PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DIGITAL BERBASIS ARCS (ATTENTION – RELEVANCE – CONVIDENCE – SATISFACTION) UNTUK MENINGKATKAN KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN JARIMATIKA DENGAN METODE BLENDED LEARNING DI UNIT JARIMATIKA CENTER SALATIGA.

(1)

commit to user

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DIGITAL BERBASIS ARCS

(ATTENTION RELEVANCE CONVIDENCE SATISFACTION)

UNTUK MENINGKATKAN KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN

JARIMATIKA DENGAN METODE BLENDED LEARNING

DI UNIT JARIMATIKA CENTER SALATIGA

TESIS

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh

Aulia Fitrianingrum S811302004

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(2)

commit to user


(3)

commit to user

iii

23 23 23 23


(4)

commit to user

iv

PERNYATAAN

Nama : Aulia Fitrianingrum

NIM : S811302004

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa tesis berjudul

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DIGITAL BERBASIS ARCS

(ATTENTION RELEVANCE CONVIDENCE SATISFACTION)

UNTUK MENINGKATKAN KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN

JARIMATIKA DENGAN METODE BLENDED LEARNING DI UNIT

JARIMATIKA CENTER SALATIGA” adalah betul-betul karya saya sendiri.

Hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh dari tesis tersebut.

Surakarta, 23 Januari 2015 Yang membuat pernyataan,


(5)

commit to user

v

ABSTRAK

Aulia Fitrianingrum. 2015. Pengembangan Bahan Ajar Digital Berbasis ARCS

(Attention - Relevance - Convidence - Satisfaction) Untuk Meningkatkan Keefektifan Pembelajaran Jarimatika dengan Metode Blended Learning di Unit Jarimatika Center Salatiga. TESIS. Pembimbing I: Prof. Dr. Soetarno Joyoatmojo, M.Pd., II: Prof. Dr. Samsi Haryanto, M.Pd., Program Studi Teknologi Pendidikan, Program Pasca Sarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mengetahui dan mendeskripsikan

langkah-langkah pengembangan bahan ajar digital berbasis ARCS dengan metode

Blended Learning bagi peserta didik di Unit Jarimatika Center Salatiga. (2)

Mengetahui keefektifan bahan ajar digital berbasis ARCS dengan metode Blended

Learning bagi peserta didik di Unit Jarimatika Center Salatiga.

Penelitian ini merupakan penelitian research and development (R&D). Rangkaian penelitian dan pengembangan yang dilakukan dimulai dari identifikasi potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain dan revisi produk, uji coba lapangan skala kecil dan revisi desain, uji coba skala luas dan revisi produk. Teknik analisis data, dengan menggunakan analisis deskriptif sederhana, analisis ketuntasan belajar kemudian dilanjutkan uji prasyarat normalitas dan homogenitas untuk melakukan uji-t.

Berdasarkan hasil analisis data, disimpulkan bahwa: (1) Prosedur

pengembangan dimulai dengan desain awal (prototype), dilanjutkan validasi ahli

media dan materi terhadap bahan ajar digital dan menunjukan bahwa bahan ajar

digital berbasis ARCS layak untuk diuji cobakan dengan metode Blended

Learning; (2) Keefektifan bahan ajar digital yang diperoleh dari data lapangan

pada uji coba lapangan skala besar (uji coba lapangan skala luas), jumlah peserta didik yang berhasil mencapai ketuntasan belajar (skor > 60) adalah 12 orang (80

%) menunjukkan bahwa Bahan Ajar Digital Berbasis ARCS dengan Metode

Blended Learning pada pembelajaran Jarimatika Level 1 adalahefektif.

Kata Kunci: Pengembangan, Bahan Ajar Digital, ARCS, Blended Learning,


(6)

commit to user

vi

ABSTRACT

Aulia Fitrianingrum. 2015. Development Of Digital Learning Material Based ARCS (Attention - Relevance - Convidence - Satisfaction) For Improve Jarimatika Effective Learning Using Blended Learning Method In Jarimatika Center Salatiga. TESIS. Supervisors I: Prof. Dr. Soetarno Joyoatmojo, M.Pd., II: Prof. Dr. Samsi Haryanto, M.Pd. Educational Technology Program, Post Graduate Program, Sebelas Maret University of Surakarta.

The purposes of this research are: (1) To know and to describe the steps of digital learning materials development based on ARCS using Blended Learning Method in Jarimatika Center Salatiga. (2) To understand the effectiveness of digital materials learning based on ARCS using Blended Learning in Jarimatika Center Salatiga.

This research included as Research and Development (R&D). The research development were started with the problem identification, collecting data, design product, validating design and revising product. In analysing the data used a simple descriptive analysing, learner achievement analysis, and the folloved by pre normality test and homogenity test, after that t-test was conducted.

According to the result of data analysis, it could be concluded as follows: (1) The development procedure began with the first design (prototype), then it continued with a media and material expert validation about digital learning materials in order to show that digital learning material based on ARCS is appropriate for the trial using Blended Learning method; (2) This digital learning materials is proved to be effective from the result of data which were taken from the learners who participanted in the big scale test. The participants in this test which are successful in gaining the learning achievement are 12 learners (80%). From the result, it proves that digital learning material based on ARCS using Blended Learning method in the first level of Jarimatika Center Salatiga is effective.

Keywords: Development, Digital Learning Materials, ARCS, Blended Learning, Jarimatika


(7)

commit to user

vii

MOTTO

“Teachers are like flowers.

They spread their beauty throughout the world. Their love of learning touches the hearts of their students, who then carry that sense of wonder with them wherever they may go. Teachers, with their words of wisdom, awaken the spirit within us all and lead us

during the roads of life”.


(8)

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Segenap hati yang terdalam, kupersembahkan karya ini untuk:

Bapak dan Ibu tercinta yang merupakan sumber

inspirasi terbesar dalam hidupku.

Kakak dan Adik-adik ku tersayang yang selalu memberikan

dukungan kepada penulis.

