4. Prasasti Telaga Batu 5. Prasasti Karang Birahi
6. Prasasti Ligor
Letak Sriwijaya strategis membawa keberuntungan dan kemakmuran. Walaupun demikian, letaknya yang strategis juga dapat mengundang bangsa lain menyerang
Sriwijaya. Beberapa faktor penyebab kemunduran dan keruntuhan : 1. Adanya serangan dari Raja Dharmawangsa 990 M.
2. Adanya serangan dari kerajaan Cola Mandala yang diperintah oleh Raja Rajendraco-
ladewa. 3. Pengiriman ekspedisi Pamalayu atas perintah Raja Kertanegara, 1275 - 1292.
4. Muncul dan berkembangnya kerajaan Islam Samudra Pasai. 5. Adanya serangan kerajaan Majapahit dipimpin Adityawarman atas perintah Mahap-
atih Gajah Mada, 1477. Sehingga Sriwijaya menjadi taklukkan Majapahit.
E. KERAJAAN MATARAM HINDU-BUDHA
Kerajaan Mataram diketahui dari Prasasti Canggal yang berangka tahun 732 Masehi yang ditulis dalam huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Dalam prasasti itu
disebutkan bahwa pada mulanya Jawa Yawadwipa diperintah oleh Raja Sanna. Setelah ia wafat Sanjaya naik tahta sebagai penggantinya. Sanjaya adalah putra Sannaha saudara
perempuan Sanna.
Prasasti Mantyasih Prasasti Kedu yang di dikeluarkan oleh Raja Balitung pada
tahun 907 memuat daftar raja-raja keturunan Sanjaya, sebagai berikut : 1. Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya
2. Sri Maharaja Rakai Panangkaran 3. Sri Maharaja Rakai Panunggalan
4. Sri Maharaja Rakai Warak 5. Sri Maharaja Rakai Garung
6. Sri Maharaja Rakai Pikatan 7. Sri Maharaja Rakai Kayuwangi
8. Sri Maharaja Rakai Watuhumalang 9. Sri Maharaja Watukura Dyah Balitung
Prasasti Kelurak, 782 M di desa Kelurak disebutkan bahwa Raja Dharanindra membangun arca Majusri = candi sewu. Pengganti raja Dharanindra, adalah
Samaratungga. Samaratungga digantikan oleh putrinya bernama Pramodawardhani. Dalam Prasasti Sri Kahulunan = gelar Pramodawardhani berangka tahun 842 M di
daerah Kedu, dinyatakan bahwa Sri Kahulunan meresmikan pemberian tanah untuk
pemeliharaan candi Borobudur yang sudah dibangun sejak masa pemerintahan Samaratungga.
Pramodhawardhani menikah dengan Rakai Pikatan yang beragama Hindu. Adik Pramodhawardhani, Balaputradewa menentang pernikahan itu. Pada tahun 856
Balaputradewa berusaha merebut kekuasaan dari Rakai Pikatan, namun usahanya itu gagal. Setelah pemerintahan Rakai Pikatan, Mataram menunjukkan kemunduran. Sejak
pemerintahan Raja Balitung banyak mengalihkan perhatian ke wilayah Jawa Timur. Raja-raja setelah Balitung adalah :
1. Daksa 910 – 919. Ia telah menjadi rakryan mahamantri I hino jabatan terttinggi sesudah raja pada masa pemerintahan Balitung.
2. Rakai Layang Dyah Tulodong 919 – 924 3. Wawa yang bergelar Sri Wijayalokanamottungga 924 – 929
Wawa merupakan raja terakhir kerajaan Mataram. Pusat kerajaan kemudian dipindahkan oleh seorang mahapatihnya Mahamantri I hino bernama Pu Sindok ke
Jawa Timur.
F. PERPINDAHAN KERAJAAN MATARAM KE JAWA TIMUR