USAHA KARTOSOEWIRJO DALAM MENDIRIKAN NEGARA ISLAM INDONESIA DI JAWA BARAT TAHUN 1946-1962

(1)

USAHA KARTOSOEWIRJO DALAM MENDIRIKAN

NEGARA ISLAM INDONESIA DI JAWA BARAT

TAHUN 1946 - 1949

(Skripsi)

Oleh

M. Rifki Rinaldi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2012


(2)

USAHA KARTOSOEWIRJO DALAM MENDIRIKAN

NEGARA ISLAM INDONESIA DI JAWA BARAT

TAHUN 1946-1949

M. Rifki Rinaldi

0513033035

Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 merupakan tonggak sejarah Republik Indonesia. Pernyataan kemerdekaan Indonesia tersebut mencerminkan kuatnya keinginan bangsa Indonesia untuk mengatur negara sendiri tanpa campur tangan bangsa lain. Dalam perkembangannya kemerdekaan Indonesia mendapat tantangan dari berbagai pihak, antara lain dari bangsa Belanda yang ingin menjajah kembali. Tantangan lain adalah keinginan kelompok tertentu untuk mengganti Pancasila dengan idiologi dan dasar negara yang lain, diantaranya adalah Kartosoewirjo dengan pembentukan Negara Islam Indonesia.

P -usaha apakah

yang dilakukan oleh Sukarmadji Maridjan Kartosoewirjo dalam mendirikan Negara Islam Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui usaha-usaha yang dilakukan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo dalam mendirikan Negara Islam Indonesia.

Penelitian ini mengguanakan metode penelitian historis atau metode sejarah, yaitu sekumpulan prinsip dan aturan yang sistematis dimaksudkan untuk memberikan bantuan secara efektif dalam usaha mengumpulkan bahan bagi sejarah, menilai secara kritis dan kemudian menyajikan suatu sintesa daripada hasil-hasilnya, melalui langkah heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi

Penelitian ini menggunakan variabel tunggal dengan fokus penelitian pada usaha-usaha Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo mendirikan Negara Islam Indonesia. Dalam pengumpulan datanya, penelitian ini menggunakan teknik kepustakaan dan teknik dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif yang dilakukan melalui tahapan reduksi, penyajian data, dan verifiksi data.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Usaha Kartosoewirjo dalam mendirikan Negara Islam Indonesia, secara ide dan pemikiran pada dasarnya merupakan perwujudan cita-cita organisasi politik Partai Sarekat Islam Indonesia, khususnya pemikiran H.O.S. Tjokroaminoto tentang Islam sebagai dasar negara. Usaha secara konstitusional dalam mendirikan Negara Islam Indonesia


(3)

dilakukan Kartosoewirjo dengan meminta ijin kepada pemerintah pusat di Yogyakarta, meskipun ditolak. Usaha pendirian Negara Islam Indonesia secara legal juga ditunjukkan Kartosoewirjo dengan menolak tuntutan anggota Masyumi di Jawa Barat untuk melakukan perebuan kekuasaan. Usaha terakhir untuk mempertahankan Negara Islam Indonesia yang sudah diproklamirkan adalah melalui jalan konfrontasi dengan pemerintah Republik Indonesia. Berdirinya Negara Islam Indonesia dengan pemberontakan DI/TII-nya mengakibatkan kerusakan terhadap fasilitas pribadi maupun fasilitas umum dan merugikan negara.

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, disimpulkan bahwa usaha SM. Kartosoewirjo dalam mendirikan Negara Islam Indonesia, dilakukan melalui pencetusan ide tentang Islam sebagai dasar negara dan diwujudkan dengan mendirikan Negara Islam Indonesia. Untuk mempertahankan Negara Islam Indonesia dilakukan melalui konfrontasi yang akhirnya menemui kegagalan.


(4)

USAHA KARTOSOEWIRJO DALAM MENDIRIKAN

NEGARA ISLAM INDONESIA DI JAWA BARAT

TAHUN 1946-1962

Oleh

M. RifkiRinaldi

NPM: 0513033035

(Skripsi)

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2012


(5)

Judul Skripsi : USAHA KARTOSOEWIRJO DALAM

MENDIRIKANNEGARA ISLAM INDONESIA DI JAWA BARAT1946-1962

Nama Mahasiswa :

M. Rifki Rinaldi

Nomor Pokok Mahasiswa : 0513033035

Jurusan : Ilmu Pengetahuan Sosial

Program Studi : Pendidikan Sejarah

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Maskun, M.H Drs. Syaiful M, M.Si

NIP. 19591228 198503 1 005 NIP. 19610703 198503 1 004

2. Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Ketua Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan Sejarah

Drs. Buchori Asyik, M.Si.. Drs. Maskun, M.H.


(6)

MENGESAHKAN

1. Tim Pembimbing

Ketua : Drs, Maskun, M.H. ...

Sekretaris : Drs. Syaiful M.,M.Si. ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. H. Iskandar Syah, M.H...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Bujang Rahman, M.Si. NIP. 196003151985031003


(7)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, adalah:

1. Nama Mahasiswa : M. RifkiRinaldi 2. Nomor Pokok Mahasiswa: 0513033035

3. Program Studi : Pendidikan Sejarah 4. Jurusan : Ilmu Pengetahuan Sosial 5. Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan 6. Alamat : Jalan Satria Pringsewu

Kabupaten Pringsewu.

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diakui dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, Oktober 2012

M. Rifki Rinaldi NPM. 0513033035


(8)

Penulis bernama M. Rifki Rinaldi, lahir di Pringsewu,

tanggal 05 Maret 1987, anak pertama dari tiga bersaudara

pasangan Bapak Susianto dengan Ibu Desmiharti.

Penulis masuk pendidikan dasar di Sekolah Dasar

Muhammadiyah Pringsewu tahun pelajaran 1993/1994 dan tamat pda tahun

pelajaran 1998/1999. Masuk pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 1

Pringsewu tahun pelajaran 1999/2000 dan tamat tahun pelajaran 2001/2002.

Melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 3 Pringsewu tahun pelajaran 2002/2003,

dan tamat tahun 2004/2005.

Tahun akademik 2005/2006, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Universitas

Lampung, pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan

Ilmu Sosial, Program Studi Pendidikan Sejarah melalui jalur SPMB. Pada tahun

2009, penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA

Negeri 03 Bandar Lampung.


(9)

Segala Puji hanya kepada Allah SWT. yang

Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dengan

segala

ketulusan

dan

kerendahan

hati,

penulis perembahkan karya sederhana ini

kepada:

Ayahnda dan

Ibundaku tercintas, atas doa

dan harapan yang selalu dicurahkan, dan

terimakasih atas semua pengorbanan dan

kasih sayang kepadaku.

Adik-adikku

tersayang

yang

selalu

mendoakan keberhasilanku.

Almamaterku tercinta.


(10)

Orang yang tahu, tetapi tidak mau

melaksanakan sebenarnya mereka tidak tahu


(11)

Alhamdulillah, rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas segala

limpahan hidayah-Nya yang tiada terkira sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan tugas akhir ini.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat

mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Sejarah,

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Lampung. Dengan selesainya tugas akhir ini penulis

ucapkan terima kasih kepada:

1) Bapak Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2) Bapak Dr. M. Thoha B.S. Jaya, M.Si., selaku Pembantu Dekan I FKIP

Universitas Lampung.

3) Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pembantu Dekan II FKIP

Universitas Lampung.

4) Bapak Drs. Iskandar Syah, M.H., selaku Pembantu Dekan III FKIP

Universitas Lampung.

5) Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPS

FKIP Universitas Lampung.

6) Bapak Drs. Maskun, M.H., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah,

FKIP Universitas Lampung sekaligus sebagai Pembimbing Utama dalam

penulisan skripsi.

7) Bapak Drs. Syaiful M, M.Si. sebagai Pembimbing Pembantu dalam


(12)

8) Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas

Lampung.

