PENGARUH KEADAAN EKONOMI KELUARGA, MINAT BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP WIYATA BHAKTI NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(1)

PENGARUH KEADAAN EKONOMI KELUARGA, MINAT BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP WIYATA BHAKTI

NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh

KHARISMA IDOLA ARGA

Masalah dalam penelitian ini yaitu rendahnya hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VIII SMP Wiyata Bhakti Natar yang diantaranya dipengaruhi oleh keadaan ekonomi keluarga, minat belajar, dan aktivitas belajar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif verifikatif dengan pendekatan Ex Post Facto dan Survey. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Wiyata Bhakti Natar Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 85 orang, dengan menggunakan rumus Slovin dengan probability sampling didapat sampel sebanyak 70 orang yang selanjutnya dilakukan alokasi proporsional sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan angket. Berdasarkan analisis diperoleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa (1) Ada pengaruh yang positif dan signifikan keadaan ekonomi keluarga terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil SMP Wiyata Bhakti Natar Tahun Pelajaran 2011/2012. (2) Ada pengaruh yang positif dan signifikan minat belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil SMP Wiyata Bhakti Natar Tahun Pelajaran 2011/2012. (3) Ada pengaruh yang positif dan signifikan aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil SMP Wiyata Bhakti Natar Tahun Pelajaran 2011/2012. (4) Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara keadaan ekonomi keluarga, minat belajar, dan aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil SMP Wiyata Bhakti Natar Tahun Pelajaran 2011/2012.

Kata kunci: Keadaan Ekonomi Keluarga, Minat Belajar, Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar


(2)

NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(Skripsi)

Oleh:

Kharisma Idola Arga (0913031050)

Pembimbing 1 : Drs. Yon Rizal, M.Si Pembimbing I1 : Drs. Hi. Nurdin, M.Si Pembahas : Drs. Teddy Rusman, M.Si

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2013


(3)

NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(Skripsi)

Oleh :

Kharisma Idola Arga

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2013


(4)

Gambar Halaman 1. Paradigma pengaruh keadaan ekonomi keluarga, minat belajar dan aktivitas

belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012...34


(5)

Halaman HALAMAN JUDUL

ABSTRAK

HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN RIWAYAT HIDUP HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO

SANWACANA DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah... 8

C. Pembatasan Masalah... 9

D. Rumusan Masalah... 9

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Kegunaan Penelitian ... 11

G. Ruang Lingkup Penelitian ... 12

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka...13

1. Keadaan Ekonomi Keluarga ... 13

2. Minat Belajar ... 15

3. Aktivitas Belajar... 18

4. Hasil Belajar... 21

a. Pengertian Hasil Belajar... 22

b. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar ... 26

5. IPS Terpadu... 27


(6)

2. Pengaruh Minat Belajar terhadap Hasil Belajar... 29

3. Pengaruh Aktivitas Belajar terhadap Hasil Belajar ... 30

C. Penelitian yang Relevan ... 31

D. Kerangka Pikir ... 32

E. Hipotesis ... 34

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian... 36

B. Populasi dan Sampel ... 37

1. Populasi ... 37

2. Sampel ... 38

3. Teknik Sampel...38

C. Variabel Penelitian ... 35

1. Variabel Bebas... 39

2. Variabel Terikat ... 39

D. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel ... 40

a.Definisi Konseptual...40

b.Definisi Operasional...40

E. Teknik Pengumpulan Data ... 43

F. Uji Persyaratan Instrumen ... 44

1. Uji Validitas Angket ... 44

2. Uji Reliabilitas Angket ... 47

G. Uji Persyaratan Statistik Parametrik (Analisis Data) ... 51

1. Uji Normalitas ... 51

2. Uji Homogenitas ... 52

H. Uji Asumsi Klasik ... 53

1. Uji Linearitas Garis Regresi ... 53

2. Uji Multikolinearitas ... 55

3. Uji Autokorelasi ... 56

4. Uji Heteroskedastisitas ... 57

I. Teknik Pengujian Hipotesis ... 59

1. Regresi Linier Sederhana... 59

2. Regresi Linier Multiple ... 60

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 61

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 61


(7)