Rekan-rekan mahasiswa TP Reguler 2013, terkhusus

“Mole Gang”

yang selalu memberikan semangat dalam menyelesaikan tesis ini.

Keluarga besar Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta dan

almamaterku tercinta, yang telah memberikan ilmu dan mengantarku


(9)

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kupanjatkan kehadirat-Mu ya Allah atas rahmat, nikmat dan penyertaan, tesis ini dapat terselesaikan dengan baik. Tesis ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam mencapai derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan pada Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam penulisan tesis ini, penulis banyak mendapatkan dorongan, bimbingan, bantuan, dan saran dari berbagai pihak sehingga tesis ini dapat selesai. Perkenankanlah pada kesempatan ini penulis mengucapkan ucapan terimakasih kepada:

1. Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk belajar di Program Pascasarjan FKIP UNS.

2. Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan dan Keguruan Universitas Sebelas

Maret Surakarta, yang telah memberi ijin penelitian.

3. Dr. Nunuk Suryani, M. Pd., selaku ketua Program Studi Teknologi Pendidikan

pada Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan studi.

4. Prof. Dr. Soetarno Joyoatmojo, M.Pd., selaku pembimbing I yang telah

bersedia meluangkan waktu serta dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan, petunjuk dan arahan yang sangat berharga sehingga tesis ini dapat terselesaikan.

5. Prof. Dr. Samsi Haryanto, M.Pd., selaku pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu dan dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan,


(10)

commit to user

x

petunjuk serta arahan yang sangat berharga sehingga tesis ini dapat terselesaikan.

6. Segenap keluarga besar Unit Jarimatika Center Salatiga yang telah berkenan memberi ijin untuk mengadakan penelitian.

7. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan segenap pihak

yang telah memberikan bantuan dan perhatian sehingga terselesainya tesis ini. Semoga mendapatkan limpahan rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari penyusunan tesis ini masih ada kekurangan, besar harapan tesis ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan. Amin.

Surakarta, 23 Januari 2015 Penulis


(11)

commit to user

xi

DAFTAR ISI

HALAMANJUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMANPENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

ABSTRAK ... v

MOTTO ... vii

PERSEMBAHAN ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTARISI ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Pengembangan ... 6

D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan ... 6

E. Pentingnya Pengembangan ... 6

F. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan ... 7

G. Definisi Istilah ... 8

BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori ... 10

1. Pengembangan Bahan Ajar Digital ... 10

a. Pengembangan Dalam Teknologi Pendidikan ... 10

b. Bahan Ajar Digital ... 11

c. Pengembangan Bahan Ajar Digital ... 18

d. Langkah-langkah Pengembangan Bahan Ajar Digital ... 20

e. Evaluasi Pengembangan Bahan Ajar ... 21

2. Motivasi ARCS ... 24

a. Pengertian Motivasi ARCS ... 24


(12)

commit to user

xii

3. Bahan Ajar Digital Berbasis ARCS ... 27

4. Metode Jarimatika ... 33

a. Pengertian ... 33

b. Tujuan Metode Jarimatika ... 34

c. Kelebihan dan Kekurangan ... 35

d. Prodesur Metode Jarimatika ... 35

5. Metode Blended Learning ... 37

a. Pengertian ... 37

b. Langkah-langkah Blended Learning ... 39

6. Bahan Ajar Digital Berbasis ARCS dengan Metode Blended Learning ... 42

B. Penelitian yang Relevan ... 43

C. Kerangka Pikir Penelitian... 45

D. Model Hipotetik ... 48

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 50

B. Jenis Penelitian ... 51

C. Prosedur Pengembangan ... 53

Tahap I: Studi Pendahuluan ... 54

Tahap II: Pengembangan Model... 55

1. Model Pengembangan ... 55

2. Validasi Desain ... 55

3. Revisi Desain ... 56

4. Uji Coba Produk ... 57

a. Desain Uji Coba ... 57

b. Subyek Uji Coba ... 60

c. Jenis Data ... 60

d. Instrument dan Pengumpulan Data ... 61

e. Teknik Analisis Data ... 61

5. Revisi Produk ... 63

6. Evaluasi dan Penyempurnaan ... 64

Tahap III: Evaluasi dan Pengujian ... 64

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 69

B. Hasil Penelitian ... 71

1. Pengembangan Bahan Ajar Digital Berbasis ARCS dengan Metode Blended Learning ... 71


(13)

commit to user

xiii

b. Desain Produk Awal ... 73

c. Validasi Ahli dan Revisi ... 79

1) Validasi Ahli Materi ... 80

2) Validasi Data Ahli Media ... 82

d. Uji Coba Lapangan Skala Kecil ... 85

e. Uji Coba Lapangan Skala Besar ... 89

2. Keefektifan Pengembangan Bahan Ajar Digital Berbasis ARCS dengan Metode Blended Learning ... 92

a. Uji Prasyarat ... 93

1) Uji Normalitas ... 93

2) Uji Homogenitas ... 94

b. Uji-T ... 94

C. Pembahasan Hasil Penelitian... 99

1. Pengembangan Bahan Ajar Digital Berbasis ARCS dengan Metode Blended Learning ... 99

a. Analisis Kebutuhan ... 99

b. Desain Produk Awal ... 102

c. Validasi Ahli dan Revisi ... 103

1) Validasi Ahli Materi ... 103

2) Validasi Data Ahli Media ... 104

d. Uji Coba Lapangan Skala Kecil ... 107

e. Uji Coba Lapangan Skala Besar dan Produk Akhir ... 108

2. Keefektifan Pengembangan Bahan Ajar Digital Berbasis ARCS dengan Metode Blended Learning ... 108

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 110

B. Implikasi ... 110

C. Saran ... 110


(14)

commit to user

xiv

LAMPIRAN INSTRUMEN

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ... 117

Lampiran 2 Identivikasi Materi Jarimatika Level 1... 119

Lampiran 3 Transkip Wawancara ... 120

Lampiran 4 Lembar Observasi ... 122

Lampiran 5 Kisi-kisi Validasi Ahli ... 124

Lampiran 6 Lembar Validasi Ahli ... 125

Lampiran 7 Kisi-kisi Tanggapan Pengguna ... 135

Lampiran 8 Lembar Angket Tanggapan Pengguna ... 137

Lampiran 9 Detail Pengajaran ... 141

Lampiran 10 Kisi-kisi Soal... 143

Lampiran 11 Soal Uji Kompetensi ... 144

Lampiran 12 Kunci Jawaban Uji Kompetensi... 146

Lampiran 13 Rekap Data Uji Coba Lapangan Skala Kecil ... 147

Lampiran 14 Rekap Data Uji Coba Lapangan Skala Besar ... 148

Lampiran 15 Daftar Nilai Ulangan Semester II... 149

Lampiran 16 Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar Digital ... 150