9) Pimpinan dan segenap pegawai Perpustakaan Daerah Lampung yang telah

membantu dalam pengambilan data penelitian.

10) Pimpinan dan segenap pegawai Perpustakaan Universitas Lampung yang

telah membantu dalam pengambilan data penelitian.

11) Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas

Lampung.

12) Teman-teman Program Studi Pendidikan Sejarah angkatan 2005, Joni, Tian,

Tyas, Obby, Ari, Zius, Mas Priyo, Uje, Bang Nasar, Aldi, , Idun, Mbak Ana,

Zuli, Dina, Heny, Niaw, Mirna, Mei, Yuni, Yunita, Yurina, Miftah, Astri,

Roroh, Mbak Rini, Endah, Farah, Linda, Yuni, Fero, Dian, Welly, Corry,

Uci, Rizca, Liza, terima kasih buat semua dukungan dan motivasinya.

13) Kakak tingkat Angkatan 2002, 2003 dan 2004, Kak Gun, Kak Firman, Kak

Doni, Bang Mutiar, Deka, Kak Indra dan yag tidak bias saya sebutkan satu

persatu.

14) Temen Seperjuangan di lorong gedung I, Indah, Een, Yunita, Era, Wahyu,

Riska, Yogi, Riri, Ina, terima kasih buat semua bantuannya.

15) Adik-adikku tersayang, A. Fauzi Kurniawan dan Rahmad Firdaus yang

selalu memberikan bantuan, dukungan, semangat dan mendoakanku.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik

isi maupun penulisannya, untuk perbaikan selanjutnya segala kritik dan saran

yang bersifat membangun sangat penulis harapkan dan semoga karya tulis ini


(13)

Bandar Lampung Oktober 2012

M. Rifki Rinaldi NPM. 0513033035

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN ABSTRAK


(14)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Analisis Masalah ... 8

1. Identifikasi Masalah ... 8

2. Pembatasan Masalah ... 9

3. Rumusan Masalah ... 9

C. Tujuan Penelitian ... 9

D. Manfaat Penelitian ... 10

E. Ruang Lingkup Penelitian... 10

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka ... 12

1. Konsep Usaha... 12

2. Konsep Mendirikan Negara Islam Indonesia ... 14

B. Kerangka Pikir ... 17

C. Paradigma... 18

III. METODE PENELITIAN A. Metode Yang Digunakan ... 20

B. Variabel Penelitian ... 22

C. Teknik Pengumpulan Data... 22

1. Teknik Kepustakaan... 22

2. Teknik Dokumentasi ... 23

D. Teknik Analisis Data... 23

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil ... 25

1. Gambaran Umum Partai Politik Islam Indonesia Paska Kemerdekaan... 25

a. Partai Sarekat Islam Indonesia ... 25

b. Partai Masyumi ... 30

2. Profil Singkat S.M. Kartosoewirjo... 33

a. Riwayat Hidup S.M. Kartosoewirjo... 33

b. Pengalaman Organisasi S.M. Kartosoewirjo ... 35

3. Usaha Kartosoewirjo Mendirikan Negara Islam Indonesia 42 a. Pencetusan Ide Negara Islam Indonesia ... 42


(15)

c. Penyusunan Kanun Azasi... 69

d. Pembentukan Perangkat Negara ... 70

e. Memproklamasikan Negara Islam Indonesia... 71

B. Pembahasan... 74

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 82

B. Saran... 83

DAFTAR PUSTAKA


(16)

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 yang diucapkan

oleh Soekarno Hatta atas nama bangsa Indonesia merupakan tonggak sejarah

berdirinya negara Republik Indonesia dan merupakan babak baru sejarah

bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

Pernyataan kemerdekaan Indonesia tersebut mencerminkan kuatnya keinginan

bangsa Indonesia untuk mengatur negara sendiri tanpa campur tangan bangsa

lain. Paska pernyataan kemerdekaan, langkah awal yang dilakukan para

pendiri bangsa Indonesia adalah menyusun konstitusi negara sebagai sumber

hukum ketata negaraan. Melalui sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan

Indonesia (PPKI), maka pada tanggal 18 Agustus 1945 ditetapkanlah

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia dengan Pancasila ditetapkan

sebagai dasar negara seperti yang tercantum dalam pembukaan

Undang-Undang Dasar tersebut.

Masalah selanjutnya yang dihadapi bangsa Indonesia paska proklamasi adalah

mempertahankan kemerdekaan itu sendiri. Upaya-upaya mempertahankan

kemerdekaan tersebut dilakukan karena adanya pihak-pihak yang tidak ingin

berdirinya Negara Republik Indonesia, baik dari luar bangsa Indonesia


(17)

2

eksternal yang dihadapi bangsa Indonesia adalah keinginan pemerintah

Belanda melalui tentara sekutu untuk kembali menguasai dan meneruskan

penjajahan terhadap bangsa Indonesia. Untuk menghadapi tantangan eksternal

tersebut usaha mempertahankan proklamasi kemerdekaan dilakukan melalui

diplomasi dalam bentuk perundingan, misalnya perjanjian Linggarjati yang

ditandatangani pada tanggal 12 November 1946.

mendarat di Jawa dan Sumatera pada April 1946. Sebelum mneraik diri Inggris berhasil memaksa Belanda untuk mengadakan perundingan guna mengakhiri pertempuran dengan RI. Hasilnya adalah Perjanjian Linggarjati yang ditandatangani pada 12 November 1946. Perjanjian Linggarjati membentuk kesepakatan bahwa Belanda akan mengakui kedaulatan RI secar de facto atas Jawa, Madura, dan Sumatera. Kedua belah pihak berjanji akan bekerjasama membentuk Republik Indonesia Serikat yang berdaulat, demokratis, dan federal di bawah naugan Uni , 2009: 216).

Penyelesaian tantangan eksternal melalui jalur diplomasi dan perundingan

banyak menemui rintangan dari kalangan internal bangsa Indonesia sendiri

yang ditandai oleh jatuhnya kabinet Syahrir. Pada sisi lain tentara Belanda

juga melakukan pelanggaran terhadap perjanjian Linggarjati dengan agresi

militer yang dilakukan pada tanggal 20 Juli 1947. Oleh karena itu, selain

melalui jalan perundingan, usaha mempertahankan kemerdekaan dari serangan

eksternal juga dilakukan melalui jalan perang atau konfrontasi.

Dampak penyelesaian konfrontasi dengan tentara Belanda adalah munculnya

simpati dunia internasional atas perjuangan Tentara Republik Indonesia

mempertahankan kemerdekaan. Dukungan dunia internasional melalui Komisi


(18)

3

perundingan di atas kapal Amerika Serikat USS Renville, sehingga

perundingan itu disebut perundingan Renville.

campur tangan guna mengakhiri permusuhan. Dengan dukungan AS, Komisi Jasa baik PBB berhasil mengajak Indonesia dan belanda untuk berunding di atas kapal milik AS USS Renville yang berlabuh di teluk Jakarta. Pada 17 Januari 1948, setelah melalui perundingan alot kedua belah pihak menandatangani kesepakatan yang disebut Perjanjian Renville. Isi Perjanjian Renville memuat pengakuan de facto atas republik Indonesia dan mengatur peralihan Uni Indonesia-Belanda. Selain itu

diduduki Belanda 217).

Perjanjian Renville yang ditandatangani oleh Pemerintah Indonesia

berdampak luas pada ketidaksetujuan terhadap penyelesaian konflik antara

Republik Indonesia dengan pemerintah Belanda melalui jalur diplomasi.

Ketidak setujuan atas perjanjian Renville juga memunculkan keinginan

kelompok-kelompok tertentu untuk mendirikan negara dengan idiologi dan

dasar yang lain. Misalnya pemberontakan bersenjata Partai Komunias

Indonesia di bawah pimpinan Musso pada tahun 1948 di Madiun yang ingin

mengganti Pancasila dengan idiologi komunis di Indonesia.