e. Sarana dan Prasarana SMP Wiyata Bhakti Natar ... 64

B. Deskripsi Data ... 65

1. Data Keadaan Ekonomi Keluarga (X1) ... 65

2. Data Minat Belajar (X2)... 68

3. Data Aktivitas Belajar (X3) ... 70

4. Data Hasil Belajar (Y) ... 72

C. Uji Persyaratan Statistik Parametrik (Analisis Data) ... 75

1. Uji Normalitas ... 76

2. Uji Homogenitas ... 78

D. Uji Persyaratan Regresi Linear Ganda ... 79

1. Uji Kelinieran Regresi ... 79

2. Uji Multikolinearitas ... 83

3. Uji Autokorelasi ... 84

4. Uji Heteroskedastisitas ... 86

E. Pengujian Hipotesis... 88

1. Pengujian Hipotesis Pertama (X1) ... 88

2. Pengujian Hipotesis Kedua (X2) ... 91

3. Pengujian Hipotesis Ketiga (X3) ... 94

4. Pengujian Hipotesis Keempat (X1, X2, X3) ... 97

F. Pembahasan...102

1. Pengaruh keadaan ekonomi Keluarga terhadap hasil belajar...102

2. Pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar...103

3. Pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil belajar...105

4. Pengaruh keadaan ekonomi Keluarga, minat belajar dan aktivitas belajar terhadap hasil belajar...107

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan...111

B. Saran...112 DAFTAR PUSTAKA


(8)

Lampiran

1. Angket Pendahuluan...114

2. Kisi-kisi Angket Uji Coba...115

3. Angket Uji Coba...116

4. Data Uji Coba X1, X2 dan X3...122

5. Uji Validitas X1, X2 dan X3...125

6. Uji Reliabilitas X1, X2 dan X3...128

7. Kisi-kisi Angket...131

8. Angket...132

9. Data X1, X2, X3 dan Y...138

10. Uji Normalitas...148

11. Uji Homogenitas...152

12. Uji Linieritas Regresi...153

13. Uji Multikolinearitas...155

14. Uji Autokorelasi...156

15. Uji Heteroskedastisitas...157

16. Uji Hipotesis 1...158

17. Uji Hipotesis 2...159

18. Uji Hipotesis 3.…...160

19. Uji Hipotesis 4...161

20. Tabel R...162

21. Tabel T...163


(9)

Tabel Halaman 1. Hasil Belajar Ujian Semester Mata Pelajaran IPS Terpadu Siswa Kelas VIII

Semester Ganjil SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran

2011/2012 ...4

2. Tabel penelitian yang relevan...32

3. Jumlah Siswa Kelas VIII SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012...37

4. Tabel Perhitungan Jumlah Sampel Untuk Masing-Masing Kelas...39

5. Variabel, Indikator, Sub Indikator dan Skala Pengukuran...42

6. Tabel Hasil Analisis Uji Validitas Angket untuk Variabel X1...45

7. Tabel Hasil Analisis Uji Validitas Angket untuk Variabel X2...46

8. Tabel Hasil Analisis Uji Validitas Angket untuk Variabel X3...47

9. Tabel Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X1...49

10. Tabel Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X2...49

11. Tabel Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X3...50

12. Tabel Analisis Varians untuk Uji Kelinieran Regresi...54

13. Jumlah Siswa SMP Wiyata Bhakti dari Tahun 2008-2012...63

14. Sarana dan Prasarana SMP Wiyata Bhati Natar...64

15. Distribusi Frekuensi Keadaan Ekonomi Keluarga (X1)...66

16. Kategori Keadaan Ekonomi Keluarga...67

17. Distribusi Frekuensi Minat Belajar (X2)...68

18. Kategori Minat Belajar Siswa...69

19. Distribusi Frekuensi Aktivitas Belajar (X3)...71


(10)