(15)

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Konversi Data Kualitatif ke Data Kuantitatif ... 62

Tabel 2 Konversi Data Kualitatif ke Data Kuantitatif ... 63

Tabel 3 Daftar SDM Di Unit Jarimatika Center Salatiga... 70

Tabel 4 Hasil Identifikasi Potensi dan Masalah ... 71

Tabel 5 Hasil Validasi Ahli Materi ... 80

Tabel 6 Distribusi Frekuensi Penilaian Ahli Materi ... 81

Tabel 7 Hasil Validasi Ahli Media ... 83

Tabel 8 Distribusi Frekuensi Penilaian Ahli Media ... 84

Table 9 Data Responden Uji Coba Lapangan Skala Kecil ... 86

Tabel 10 Data Perolehan Angket Uji Coba Lapangan Skala Kecil ... 87

Tabel 11 Distribusi Frekuensi Penilaian Uji Coba Lapangan Skala Kecil... 88

Tabel 12 Data Perolehan Angket Uji Coba Lapangan Skala Besar ... 91

Tabel 13 Data Perolehan Angket Uji Coba Lapangan Skala Kecil ... 91

Tabel 14 Hasil Uji Normalitas Shapiro-Wilk Test... 93

Tabel 15 Hasil Uji Homogenitas ... 94

Tabel 16 Hasil Uji-t Independent Samples Test ... 95

Tabel 17 Hasil Perhitungan Uji-t Keefektifan Bahan Ajar Digital ... 97

Tabel 18 Saran-saran Perbaikan dari Ahli Materi ... 104


(16)

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kedudukan pengembangan dalam teknologi

pendidikan ... 10 Gambar 2 Bahan ajar digital berbasis ARCS dengan metode

Blended Learning ... 43 Gambar 3 Kerangka pikir penelitia ... 46 Gambar 4 Model hipotetik bahan ajar digital berbasis ARCS ... 48 Gambar 5 Modivikasi langkah penelitian R & D oleh Borg &

Gall... 53 Gambar 6 Flowchart Bahan Ajar Digital ... 74 Gambar 7 Tampilan Slide Bahan Ajar Digital Berbasis ARCS ... 78


(17)

commit to user

xvii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1 Presentase Distribusi Frekuensi Penilaian Oleh Ahli Materi ... 82 Diagram 2 Presentase Distribusi Frekuensi Penilaian Oleh Ahli

Media ... 85 Diagram 3 Presentase Distribusi Frekuensi Pada Uji Coba Skala

Kecil ... 87 Diagram 4 Presentase Distribusi Frekuensi Pada Uji Coba Skala

Kecil ... 92 Diagram 5 Penilaian Uji Keefektifan ... 98


(18)

commit to user 50

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas Jarimatika level 1 di Unit Jarimatika Center Salatiga. Pada level 1 dipilih dengan pertimbangan sebagai kelas dasar dalam pemahaman metode jarimatika serta dengan pertimbangan waktu, tenaga dan biaya. Hal lain yang digunakan sebagai pertimbangan adalah letak dari Unit Jarimatika Center tersebut sangatlah strategis, yaitu beralamatkan di Jalan Margosari PR 04 Salatiga Jawa Tengah 50711. Unit Jarimatika Center yang berada di Salatiga ini merupakan kantor pusat Jarimatika dari berbagai cabang yang ada di Indonesia.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan secara bertahap yang secara garis besar dibagi menjadi enam tahap sebagai berikut:

a. Tahap Persiapan: meliputi pengajuan judul, pembuatan proposal, dan

permohonan ijin. Alokasi waktu Desember 2013 sampai Januari 2014. b. Tahap Analisis: meliputi studi pendahuluan, pengumpulan dan pengolahan

data. Alokasi waktu Januari 2014 sampai Maret 2014.

c. Tahap Desain: meliputi semua kegiatan yang mencangkup mendesain


(19)

commit to user

d. Tahap Develop: meliputi mengembangkan produk dan uji coba produk.

Alokasi waktu mulai April 2014.

e. Tahap Implementasi: meliputi penggunaan produk bahan ajar. Alokasi

waktu April 2014 sampai Mei 2014.

f. Tahap Evaluasi: meliputi uji keefektifan penggunaan produk bahan ajar. Alokasi waktu Juni 2014.

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan atau dikenal Research & Development (R & D) Borg and Gall (2003) mengatakan:

“Educational Reserarch and Development (Educational R & D) is an industry-based development model in which the findings of the research are used to design new products and procedures, which then are systematically field-tested, evaluated, and refined until they meet specified criteria of effectiveness, quality, or similar standard” (Penelitian pendidikan dan pengembangan adalah sebuah betuk mengembangan model dimana hasil penelitian digunakan untuk mendesain produk baru beserta prosedurnya, kemudian diuji (dilapangan) secara sistematis, dievaluasi, dan diperbaiki sampai mereka bertemu kriteria khusus dari keefektifan, kuallitas atau standar yang sama).