Selain kelompok komunis yang ingin mengganti idiologi Pancasila dengan

idiologi komunis, kelompok Islam juga ingin merubah idiologi Pancasila

dengan idiologi Islam bahkan memunculkan keinginan adanya bentuk negara

Islam di Indonesia. Apabila ditelusuri ke belakang, jauh sebelum pernyataan

proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 keinginan

pembentukan Negara Islam di Indonesia sudah muncul dengan berdirinya

Partai Sarikat Islam oleh Hadji Oemar Said Tjokro Aminoto yang


(19)

4

Said Tjokro Aminoto perjuangan pembentukan Negara Islam Indonesia juga

diteruskan oleh tokoh-tokoh Islam lainnya, seperti Abi Kusno, Agus Salim,

Wachid Hasyim.

Keinginan pembentukan Negara Islam Indonesia secara konstitusional sudah

dilaksanakan oleh tokoh-tokoh Islam pada masa pergerakan kemerdekaan

Indonesia melalui sidang-sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan

Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang dibentuk oleh pemerintah

pendudukan Jepang pada tanggal 1 Maret 1945. Sidang pertama Badan

Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) terjadi

pada tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945. Dalam masa sidang Badan

Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) ini

persoalan dasar negara merupakan pembicaraan yang memakan waktu

panjang. Tokoh-tokoh Islam menginginkan negara Indonesia menggunakan

syariat Islam sebagai dasar dan idiologi negara, sementara tokoh lain

menginginkan Pancasila sebagai dasar idiologi negara. Melalui panitia

sembilan, akhirnya berhasil menetapkan Piagam Jakarta dengan Pancasila

kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya.

Setelah proklamasi kemerdekaan, pada tanggal 18 Agustus 1945 dalam sidang

pertamanya, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia menetapkan

Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi resmi negara Republik Indonesia.

Perubahan mendasar dilakukan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia

(PPKI) terhadap Piagam Jakarta, yaitu dihilangkannya tujuh kata pada sila


(20)

5

kewajiban menjalankan syariat Islam bagi

pemeluk-tujuh kata tersebut mengecewakan tokoh-tokoh Islam Indonesia.

Apabila dilihat dari sidang-sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan

Kemerdekan Indonesia (BPUKI) dan sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan

Indonesia (PPKI) perjuangan pembentukan Negara Islam Indonesia dilakukan

melalui jalan konstitusional, yaitu diperjuangkan oleh tokoh-tokoh Islam yang

tergabung dalam BPUPKI dengan memasukkan syariat Islam sebagai dasar

negara meskipun secara konstitusional dianggap gagal sehingga

mengecewakan kelompok pergerakan Islam Indonesia.

Selain secara konstitusional, pembentukan Negara Islam Indonesia juga

dilakukan secara inkonstitusional melalui gerakan konfrontasi. Langkah

konfrontasi dalam pembentukan Negara Islam Indonesia dilakukan oleh

Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo. Sebelum gerakan konfrontasi dipilih, ide

pendirian Negara Islam Indonesia oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo

sebenarnya sudah banyak disampaikan melalui konggres-konggres Partai

Sarikat Islam Indonesia (PSII), contohnya adalah pemikiran tentang sikap

hidjrah Partai Sarikat Islam Indonesia, pada tahun 1936 dan program aksi

hijrah pada tahun 1937. Dapat dikatakan bahwa Kartosoewirjo menggunakan

Partai Sarikat Islam Indonesia sebagai wadah untuk menyampaikan ide-ide

pembentukan Negara Islam Indonesia. Selain melalui partai tersebut,

Kartoseowirjo juga menggunakan Partai Masyumi sebagai wadah perjuangan.

Gerakan konfrontasi yang dilakukan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo


(21)

6

ketidak setujuan terhadap pemerintah Republik Indonesia atas perjanjian

Renville setelah terjadinya agresi Belanda ke wilayah Republik Indonesia.

Dalam perjanjian Renville 17 Januari 1948, menyatakan bahwa Belanda

memiliki kedaulatan atas Indonesia sebelum dibentuk Negara Indonesia

Serikat dengan Indonesia sebagai negara bagian dari Republik Indonesia

Serikat bentukan Belanda. Berdasarkan perjanjian tersebut, maka wilayah

Republik Indonesia menjadi lebih sempit, sehingga anggota Tentara Nasional

Indonesia (TNI) di Jawa Barat yang dianggap sebagai wilayah Belanda harus

dipindahkan ke Jawa Tengah.

Indonesia, yang menyangkut masalah peletakan senjata dalam konflik antara Indonesia dan Belanda. Persetujuan berisi perbagai macam ketentuan dan syarat mengenai pelaksanaan gencatan senjata dan beberapa pasal sebagai dasar perundingan politik, kedaulatanBelanda di Indonesia sebelum terbentuknya Negara Indonesia Serikat dan kedudukan Republik Indonesia sebagai negara bagian. (Ensiklopedi Indonesia, 1988: 2883).

Perpindahan anggota TNI dari Jawa Barat ke Jawa Tengah tersebut

menyebabkan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo menganggap adanya

kekosongan pemerintahan dan tentara di wilayah Jawa Barat. Kekosongan

pemerintahan dan tentara di wilayah Jawa Barat tersebut dimanfaatkan oleh

Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo untuk memproklamirkan Negara Islam

Indonesia di wilayah Jawa Barat. Proklamasi Negara Islam Indonesia oleh

Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo dilakukan pada tanggal 7 Agustus 1949 di

Tasikmalaya Jawa Barat.

Pada tanggal 7 Agustus 1949, bertepatan dengan 12 Syawal 1368 H, di Desa Cisampang, Kecamatan Cilugalar, Kawedanan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, S.M. Kartosoewirjo bersama pengikutnya memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) dengan Kartosoewirjo sebagai presidennya (Ade Firmansyah, 2011: 18-19).


(22)

7

Proklamasi Negara Islam Indonesia tersebut terjadi di tengah-tengah agresi

Belanda ke wilayah Indonesia, dan setelah terjadi pengakuan kemerdekaan

Indonesia oleh Pemerintah Belanda maka Kartosoewirjo dengan Negara Islam

Indonesianya diminta untuk kembali bergabung menjadi Negara Kesatuan

Republik Indonesia. Akan tetapi Kartosoewirjo menolak ajakan kembali ke

Republik Indonesia. Perselisihan antara pemerintah Indonesia di bawah

Presiden Soekarno pada masa itu tidak hanya dengan Kartosoewirjo tetapi

juga dengan Daud Baurueh di Aceh yang menyatakan memisahkan diri dari

Republik Indonesia dan ikut dengan Negara Islam Indonesia Kartosoewirjo.

Demikian juga Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan, Amir Fatah di Jawa

Tengah dan Ibnu Hadjar di Kalimantan Selatan menyatakan ikut menjadi

bagian dari Negara Islam Indonesia Kartosoewirjo.

Peristiwa tersebut akhirnya memaksa pemerintah Republik Indonesia untuk

mengambil sikap tegas terhadap Kartosoewirjo dengan Negara Islam

Indonesia yang didirikannya. Konfrontasi antara Kartosoewirjo dengan

Pemerintah Republik Indonesia dan keengganan Kartosoewirjo untuk

menyerahkan diri kepada Pemerintah Republik Indonesia, maka gerakannya

dianggap sebagai pemberontakan yang harus dibasmi. Konfrontasi tersebut

terjadi hampir 13 tahun lamanya sampai tertangkapnya Kartosoewirjo oleh

pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI). Dengan ditangkap dan dihukum

matinya Kartosoewirjo pada tahun 1962, maka Negara Islam Indonesia


(23)

8

Berdirinya Negara Islam Indonesia (NII) di awal masa kemerdekaan Republik

Indonesia tersebut, merupakan salah satu peristiwa penting yang membekas

dalam catatan sejarah panjang Republik Indonesia dalam mempertahankan

kedaulatan bangsa dan negara Indonesia dari rongrongan internal bangsa

Indonesia. Dalam peristiwa sejarah tersebut, Sekarmadji Maridjan

Kartosoewirjo adalah tokoh pemberontak yang gagal mendirikan negara di

wilayah Republik Indonesia melalui jalan konfrontasi.