23. Hasil Pengujian Normalitas Variabel X1Dengan Menggunakan SPSS ...76

24. Hasil Pengujian Normalitas Variabel X2Dengan Menggunakan SPSS ...76

25. Hasil Pengujian Normalitas Variabel X3Dengan Menggunakan SPSS ...77

26. Hasil Pengujian Normalitas Variabel Y Dengan Menggunakan SPSS...77

27. Hasil Pengujian Homogenitas Dengan Menggunakan SPSS ...78

28. Hasil Uji Kelinearan Regresi untuk Variabel Keadaan Ekonom keluarga (X1) ...80

29. Hasil Uji Kelinearan Regresi untuk Variabel Minat Belajar (X2) ...81

30. Hasil Uji Kelinearan Regresi untuk Variabel Aktivitas Belajar (X3) ...82

31. Kesimpulan Hasil Uji Linearitas Garis Regresi ...82

32. Hasil Uji Multikolinearitas...83

33. Hasil Uji Autokorelasi ...85

34. Hasil Uji Heteroskedastisitas ...87

35. Kesimpulan Hasil Uji Heteroskedastisitas ...87

36. Hasil Uji Hipotesis Pertama...88

37. Tabel Keadaan Ekonomi Keluarga (X1) Terhadap Hasil Belajar (Y)...89

38. Hasil Uji Hipotesis Kedua...92

39. Tabel Minat Belajar (X2) Terhadap Hasil Belajar (Y)...92

40. Hasil Uji Hipotesis Ketiga ...95

41. Tabel Aktivits Belajar (X3) Terhadap Hasil Belajar (Y)...95

42. Hasil Uji Hipotesis Keempat ...98

43. Tabel Pengaruh Keadaan ekonomi keluarga, Minat belajar, Dan Aktivitas belajar di sekolah Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu...100

44. Korelasi Regresi Keadaan ekonomi keluarga, Minat belajar, dan Aktivitas belajar di sekolah Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu...101


(11)

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Yon Rizal, M.Si ...

Sekretaris : Drs. Hi. Nurdin, M.Si ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Teddy Rusman, M.Si. ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Bujang Rahman, M.Si. NIP: 196003151985031003


(12)

TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP WIYATA BHAKTI NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Nama :

Kharisma Idola Arga

Nomor Pokok Mahasiswa :0913031050

Program Studi : Pendidikan Ekonomi

Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. Yon Rizal, M.Si. Drs. H. Nurdin, M.Si.

NIP. 19600818 198603 1 005 NIP. 196008171986031003

2. Mengetahui

Ketua Jurusan Ketua ProgramStudi

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, PendidikanEkonomi,

Drs. Buchori Asyik, M.Si. Drs. H. Nurdin, M.Si.


(13)

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka

apabila kamu telah selsesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan

sungguh-sungguh urusan yang lain

(Al-Insyirah, 6-7)

Rasulullah SAW bersabda: Dan barangsiapa yang berjalan

untuk mencari ilmu, niscaya Allah akan memudahkan baginya

jalan menuju surga

(HR. Muslim)

Salah Satu Kunci Sukses Adalah Sekali Lagi

(Dedi Cobuzer)

Hidup bagaikan Kertas Putih seperti apa Ahirnya biarkan tinta

ini Yang akan mengukirnya :*


(14)

Terimakasih berkat rahmat Alllah SWT

Kupersembahkan karya yang sederhana teruntuk :

Ayah dan Mama tercinta yang telah membesarkan,

mendidik dan mendoakan dengan hati yang tulus terimakasih

atas segalanya .

Wo dan Ngah tersayang yang selalu memberi motivasi

dan doa yang tulus untukku.Serta adik kecilku Fhattan

yang slalu menghiburku

Sahabat dan Teman-teman yang selalu membantu dan

memotivasiku.


(15)

Segala pujian dan syukur kehadirat Allah Subhanallahu Wataala atas segala rahmat, kasih sayang, dan kemurahan yang tiada pernah putus, hingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan karya sederhana ini dengan segala kekurangan dan kelebihannya.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini, terdapat begitu banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan, baik redaksional, metode penelitian ataupun substansial. Untuk itu, penulis harapkan kritik dan saran dari pembaca sebagai langkah perbaikan untuk penulis dalam menyusun karya ilmiah atau laporan lain dimasa-masa mendatang.