Senada dengan pendapat di atas, Sugiyono (2011) mengatakan bahwa

“Metode penelitain dan pengembangan (R & D) adalah metode penelitian yang

digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut”. Istilah produk merujuk tidak hanya pada objek material, seperti buku teks, film pembelajaran, dan lain-lain, tetapi juga prosedur dan proses, seperti metode pembelajaran atau metode untuk mengorganisir pembelajaran (Borg dan Gall, 2007). Berdasarkan beberapa definisi tersebut, dapat dipahami bahwa penelitian pengembangan adalah salah satu langkah untuk mengembangkan suatu


(20)

commit to user

produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada dan menguji keefektifannya.

Menurut Borg & Gall (2007) prosedur penelitian dan pengembangan pada dasarnya terdiri atas dua tujuan utama, yaitu mengembangkan produk dan menguji keefektifan produk dalam mencapai tujuan. Tujuan pertama disebut sebagai fungsi pengembangan dimana produk yang dihasilkan bisa berupa software, hardware

seperti buku, modul, paket program pembelajaran ataupun alat bantu belajar, sedangkan kedua disebut sebagai fungsi validasi. Produk yang dihasilkan dalam penlitian ini berupa Bahan Ajar Digital Berbasis ARCS Materi Jarimatika Level 1.

Pemilihan model Borg dan Gall dikarenakan model ini memiliki karakteristik yang menekankan pada uji coba dan revisi yang berulang sehingga menghasilkan produk yang layak, selain itu analisis produknya terperinci berorientasi pada hasil belajar. Prosedur penelitian pengembangan menurut Borg dan Gall (Tim Puslitjaknov, 2008), dapat dilakukan dengan lebih sederhana melibatkan lima langkah utama: (1) melakukan analisis kebutuhan produk yang akan dikembangkan, (2) mengembangkan produk awal, (3) validasi ahli dan revisi, (4) uji coba lapangan skala kecil dan revisi produk, (5) uji coba lapangan skala besar dan produk akhir. Langkah-langkah secara rinci pada setiap tahapan pengembangan alat evaluasi ini akan dijabarkan dalam pembahasan prosedur pengembangan.


(21)

commit to user

C. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan merupakan salah satu langkah konkrit dan rinci yang penjabarannya dari model pengembangan. Prosedur pengembangan dari penelitian ini adalah model prosedural yang dimodifikasi dari model pengembangan Borg & Gall. Kesepuluh langkah R & D yang dikemukakan Borg & Gall sudah sangatlah operasional. Apabila langkah-langkah tersebut diikuti dalam melakukan penelitian pendidikan akan menghasilkan produk pendidikan yang sudah teruji dan implementatif. Implementasi langkah-langkah tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam tiga tahapan proses penelitian dan pengembangan, yaitu:

Gambar 5

Modivikasi langkah-langkah Penelitian R & D oleh Borg & Gall (Sumber: Tim Puslitjaknov, 2008).

Studi Pendahuluan Pengembangan Model Evaluasi/Penguji

Melakukan analisis produk yang akan

dikembangkan

Validasi ahli & revisi

Uji coba lapangan skala kecil & revisi

Uji coba lapangan skala besar & revisi

Uji efektifitas produk


(22)

commit to user

Tahap I : Studi pendahuluan

Tahap ini, adalah tahap awal atau persiapan di dalam pengembangan. Tahap penelitian pengembangan ini meliputi studi pustaka, studi lapangan, dan deskripsi dan analisis temuan.

1. Studi Pustaka

Pada tahap ini, meliputi studi kurikulum yang ada di Unit Jarimatika Center berkaitan dengan karakteristik materi yang di ajarkan pada level 1, alokasi waktu yang tersedia, buku-buku teks mengenai materi dan latihan, serta buku-buku penunjang lainnya untuk menunjang hasil penelitian.

2. Studi Lapangan

Survei lapangan dilakukan dengan observasi dan wawancara. Observasi dilakukan untuk mengetahui secara langsung kondisi atau keadaan dan proses pembelajaran yang ada di Unit Jarimatika Center Salatiga. Wawancara dilakukan kepada guru Jarimatika Level 1 untuk memperoleh data tentang materi yang di ajarkan pada level 1.

3. Desktipsi dan Analisis Temuan

Pada tahap ini, hasil dari survei lapangan mengenai materi Jarimatika yang disajikan pada level 1 dianalisis terhadap kesesuaian buku latihan yang

sudah ada dengan memperhatikan unsur ARCS (Attantion, Relevance,

Confidentce, dan Satisfaction). Dari hasil analisis temuan tersebut, maka peneliti berasumsi akan menyempurnakan buku latihan yang sudah ada dengan membuat bahan ajar digital berbasis ARCS.


(23)

commit to user

Tahap II : Pengembangan Model

1. Model pengembangan

Pada tahap ini, model yang digunakan dalam pengembangan bahan ajar adalah model prosedural. Model prosedural adalah model yang bersifat deskriptif, yaitu menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Model yang digunakan di sini adalah model

pengembangan Borg and Gall. Kegiatan yang dilakukan adalah

mengidentifikasi materi jarimatika level 1 yang akan dikembangkan, selanjutnya menyusun desain produk bahan ajar digital dengan cara membuat

flowchart view dan storyboard. Peneliti kemudian mengumpulkan bahan pendukung seperti materi, gambar, video dan audio sesuai dengan materi.

Setelah bahan-bahan yang diperlukan dalam pengembangan bahan ajar terkumpul, peneliti memasukkan semua bahan/materi yang telah terkumpul kedalam bahan ajar digital. Selanjutnya melakukan uji coba produk awal dilakukan oleh ahli materi dan ahli media. Langkah berikutnya melakukan revisi dan penyempurnaan bahan ajar digital sampai ditemukan rancangan terbaik dari bahan ajar digital berbasis ARCS.

2. Validasi Desain

Sugiyono (2011) mengungkapkan bahwa validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai rancangan produk hingga secara rasional lebih baik dari pada produk lama. Validasi desain dilakukan dengan melibatkan para ahli yang berhubungan dengan produk penelitian yang sedang dikembangkan. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah produk penelitian yang


(24)

commit to user

dikembangkan siap untuk dilakukan uji lapangan. Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk produk baru tersebut.

