Validasi Desain Revisi Desain Revisi Produk

commit to user Tahap II : Pengembangan Model 1. Model pengembangan Pada tahap ini, model yang digunakan dalam pengembangan bahan ajar adalah model prosedural. Model prosedural adalah model yang bersifat deskriptif, yaitu menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Model yang digunakan di sini adalah model pengembangan Borg and Gall. K egiatan yang dilakukan adalah mengidentifikasi materi jarimatika level 1 yang akan dikembangkan, selanjutnya menyusun desain produk bahan ajar digital dengan cara membuat flowchart view dan storyboard. Peneliti kemudian mengumpulkan bahan pendukung seperti materi, gambar, video dan audio sesuai dengan materi. Setelah bahan-bahan yang diperlukan dalam pengembangan bahan ajar terkumpul, peneliti memasukkan semua bahanmateri yang telah terkumpul kedalam bahan ajar digital. Selanjutnya melakukan uji coba produk awal dilakukan oleh ahli materi dan ahli media. Langkah berikutnya melakukan revisi dan penyempurnaan bahan ajar digital sampai ditemukan rancangan terbaik dari bahan ajar digital berbasis ARCS.

2. Validasi Desain

Sugiyono 2011 mengungkapkan bahwa validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai rancangan produk hingga secara rasional lebih baik dari pada produk lama. Validasi desain dilakukan dengan melibatkan para ahli yang berhubungan dengan produk penelitian yang sedang dikembangkan. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah produk penelitian yang commit to user dikembangkan siap untuk dilakukan uji lapangan. Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk produk baru tersebut. Validasi yang ditentukan peneliti ada 2 macam yaitu: a. Validasi ahli materi, yaitu penyerahan produk dan instrument angket berisi pertanyaan-pertanyaan tentang ketepatan materi yang ada di dalam bahan ajar digital berbasis ARCS ini untuk di lakukan proses validasi oleh ahli materi, ahli materi dilakukan oleh penemu metode Jarimatika sekaligus pendiri Yayasan Jarimatika Indonesia. Peneliti selanjutnya merangkum data yang diperoleh untuk dilakukan perbaikan sesuai dengan saran dan pendapat setiap ahli materi. b. Validasi ahli media, yaitu proses penyerahan produk dan instrument berisi pertanyaan-pertanyaan tentang desain produk, dengan tujuan apakah bahan ajar ini sudah sesuai dengan desain pembelajaran dan karakter peserta didik level 1. Ahli media berasal dari profesi yang berhubungan dengan teknologi pendidikan.

3. Revisi Desain

Setelah dilakukan validasi desain, tahap berikutnya adalah perbaikan desain sesuai saran dari pakar digunakan untuk menyempurnakan produk desain. commit to user

4. Uji Coba Produk

Uji coba produk merupakan bagian penting dalam penelitian pengembangan yang dilakukan setelah rancangan produk selesai. Uji coba produk dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menetapkan tingkat efektifitas, efisiensi, dan atau daya tarik dari produk yang dihasilkan. Uji produk pengembangan biasanya dilakukan dalam dua tahap yaitu uji validasi isi dan uji coba lapangan. Dalam bagian ini secara berurutan dikemukakan tetang desain uji coba, subjek validasi, jenis data, instrumen pengumpulan data dan teknik analisis data.