Selesainya penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, motivasi, bimbingan dan saran dari semua pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Unila.

2. Bapak Dr. M. Thoha B.S. jaya, M. S., selaku pembantu Dekan I FKIP Unila. 3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku pembantu Dekan II FKIP Unila. 4. Bapak Drs. Iskandar Syah, M.H., selaku pembantu Dekan III FKIP Unila. 5. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu


(16)

memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Drs. Yon Rizal, M.Si., selaku Pembimbing I dan Pembimbing Akademik yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan serta motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Bapak Drs. Teddy Rusman, M.Si., selaku Penguji dan Pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta memberikan motivasi, arahan dan nasehat dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila, terima kasih kepada ilmu yang telah diberikan kepada penulis.

10. Ibu Bena Apriyalis S.Pd., selaku kepala sekolah SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan dan Ibu/Bapak guru yang telah membantu mengumpulkan data penelitian serta staf pengajar SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan

11. Ayah dan Mama tersayang, terimakasih atas semua yang telah diberikan untukku, doa, senyum, airmata, bahagia, kasih sayang, dan semua pengorbanan mu untukku yang tiada pernah bisa dinilai dari segi apapun. Semoga kelak Allah menyediakan jannahnya untuk Ayah dan Mama. Amin Allahumma Amin .

12. Seluruh keluarga, Kakak-kakakku Widya Gustriyana S.Pd, Yoyok Supriyadi S.Pd, Enti Adyanti S.Pd.dan keponakanku Fhattan Noval Yodya. terima kasih atas dukungan, keceriaan dan pengorbanannya selama ini.


(17)

14. Teman-teman angkatan 2009 Dewi, Nurul, Inak, Arif, Wayan, Rifki, Ivan, Agus, Deni, Didi, Ramadona, Mada, Faisal, Gusti, Winda, Vera, Putli, Esa, Dwi, dan semua angkatan 2009 terimakasih atas kebersamaannya selama ini. Suka dan duka kita bersama saat mencari ilmu untuk masa depan kita kelak dan tentunya untuk mencapai ridho Allah SWT.

15. Seluruh rekan-rekan Pendidikan Ekonomi,Serta kakak-kakak tingkatku 2008, 2007 dan adik-adik tingkatku 2010,2011,2012

16. Teman-teman KKN dan PPL SMP Negeri 2 Batanghari Nuban Lampung Timur, kak Feb, Ibam, Heri, Bima, Dita, Ratu, Jeni, Vivi, dan Siti terima kasih untuk kebersamaannya,kekompakannya,persahabatan yang indah ini dan bantuan kalian selama PPL dilaksanakan

17. Terimakasih buat kak Dani dan kak Udin yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

18. Murid-muridku di SMP Negeri 2 Batanghari Nuban

Semoga segala bantuan, bimbingan, dorongan dan doa yang diberikan kepada penulis mendapat ridho dari Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Aamiin.

Bandar Lampung, Januari 2013 Penulis,


(18)

Penulis di lahirkan di Natar Lampung Selatan pada tanggal 1 Agustus 1991 dengan nama lengkap Kharisma Idola Arga Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara, Putra dari pasangan Bapak Ansori S.H dan Ibu Yurmaini S.Pd.

Pendidikan formal yang diselesaikan penulis yaitu:

1. Taman Kanak-Kanak Pewa Natar diselesaikan pada tahun 1997 2. SD Negeri 7 Merak Batin diselesaikan pada tahun 2003

3. SMP Negeri 22 Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2006 4. SMA Negeri 5 Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2009

Pada tahun 2009, penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Pada bulan Januari 2012, penulis mengikuti Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Solo-Surabaya-Bali-Jogja-Bandung . Pada bulan Juli, penulis mengikuti Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan PPL (Program Pengalaman Lapangan) di Desa Negara Ratu, Kecamatan Batanghari Nuban, Lampung Timur.