Validasi yang ditentukan peneliti ada 2 macam yaitu:

a. Validasi ahli materi, yaitu penyerahan produk dan instrument angket berisi pertanyaan-pertanyaan tentang ketepatan materi yang ada di dalam bahan ajar digital berbasis ARCS ini untuk di lakukan proses validasi oleh ahli materi, ahli materi dilakukan oleh penemu metode Jarimatika sekaligus pendiri Yayasan Jarimatika Indonesia. Peneliti selanjutnya merangkum data yang diperoleh untuk dilakukan perbaikan sesuai dengan saran dan pendapat setiap ahli materi.

b. Validasi ahli media, yaitu proses penyerahan produk dan instrument berisi pertanyaan-pertanyaan tentang desain produk, dengan tujuan apakah bahan ajar ini sudah sesuai dengan desain pembelajaran dan karakter peserta didik level 1. Ahli media berasal dari profesi yang berhubungan dengan teknologi pendidikan.

3. Revisi Desain

Setelah dilakukan validasi desain, tahap berikutnya adalah perbaikan desain sesuai saran dari pakar digunakan untuk menyempurnakan produk desain.


(25)

commit to user

4. Uji Coba Produk

Uji coba produk merupakan bagian penting dalam penelitian pengembangan yang dilakukan setelah rancangan produk selesai. Uji coba produk dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menetapkan tingkat efektifitas, efisiensi, dan atau daya tarik dari produk yang dihasilkan. Uji produk pengembangan biasanya dilakukan dalam dua tahap yaitu uji validasi isi dan uji coba lapangan. Dalam bagian ini secara berurutan dikemukakan tetang desain uji coba, subjek validasi, jenis data, instrumen pengumpulan data dan teknik analisis data.

a. Desain Uji Coba

Ada dua tahapan desain uji coba bahan ajar digital berbasis ARCS

yang digunakan. Kedua tahapan tersebut sebagai berikut:

1) Uji Coba Lapangan Skala Kecil (Main Field Test)

Tujuan dari uji coba ini untuk menentukan apakah produk yang dihasilkan memiliki kelayakan baik aspek pembelajaran, isi atau materi, tampilan sehingga layak untuk digunakan. Prosedur uji coba lapangan skala kecil, sebagai berikut:

1) Menjelaskan kepada peserta didik bahwa peneliti sedang

mengembangkan bahan ajar digital berbasis ARCS.

2) Meminta peserta didik agar bersifat rileks dan bebas mengemukakan pendapatnya tentang bahan ajar digital yang diberikan.

3) Menayangkan bahan ajar digital dengan proyektor serta


(26)

commit to user

didik untuk membaca dan menggunakannya. Peneliti mencatat berapa lama waktu yang dibutuhkan peserta didik untuk mempelajari materi yang disediakan. Selain itu juga mencatat reaksi peserta didik dan bagian-bagian yang sulit dipahami, apakah soalnya, pilihan jawabannya, atau yang lainnya.

4) Membagikan lembar kuisioner tentang tanggapan peserta didik

terhadap bahan ajar yang diuji cobakan. 5) Menganalisis informasi yang diperolah.

6) Melakukan revisi terhadap produk atas dasar data yang diperoleh. Berdasarkan uji coba skala luas diperbaiki dan semakin disempurnakan menjadi produk akhir dan siap disebarluaskan kepada para pengguna khususnya guru dan peserta didik di Unit Jarimatika Center Salatiga.

2) Uji Coba Lapangan Skala Besar (Operational Field Testing)

Tujuan Operational Field Test atau disebut juga uji coba skala luas ini adalah untuk melihat kelayakan media yang dilihat dari sudut pandang peserta didik baik aspek media maupun materi, juga untuk melihat efektifitas bahan ajar digital ini. Uji coba lapangan operasional dilaksanakan uji efektifitas dengan menghadirkan kelas kontrol dari kelas lain, sementara itu untuk kelas eksperimen penelitian di laksankan di kelas Jarimatika level 1 A dan untuk kelas kontrol dilaksanakan di kelas Jarimatika level 1 B.


(27)

commit to user

Prosedur Uji Coba Lapangan Skala Besar (Operational Field

Testing) dilaksanakan dengan metode Blended Learning:

1) Menjelaskan kepada peserta didik bahwa peneliti sedang

mengembangkan bahan ajar digital berbasis ARCS.

2) Menayangkan bahan ajar digital dapat dilaksanakan dengan tatap muka dikelas/konvensional menggunakan proyektor. Bahan ajar dipelajari online, dengan membuka webside yang telah disiapkan. Serta membagikannya dalam bentuk kepingan CD dan meminta peserta didik untuk membaca dan menggunakannya.

3) Mencatat semua respon yang muncul dari peserta didik selama

menggunakan media.

4) Memberikan tes untuk melihat tingkat efektifitas bahan ajar digital tersebut.

5) Menganalisis data-data yang diperoleh (skor tanggapan terhadap

kualitas produk yang dikembangkan, waktu yang diperlukan, perbaikan bagian-bagian yang sulit, pengayaan yang diperlukan).

Berdasarkan hasil uji coba lapangan operasional, bahan ajar digital

berbasis ARCS diperbaiki dan disempurnakan sehingga produk akhir

terwujud dan siap disebarluaskan kepada pengguna, khususnya guru kelas dan peserta didik Jarimatika level 1 di Unit Jarimatika Center.


(28)

commit to user

b. Subyek Uji Coba

Subyek uji coba pada penelitian ini adalah pada peserta didik level 1 di Unit Jarimatika Center Salatiga. Jumlah subyek penelitian secara keseluruhan sebanyak 25 peserta didik dengan rincian sebagai berikut: 1) Subjek uji coba yang digunakan dalam uji coba lapangan skala kecil

(main field test) ini adalah sepuluh. Peserta didik dikelompokkan menjadi tiga kelompok berdasarkan kemampuan akademiknya, yaitu tinggi, sedang dan rendah.

