pada responden yang memiliki sikap kurang sebesar 70,7, dan responden yang memiliki sikap baik sebesar 14,6 saja. Hal ini dikarenakan responden dengan
sikap kurang memiliki tingkat pengetahuan rendah sebesar 75,6 dibanding dengan responden dengan tingkat pengetahuan tinggi hanya 24,4 saja.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dian Nugraheni 2005 yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara sikap
dengan pencarian pengobatan. Hal ini dapat dikarenakan sikap responden tentang pencarian pengobatan kusta terbentuk setelah responden mendapat penyuluhan
dari petugas kesehatan puskesmas pada waktu awal mengikuti pengobatan di puskesmas.
5.1.7 Hubungan Antara Kemudahan Transportasi dengan Pencarian
Pengobatan
Analisis bivariat menggunakan uji
chi-square
dengan alternatif uji
Fisher
dilakukan penggabungan sel pada kategori variabel terikat pencarian pengobatan rendah-sedang, sehingga diperoleh tabel 2x2 sebagaimana dihasilkan nilai
p value
sebesar 1,000 p0,05 dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara kemudahan transportasi dengan pencarian pengobatan pada penderita kusta.
Transportasi dapat mempermudah akses ke pelayanan kesehatan. Pada penelitian ini 68,3 sudah memiliki alat transportasi dan hanya 17,7 responden saja yang
tidak memiiliki alat transportasi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Meliana
Depo 2014 yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara aksesibilitas kepelayanan kesehatan dengan pencarian pengobatan pada penderita kusta. Pada
penelitian yang dilakukan oleh Meliana Depo, prosentase pencarian pengobatan kusta yang tidak baik pada responden yang mudah mengakses pelayanan
kesehatan adalah 38,3 dan responden yang sulit mengakses pelayanan kesehatan sebesar 35,7. Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Meliana
Depo, pada penelitian ini prosentase pencarian pengobatan kusta yang tidak baik pada responden yang memiliki alat transportasi sehingga mudah menjangkau ke
tempat pelayanan kesehatan sebesar 12,2, dibanding responden yang tidak memiliki alat transportasi sehingga sulit mengakses ke pelayanan kesehatan
sebesar 2,4. Hasil penelitian di lapangan, dari 33 responden yang sudah memiliki alat
transportasi, terdapat 28 responden masih kurang dalam melakukan pencarian pengobatan. Hal ini dapat dikarenakan oleh faktor lain, dimana sebagian besar
penderita merasa malu terhadap penyakit yang dideritanya karena takut diketahui oleh masyarakat sekitar. Sehingga mereka memilih untuk tidak melakukan
pengobatan.
5.1.8 Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Pencarian