hasil pengukuran yang diperoleh relative konsisten, maka instrumen ukur tersebut reliable. Untuk melakukan pengujian reliabilitas dalam penelitian
digunakan rumus cronbach alpha. Ketentuan jika nilai cronbach alpha lebih besar 0.600 maka kuesioner dinyatakan reliable Ghozali, 2005.
Pengujian reliabilitas terhadap kuesioner dilakukan dengan menggunakan bantuan progam SPSS 17.0 for windows. Hasil uji reliabilitas
diperoleh nilai cronbach alpha sebesar 0,808 lebih besar dari 0,600 yang mana menjelaskan bahwa semua variable menunjukan kuatnya reliabilitas.
Dengan demikian seluruh uji instrument yang terdiri dari validitas dan reliabilitas memenuhi persyaratan untuk dipakai dalam pengambilan
keputusan penelitian.
4.3. Gambaran persepsi konsumen berdasarkan dimensi reliability,
rerponsiveness, assurance, dan empathy di apotek Padma
Dari hasil penelitian dengan menggunakan kuesioner tentang persepsi konsumen di apotek Padma setiap dimensi berbeda
– beda. Dari segi dimensi reliability kecepatan pelayanan yang diberikan oleh asisten
apoteker 195 atau 96,06 konsumen yang dilayani oleh asisten apoteker berpersepsi baik dan 8 atau 3,94 konsumen berpersepsi buruk. Persepsi
buruk ini dikarenakan dalam mengisi kuesioner konsumen menyatakan bahwa pelayanan tidak sesuai dengan urutan antri. Dimensi rerponsiveness
keramahan pelayanan asisten apoteker sebanyak 161 atau 79,31 konsumen berpersepsi baik dan sebanyak 42 atau 20,69 konsumen
berpersepsi buruk. Persepsi buruk terhadap keramahan yang diberikan oleh perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
asisten apoteker kebanyakan dinyatakan oleh konsumen yang baru datang pertama di apotek. Dimensi assurance kelengkapan informasi yang diberikan
oleh asisten apoteker rata –rata persepsi konsumen baik, kecuali pada
informasi tentang efek samping sebanyak 107 atau 52,71 konsumen memiliki persepsi buruk. Dalam dimensi assurance masih banyak konsumen
yang memiiki persepsi buruk dikarenakan informasi yang diberikan masih hanya terkait harga obat dan aturan pemakaian obat. Konsumen yang
memiliki persepsi baik menyatakan bahwa informasi tentang aturan pakai dan kegunaan obat menurutnya sudah cukup. Dimensi empathy memberikan
solusi memilih obat yang tepat 152 atau 74,88 konsumen memiliki persepsi baik dan sebanyak 51 atau 25,12 konsumen memiliki persepsi
buruk. Persepsi baik ini dikarenakan pasien merasa diperhatikan dalam pemilihan obat ketika ada salah satu obat didalam resep tidak ada di apotek
dan perlu diganti dengan obat yang lain atau terdapat obat yang terlalu mahal menurut konsumen. Persepsi konsumen di apotek Padma dapat dilihat pada
tabel V. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
Tabel V. Gambaran persepsi konsumen berdasarkan dimensi reliability, rerponsiveness,