2) Sebanyak lima belas orang peserta didik untuk diuji coba lapangan skala

luas (operational field test) yang dipilih secara random yang mewakili kelompok tinggi, sedang dan rendah. Peserta didik yang sudah menjadi subjek uji coba pada uji coba sebelumnya tidak diikutkan kembali dalam

main field test. Pada uji coba lapangan skala luas ini, juga dilaksanakan uji efektivitas, dengan membandingkan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kontrol. Uji coba ini dilakukan bertujuan untuk mengumpulkan data yang digunakan sebagai dasar untuk menetapkan tingkat kualitas daya tarik produk yang dikembangkan.

c. Jenis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif didapat dari penelitian kualitas produk bahan ajar digital yang dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan kualitas produk. Data kuantitatif didapat dari ahli materi, ahli media dan


(29)

commit to user

peserta didik meliputi: aspek materi oleh ahli materi, aspek media oleh ahli media, aspek pembelajaran, materi, dan media dari peserta didik.

d. Instrumen Pengumpulan Data

Instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini berupa lembar observasi dan kuisioner. Lembar observasi digunakan untuk mencatat kejadian-kejadian penting dan merespon peserta didik dalam proses uji coba produk. Kuisioner digunakan untuk mengukur kualitas produk yang dikembangkan dari aspek materi dan media.

e. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan data kuantitatif sehingga teknik analisis data yang dilakukan, yakni sebagai berikut:

1) Validasi Bahan Ajar Digital

Validasi buku digital interaktif dilakukan oleh validator materi dan validator media pembelajaran yang dianalisis menggunakan teknik deskriptif presentase dengan rumus (Sudjiono, 2008):

Keterangan:

P = presentase skor

f = jumlah skor yang diperoleh N = jumlah skor maksimum


(30)

commit to user

Validator materi dan media akan menjawab pertanyaan dengan memberi skor sesuai rubrik validasi (skor tertinggi = 4 dan skor terendah=1). Konversi data kuantitatif ke kualitatif dengan skala 4 menggunakan aturan yang merupakan modifikasi dari aturan yang dikembangkan oleh Sudiyono (2003) sebagai berikut:

Jumlah Nilai Skor Rerata Skor Kriteria

Kualitatif

76-100 4 3,01-4,00 Sangat Layak

51-75 3 2,01-3,00 Layak

26-50 2 1,01-2,00 Kurang Layak

1-25 1 0-1,00 Tidak Layak

Tabel 1

Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif

2) Analisis Tanggapan Pengguna

Tanggapan guru dan peserta didik mengenai penerapan pembelajaran menggunakan bahan ajar digital diambil melalui angket. Angket berisi pertanyaan dengan pilihan jawaban: sangat setuju (SS), setuju (S), kurang setuju (KS), dan tidak setuju (TS). Masing-masing jawaban diberi skor sebagai berikut: SS=4, S=3, KS=2, TS=1.

Hasil tanggapan guru dan peserta didik akan dianalisis menggunakan rumus sebagai berikut (Sudijono 2008).

Keterangan:

P = presentase skor

F = jumlah skor yang diperoleh N = jumlah skor maksimum


(31)

commit to user

Kriteria hasil tanggapan pengguna (peserta didik) ditentukan dengan mengkonversi data kuantitatif ke kualitatif dengan skala 4 menggunakan aturan yang merupakan modifikasi dari aturan yang dikembangkan oleh Sudiyono (2003) sebagai berikut:

Jumlah Nilai Skor Rerata Skor Kriteria

Kualitatif

76-100 4 3,01-4,00 Sangat Baik

51-75 3 2,01-3,00 Baik

26-50 2 1,01-2,00 Kurang Baik

1-25 1 0-1,00 Tidak Baik

Tabel 2

Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif

Dalam pengembangan ditetapkan nilai kelayakan produk minimal "Setuju", sebagai hasil penilaian baik dari ahli materi, ahli media maupun dan pengguna. Jika hasil penilaian akhir keseluruhan aspek dengan nilai minimal "Setuju", maka produk hasil pengembangan tersebut sudah dianggap layak digunakan sebagai media atau sumber belajar.

5. Revisi Produk

Setelah dilakukan uji coba lapangan dan uji coba kelompok kecil, tahap berikutnya adalah perbaikan produk sesuai dengan data yang diperoleh dari uji coba awal. Saran dari pakar digunakan untuk menyempurnakan produk. Revisi Produk ini dilakukan apabila dalam pemakaian kondisi nyata terdapat kekurangan dan kelemahan berdasarkan rekap instrument yang sudah diisi oleh para ahli.


(32)

commit to user

6. Evaluasidan Penyempurnaan

Selelah produk awal diselesaikan, selanjutnya dilakukan evaluasi oleh dua orang pakar, yaitu ahli media dan ahli materi jarimatika. Hal-hal yang dievaluasai dalam pengembangan bahan ajar ini yaitu: tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, tampilan dari bahan ajar dan konten dari bahan ajar digital. Setelah dievaluasi lalu disempurnakan sehingga memungkinkan untuk mengefektifkanpebelajaran peserta didik.

Tahap III : Tahap Evaluasi/Pengujian Model

Pada tahap evaluasi ini, setelah pengajuan terhadap produk berhasil, maka selanjutnya produk tersebut diterapkan dalam kondisi nyata untuk lingkup yang selanjutnya. Dalam tahap ini, digunakan metode eksperimen. Setelah pengujian model, masih dimungkinkan ada revisi produk, kemudian barulah menjadi model final, yang siap untuk diseminasi. Namun dalam penelitian ini hanya sampai pada tahap uji coba skala lapangan besar (operational field test selain dilakukan uji kelayakan produk untuk mengetahui kualitas produk, juga dilakukan uji efektifitas produk hasil pengembangan.