B. Analisis Masalah

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat diidentifikasi

masalah-masalah sebagai berikut:

1) Peranan organisasi pergerakan Islam dalam merebut kemerdekaan

Republik Indonesia dari kolonial Belanda.

2) Peranan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo sebagai pendiri Negara Islam

Indonesia.

3) Faktor-faktor yang mendorong munculnya cita-cita pembentukan Negara

Islam Indonesia.

4) Usaha yang dilakukan oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo dalam

mendirikan Negara Islam Indonesia.


(24)

9

Luasnya masalah dalam penelitian ini dan dikarenakan keterbatasan waktu,

daya dan kemampuan peneliti maka masalah penelitian ini dibatasi pada

usaha-usaha Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo dalam mendirikan Negara

Islam Indonesia di wilayah Republik Indonesia.

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka permasalahan dalam penelitian ini

-usaha apakah yang dilakukan oleh Sekarmadji

Maridjan Kartosoewirjo dalam mendirikan Negara Islam

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui usaha-usaha yang dilakukan

Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo dalam mendirikan Negara Islam

Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1) Menambah wawasan dan pemahaman kepada pembaca umumnya dan

khususnya peneliti tentang Negara Islam Indonesia.

2) Menambah pengetahuan tentang usaha-usaha Sukarmadji Maridjan


(25)

10

3) Memberikan sumbangan pemikiran kepada guru mata pelajaran sejarah

khususnya bahan kajian sejarah perjuangan bangsa.

4) Memberikan informasi kepada pihak lain yang ingin meneliti pada

masalah yang sama.

E. Ruang Lingkup Penelitian

1. Fokus Penelitian

Penelitian ini difokuskan kepada pendirian Negara Islam Indonesia oleh

Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo.

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah usaha-usaha Sekarmadji Maridjan

Kartosoewirjo dalam mendirikan Negara Islam Indonesia.

3. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah Negara Islam Indonesia Sekarmadji Maridjan

Kartosoewirjo dengan temporal waktu tahun 1946 sampai tahun 1949.

4. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tahun 2012.

5. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di

1) Perpustakaan Universitas Lampung,


(26)

(27)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA

A. Tinjauan Pustaka

1. Konsep Usaha

Usaha merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk mencapai tujuan

tertentu. DalamKamus Besar Bahasa Indonesia, usaha diartikan kegiatan

dengan mengerahkan tenaga, pikiran atau badan untuk mencapai suatu

maksud, pekerjaan (perbuatan, prakarsa, ikhtiar, daya upaya) untuk mencapai

sesuatu. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2003: 1254)

Berdasarkan definisi tersebut, menunjukkan bahwa usaha yang dilakukan

seseorang memiliki dua unsur pokok. Pertama tujuan, yaitu hasil akhir dari

suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang. Kedua kegiatan, yaitu semua

bentuk tindakan atau perbuatan yang dilakukan seseorang untuk mencapai

tujuan usaha tersebut. Kegiatan yang dilakukan tersebut dapat berbentuk

kegiatan fisik maupun kegiatan non fisik. Kegiatan fisik, merupakan usaha

yang dapat terlihat secara nyata dengan melibatkan seluruh anggota badan

dalam bentuk perbuatan. Sedangkan kegiatan non fisik dalam usaha

seseorang merupakan kegiatan yang tidak dapat dilihat secara nyata atau


(28)

1

Usaha-usaha dalam bentuk kegiatan non fisik berupa ide atau gagasan

merupakan rancangan yang tersusun di dalam pikiran seseorang. Rancangan

tersebut selanjutnya akan dituangkan secara tertulis dalam bentuk konsep atau

perencanaan untuk melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan. Jadi usaha

yang dilakukan seseorang untuk mencapai tujuan pada hakekatnya didasarkan

pada ide atau gagasan awal. Dengan ide atau gagasan yang dituangkan dalam

bentuk perencanaan kegiatan, maka usaha yang dijalankan akan dapat

dilaksanakan secara sistematis.

Dalam hubungannya dengan usaha Kartosoewirjo mendirikan Negara Islam

Indonesia, dipandang dari konsep usaha merupakan kegiatan-kegiatan yang

dijalankan oleh Kartosoewirjo dengan mengerahkan segenap tenaga, pikiran

atau badan untuk mencapai suatu maksud. Tujuan yang hendak dicapai oleh

usaha yang dilakukan Kartosoewirjo tersebut jelas, yaitu terbentuknya Negara

Islam Indonesia. Jadi berdasarkan unsur tujuan dalam konsep usaha, usaha

Kartosoewirjo dapat dikatakan memenuhi unsur tersebut, yaitu adanya tujuan

terbentuknya Negara Islam Indonesia.

atnya pemahaman agama Kartosoewirjo, terutama setelah belajar agama kepada kyai di Garut, ia semakin yakin pentingnya umat Islam mendirikan sebuah negara Islam dimana masyarakatnya dapat melaksanakan syariat Islam, baik syariat yang bersifat pribadi (syaks ah). Ia juga meyakini negara Islam yang ia sebut Darul Islam bisa menaikkan harkat dan martabat bangsa Indonesia. (Solahudin, 2011: 59)

Dari pernyataan tersebut, jelas bahwa tujuan akhir Kartosoewirjo dalam

gerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia adalah membentuk Negara Islam

Indonesia. Unsur kedua dalam konsep usaha adalah kegiatan yang dilakukan


(29)

1✁

fisik dalam mencapai tujuan adalah perbuatan-perbuatan nyata yang

dilakukan seseorang untuk mencapai tujuan.

Secara fisik, kegiatan Kartosoewirjo dilakukan dengan tindakan nyata yaitu

dengan melakukan perjuangan atau melalui tindakan konfrontasi, baik

konsfrontasi dengan pihak pemerintah kolonial maupun dengan pemerintah

Republik Indonesia. Perjuangan konfrontasi dengan Belanda dilakukan

sampai ditariknya pasukan Belanda sesuai perjanjian Roem Royen dan

Konferensi Meja Bundar. Demikian juga dalam kegiatan non fisik, dalam

mendirikan Negara Islam Indonesia tersebut, pemikiran konsep Negara Islam

sudah banyak disuarakan dan disampaikan Kartosoewirjo dalam berbagai

kesempatan, khususnya melalui Partai Sarikat Islam Indonesia dan Partai

Masyumi.

2. Konsep Mendirikan Negara Islam Indonesia

Mendirikan secara harfiah berasal dari kata dasar diri yang berarti orang

seorang (terpisah dari yang lain) atau badan. Dengan awalanmedan ditambah

akhiran kan menjadi kata kerja, sehingga mendirikan berarti memasang

(meletakkan) berdiri, menegakkan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2003:

267). Berdasarkan pengertian harfiah tersebut, maka mendirikan merupakan

kegiatan yang dilakukan oleh seseorang agar dapat berdiri. Dalam padanan

kata, mendirikan dapat diartikan juga dengan menegakkan, artinya kegiatan


(30)

1✂

Dalam konteks yang lebih jelas, dalam penjelasan tujuan Muhammadiyah

menegakkan diartikan sebagai berikut:

condong apalagi roboh, yang semua itu dapat terealisaikan manakala sesuatu yang ditegakkan tersebut diletakkan di atas fondasi, landasan, atau asas yang kokoh dan solid, dipegang erat-erat, dipertahankan, dibela serta diperjuangkan dengan penuh konsekuen.(Musthafa Kamal Pasha dan Ahmad Adaby Darban, 2003: 134)

Jadi konsep mendirikan dapat diartikan secara lebih luas sebagai upaya agar

sesuatu dalam bentuk benda atau tujuan dapat berdiri diatas fondasi, landasan

atau asas yang kokoh dan solid, dipegang erat-erat, dipertahankan, dibela

serta diperjuangkan dengan penuh konsisten. Dengan demikian mendirikan

tidak sekedar proses membuat berdiri, tetapi setelah berdiri harus dibela,

dipertahankan dan diperjuangkan secara penuh, baik tenaga maupun pikiran.

