Dari beberapa pengertian membaca di atas, dapat disimpulkan bahwa membaca merupakan kegiatan menafsirkan atau menerjemahkan lambang-lambang
tertulis ke dalam suatu makna tertentu sesuai pengetahuan yang dimiliki pembaca. Selain itu, penafsiran makna dan maksud penulis juga merupakan salah satu faktor
penting dalam mengubah makna tertulis menjadi suatu pesan atau informasi yang dapat diperoleh dari kegiatan membaca tersebut.
b. Tujuan dan Manfaat Membaca
Setiap kegiatan pasti mempunyai arah dan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan merupakan dasar setiap kegiatan dan merupakan motivasi yang paling kuat untuk
melakukan suatu tindakan. Demikian halnya dengan membaca, menentukan tujuan membaca merupakan hal penting bagi pembaca. Dengan mengetahui tujuan dari
membaca akan mempermudah pembaca dalam menentukan pemahaman membaca, menentukan cara serta waktu yang tepat. Dengan adanya tujuan yang jelas juga akan
membuat kegiatan membaca menjadi lebih efektif dan efisien. Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh
informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna dan arti meaning erat sekali berhubungan dengan maksud dan tujuan kita dalam membaca. Menurut
Anderson 1972: 214 ada beberapa tujuan penting membaca, yaitu: a untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta,
b untuk memperoleh ide-ide utama, c untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita,
d untuk menyimpulkan, membaca referensi, e untuk mengelompokkan atau mengklasifikasikan,
f untuk menilai atau mengevaluasi, dan g untuk memperbandingakan atau mempertentangkan.
Menurut Wiryodjoyo 1989: 57 tujuan membaca diantaranya 1 untuk kesenangan, 2 penerapan praktis, 3 mencari informasi khusus, 4 mendapat
gambaran umum, dan 5 mengevaluasi secara kritis. Tujuan yang diungkapkan oleh Wiryodjoyo lebih beragam jika dibandingkan dengan tujuan Anderson.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan membaca memiliki beberapa tujuan menurut kebutuhan pembaca itu sendiri. Pada dasarnya tujuan
membaca yaitu untuk memahami isi bacaan, menggali informasi yang terdapat dalam bahan bacaan untuk memperluas pengetahuan dan pengalaman. Selain menambah
pengetahuan, membaca juga dapat memberi hiburan. Membaca dapat memberi kepuasan batin karena dapat memenuhi kebutuhan yang merupakan tujuan membaca.
c. Cerpen
Cerita pendek merupakan karya prosa fiksi yang dapat selesai dibaca dalam sekali duduk dan ceritanya cukup dapat membangkitkan efek tertentu dalam diri
pembaca Sayuti, 2000: 9. Cerita dalam cerita pendek cenderung padat dan ceritanya cenderung kurang kompleks dibandingkan novel. Cerita pendek biasanya terpusat
pada satu pokok kejadian, satu plot, latar yang terbatas, jumlah tokoh yang terbatas,
dan mencakup waktu yang singkat. Akhir dari banyak cerita pendek biasanya mendadak dan terbuka.
Edgar Allan Poe melalui Nurgiyantoro, 2010: 10 berpendapat bahwa teks cerita pendek adalah sebuah cerita yang selesai dibaca dalam sekali duduk, kira-kira
berkisar antara setengah sampai dua jam. Cerita pendek tersusun dari bagian-bagian yang semuanya merupakan bagian utama cerita. Sangat kompak dan tidak ada
bagian-bagiannya yang hanya berfungsi sebagai embel-embel. Sayuti 2000: 10 menyatakan cerita pendek menunjukan kualitas yang bersifat compression
‘pemadatan’, concentration ‘pemusatan’, dan intensity ‘pendalaman’, yang semuanya berkaitan dengan panjang cerita dan kualitas struktural yang diisyaratkan oleh
panjang cerita itu. Berdasarkan beberapa pengertian tentang cerita pendek di atas dapat
disimpulkan bahwa cerita pendek atau biasa disebut cerpen merupakan karya prosa fiksi yang dapat selesai baca dalam sekali duduk. Karena cerpen merupakan karya
fiksi yang dapat selesai baca dalam sekali duduk, masalah yang timbul dalam cerita cenderung lebih sederhana. Hal tersebut menyebabkan cerpen memiliki ruang lingkup
yang lebih sempit dibanding novel yang dapat memiliki beberapa pokok permasalahan dengan tokoh yang lebih kompleks dan latar yang berbeda-beda.
2. Menulis Narasi
Menulis merupakan suatu proses, yaitu proses penulisan yang di dalamnya terdapat beberapa tahapan yang harus ditempuh dalam menulis. Menurut Sayuti