Uji efektifitas menggunakan Post-test Only Control Design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok, kelompok pertama diberi perlakuan dengan menggunakan bahan ajar digital berbasis ARCS yang selanjutnya disebut sebagai kelas eksperimen, sedangkan kelompok lainnya diberi perlakuan yang berbeda dengan mengunakan buku latihan cetak, yang selanjutnya disebut sebagai kelas kontrol. Uji efektifitas ini menggunakan uji-t. Langkah-langkah uji-t adalah sebagai berikut:


(33)

commit to user

a) Hipotesis

Ho: μ1 = μ2 (kedua kelompok mempunyai prestasi belajar yang sama)

H1:μ1 = μ2 (kedua kelompok memiliki prestasi belajar yang tidak sama)

b) Taraf Signifikansi

α = 0,025

c) Statistik Uji

Dengan :

X1= Rata-rata nilai tes kermampuan peserta didik pada kelompok eksperimen

X2 = Rata-rata nilai tes kemampuan peserta didik pada kelompok kontrol

S1 =Simpangan baku kelompok eksperimen

S2 = Simpangan baku kelompok kontrol

n1 = Banyaknya peserta didik kelompok eksperimen

n2 = Banyaknya peserta didik kelompok kontrol

S 2 = Variansi gabungan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

p

d0 = 0 (sebab tidak diselisih rata-rata)

d) Daerah Kritis

DK = {t |t| > t ½ α }

t = (X1– X2)-d0 ~ t(n1+n2) dengan 2 (n1-1) s 2 + (n2 – 1) s 2 S

p

1 2

sp 1 + 1 n1 + n2 - 2


(34)

commit to user

e) Keputusan Uji

H0 diterima, jika harga statistik uji-t jatuh di luar daerah kritis.

H0 ditolak, jika harga statistik uji-t jatuh di dalam daerah kritis (Budiyono,

2009).

Sebelum dilakukan uji-t terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis. Pertama adalah uji normalitas untuk mengetahui normalitas kedua variansi dengan menggunakan uji Liliefors. Langkah-langkah dalam uji liliefors adalah:

a) Hipotesis

H0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

b) Taraf Signifikansi α = 0,05

c) Statistik Uji

L = Maks |F(zi)– S(zi)|

Dengan

F(zi) = P(Z ≤ zi); ~ N (0,1);

zi = Skor standar

zi = (Xi X) s

s =Standar deviasi Xi =Skor item

S(zi) = proporsi cacah Z ≤ zi terhadap seluruh z

d) Daerah Kritik


(35)

commit to user

e) Keputusan Uji H0 ditolak jika Lobs א DK

H0 diterima jika Lobs בDK

f) Kesimpulan

H0 diterima, jika sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

H0 ditolak, jika sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

(Budiyono, 2009).

Setelah didapatkan normalitas kedua variansi, maka uji prasyarat analisis kedua adalah homogenitas. Menurut Budiyono (2009), “uji homogenitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah variansi-variansi dari sejumlah

populasi sama atau tidak”. Langkah-langkah pada uji ini adalah sebagai

berikut: a) Hipotesis

H0 : (variansi sampel homogen)

H1 : (variansi sampel heterogen)

b) Taraf signifikasi α = 0,05 c) Statistik uji yang digunakan

~ F(n1– 1, n2– 1)

d) Komputasi


(36)

commit to user

e) Daerah Kritik

f) DK = {F|F < atau F > }

g) Keputusan Uji

H0 diterima, jika Fobsב DK

H0 ditolak jika Fobs א DK

h) Kesimpulan

H0 diterima, maka variansi sampel homogen dan uji-t yang digunakan

adalah yang homogen.

H0 ditolak, maka variansi sampel homogen dan uji-t yang digunakan adalah


(1)

commit to user

Kriteria hasil tanggapan pengguna (peserta didik) ditentukan dengan mengkonversi data kuantitatif ke kualitatif dengan skala 4 menggunakan aturan yang merupakan modifikasi dari aturan yang dikembangkan oleh Sudiyono (2003) sebagai berikut:

Jumlah Nilai Skor Rerata Skor Kriteria

Kualitatif

76-100 4 3,01-4,00 Sangat Baik

51-75 3 2,01-3,00 Baik

26-50 2 1,01-2,00 Kurang Baik

1-25 1 0-1,00 Tidak Baik

Tabel 2

Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif

Dalam pengembangan ditetapkan nilai kelayakan produk minimal "Setuju", sebagai hasil penilaian baik dari ahli materi, ahli media maupun dan pengguna. Jika hasil penilaian akhir keseluruhan aspek dengan nilai minimal "Setuju", maka produk hasil pengembangan tersebut sudah dianggap layak digunakan sebagai media atau sumber belajar.

5. Revisi Produk

Setelah dilakukan uji coba lapangan dan uji coba kelompok kecil, tahap berikutnya adalah perbaikan produk sesuai dengan data yang diperoleh dari uji coba awal. Saran dari pakar digunakan untuk menyempurnakan produk. Revisi Produk ini dilakukan apabila dalam pemakaian kondisi nyata terdapat kekurangan dan kelemahan berdasarkan rekap instrument yang sudah diisi oleh para ahli.


(2)

commit to user

6. Evaluasidan Penyempurnaan

Selelah produk awal diselesaikan, selanjutnya dilakukan evaluasi oleh dua orang pakar, yaitu ahli media dan ahli materi jarimatika. Hal-hal yang dievaluasai dalam pengembangan bahan ajar ini yaitu: tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, tampilan dari bahan ajar dan konten dari bahan ajar digital. Setelah dievaluasi lalu disempurnakan sehingga memungkinkan untuk mengefektifkanpebelajaran peserta didik.

Tahap III : Tahap Evaluasi/Pengujian Model

Pada tahap evaluasi ini, setelah pengajuan terhadap produk berhasil, maka selanjutnya produk tersebut diterapkan dalam kondisi nyata untuk lingkup yang selanjutnya. Dalam tahap ini, digunakan metode eksperimen. Setelah pengujian model, masih dimungkinkan ada revisi produk, kemudian barulah menjadi model final, yang siap untuk diseminasi. Namun dalam penelitian ini hanya sampai pada tahap uji coba skala lapangan besar (operational field test selain dilakukan uji kelayakan produk untuk mengetahui kualitas produk, juga dilakukan uji efektifitas produk hasil pengembangan.