Sedangkan Negara Islam merupakan suatu konsep atas pembentukan negara

yang landasi oleh syariah Islam atau dasar negara yang digunakan adalah

Islam. Sehubungan dengan Negara Islam, dalam ditemukan istilah Darul

Islam yang diartikan:

Islam, adalah wilayah atau negara yang didiami dan diperintah oleh orang-orang Islam dimana berlaku juga hukum-hukum Islam. Penguasa umat Islam Islam di wilayah itu. Penghuni yang tidak beragama Islam tunduk pada peraturan ketatanegaraan yang dijalankan Pemerintah Islam dan mereka dilindungi. Pemilihan dan pengangkatan khalifah/kepala negara, hak dipilih dan memilih, undang-undang dan peraturan lainnya disusun berdasarkan prinsip-prinsip ajaran agama Islam (Ensiklopedi Indonesia, 1988: 754)

Jadi Negara Islam berdasarkan definisi tersebut adalah negara yang memberi

jaminan kebebasan kepada para pemeluk agama Islam untuk menegakkan


(31)

16

kebebasan yang melampui batas. Batas itu antara lain, penetapan hukum atau

Islam, dan bagaimana melaksanakannya syariah Islam tersebut.

Islam bukan hanya mengatur bagaimana tata cara dan norma-norma yang

harus dipatuhi dalam berhubungan dengan sesama manusia atau disebut juga

muamallah melainkan juga mengatur mengenai hubungan manusia dengan

Penciptanya yaitu Allah SWT.

Berdasarkan konsep mendirikan dan konsep Negara Islam dapat disimpulkan

bahwa mendirikan Negara Islam Indonesia berarti kegiatan membentuk

dengan memberlakukan hukum-hukum Islam dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara di Indonesia. Penguasa Negara Islam Indonesia, memberlakukan

Islam di wilayah itu dan rakyat yang tidak beragama Islam tunduk

pada peraturan ketatanegaraan yang dijalankan Pemerintah dan mereka

dilindungi. Pemilihan dan pengangkatan khalifah/kepala negara, hak dipilih

dan memilih, undang-undang dan peraturan lainnya disusun berdasarkan

prinsip-prinsip ajaran agama Islam. Mendirikan Negara Islam tersebut

dilakukan melalui perjuangan sampai negara tersebut benar-benar berdiri.

Setelah berdiri maka harus ada upaya pencegahan agar tidak condong apalagi

roboh, maka negara tersebut harus dibela dan ditegakkan di atas pondasi atau

landasan yang kokoh.


(32)

1✄

Negara Islam merupakan bentuk pemerintahan yang memberlakukan syariah

Islam dalam hukum tata negara dan berlaku di wilayah tersebut. Dalam

mendirikan negara sebagai identitas suatu bangsa, banyak dipengaruhi oleh

kultur sosial budaya masyarakat yang terlibat di dalamnya. Mendirikan

Negara Islam dapat dikatakan sebagai kegiatan perencanaan pembentukan

negara yang didasarkan pada syariah Islam. Hal ini berarti bahwa Negara

terebut harus memberlakukan syariah Islam dalam tata kehidupan masyarakat

dalam wilayah tersebut dengan kewajiban melaksanakan syariah untuk rakyat

yang beragama Islam. Sedangkan bagi masyarakat bukan Islam, mereka harus

tunduk dengan hukum Islam yang berlaku dan mereka berhak atas

perlindungan dari negara berdasarkan syariah Islam.

Pendirian suatu negara, dapat dilakukan melalui jalur konstitusional maupun

inkonstitusional. Jalur konstitusional, artinya perjuangan mendirikan negara

harus dilakukan melalui lembaga legislatif untuk menetapkan konstitusi yang

digunakan sebagai hukum dasarnegara tersebut. didasarkan pada syariah Islam

Mendirikan Negara Islam harus dilakukan melalui perjuangan baik melalui

perjuangan konstitusional maupun inkonstitusional. . Sedangkan perjuangan

secara inkonstitusional merupakan pembentukan negara yang dilakukan

melalui cara konfrontasi ataupun penggulingankekuasaan.

Negara Islam Indonesia (NII) secara konstitusional sebenarnya sudah

dilakukan oleh para pahlawan pergerakan. Perjuangan secara konstitusional,

tersebut pada masa pendudukan Jepang dilakukan melalui Badan Penyelidik

Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Dalam sidang-sidangnya, para


(33)

18

negara, sebagaimana dilakukan oleh Partai Sarekat Islam. Usaha pendirian

Negara Islam Indonesia secara konstitusional ini mengalami kegagalan,

setelah Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara.

Pembentukan Negara Islam Indonesia secara inkonstitusional juga dilakukan

oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo. Pembentukan Negara Islam

Indonesia yang dilakukan oleh Kartosoewirjo dianggap inkonnstitusional

karena didirikan dalam wilayah Negara berdaulat, yaitu Republik Indonesia.

Konfrontasi Negara Islam Indonesia dengan pemerintah Republik Indonesia

yang sah, dilakukan selama hampir 13 tahun.

Berdasarkan pemikiran tersebut, maka dapat dikatakan bahwa pendirian

Negara Islam Indonesia telah dilakukan melalui usaha-usaha tertentu yang

dilakukan secara terencana dan sistematis. Sekarmadji Maridjan

Kartosoewirjo merupakan tokoh sentral pendirian Negara Islam Indonesia

yang muncul pada awal kemerdekaan. Sebagai pendiri Negara Islam

Indonesia Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo telah melakukan usaha-usaha

yang diperjuangkan dengan segenap tenaga dan pikiran.

D. Paradigma

Berdasarkan pada kerangka pikir, maka paradigma penelitian ini dapat

digambarkan sebagai berikut:

USAHA MENDIRIKAN

NEGARA ISLAM INDONESIA


(34)

1☎

Keterangan:

Garis Usaha Ide atau Gagasan Melalui

Perjuangan Partai Politik Islam


(35)

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Metode Yang Digunakan

Penelitian ini mengguanakn metode penelitian historis atau metode sejarah,

yaitu merupakan suatu usaha untuk memberikan interpretasi dari bagian trend

yang naik turun dari status keadaan di masa yang lampau untuk memperoleh

suatu generalisasi yang berguna untuk memahami kenyataan sejarah,

membandingkan dengan keadaan sekarang dan dapat meramalkan keadaan

yang akan datang (Mohammad Nasir, 2003: 48).

Menurut Nugroho Notosusanto (1984: 10) metode historis merupakan

sekumpulan prinsip dan aturan yang sistematis dimaksudkan untuk

memberikan bantuan secara efektif dalam usaha mengumpulkan bahan bagi

sejarah, menilai secara kritis dan kemudian menyajikan suatu sintesa daripada

hasil-hasilnya.

Tujuan penelitian sejarah adalah membuat rekonsruksi masa lampau secara

obyektif dan sistematis dengan mengumpulkan, mengevaluasi, serta

menjelaskan dan mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan

menarik kesimpulan secara tepat (Mohammad Nasir, 2003: 48).

Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh dalam penelitian historis


(36)

✆ ✝

1. Heuristik

Heuristik merupakan proses mencari data serta mengumpulkan

sumber-sumber ataupun data-data yang diperlukan, kegiatan ini difokuskan pada

studi arsip dokumen, literatur ilmiah, majalah maupun internet berkenaan

dengan tema penelitian yang diangkat. Kegiatan tersebut dilaksanakan di

Perpustakaan Daerah Lampung dan Perpustakaan Universitas Lampung.

