Penelitian yang Relevan KAJIAN TEORI
perasaan, dan pola pikir, menulis narasi juga bisa menjadi pengajaran tentang cara- cara menulis. Menulis adalah suatu bentuk berpikir karena dalam kegiatan menulis,
seseorang dituntut untuk mengolah pengetahuan dan daya khayal yang dimiliki menjadi suatu bentuk tulisan yang dapat dibaca. Selain itu, cara-cara menulis yang
baik juga perlu diperhatikan karena dapat mempengaruhi tulisan yang dihasilkan. Untuk terampil dalam menulis, seseorang harus banyak membaca karena
membaca memberi berbagai informasi dan pengalaman yang dibutuhkan seseorang untuk menulis. Dengan membaca, perbendaharaan kata dan pengetahuan akan
semakin bertambah. Ide-ide dan pengetahuan baru dapat kita peroleh dari kegiatan membaca sebagai salah satu manfaat membaca. Selain itu, dengan banyak membaca
juga dapat mengetahui variasi-variasi kalimat orang lain yang dapat dijadikan pengayaan dalam menulis. Dengan demikian, kita dapat mengetahui jenis tulisan
yang banyak diminati pembaca. Kebiasaan membaca berhubungan dengan kemampuan menulis narasi pada
siswa. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan membaca yang dilakukan siswa dengan frekuensi yang tinggi. Membaca yang bertujuan untuk memahami isi karangan serta
meliputi berbagai aspek yang ada di dalam karangan, siswa akan semakin terbiasa dalam menelaah dan mencermati alur cerita dan pesan-pesan yang disampaikan oleh
penulis melalui sebuah karangan. Pada tahap selanjutnya siswa mampu menulis karagan narasi berdasarkan kebiasaan membaca yang telah dilakukannya tersebut.
Membaca dan menulis adalah dua keterampilan yang saling berkaitan. Beberapa aspek yang mempengaruhi kebiasaan membaca pun berhubungan dengan
kemampuan seseorang dalam menulis. Kebiasaan membaca meliputi aspek rasa senang dan tertarik dalam membaca, frekuensi membaca, membaca dengan cara yang
baik dan keterampilan membaca. Keempat aspek tersebut diduga berhubungan dengan kemampuan menulis karangan narasi yang meliputi komponen struktur
narasi, kepaduan paragraf, keefektifan kalimat dan penggunaan ejaan. Kebiasaan seseorang dalam membaca berpengaruh pada keterampilan menulis
yang dimiliki. Kebiasaan membaca cerpen yang tinggi berpengaruh pada kualitas tulisan narasi yang dihasilkan. Dalam menulis narasi diperlukan pengolahan
informasi dan daya khayal yang baik. Pengembangan alur serta pemecahan masalah haruslah sesuai dan runtut. Dengan terbiasa membaca cerpen, siswa tidak akan
kesulitan dalam membangun karakter tulisannya sendiri. Siswa akan dapat dengan sendirinya mengatahui kapan alur berkembang dan permasalahan muncul kemudian
terselesaikan secara logis. Jadi, ada hubungan antara kebiasaan membaca cerpen dengan keterampilan menulis narasi.