G. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisa data satu persatu yang didasarkan pada jawaban responden yang dihimpun
berdasarkan koesioner yang telah diisi oleh responden selama penelitian berlangsung. Deskripsi data yang disajikan meliputi Mean
M, Median Me, Modus Mo, dan Standar Deviasi SD Ghozali, 2011:19. Berdasarkan kriteria yang dipakai pada kategori jawaban
responden, maka untuk lebih memudahkan digunakan 3 kategori yaitu: tinggi, sedang, dan rendah. Cara pengkategorian data sebagai berikut:
a. Tinggi
= X ≥ M + SD
b. Sedang
= M – SD ≤ X M + SD
c. Rendah
= X M – SD
2. Uji Prasyarat Analisis
Pengujian prasyarat analisis dilakukan sebelum pengujian hipotesis
yang meliputi
uji normalitas,
uji linieritas,
uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas.
a. Uji Normalitas Data
Menurut Ghozali 2011:160 uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan
variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov untuk masing-masing variabel. Hipotesis yang digunakan adalah:
H
o
: data residual berdistribusi normal. H
a
: data residual tidak berdistribusi normal. Data penelitian dikatakan menyebar normal atau
memenuhi uji normalitas apabila nilai
Asymp.Sig
2-tailed variabel residual berada di atas 0,05 atau 5, sebaliknya jika nilai
Asymp.Sig
2-tailed variabel residual berada di bawah 0,05 atau 5, maka data tersebut tidak berdistribusi normal atau data tidak
memenuhi uji normalitas. b.
Uji Linieritas Uji ini digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model
yang digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan dalam suatu studi empiris sebaiknya linear, kuadrat, atau
kubik Ghozali, 2011:28. Uji yang dapat dilakukan salah satunya uji yang dikembangkan oleh Ramsey tahun 1969. Uji ini bertujuan
untuk menghasilkan F-hitung, dengan bantuan Program SPSS. Dari hasil perhitungan F hitung, kemudian dibandingkan dengan F tabel.
Apabila F hitung pada F tabel maka hubungannya linear. Sedangkan jika F hitung F tabel maka hubungannya tidak linear.
c. Uji Multikolinieritas
Uji multikoliniaritas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi ditemukan adanya korelasi antara
variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen.
Untuk mendeteksi adanya multikolonieritas dengan menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independen. Jika
antar variabel independen terdapat nilai korelasi yang cukup tinggi umumnya diatas 0,95, maka hal ini merupakan indikator adanya
multikoliniaritas. Mengamati nilai
tolerance
dan
variance inflation factor
VIF.
Tolerance
mengukur, variabilitas independen yang dipilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya.
Nilai
cut-off
yang umum dipakai adalah nilai
tolerance
≤ 0.10 atau sama dengan VIF
≥ 10. Bila hasil regresi memiliki nilai VIF tidak lebih dari 10, maka dapat disimpulkan tidak ada multikoliniaritas
dalam model regresi Ghozali, 2011:106.
d. Uji Heteroskedastiisitas
Uji hoteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance
dari residual suatu pengamatan kepengamatan lain Ghozali, 2011:139. Jika
variance
dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model
regresi yang
baik adalah
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.