2. Kritik

Merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyeleksi sumber sejarah

yang telah didapatkan. Proses kegiatan kritik melalui dua tahap. Tahap

pertama disebut kritik ekstrim yaitu langkah yang diambil untuk

memproses atau menyeleksi data yang dilihat dari luar (fisik) mengenai

sumber-sumber sejarah yang telah didapatkan. Semua ciri-ciri dari sumber

sejarah yang diperoleh harus memiliki nuansa yang berkaitan dengan tema

yang diangkat. Tahap kedua, disebut kritik intern, yang merupakan

kegiatan proses seleksi terhadap inti dari sumber-sumber sejarah yang

telah melewati kritik ekstern. Langkah selanjutnya dipilih sumber sejarah

yang sesuai dengan bahan kajian penelitian.

3. Interpretasi

Langkah selanjutnya menafsirkan data-data yang telah diuji, kemudian

menghubungkan fakta-fakta dalam bentuk konsep yang disusun

berdasarkan analisis terhadap sumber sejarah yang telah diperoleh.


(37)

✞✞

Merupakan proses penyusunan dan penuangan seluruh hasil penelitian ke

dalam bentuk tulisan ataupun laporan hasil penelitian mengenai tema yang

diangkat, yaitu gerakan Kartosoewijo tahun 1946 sampai 1962 yang

diperoleh dari fakta yang telah diberi makna.

B. Variabel Penelitian

Variabel adalah konsep yang memiliki bermacam-macam nilai (Mohammad

Nasir, 2003: 123). Pendapat lain menyatakan variable adalah gejala yang akan

dijadikan obyek pengamatan Sumardi Suryabrata (1989: 126).

Penelitian ini menggunakan variable tunggal dengan fokus penelitian pada

usaha-usaha Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo mendirikan Negara Islam

Indonesia. Penggunaan variable tunggal ditujukan untuk mempermudah dalam

merumuskan obyek penelitian.

C. Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik Kepustakaan

Teknik studi kepustakaan merupakan teknik pengumpulan data dengan

menelusuri literature yang ada serta menelaahnya secara tekun (Mohammad

Nasir, 2003: 93). Dengan studi literatur sipeneliti dapat belajar lebih sistematis

tentang cara-cara mengungkapkan buah pikiran dan peneliti lebih kritis dalam


(38)

✟ ✠

Penggunaan teknik studi kepustakaan dilakukan dengan membaca literature,

mencatat dan mengolah bahan penelitian. Dengan literature peneliti dapat

data-data yang berhubungan dengan masalah penelitian.

2. Teknik Dokumentasi

Pengumpulan data dengan teknik dokumentasi dilakukan tidak hanya terbatas

pada literature-literatur ilmiah, tetapi rujukan lain yang memenuhi syarat

sebagai sumber data dan sesuai dengan masalah penelitian juga diambil,

antara lain majalah, internet, koran,

D. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknis analisis data

kualitatif, Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat post positivisme, digunakan untuk meneliti pada

kondisi obyek yang alamiah (sebagai lawan adalah eksperimen) dimana

peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data

dilakukan secara purposive dan snow ball, teknik pengumpulan data dengan

trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil

penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi

(Sugiyono,2009: 14).

Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam proses analisis data adalah sebagai


(39)

✡ ☛

1) Reduksi Data

Merupakan sebuah proses pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data yang muncul dari catatan di lapangan. Kegiatan yang dilakukan dalam proses reduksi data adalah membuat analisis yang tajam, menggolongkan, mengarahkan, serta membuang yang tidak perlu serta mengorganisasi data sampai akhirnya bisa menarik sebuah kesimpulan.

2) Penyajian Data

Merupakan data yang dibatasi sebagai kumpulan informasi tersusun, memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dalam tahap penyajian data, peneliti mencoba menyajikan data tersebut agar mudah dipahami tentang apa yang terjadi dan yang harus dilakukan sehingga tindakan yang diambil sesuai dengan pemahaman yang didapat dari penyajian tersebut.

3) Verifikasi data

Merupakan tahapan akhir dalam proses penelitian, yaitu menarik kesimpulan secara utuh setelah semua makna-makna yang muncul dari data-data yang berkaitan dengan tema penelitian yang didapat telah diuji kebenarannya, kekokohannya serta kecocokannya sehingga dengan demikian akan diperoleh kesimpulan yang kegunaan dan kebenarannya. (Miles dan Huberman, 1992: 28).


(40)

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Usaha Kartosoewirjo dalam mendirikan Negara Islam Indonesia, secara ide

dan pemikiran pada dasarnya merupakan perwujudan cita-cita organisasi

politik Partai Sarekat Islam Indonesia, khususnya pemikiran H.O.S.

Tjokroaminoto tentang Islam sebagai dasar negara.

2. Usaha secara konstitusional dalam mendirikan Negara Islam Indonesia

dilakukan Kartosoewirjo dengan meminta ijin kepada pemerintah pusat di

Yogyakarta, meskipun ditolak.

3. Usaha pendirian Negara Islam Indonesia secara legal juga ditunjukkan

Kartosoewirjo dengan menolak tuntutan anggota Masyumi di Jawa Barat

untuk melakukan perebuan kekuasaan.

4. Usaha terakhir untuk mempertahankan Negara Islam Indonesia yang sudah

diproklamirkan adalah melalui jalan konfrontasi dengan pemerintah


(41)

83

5. Berdirinya Negara Islam Indonesia dengan pemberontakan DI/TII-nya

mengakibatkan kerusakan terhadap fasilitas pribadi maupun fasilitas umum

dan merugikan negara.

B. Saran

Untuk mencegah kembali terulangnya peristiwa berdarah dalam bentuk makar

atau pemberontkan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, disarankan

sebagai berikut:

1. Perlunya kesadaran terhadap penguatan idiologi nasional dalam tata

kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara sebagaitindakan preventif

untuk mendeteksi awal kemungkinan adanya keinginan perubahan negara.

2. Masyarakat Islam Indonesia sebagai mayoritas penduduk, harus tetap

menyadari kemajemukan keyakinan yang ada di Indonesia sebagai dasar

atau landasan penetapan Pancasila sebagai dasar dan idiologi negara yang


(42)

DAFTAR PUSTAKA

Awwas, Irfan S., 2008, Jejak Jihad SM. Kartosuwiryo, Mengungkap Fakta yang Didustakan, Yogyakarta, Uswa.

Azro, Azyumardi, 2001, Menuju Masyarakat Madani, Gagasan, Fakta dan Tantangan, Bandung, PT. Remaja Rosda Karya.

Benda, Harry J., 1980, Bulan Sabit dan Matahari Terbit, Islam di Indonesia pada Masa Pendudukan Jepang, Jakarta, Pustaka Jaya.

Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, 2001, Ensiklopedi Islam, Ichtiar Baru Van Hoeve.

n-Angan yang

Dijk, C. Van, 1983, Darul Islam Sebuah Pemberontakan, Terjemahan Bahasa Indonesia, Jakarta, Grafiti Pers.

Firmansyah, Ade, 2011, SM. Kartosoewirjo, Biografi Singkat 1907-1962 Jogjakarta, Garasi.

Mathew. G. Miles dan Huberman, Michael, Analisis Data Kualitatif, 1992, Jakarta, Universitas Indonesia.

Nasir, Mohammad , 2003, Metode Penelitian, Jakarta, Ghalia Indonesia.

Notosusanto, Nugroho, 1984, Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer, Jakarta, Intidayu Pres.

Oktorino, Nino, 2009, Ensiklopedia Sejarah dan Budaya, Jakarta, PT Lentera Abadi.

Pasha, Musthafa Kamal dan Darban, Ahmad Adaby, 2002, Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam Dalam Perspektif Historis dan Ideologis, Yogyakarta, LPPI Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Shadily, Hasan, 1988, Ensiklopedi Indonesia, Jakarta, PT Ichtiar Baru, Van Hoeve

Seri Buku Tempo, 2011, Tokoh Islam di Awal Kemerdekaan, Kartosoewirjo Mimpi Negara Islam, Jakarta, Tempo.


