46
Guru tentu saja harus mempromosikan blog-nya di kelas setiap kali dia mengajar, agar para siswa mengetahui tentang blog tersebut.
Apabila hal ini dilakukan secara berkala, setiap siswa pun akan terbiasa menulis dan membaca. Hal ini akan membuat para siswa menjadi selangkah lebih
maju secara intelektual.
2.3 Kerangka Berpikir
Menulis narasi merupakan pekerjaan yang tidak mudah dilakukan oleh kebanyakan siswa disekolah. Untuk menanggulangi kesulitan siswa dalam
menulis perlu dilakukan latihan yang berkesinambungan untuk dapat menghasilkan tulisan yang baik dan berkualitas, dalam proses pembelajaran
menulis narasi berbahasa jawa pada sekolah menengah atas sangatlah cocok jika dikembangkan agar menggunakan media blog, karena sebagian besar siswa pada
saat ini sudah faham akan pentingnya internet dalam proses pembelajaran. Hampir 75 persen siswa-siswi sekolah menengah atas sudah memiliki situs pertemanan,
seperti halnya friendster, facebook, myspace, dan bahkan sudah memiliki blog sendiri. Hal ini menjadi bahan pertimbangan yang sangat kuat jika pembelajaran
menulis wacana narasi berbahasa jawa dilakukan dengan menggunakan media blog. Agar proses pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan harapan, maka
terlebih dahulu perlu dilakukan pengenalan setrategi pengajaran menulis wacana narasi berbahasa jawa dengan menggunakan blog. Strategi pengajaran menulis
wacana narasi dengan media blog sangat jarang sekali dijumpai dalam penggunaannya disekolah-sekolah. Hal tersebut disebabkan karena banyak guru
47
yang belum bisa menggunakan serta memanfaatkan blog secara maksimal. Selama ini pembelajaran menulis wacana narasi yang dilakukan oleh guru masih dengan
metode ceramah dan pemberian tugas melalui LKS tanpa adanya penggunaan media yang lebih interaktif. Oleh karena itu, siswa menjadi kurang terampil dalam
menuangkan ide dan gagasannya. Kurangnya penjelasan, latihan, bimbingan, serta pemilihan setrategi pembelajaran yang kurang tepat dan jarangnya penggunaan
media pembelajaran dari guru mengakibatkan pemahaman siswa terhadap pembelajaran menulis wacana narasi berbahasa Jawa menjadi kurang maksimal.
Untuk itu guru dapat menggunakan media blog serta mengaplikasikannya dalam proses belajar-mengajar. Berdasarkan beberapa alasan tersebut maka diadakanlah
penelitian ini sebagai tindak lanjut dari permasalahan yang sering dihadapi guru dalam pembelajaran menulis wacana berbahasa Jawa. Diharapkan dengan
diterapkannya setrategi pengajaran menulis wacana berbahasa Jawa dengan menggunakan media blog pada SMA Negeri 2 Kudus akan berjalan dengan lancar
dan sampai pada tujuan akhir yaitu Kendala-kendala yang dihadapi siswa dalam menulis wacana narasi diharapkan dapat teratasi dengan penggunaan media blog
dan hasil yang dicapai lebih optimal.
2.4 Hipotesis Tindakan