7
hubungan dua arah yang saling menguntungkan dalam proses pembelajaran. Siswa dapat memberikan komentar dan melakukan diskusi dalam forum yang
berada dalam blog tersebut. Adapun guru mendapatkan masukan atau kritikan yang membangun dari komentar para siswa.
Dari hal tersebut secara tidak langsung, siswa lebih tertarik dengan pembelajaran menulis wacana narasi berbahasa Jawa dengan menggunakan media
blog yang interaktif, menarik, dan enak dipandang. Secara tidak langsung juga, mengunakan blog sebagai sarana penunjang pembelajaran dapat membantu
menciptakan suasana belajar yang sersan serius-santai, menyenangkan, dan kondusif.
Berdasarkan beberapa masalah dan pertimbangan tersebut penulis mengadakan penelitian dengan mengambil judul Pengajaran Menulis Narasi
Berbahasa Jawa Dengan Menggunaan Media Blog
1.2 Identifikasi Masalah
Menulis bukanlah sesuatu yang mudah, apalagi untuk menulis wacana narasi berbahasa jawa. Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi
kekurangmampuan sebagian besar siswa dalam menulis narasi berbahasa Jawa, yaitu faktor yang berasal dari guru dan siswa.
Faktor yang berasal dari guru, berupa penggunaan metode pembelajaran yang kurang variatif, dan kurangnya penggunaan media pembelajaran yang
atraktif. Selama ini dalam pembelajaran menulis narasi, guru masih menggunakan metode yang kurang menarik minat siswa, Untuk mengatasi hal tersebut, guru
8
harus memilih metode dan media pembelajaran yang mampu membuat siswa aktif dan partisipatif mengikuti pembelajaran, salah satunya yaitu dengan media blog.
Sementara itu, permasalahan yang berasal dari siswa, berupa rendahnya minat siswa dalam menulis wacana narasi. Selain itu,
siswa sulit menuangkan ide dalam bentuk tulisan narasi. Siswa kurang berkonsentrasi, lebih senang berbicara dengan
teman, dan hanya sekedar menulis agar tidak dimarahi oleh guru. Masalah ini harus segera diatasi, dengan cara guru harus lebih banyak memberikan penjelasan
kepada siswa agar mereka dapat dengan serius dan konsentrasi pada saat menulis. Dari beberapa faktor diatas, diharapkan guru tidak hanya menggunakan
pendekatan secara tradisional atau ceramah saja, tetapi diperlukan suatu pembelajaran yang dapat merangsang kreativitas siswa dalam menulis narasi
berbahasa Jawa. Guru perlu menerapkan strategi pengajaran menulis narasi berbahasa Jawa yang baru. Strategi yang digunakan adalah dengan
memperkenalkan media blog dalam menulis narasi berbahasa Jawa.
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, penelitian ini dibatasi pada permasalahan yang menjadi dasar penelitian, yaitu mengenalkan
pengajaran menulis narasi berbahasa Jawa dengan menggunakan media blog. Pembatasan ini dilakukan dengan tujuan agar pembahasan permasalahan jelas dan
tidak terlalu luas. Dengan mengenalkan media tersebut diharapkan guru menerapkan strategi
pengajaran wacana narasi berbahasa Jawa dengan media blog, sehingga siswa
9
lebih terpacu untuk mengembangkan kreativitasnya dalam menulis narasi berbahasa Jawa pada media blog. Hal ini dimaksudkan, suatu informasi yang
termuat dalam blog di internet tidak hanya siswa saja yang dapat mengakses, tetapi semua orang di seluruh dunia dapat mengakses juga di internet. Secara tidak
langsung siswa dalam menulis wacana berbahasa Jawa mau tidak mau dalam pembuatannya diharuskan lebih teliti dan benar.
Selanjutnya media tersebut diharapkan dapat menjadi sebuah strategi mengajar yang berguna bagi guru bahasa Jawa dalam mengajarkan menulis narasi
berbahasa Jawa di SMA?
1.4 Rumusan Masalah