(43)

Solahudin, 2011, NII sampai JI Salafy Jihadisme di Indonesia, Jakarta, Komunitas Bambu.

Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Bandung, Alfabeta.

Sumardi Suryabrata, 1986, Metodologi Penelitian, Jakarta, Rajawali.

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2003, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Jakarta, Balai Pustaka.


(44)

ABTRAK

USAHA KARTOSOEWIRJO DALAM MENDIRIKAN

NEGARA ISLAM INDONESIA DI JAWA BARAT

TAHUN 1946-1949

M. Rifki Rinaldi

0513033035

Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 merupakan tonggak sejarah Republik Indonesia. Pernyataan kemerdekaan Indonesia tersebut mencerminkan kuatnya keinginan bangsa Indonesia untuk mengatur negara sendiri tanpa campur tangan bangsa lain. Dalam perkembangannya kemerdekaan Indonesia mendapat tantangan dari berbagai pihak, antara lain dari bangsa Belanda yang ingin menjajah kembali. Tantangan lain adalah keinginan kelompok tertentu untuk mengganti Pancasila dengan idiologi dan dasar negara yang lain, diantaranya adalah Kartosoewirjo dengan pembentukan Negara Islam Indonesia.

Permasalahan dalam penelitian ini dapa -usaha apakah yang dilakukan oleh Sukarmadji Maridjan Kartosoewirjo dalam mendirikan Negara Islam Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui usaha-usaha yang dilakukan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo dalam mendirikan Negara Islam Indonesia.

Penelitian ini mengguanakan metode penelitian historis atau metode sejarah, yaitu sekumpulan prinsip dan aturan yang sistematis dimaksudkan untuk memberikan bantuan secara efektif dalam usaha mengumpulkan bahan bagi sejarah, menilai secara kritis dan kemudian menyajikan suatu sintesa daripada hasil-hasilnya, melalui langkah heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi

Penelitian ini menggunakan variabel tunggal dengan fokus penelitian pada usaha-usaha Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo mendirikan Negara Islam Indonesia. Dalam pengumpulan datanya, penelitian ini menggunakan teknik kepustakaan dan teknik dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif yang dilakukan melalui tahapan reduksi, penyajian data, dan verifiksi data.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Usaha Kartosoewirjo dalam mendirikan Negara Islam Indonesia, secara ide dan pemikiran pada dasarnya merupakan perwujudan cita-cita organisasi politik Partai Sarekat Islam Indonesia, khususnya pemikiran H.O.S. Tjokroaminoto tentang Islam sebagai dasar


(45)

negara. Usaha secara konstitusional dalam mendirikan Negara Islam Indonesia dilakukan Kartosoewirjo dengan meminta ijin kepada pemerintah pusat di Yogyakarta, meskipun ditolak. Usaha pendirian Negara Islam Indonesia secara legal juga ditunjukkan Kartosoewirjo dengan menolak tuntutan anggota Masyumi di Jawa Barat untuk melakukan perebuan kekuasaan. Usaha terakhir untuk mempertahankan Negara Islam Indonesia yang sudah diproklamirkan adalah melalui jalan konfrontasi dengan pemerintah Republik Indonesia. Berdirinya Negara Islam Indonesia dengan pemberontakan DI/TII-nya mengakibatkan kerusakan terhadap fasilitas pribadi maupun fasilitas umum dan merugikan negara.

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, disimpulkan bahwa usaha SM. Kartosoewirjo dalam mendirikan Negara Islam Indonesia, dilakukan melalui pencetusan ide tentang Islam sebagai dasar negara dan diwujudkan dengan mendirikan Negara Islam Indonesia. Untuk mempertahankan Negara Islam Indonesia dilakukan melalui konfrontasi yang akhirnya menemui kegagalan.


(46)

USAHA KARTOSOEWIRJO DALAM MENDIRIKAN

NEGARA ISLAM INDONESIA DI JAWA BARAT

TAHUN 1946 - 1949

(Skripsi)

Oleh

M. Rifki Rinaldi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2012


(47)

USAHA KARTOSOEWIRJO DALAM MENDIRIKAN

NEGARA ISLAM INDONESIA DI JAWA BARAT

TAHUN 1946-1962

Oleh

M. RifkiRinaldi

NPM: 0513033035

(Skripsi)

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2012


(48)

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN ABSTRAK

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Analisis Masalah ... 8

1. Identifikasi Masalah ... 8

2. Pembatasan Masalah ... 9

3. Rumusan Masalah ... 9

C. Tujuan Penelitian ... 9

D. Manfaat Penelitian ... 10

E. Ruang Lingkup Penelitian... 10

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka ... 12

1. Konsep Usaha... 12

2. Konsep Mendirikan Negara Islam Indonesia ... 14

B. Kerangka Pikir ... 17

C. Paradigma... 18

III. METODE PENELITIAN A. Metode Yang Digunakan ... 20

B. Variabel Penelitian ... 22

C. Teknik Pengumpulan Data... 22

1. Teknik Kepustakaan... 22

2. Teknik Dokumentasi ... 23


(49)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil ... 25

1. Gambaran Umum Partai Politik Islam Indonesia Paska Kemerdekaan... 25

a. Partai Sarekat Islam Indonesia ... 25

b. Partai Masyumi ... 30

2. Profil Singkat S.M. Kartosoewirjo... 33

a. Riwayat Hidup S.M. Kartosoewirjo... 33

b. Pengalaman Organisasi S.M. Kartosoewirjo ... 35

3. Usaha Kartosoewirjo Mendirikan Negara Islam Indonesia 42 a. Pencetusan Ide Negara Islam Indonesia ... 42

b. Konfrontasi... 56

c. Penyusunan Kanun Azasi... 69

d. Pembentukan Perangkat Negara ... 70

e. Memproklamasikan Negara Islam Indonesia... 71

B. Pembahasan... 74

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 82

B. Saran... 83

DAFTAR PUSTAKA


(50)

MOTTO

Orang yang tahu, tetapi tidak mau


(51)

Judul Skripsi : USAHA KARTOSOEWIRJO DALAM

MENDIRIKANNEGARA ISLAM INDONESIA DI JAWA BARAT1946-1962

Nama Mahasiswa :

M. Rifki Rinaldi

Nomor Pokok Mahasiswa : 0513033035

Jurusan : Ilmu Pengetahuan Sosial

Program Studi : Pendidikan Sejarah

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

1☞ Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Maskun, M.H Drs. Syaiful M, M.Si

NIP. 19591228 198503 1 005 NIP. 19610703 198503 1 004

2. Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Ketua Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan Sejarah

Drs. Buchori Asyik, M.Si.. Drs. Maskun, M.H.


(52)

MENGESAHKAN

1. Tim Pembimbing

Ketua : Drs, Maskun, M.H. ...

Sekretaris : Drs. Syaiful M.,M.Si. ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. H. Iskandar Syah, M.H...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Bujang Rahman, M.Si. NIP. 196003151985031003


(53)

PERSEMBAHAN

Segala Puji hanya kepada Allah SWT. yang

Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dengan

segala

ketulusan

dan

kerendahan

hati,

penulis perembahkan karya sederhana ini

kepada:

Ayahnda dan Ibundaku tercintas, atas doa

dan harapan yang selalu

dicurahkan, dan

terimakasih atas semua pengorbanan dan

kasih sayang kepadaku.

Adik-adikku

tersayang

yang

selalu

mendoakan keberhasilanku.


(54)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama M. Rifki Rinaldi, lahir di Pringsewu,

tanggal 05 Maret 1987, anak pertama dari tiga bersaudara

pasangan Bapak Susianto dengan Ibu Desmiharti.

Penulis masuk pendidikan dasar di Sekolah Dasar

Muhammadiyah Pringsewu tahun pelajaran 1993/1994 dan tamat pda tahun

pelajaran 1998/1999. Masuk pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 1

Pringsewu tahun pelajaran 1999/2000 dan tamat tahun pelajaran 2001/2002.

Melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 3 Pringsewu tahun pelajaran 2002/2003,

dan tamat tahun 2004/2005.

Tahun akademik 2005/2006, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Universitas

Lampung, pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan

Ilmu Sosial, Program Studi Pendidikan Sejarah melalui jalur SPMB. Pada tahun

2009, penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA


(55)

SANWACANA

Alhamdulillah, rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas segala

limpahan hidayah-Nya yang tiada terkira sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan tugas akhir ini.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat

mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Sejarah,

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Lampung. Dengan selesainya tugas akhir ini penulis

ucapkan terima kasih kepada:

1) Bapak Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2) Bapak Dr. M. Thoha B.S. Jaya, M.Si., selaku Pembantu Dekan I FKIP

Universitas Lampung.

3) Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pembantu Dekan II FKIP

Universitas Lampung.

4) Bapak Drs. Iskandar Syah, M.H., selaku Pembantu Dekan III FKIP

Universitas Lampung.

5) Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPS


(56)

6) Bapak Drs. Maskun, M.H., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah,

FKIP Universitas Lampung sekaligus sebagai Pembimbing Utama dalam

penulisan skripsi.

7) Bapak Drs. Syaiful M, M.Si. sebagai Pembimbing Pembantu dalam

penulisan skripsi.

8) Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas

Lampung.

9) Pimpinan dan segenap pegawai Perpustakaan Daerah Lampung yang telah

membantu dalam pengambilan data penelitian.

10) Pimpinan dan segenap pegawai Perpustakaan Universitas Lampung yang

telah membantu dalam pengambilan data penelitian.

11) Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas

Lampung.

12) Teman-teman Program Studi Pendidikan Sejarah angkatan 2005, Joni, Tian,

Tyas, Obby, Ari, Zius, Mas Priyo, Uje, Bang Nasar, Aldi, , Idun, Mbak Ana,

Zuli, Dina, Heny, Niaw, Mirna, Mei, Yuni, Yunita, Yurina, Miftah, Astri,

Roroh, Mbak Rini, Endah, Farah, Linda, Yuni, Fero, Dian, Welly, Corry,

Uci, Rizca, Liza, terima kasih buat semua dukungan dan motivasinya.

13) Kakak tingkat Angkatan 2002, 2003 dan 2004, Kak Gun, Kak Firman, Kak

Doni, Bang Mutiar, Deka, Kak Indra dan yag tidak bias saya sebutkan satu

persatu.

14) Temen Seperjuangan di lorong gedung I, Indah, Een, Yunita, Era, Wahyu,

Riska, Yogi, Riri, Ina, terima kasih buat semua bantuannya.

15) Adik-adikku tersayang, A. Fauzi Kurniawan dan Rahmad Firdaus yang


(57)

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik

isi maupun penulisannya, untuk perbaikan selanjutnya segala kritik dan saran

yang bersifat membangun sangat penulis harapkan dan semoga karya tulis ini

dapat bermanfaat khususnya bagi penulis.

Bandar Lampung Oktober 2012

M. Rifki Rinaldi NPM. 0513033035


(58)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, adalah:

1. Nama Mahasiswa : M. RifkiRinaldi 2. Nomor Pokok Mahasiswa: 0513033035

3. Program Studi : Pendidikan Sejarah 4. Jurusan : Ilmu Pengetahuan Sosial 5. Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan 6. Alamat : Jalan Satria Pringsewu

Kabupaten Pringsewu.

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diakui dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, Oktober 2012

M. Rifki Rinaldi NPM. 0513033035


(1)

PERSEMBAHAN

Segala Puji hanya kepada Allah SWT. yang

Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dengan

segala

ketulusan

dan

kerendahan

hati,

penulis perembahkan karya sederhana ini

kepada:

Ayahnda dan Ibundaku tercintas, atas doa

dan harapan yang selalu

dicurahkan, dan

terimakasih atas semua pengorbanan dan

kasih sayang kepadaku.

Adik-adikku

tersayang

yang

selalu

mendoakan keberhasilanku.


(2)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama M. Rifki Rinaldi, lahir di Pringsewu, tanggal 05 Maret 1987, anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Bapak Susianto dengan Ibu Desmiharti.

Penulis masuk pendidikan dasar di Sekolah Dasar Muhammadiyah Pringsewu tahun pelajaran 1993/1994 dan tamat pda tahun pelajaran 1998/1999. Masuk pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 1 Pringsewu tahun pelajaran 1999/2000 dan tamat tahun pelajaran 2001/2002. Melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 3 Pringsewu tahun pelajaran 2002/2003, dan tamat tahun 2004/2005.

Tahun akademik 2005/2006, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Lampung, pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial, Program Studi Pendidikan Sejarah melalui jalur SPMB. Pada tahun 2009, penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 03 Bandar Lampung.


(3)

SANWACANA

Alhamdulillah, rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas segala limpahan hidayah-Nya yang tiada terkira sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Sejarah, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung. Dengan selesainya tugas akhir ini penulis ucapkan terima kasih kepada:

1) Bapak Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2) Bapak Dr. M. Thoha B.S. Jaya, M.Si., selaku Pembantu Dekan I FKIP Universitas Lampung.

3) Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pembantu Dekan II FKIP Universitas Lampung.

4) Bapak Drs. Iskandar Syah, M.H., selaku Pembantu Dekan III FKIP Universitas Lampung.

5) Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung.


(4)

6) Bapak Drs. Maskun, M.H., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah, FKIP Universitas Lampung sekaligus sebagai Pembimbing Utama dalam penulisan skripsi.

7) Bapak Drs. Syaiful M, M.Si. sebagai Pembimbing Pembantu dalam penulisan skripsi.

8) Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Lampung.

9) Pimpinan dan segenap pegawai Perpustakaan Daerah Lampung yang telah membantu dalam pengambilan data penelitian.

10) Pimpinan dan segenap pegawai Perpustakaan Universitas Lampung yang telah membantu dalam pengambilan data penelitian.

11) Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Lampung.

12) Teman-teman Program Studi Pendidikan Sejarah angkatan 2005, Joni, Tian, Tyas, Obby, Ari, Zius, Mas Priyo, Uje, Bang Nasar, Aldi, , Idun, Mbak Ana, Zuli, Dina, Heny, Niaw, Mirna, Mei, Yuni, Yunita, Yurina, Miftah, Astri, Roroh, Mbak Rini, Endah, Farah, Linda, Yuni, Fero, Dian, Welly, Corry, Uci, Rizca, Liza, terima kasih buat semua dukungan dan motivasinya. 13) Kakak tingkat Angkatan 2002, 2003 dan 2004, Kak Gun, Kak Firman, Kak

Doni, Bang Mutiar, Deka, Kak Indra dan yag tidak bias saya sebutkan satu persatu.

14) Temen Seperjuangan di lorong gedung I, Indah, Een, Yunita, Era, Wahyu, Riska, Yogi, Riri, Ina, terima kasih buat semua bantuannya.

15) Adik-adikku tersayang, A. Fauzi Kurniawan dan Rahmad Firdaus yang selalu memberikan bantuan, dukungan, semangat dan mendoakanku.


(5)

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik isi maupun penulisannya, untuk perbaikan selanjutnya segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan dan semoga karya tulis ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis.

Bandar Lampung Oktober 2012

M. Rifki Rinaldi NPM. 0513033035


(6)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, adalah:

1. Nama Mahasiswa : M. RifkiRinaldi 2. Nomor Pokok Mahasiswa: 0513033035

3. Program Studi : Pendidikan Sejarah 4. Jurusan : Ilmu Pengetahuan Sosial 5. Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan 6. Alamat : Jalan Satria Pringsewu

Kabupaten Pringsewu.

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diakui dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, Oktober 2012

M. Rifki Rinaldi NPM. 0513033035