a. Desain Uji Coba

Ada dua tahapan desain uji coba bahan ajar digital berbasis ARCS yang digunakan. Kedua tahapan tersebut sebagai berikut: 1 Uji Coba Lapangan Skala Kecil Main Field Test Tujuan dari uji coba ini untuk menentukan apakah produk yang dihasilkan memiliki kelayakan baik aspek pembelajaran, isi atau materi, tampilan sehingga layak untuk digunakan. Prosedur uji coba lapangan skala kecil, sebagai berikut: 1 Menjelaskan kepada peserta didik bahwa peneliti sedang mengembangkan bahan ajar digital berbasis ARCS. 2 Meminta peserta didik agar bersifat rileks dan bebas mengemukakan pendapatnya tentang bahan ajar digital yang diberikan. 3 Menayangkan bahan ajar digital dengan proyektor serta membagikannya dalam bentuk kepingan CD dan meminta peserta commit to user didik untuk membaca dan menggunakannya. Peneliti mencatat berapa lama waktu yang dibutuhkan peserta didik untuk mempelajari materi yang disediakan. Selain itu juga mencatat reaksi peserta didik dan bagian-bagian yang sulit dipahami, apakah soalnya, pilihan jawabannya, atau yang lainnya. 4 Membagikan lembar kuisioner tentang tanggapan peserta didik terhadap bahan ajar yang diuji cobakan. 5 Menganalisis informasi yang diperolah. 6 Melakukan revisi terhadap produk atas dasar data yang diperoleh. Berdasarkan uji coba skala luas diperbaiki dan semakin disempurnakan menjadi produk akhir dan siap disebarluaskan kepada para pengguna khususnya guru dan peserta didik di Unit Jarimatika Center Salatiga. 2 Uji Coba Lapangan Skala Besar Operational Field Testing Tujuan Operational Field Test atau disebut juga uji coba skala luas ini adalah untuk melihat kelayakan media yang dilihat dari sudut pandang peserta didik baik aspek media maupun materi, juga untuk melihat efektifitas bahan ajar digital ini. Uji coba lapangan operasional dilaksanakan uji efektifitas dengan menghadirkan kelas kontrol dari kelas lain, sementara itu untuk kelas eksperimen penelitian di laksankan di kelas Jarimatika level 1 A dan untuk kelas kontrol dilaksanakan di kelas Jarimatika level 1 B. commit to user Prosedur Uji Coba Lapangan Skala Besar Operational Field Testing dilaksanakan dengan metode Blended Learning: 1 Menjelaskan kepada peserta didik bahwa peneliti sedang mengembangkan bahan ajar digital berbasis ARCS. 2 Menayangkan bahan ajar digital dapat dilaksanakan dengan tatap muka dikelaskonvensional menggunakan proyektor. Bahan ajar dipelajari online, dengan membuka webside yang telah disiapkan. Serta membagikannya dalam bentuk kepingan CD dan meminta peserta didik untuk membaca dan menggunakannya. 3 Mencatat semua respon yang muncul dari peserta didik selama menggunakan media. 4 Memberikan tes untuk melihat tingkat efektifitas bahan ajar digital tersebut. 5 Menganalisis data-data yang diperoleh skor tanggapan terhadap kualitas produk yang dikembangkan, waktu yang diperlukan, perbaikan bagian-bagian yang sulit, pengayaan yang diperlukan. Berdasarkan hasil uji coba lapangan operasional, bahan ajar digital berbasis ARCS diperbaiki dan disempurnakan sehingga produk akhir terwujud dan siap disebarluaskan kepada pengguna, khususnya guru kelas dan peserta didik Jarimatika level 1 di Unit Jarimatika Center. commit to user

b. Subyek Uji Coba

Subyek uji coba pada penelitian ini adalah pada peserta didik level 1 di Unit Jarimatika Center Salatiga. Jumlah subyek penelitian secara keseluruhan sebanyak 25 peserta didik dengan rincian sebagai berikut: 1 Subjek uji coba yang digunakan dalam uji coba lapangan skala kecil main field test ini adalah sepuluh. Peserta didik dikelompokkan menjadi tiga kelompok berdasarkan kemampuan akademiknya, yaitu tinggi, sedang dan rendah. 2 Sebanyak lima belas orang peserta didik untuk diuji coba lapangan skala luas operational field test yang dipilih secara random yang mewakili kelompok tinggi, sedang dan rendah. Peserta didik yang sudah menjadi subjek uji coba pada uji coba sebelumnya tidak diikutkan kembali dalam main field test. Pada uji coba lapangan skala luas ini, juga dilaksanakan uji efektivitas, dengan membandingkan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kontrol. Uji coba ini dilakukan bertujuan untuk mengumpulkan data yang digunakan sebagai dasar untuk menetapkan tingkat kualitas daya tarik produk yang dikembangkan.

c. Jenis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif didapat dari penelitian kualitas produk bahan ajar digital yang dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan kualitas produk. Data kuantitatif didapat dari ahli materi, ahli media dan commit to user peserta didik meliputi: aspek materi oleh ahli materi, aspek media oleh ahli media, aspek pembelajaran, materi, dan media dari peserta didik.

d. Instrumen Pengumpulan Data

Instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini berupa lembar observasi dan kuisioner. Lembar observasi digunakan untuk mencatat kejadian-kejadian penting dan merespon peserta didik dalam proses uji coba produk. Kuisioner digunakan untuk mengukur kualitas produk yang dikembangkan dari aspek materi dan media.

e. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan data kuantitatif sehingga teknik analisis data yang dilakukan, yakni sebagai berikut: 1 Validasi Bahan Ajar Digital Validasi buku digital interaktif dilakukan oleh validator materi dan validator media pembelajaran yang dianalisis menggunakan teknik deskriptif presentase dengan rumus Sudjiono, 2008: Keterangan: P = presentase skor f = jumlah skor yang diperoleh N = jumlah skor maksimum commit to user Validator materi dan media akan menjawab pertanyaan dengan memberi skor sesuai rubrik validasi skor tertinggi = 4 dan skor terendah=1. Konversi data kuantitatif ke kualitatif dengan skala 4 menggunakan aturan yang merupakan modifikasi dari aturan yang dikembangkan oleh Sudiyono 2003 sebagai berikut: Jumlah Nilai Skor Rerata Skor Kriteria Kualitatif 76-100 4 3,01-4,00 Sangat Layak 51-75 3 2,01-3,00 Layak 26-50 2 1,01-2,00 Kurang Layak 1-25 1 0-1,00 Tidak Layak Tabel 1 Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif 2 Analisis Tanggapan Pengguna Tanggapan guru dan peserta didik mengenai penerapan pembelajaran menggunakan bahan ajar digital diambil melalui angket. Angket berisi pertanyaan dengan pilihan jawaban: sangat setuju SS, setuju S, kurang setuju KS, dan tidak setuju TS. Masing-masing jawaban diberi skor sebagai berikut: SS=4, S=3, KS=2, TS=1. Hasil tanggapan guru dan peserta didik akan dianalisis menggunakan rumus sebagai berikut Sudijono 2008. Keterangan: P = presentase skor F = jumlah skor yang diperoleh N = jumlah skor maksimum commit to user Kriteria hasil tanggapan pengguna peserta didik ditentukan dengan mengkonversi data kuantitatif ke kualitatif dengan skala 4 menggunakan aturan yang merupakan modifikasi dari aturan yang dikembangkan oleh Sudiyono 2003 sebagai berikut: Jumlah Nilai Skor Rerata Skor Kriteria Kualitatif 76-100 4 3,01-4,00 Sangat Baik 51-75 3 2,01-3,00 Baik 26-50 2 1,01-2,00 Kurang Baik 1-25 1 0-1,00 Tidak Baik Tabel 2 Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif Dalam pengembangan ditetapkan nilai kelayakan produk minimal Setuju, sebagai hasil penilaian baik dari ahli materi, ahli media maupun dan pengguna. Jika hasil penilaian akhir keseluruhan aspek dengan nilai minimal Setuju, maka produk hasil pengembangan tersebut sudah dianggap layak digunakan sebagai media atau sumber belajar.

5. Revisi Produk

Setelah dilakukan uji coba lapangan dan uji coba kelompok kecil, tahap berikutnya adalah perbaikan produk sesuai dengan data yang diperoleh dari uji coba awal. Saran dari pakar digunakan untuk menyempurnakan produk. Revisi Produk ini dilakukan apabila dalam pemakaian kondisi nyata terdapat kekurangan dan kelemahan berdasarkan rekap instrument yang sudah diisi oleh para ahli. commit to user

6. Evaluasi dan Penyempurnaan

Dokumen yang terkait

Model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) dalam Pembelajaran Fisika

0 4 8

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA ATTENTION RELEVANCE CONFIDENCE Implementasi Model Pembelajaran Matematika Attention Relevance Confidence Satisfaction (ARCS) Dengan Memanfaatkan Barang Bekas Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemamp

0 1 16

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF GAME BERBASIS MODEL ARCS (ATTENTION, RELEVANCE, CONVIDENCE, SATISFACTION) UNTUK PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

4 13 52

ANALISIS SENTIMENT REVIEW HOTEL DENGAN A

0 0 10

Buah Miracle Fruit Buah Unik Asli dari A

0 0 4

APPLIED LAMINATION FIBERGLASS TO PROTECT AND MAINTENANCE WOOD FISHING VESSEL PENERAPAN LAMINASI FIBERGLASS UNTUK MELINDUNGI DAN MEMPERBAIKI PERAHU KAYU DI KABUPATEN GRESIK

0 0 5

BAB XIII - DOCRPIJM 830c8715a1 BAB XIIIBAB XIII KELEMBAGAAN DAERAH KAB. MEMPAWAH

0 0 8

A. Gambaran Umum SMK Assa’idiyyah Kudus a. Tinjauan Historis Berdirinya SMK Assa’idiyyah Kirig Mejobo Kudus - PENGARUHPERSEPSI UJIAN NASIONAL BERBASISKOMPUTERTERHADAP KECEMASAN PESERTA DIDIK DI SMK ASSA’IDIYYAH KIRIG MEJOBO KUDUSTAHUN 2015/2016 - STAIN Ku

0 0 26

UNTUK MENINGKATKAN KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN JARIMATIKA DENGAN METODE BLENDED LEARNING DI UNIT JARIMATIKA CENTER SALATIGA TESIS Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan

0 0 17

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian - PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DIGITAL BERBASIS ARCS (ATTENTION – RELEVANCE – CONVIDENCE – SATISFACTION) UNTUK MENINGKATKAN KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN JARIMATIKA DENGAN METODE BLENDED

0 0 19