21
1 Informasi posisi bisnis Pihak perusahaan dapat mengetahui posisi bisnis dan kinerja usahanya
dibandingkan dengan perusahaan sejenis dengan melakukan rating. 2 Menentukan struktur obligasi
Setelah keunggulan serta kelemahan manajemen diketahui, maka dapat ditentukan syarat atau strukur obligasi yaitu tingkat suku bunga, jenis obligasi,
jangka waktu jatuh tempo, jumlah emisi obligasi dan berbagai struktur pendukung lainnya.
3 Mendukung kinerja Kewajiban menyediakan singking fund atau jaminan kredit akan menjadi
pilihan alternatif apabila memperoleh rating yang cukup bagus. 4 Alat pemasaran
Memperoleh rating yang baik merupakan daya tarik perusahaan di mata investor akan meningkat. Sehingga adanya rating dapat membantu sistem
pemasaran obligasi. 5 Menjaga kepercayaan investor
Dengan rating yang independent mampu membuat investor merasa lebih aman, sehingga investor akan memiliki kepercayaan terhadap perusahaan
tersebut.
2.1.4 Likuiditas
22
Sartono 2002:116 menyatakan bahwa, likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban finansial jangka pendek tepat pada waktunya.
Mamduh dan Halim 2000:77 menyatakan bahwa, rasio likuiditas mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat asset lancar
perusahaan relatif terhadap kewajiban lancarnya. Harahap 2004:301 menyatakan bahwa, rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan agar dapat
menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Kemampuan dalam melunasi
kewajiban jangka pendek secara tidak langsung berpengaruh pada kewajiban jangka panjang yang baik yaitu pelunasan obligasi.
Almilia dan Devi 2007 menyatakan bahwa, perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktunya berarti perusahaan tersebut
dalam keadaan likuid dan mempunyai asset lancar lebih besar dibandingkan dengan kewajiban jangka pendeknya. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan
utang lancar, maka semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam menutupi kewajiban jangka pendeknya Harahap, 2004:301. Tingkat likuiditas yang tinggi
menunjukkan kuatnya kondisi keuangan perusahaan. Semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan maka semakin baik peringkat obligasi yang diberikan.
Kasmir 2012:136 menyatakan bahwa, terdapat dua jenis rasio yang dapat digunakan dalam mengukur likuiditas perusahaan yaitu current ratio dan quick ratio.
Current ratio merupakan rasio yang menunjukan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan utang
lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya.
23
Sedangkan quick ratio merupakan rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam memenuhi, membayar kewajiban atau utang lancar utang jangka pendek
dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan inventory.
2.1.5 Ukuran Perusahaan
Brigham Houston 2006 mendefinisikan ukuran perusahaan sebagai rata- rata total penjualan bersih untuk tahun yang bersangkutan sampai beberapa tahun,
ukuran perusahaan juga merupakan karakteristik suatu perusahaan dalam hubungannya dengan struktur perusahaan. Ukuran perusahaan mempunyai korelasi
terhadap tingkat risiko kebangkrutan atau kegagalan sehingga ukuran perusahaan mempunyai pengaruh terhadap peringkat obligasi.
Perusahaan yang besar pada umumnya akan memberikan peringkat yang baik investment grade. Elton dan Gruber 1995 menyebutkan bahwa, perusahaan besar
kurang berisiko dibandingkan dengan perusahaan kecil atau perusahaan kecil memiliki risiko lebih besar dibandingkan dengan perusahaan besar. Karena semakin
besar ukuran perusahaan, potensi mendeversifikasikan resiko unsystematic-nya semakin besar sehingga membuat risiko obligasi perusahaan menurun Bagnani et al.
1996 dalam Maylia 2007. Yuliana et al. 2011 menyatakan bahwa, ukuran perusahaan menunjukkan
banyak sedikitnya informasi yang dipublikasikan. Semakin besar ukuran perusahaan maka perusahaan semakin banyak dikenal oleh masyarakat. Investor juga dapat
memperoleh lebih banyak informasi yang dibutuhkan dengan mudah serta menekan
24
ketidakpastian yang dimiliki oleh investor, sehingga dengan demikian dapat meningkatkan peringkat obligasi perusahaan.
Ogden 1987 menyatakan bahwa, total hutang dan ukuran perusahaan memiliki korelasi kuat dan positif. Semakin besar ukuran suatu perusahaan semakin
besar potensi atau kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajibannya. Secara tidak langsung akan berpengaruh pada peringkat obligasi, karena akan semakin besar
kemungkinan hutang obligasi tersebut terpenuhi. Yasa 2010 menyebutkan bahwa, ukuran perusahaan yang semakin besar akan menunjukkan kemampuan perusahaan
menguasai pasar dan kredibilitas yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan peringkat obligasi.
2.1.6 Leverage