(19)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Kharisma Idola Arga

NPM : 0913031050

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Jurusan/Program Studi : Pendidikan IPS/ Pendidikan Ekonomi

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali disebutkan di dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, 17 Januari 2013

Kharisma Idola Arga 0913031050


(20)

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dengan meningkatkan mutu pendidikan. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa adanya pendidikan sangat mustahil suatu kelompok dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera dan bahagia.

Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha untuk membimbing dan

mengembangkan kepribadian serta kemampuan dasar anak didik dalam bentuk pendidikan formal ataupun informal. Lembaga pendidikan formal dan informal adalah salah satu tempat bagi peserta didik untuk menjadi manusia yang berkualitas yang memiliki bekal ilmu pengetahuan, keterampilan dan keahlian. Pendidikan sebagai usaha yang disengaja dan terencana untuk membantu potensi dan kemampuan anak tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, melainkan juga orang tua, sekolah, dan masyarakat. Disini, lingkungan keluarga yaitu ayah dan ibu yang sebenarnya memiliki tanggung jawab dan berperan sebagai pendidik paling utama dari anak-anaknya, pemberi dukungan pertama untuk belajar di rumah, memperhatikan kebutuhan sekolah anak, menyediakan


(21)

peralatan dan fasilitas pendidikan anak dan lain-lain. Namun menyadari bahwa orang tua tidak mungkin sanggup mendidik dengan segala ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk bekal hidup anaknya, maka usaha pendidikan dalam keluarga perlu dibantu. Berkaitan dengan hal ini, dirasakan perlu adanya suatu lembaga yang membantu orang tua dalam usaha mendidik anak-anaknya.

Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal memiliki peranan penting dalam usaha mengembangkan dan membina potensi yang dimiliki siswa. Sekolah juga menyediakan berbagai kesempatan bagi siswa untuk melakukan berbagai kegiatan belajar mengajar, sehingga para siswa memperoleh pengalaman pendidikan.

Anak sebagai peserta didik menjadi sasaran utama dalam kegiatan pendidikan, di mana mereka diharapkan dapat mencapai keberhasilan belajar. Keberhasilan belajar siswa dapat dilihat dari kemampuannya dalam menguasai materi pelajaran, prestasi belajar yang dicapai siswa, ketrampilan dan kebenaran dalam

menyelesaikan tugas yang diberikan guru dan lain-lain.

Hasil belajar siswa merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan dalam dunia pendidikan. Hasil belajar dapat diartikan hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas yang telah dilakukan, hasil belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, hasil belajar yang dicapai oleh siswa memiliki tingkatan yang berbeda-beda dan untuk mencapai hasil belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain; faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern) dan


(22)

faktor yang terdapat dari luar diri siswa (faktor ekstern). Menurut Slameto (2003:54), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah :

1. faktor-faktor internal

a. jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh)

b. psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan)

c. kelelahan

2. faktor-faktor Eksternal

a. keluarga (cara orangtua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orangtua, latarbelakang kebudayaan)

b. sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disipin sekolah, alat pelajaran waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah)

c. masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, massa media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat).

SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan adalah salah satu sekolah menengah pertama yang beralamat di Jalan Sitara Atas No.05, Kelurahan Merak Batin, Kabupaten Lampung Selatan Kecamatan Natar. Maksud dan tujuan SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan ini adalah turut serta berusaha dan menunjang upaya-upaya pemerintah di bidang pendidikan dalam rangka mencerdaskan dan mensejahterakan kehidupan masyarakat dan bangsa.

Keberhasilan dalam proses belajar mengajar di SMP Wiyata Bhakti Natar

Lampung Selatan terlihat dari hasil belajar siswa yang diperoleh selama mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah. Untuk itu, hasil belajar siswa SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan harus selalu ditingkatkan guna tercapainya tujuan SMP Wiyata Bhakti yang diinginkan.