Uji efektifitas menggunakan Post-test Only Control Design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok, kelompok pertama diberi perlakuan dengan menggunakan bahan ajar digital berbasis ARCS yang selanjutnya disebut sebagai kelas eksperimen, sedangkan kelompok lainnya diberi perlakuan yang berbeda dengan mengunakan buku latihan cetak, yang selanjutnya disebut sebagai kelas kontrol. Uji efektifitas ini menggunakan uji-t. Langkah-langkah uji-t adalah sebagai berikut:


(3)

commit to user

a) Hipotesis

Ho: μ1 = μ2 (kedua kelompok mempunyai prestasi belajar yang sama) H1: μ1 = μ2 (kedua kelompok memiliki prestasi belajar yang tidak sama) b) Taraf Signifikansi

α = 0,025 c) Statistik Uji

Dengan :

X1= Rata-rata nilai tes kermampuan peserta didik pada kelompok eksperimen

X2 = Rata-rata nilai tes kemampuan peserta didik pada kelompok kontrol

S1 =Simpangan baku kelompok eksperimen

S2 = Simpangan baku kelompok kontrol

n1 = Banyaknya peserta didik kelompok eksperimen

n2 = Banyaknya peserta didik kelompok kontrol

S 2 = Variansi gabungan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

p

d0 = 0 (sebab tidak diselisih rata-rata) d) Daerah Kritis

DK = {t |t| > t ½ α }

t = (X1– X2)-d0 ~ t(n1+n2) dengan 2 (n1-1) s 2 + (n2 – 1) s 2

S

p

1 2

sp 1 + 1 n1 + n2 - 2


(4)

commit to user

e) Keputusan Uji

H0 diterima, jika harga statistik uji-t jatuh di luar daerah kritis.

H0 ditolak, jika harga statistik uji-t jatuh di dalam daerah kritis (Budiyono, 2009).

Sebelum dilakukan uji-t terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis. Pertama adalah uji normalitas untuk mengetahui normalitas kedua variansi dengan menggunakan uji Liliefors. Langkah-langkah dalam uji liliefors adalah:

a) Hipotesis

H0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal b) Taraf Signifikansi

α = 0,05 c) Statistik Uji

L = Maks |F(zi)– S(zi)| Dengan

F(zi) = P(Z ≤ zi); ~ N (0,1); zi = Skor standar

zi = (Xi X) s

s =Standar deviasi Xi =Skor item

S(zi) = proporsi cacah Z ≤ zi terhadap seluruh z d) Daerah Kritik


(5)

commit to user

e) Keputusan Uji H0 ditolak jika Lobs א DK H0 diterima jika Lobs בDK f) Kesimpulan

H0 diterima, jika sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

H0 ditolak, jika sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal (Budiyono, 2009).

Setelah didapatkan normalitas kedua variansi, maka uji prasyarat analisis kedua adalah homogenitas. Menurut Budiyono (2009), “uji homogenitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah variansi-variansi dari sejumlah populasi sama atau tidak”. Langkah-langkah pada uji ini adalah sebagai berikut:

a) Hipotesis

H0 : (variansi sampel homogen)

H1 : (variansi sampel heterogen) b) Taraf signifikasi α = 0,05

c) Statistik uji yang digunakan

~ F(n1 – 1, n2 – 1) d) Komputasi


(6)

commit to user

e) Daerah Kritik

f) DK = {F|F < atau F > } g) Keputusan Uji

H0 diterima, jika Fobs ב DK H0 ditolak jika Fobs א DK

h) Kesimpulan

H0 diterima, maka variansi sampel homogen dan uji-t yang digunakan adalah yang homogen.

H0 ditolak, maka variansi sampel homogen dan uji-t yang digunakan adalah yang heterogen (Budiyono, 2004).


Dokumen yang terkait

Model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) dalam Pembelajaran Fisika

0 4 8

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA ATTENTION RELEVANCE CONFIDENCE Implementasi Model Pembelajaran Matematika Attention Relevance Confidence Satisfaction (ARCS) Dengan Memanfaatkan Barang Bekas Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kemamp

0 1 16

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF GAME BERBASIS MODEL ARCS (ATTENTION, RELEVANCE, CONVIDENCE, SATISFACTION) UNTUK PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

4 13 52

ANALISIS SENTIMENT REVIEW HOTEL DENGAN A

0 0 10

Buah Miracle Fruit Buah Unik Asli dari A

0 0 4

APPLIED LAMINATION FIBERGLASS TO PROTECT AND MAINTENANCE WOOD FISHING VESSEL PENERAPAN LAMINASI FIBERGLASS UNTUK MELINDUNGI DAN MEMPERBAIKI PERAHU KAYU DI KABUPATEN GRESIK

0 0 5

BAB XIII - DOCRPIJM 830c8715a1 BAB XIIIBAB XIII KELEMBAGAAN DAERAH KAB. MEMPAWAH

0 0 8

A. Gambaran Umum SMK Assa’idiyyah Kudus a. Tinjauan Historis Berdirinya SMK Assa’idiyyah Kirig Mejobo Kudus - PENGARUHPERSEPSI UJIAN NASIONAL BERBASISKOMPUTERTERHADAP KECEMASAN PESERTA DIDIK DI SMK ASSA’IDIYYAH KIRIG MEJOBO KUDUSTAHUN 2015/2016 - STAIN Ku

0 0 26

UNTUK MENINGKATKAN KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN JARIMATIKA DENGAN METODE BLENDED LEARNING DI UNIT JARIMATIKA CENTER SALATIGA TESIS Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan

0 0 17

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian - PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DIGITAL BERBASIS ARCS (ATTENTION – RELEVANCE – CONVIDENCE – SATISFACTION) UNTUK MENINGKATKAN KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN JARIMATIKA DENGAN METODE BLENDED

0 0 19