Guru Sebagai Pelaksanaan Proses Pembelajaran Geografi

25 1 Menumbuhkan kesadaran terhadap perubahan fenomena geografi yang terjadi di lingkungan sekitar. 2 Mengembangkan sikap melindungi dan tanggung jawab terhadap kualitas lingkungan hidup. 3 Mengembangkan kepekaan terhadap permasalahan dalam pemanfaatan sumber daya. 4 Mengembangkan sikap toleransi terhadap perbedaan sosial dan budaya. 5 Mewujudkan rasa cinta tanah air dan persatuanbangsa Pusat Kurikulum, 2003: 6-7. 3. Standar kompetensi geografi di SMA Standar kompetensi mata pelajaran geografi adalah kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran geografi di SMA: a Memahami ciri-ciri fisik dan sosial budaya secara keruangan. b Memahami interaksi antara lingkungan fisik dan sosial budaya wilayah tertentu. c Menggunakan konsep wilayah dalam menginterpretasikan keragaman bumi. d Menggunakan peta dan ketrampilan geografis lainnya untuk mengelola informasi fisik dan sosial budaya dalam konteks keruangan Pusat Kurikulum, 2003: 10.

D. Guru Sebagai Pelaksanaan Proses Pembelajaran Geografi

26 Guru merupakan seseorang yang melaksanakan proses pengajaran di sekolah. Penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, mulai dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi hanya akan efektif, jika dikelola oleh tenaga kependidikan atau guru yang profesional. Guru profesional adalah guru yang memiliki kompetensi tertentu sesuai dengan persyaratan yang dituntut oleh profesi keguruan Danim, 1995: 53. Dalam proses belajar mengajar guru mempunyai tugas seorang guru adalah mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa. Penyampaian materi pelajaran hanya merupakan salah satu dari proses yang dinamis dalam segala fase dan proses perkembangan siswa. Secara lebih terperinci tugas guru berpusat pada: 1. Mendidik dengan titik berat memberi arah dan motivasi pencapaian baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang 2. Memberi fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar yang memadai 3. Membantu perkembangan aspek-aspek pribadi seperti sikap, nilai-nilai dan penyesuaian diri, dalam proses belajar mengajar guru tidak terbatas sebagai penyampaian ilmu pengetahuan akan tetapi, ia juga bertanggungjawab akan keseluruhan perkembangan siswa. Guru harus mampu menciptakan proses belajar yang sedemikian rupa sehingga dapat merangsang siswa untuk belajar secara aktif. 27 Geografi sendiri merupakan ilmu yang di dalamnya yang mengkaji aspek ruang dan tempat pada segala skala di muka bumi. Penekanan bahan kajiannya adalah gejala-gejala alam dan kehidupan yang membentuk lingkungan dunia. Gejala alam dan kehidupan itu dapat dipandang sebagai hasil dan proses alam yang terjadi di bumi, atau sebagai kegiatan yang dapat memberikan dampak kepada makhluk hidup yang tinggal diatas permukaan bumi. Kajian geografi yang demikian luas menuntut guru geografi agar mampu dan kreatif dalam mengembangkan berbagai metode dan media pembelajaran. Guru geografi yang melaksanakan Proses Belajar Mengajar PBM geografi berkewajiban menjabarkan materi geografi itu sedemikian rupa sehingga tiap pokok bahasan yang disajikannya, dijiwai oleh aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotor yang meliputi juga nilai-nilai dan sila-sila Pancasila Sumaatmadja, 1997: 28. Seiring perkembangan ilmu dan teknologi serta perkembangan sosial budaya dan berlangsung cepat telah memberikan tantangan kepada setiap individu. Guru hanya merupakan salah satu di antara berbagai sumber dan media belajar. Maka peran guru dalam belajar menjadi luas luas dan mengarah kepada peningkatan motivasi belajar siswa-siswa. Untuk meningkatkan minat belajar siswa agar lebih tertarik dengan mata pelajaran khususnya mata pelajaran geografi maka guru dituntut untuk dapat menampilkan model-model pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk 28 mempelajarinya. Salah satunya dengan menggunakan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar. 29

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45