Berhasil atau tidaknya tujuan pendidikan sangat tergantung pada kegiatan belajar mengajar yang dilakukan siswa sebagai peserta didik. Keberhasilan dalam


(23)

kegiatan belajar mengajar itu terlihat dari penguasaan materi pelajaran dan hasil belajar siswa yang diperoleh selama mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Ada beberapa mata pelajaran yang memiliki hasil belajar yang rendah yang

dipelajari oleh siswa kelas VIII pada semester ganjil, salah satunya adalah mata pelajaran IPS Terpadu. Untuk itu peneliti ingin mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Wiyata Bhakti Lampung Selatan.

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan di SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan dan keterangan dari guru bidang studi, hasil IPS Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012 kurang optimal dan masih belum memenuhi KKM (kriteria ketuntasan minimal), sebagaimana terlihat pada Tabel 1 berikut ini

Tabel 1. Hasil Ujian Semester Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII Semester Ganjil SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012

No Kelas Nilai Jumlah siswa Keterangan

< 70 ≥70 Nilai kelulusan

ditentukan bila, nilai yang diperoleh 85

1 VIII A 31 11 42

2 VIII B 29 14 43

Jum Lah

Siswa 60 25 85

% 70.59% 29.41% 100%

Sumber: Daftar nilai semester ganjil guru bidang studi IPS Terpadu kelas VIII A dan B semester ganjil SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan

Berdasarkan Tabel 1 di atas, hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII masih tergolong rendah karena siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 25 siswa dari 85 siswa atau sebesar 29,41% sedangkan 70,59% atau sebanyak 60 siswa belum mampu mencapai ketuntasan. Hal ini didukung oleh pendapat Djamarah (2000: 18) apabila pelajaran yang diajarkan kurang dari 65% dikuasai


(24)

oleh siswa maka presentase keberhasilan siswa pada mata pelajaran tersebut tergolong rendah.

Berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh anak didik. Dalam kegiatan belajar mengajar banyak sekali faktor yang mempengaruhinya. Faktor yang

mempengaruhi hasil belajar tersebut ada yang berasal dari dalam diri siswa maupun yang berasal dari luar diri siswa. Melalui penelitian ini akan dikaji tiga faktor yang diduga kuat mempengaruhi hasil belajar yaitu keadaan ekonomi orang tua, minat belajar dan aktivitas belajar.

Keadaan ekonomi orang tua dapat dilihat dari jumlah pendapatan dan pengeluaran yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Untuk mencapai hasil belajar yang baik, setiap orang tua dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan belajar anaknya, dan semua itu memerlukan dukungan ekonomi yang cukup. Dengan ekonomi yang cukup, setiap orang tua mampu memberikan fasilitas tambahan untuk menunjang pendidikan anaknya sehingga kesempatan untuk memperoleh hasil belajar yang baik semakin terbuka.

Slameto (2002: 63) berpendapat bahwa keadaan ekonomi keluarga erat kaitannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain terpenuhi kebutuhan pokoknya, misalnya makan, pakaian, perlindungan kesehatan dan lain-lain, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis menulis, buku-buku dan lain-lain. Fasilitas belajar akan terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang”.

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan di SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan dapat dijelaskan bahwa kondisi ekonomi orang tua siswa


(25)

rata-rata hanya sebagai petani dan buruh. Penghasilan yang didapat juga tidak menentu, rata-rata perbulannya kurang lebih Rp 800.000, sementara jumlah tanggungan orang tua lebih dari satu anak. Hal ini juga yang mendasari ketersediaan sarana belajar anaknya menjadi tidak terpenuhi.

Minat belajar dikatakan penting dalam kegiatan pembelajaran karena mempunyai pengaruh yang besar terhadap hasil belajar. Siswa yang memiliki minat terhadap mata pelajaran tertentu akan mempelajari mata pelajaran tersebut dengan

sungguh-sungguh seperti rajin belajar, merasa senang mengikuti mata pelajaran tersebut bahkan dapat menemukan kesulitan-kesulitan dalam belajar. Namun sebaliknya jika siswa tidak memiliki minat pada mata pelajaran tertentu maka sulit bagi siswa untuk dapat belajar dengan baik. Hal ini tentu saja dapat

mempengaruhi hasil belajar siswa.

