E. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
H
1
: budaya organisasi mempunyai pengaruh positif terhadap komitmen organisasi.
H
2
: kepuasan kerja mempunyai pengaruh positif terhadap komitmen organisasi.
H
3
: budaya organisasi dan kepuasan kerja secara simultan mempunyai pengaruh positif terhadap komitmen organisasi.
36
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang mengunakan data yang
berbentuk angka pada analisis statistik. Penelitian ini dilakukan terhadap pegawai yang berada di Disperindagkop DIY. Dari kedudukan variabelnya
maka penelitian ini bersifat asosiatif kausal, yaitu penelitian yang mecari hubungan pengaruh sebab akibat, variabel independen X terhadap
variabel dependen Y. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai
pengaruh budaya organisasi dan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi pegawai di Disperindagkop DIY.
B. Definisi Operasional Variabel
1. Komitmen Organisasi Y
komitmen organisasi dalam penelitian ini adalah keterlibatan pegawai pada Disperindagkop DIY, yang diindikasikan dengan
adanya keyakinan kuat pada tujuan dan nilai-nilai organisasi, kesediaan untuk melakukan usaha-usaha tertentu bagi kepentingan
organisasi serta keiginan kuat untuk terus menjadi anggota organisasi.
Komitmen organisasi diukur dengan indikator-indikator, yaitu:
1.
Affective commitment
, ikatan emosional yang dimiliki pegawai terhadap Disperindagkop DIY.
2.
Continuance Commitment
, pertimbangan
pegawai atas
keuntungan atau kerugian jika meninggalkan Disperindagkop DIY.
3.
Normative Commitment
, kesadaran pegawai bahwa komitmen terhadap Disperindagkop DIY merupakan suatu keharusan.
2. Budaya Organisasi X
1
Budaya organisasi adalah orientasi, pola pikir, persamaan tindakan yang mempengaruhi perilaku, sikap dan efektivitas seluruh
pegawai Disperindagkop DIY. Budaya organisasi diukur dengan indikator-indikator, yaitu:
1. Profesionalisme, adalah mutu, kualitas dan tindak tanduk yang
mencirikan pegawai Disperindagkop DIY. 2.
Jarak manajemen, adalah pembagian kekuasaan dan kewenangan pada pegawai Disperindagkop DIY.
3. Percaya pada rekan kerja, adalah sikap pegawai Diserindagkop
DIY yang timbul untuk mengakui dan mempercayai seorang rekan kerja.
4. Integrasi, adalah suatu tindakan pembauran pegawai di dalam
Disperindagkop DIY hingga menjadi kesatuan yang bulat dan utuh.
3. Kepuasan Kerja X
2
Kepuasan kerja adalah cara pegawai Disperindagkop DIY merasakan pekerjaannya yang dihasilkan dari sikap individu tersebut
terhadap berbagai aspek yang terkandung dalam pekerjaannya. Kepuasan kerja di ukur dengan indikator-indikator sebagai berikut:
1. Kepuasan
dengan penghasilan
yang diterima
pegawai Disprindagkop DIY
2. Kepuasan
dengan kesempatan
promosi yang
ada di
Disperindagkop DIY 3.
Kepuasan dengan rekan sekerja di Disperindagkop DIY 4.
Kepuasan dengan atasan satisfaction with supervisor 5.
Kepuasan dengan pekerjaan yang diberikan kepada masing- masing pegawai di Disperindagkop DIY
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai di Disperindagkop DIY yang berjumlah 136 pegawai.