15
pelengkap dari penelitian-penelitian sebelumnya. Peneliti berharap hasil penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
2.2 Landasan Teoretis
2.2.1 Hakikat Belajar
Menurut Hilgard dan Bower dalam Purwanto 1992: 84, belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi
tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dal situasi itu, di mana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar
kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang misal: kelelahan, pengaruh obat, dan sebagainya.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, di mana perubahan itu dapat mengarah kepada
tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.
Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman, dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan
atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar, seperti perubahan- perubahan yang terjadi pada diri seorang bayi.
Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif mantap, harus merupakan akhir daripada suatu periode waktu yang cukup panjang. Berapa lama
periode waktu itu berlangsung sulit ditentukan dengan pasti, tetapi perubahan itu hendaknya merupakan akhir dari suatu periode yang mungkin berlangsung berhari-
16
hari, berbulan-bulan ataupun bertahuntahun. Ini berarti kita harus mengenyampingkan perubahan-peruahan tingkah laku yang disebabkan oleh
motivasi, kelelahan, adaptasi, ketajaman perhatian atau kepekaan seseorang, yang biasanya hanya berlangsung sementara.
2.2.2 Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran berhubungan dengan cara menyampaikan materi pelajaran agar seseorang bisa belajar. Cara-cara yang dipilih harus direncanakan
secara sistematis untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Strategi pembelajaran merupakan salah satu cara yang dapat meningkatkan hasil belajar
siswa, dan lebih daripada sekedar deskripsi mengenai bahan yang disajikan kepada siswa. Dick Carey Afgani 2008: 9-10 menyatakan bahwa strategi
pembelajaran menjelaskan komponen-komponen umum dari prosedur suatu bahan pembelajaran yang akan digunakan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Sependapat dengan definisi Dick dan Carey, Suparman Afgani 2008: 9-10 mengatakan strategi pembelajaran terdiri dari empat komponen utama, yaitu: 1
Urutan Kegiatan Pembelajaran; 2 Metode Pembelajaran; 3 Media Pembelajaran; dan 4 Waktu. Kemudian Gerlach dan Elly Afgani 2008: 9-10
juga mengatakan bahwa Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pengajaran tertentu yang
terdiri dari urutan kegiatan, metode, dan prosedur yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa untuk mencapai tujuan belajar.
17
Menurut Sugandi 2004: 82 pengertian strategi pmbelajaran menunjukkan tiga arti, yaitu:
1. Sesuatu yang menggunakan istilah “Setrategic” mengandung arti
mendasar karena rasional, tepat, dilakukan secara efektif untuk mencapai tujuan
2. Setrategi pembelajaran diarikan sebagai pola umum perbuatan guru-siswa
dalam rangka menciptakan suasana pembelajaran yang efektif dan efisien atau keseluruhan aktifitas guru dalam rangka menciptakan suasana
pembelajaran yang kondusif bagi tercapainya tujuan pembelajaran. Dikatakan pola umum karena dalam perwujudannya dimungkinkan adanya
variasi, karena diwarnai oleh komponen-komponennya. 3.
Strategi pembelajaran diartikan sebagai pendekatan dalam mengelola kegiatan pembelajaran dengan mengintegrasikan komponen urutan
kegiatan, cara mengorganisasi materi dan siswa, peralatan dan bahan serta waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan secara efektif dan efisien PAU DIKTI, 2001
Pada hakikatnya strategi pembelajaran adalah salah satu keterampilan dalam mengajar yang harus dikuasai oleh guru. Penerapan strategi pembelajaran
yang tepat mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Berbagai pendapat mengenai strategi pembelajaran telah
dikemukakan oleh para ahli, dengan konsep-konsep yang berbeda, tetapi secara umum mempunyai tujuan yang sama yakni dalam upaya untuk meningkatkan
18
pemahaman dan memperbaiki proses pembelajaran. Konsep dari para ahli tersebut dapat diadaptasi dan diterapkan dalam berbagai strategi pembelajaran, terutama
didalam strategi pembelajaran menulis wacana berbahasa Jawa. Konsep strategi pembelajaran tersebut merupakan pijakan untuk diterapkan dalam pengenalan
setrategi pengajaran menulis wacana berbahasa Jawa dengan media blog dalam penelitian ini.
2.2.3 Hakikat Media Pembelajaran