, yakni jumlah atau virulensi
M. Leprae
dan daya tahan tubuh penderita. Disamping itu, faktor-faktor yang berperan dalam penularan ini adalah :
1. Usia anak-anak lebih rentan daripada orang dewasa.
2. Jenis kelamin laki-laki lebih banyak dibanding perempuan.
3. Ras bangsa Asia dan Afrika lebih dominan.
4. Kesadaran sosial Negara dengan tingkat ekonomi rendah.
5. Lingkungan fisik, biologi, dan sosial yang kurang sehat Amirudin, 2012:6
2.1.1.4 Cara penularan
Kuman kusta mempunyai masa inkubasi rata-rata 2-5 tahun, akan tetapi dapat juga bertahun-tahun. Penularan terjadi apabila
M. Leprae
yang utuh hidup keluar dari tubuh pasien dan masuk ke dalam tubuh orang lain. Secara teoritis
penularan ini dapat terjadi dengan cara kontak yang lama dengan pasien. Pasien
yang sudah minum obat MDT tidak menjadi sumber penularan kepada orang lain P2 kusta, 2012:9. Penyakit kusta juga dapat ditularkan kepada orang lain melalui
saluran pernapassan dan kontak kulit. Bakteri kusta ini banyak terdapat pada kulit tangan, daun telinga, dan mukosa hidung Widoyono,2005:39.
Gambar 2.1 Rantai penularan penyakit kusta Buku Pedoman Pengendalian Penyakit Kusta, 2012:9.
2.1.1.5 Cara Masuk ke Dalam Penjamu
Tempat masuk kuman kusta kedalam tubuh penjamu sampai saat ini masih belum dapat dipastikan. Diperkirakan cara masuknya adalah melalui saluran
pernapasan bagian atas dan melalui kontak kulit yang tidak utuh P2 kusta, 2012:10.
2.1.2 Epidemiologi