Menurut Suryabrata (2001: 84) minat sangat besar pengaruhya terhadap proses dan hasil belajar. Jika seseorang tidak berminat untuk mempelajari sesuatu maka tidak dapat diharapkan bahwa dia akan berhasil dengan baik dalam mempelajari hal tersebut, sebaliknya jika seseorang mempelajari sesuatu dengan penuh minat maka akan diharapkan hasilnya akan lebih baik.

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan di SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan, minat belajar siswa dapat dikatakan rendah. Hal ini dapat terlihat selama proses belajar mengajar berlangsung, dimana hanya sebagian siswa yang memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru yang bersangkutan. Siswa juga terlihat pasif selama proses pembelajaran berlangsung, sehingga interaksi antara guru dan siswa juga sangat rendah.


(26)

Selain faktor keadaan ekonomi Keluarga dan minat belajar, terdapat satu faktor yang diperkirakan ikut mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu aktivitas belajar. Aktivitas belajar merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan siswa dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan belajar. Aktivitas belajar diduga mempengaruhi hasil belajar karena dengan intensitas belajar siswa yang tinggi baik di rumah maupun di sekolah maka hasil belajarnya diduga akan lebih baik daripada siswa yang memiliki intensitas belajar yang rendah. Tujuan belajar tidak akan tercapai bila siswa tidak melakukan aktivitasnya dengan baik. Dalam proses belajar mengajar, siswa harus mempunyai dua aktivitas yaitu aktivitas mandiri dan aktivitas kelompok. Aktivitas mandiri adalah membaca atau mempelajari

pelajaran yang akan disampaikan oleh guru, serta mengerjakan soal-soal secara mandiri, sedangkan aktivitas kelompok adalah dengan melakukan segala kegiatan atau tugas sekolah bersama kawan-kawannya seperti merangkum materi, belajar kelompok dan memecahkan masalah bersama-sama.

Aktivitas belajar adalah kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses interaksi belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan belajar. Aktivitas yang dimaksud dalam hal ini adalah aktivitas dari siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran akan terciptalah suasana belajar yang aktif. Aktivitas siswa tersebut antara lain membaca, menulis, mendengarkan, menghitung, dan melihat. Jika aktivitas siswa dalam belajar rendah maka hasil belajar yang didapat kurang optimal. Sebaliknya, jika aktivitas siswa dalam belajar tinggi maka hail belajar yang didapat optimal.


(27)

Rausseau dalam Sardiman (2004:96-97) menjelaskan bahwa segala pengetahuan itu harus diperoleh dari pengamatan sendiri, pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri, dengan fasilitas yang diciptakan sendiri, baik secara rohani maupun teknis. Untuk itu, setiap orang yang belajar harus aktif sendiri, karena tanpa adanya aktivitas, proses belajar tidak mungkin terjadi yang pada akhirnya berpengaruh pada prestasi siswa.

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan di SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan aktivitas belajar siswa juga tergolong rendah. Aktivitas belajar di sekolah dapat terlihat selama kegiatan pembelajaran berlangsung, hanya sedikit siswa yang berani bertanya dan mengeluarkan pendapatnya. Sebaliknya, aktivitas belajar di rumah siswa terbilang cukup baik karena apabila siswa diberikan pekerjaan rumah oleh guru, siswa tersebut dapat menyelesaikan dan

mengumpulkannya tepat waktu.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judulPengaruh Keadaan Ekonomi Keluarga, Minat Belajar dan Aktivitas Belajar Di Sekolah Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang dapat menjadi identifikasi dalam penelitian ini adalah.

1. Masih rendahnya hasil belajar siswa kelas VIII semester ganjil SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012.


(28)

2. Rendahnya keadaan ekonomi keluarga kelas VIII semester ganjil SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012.

3. Rendahnya pendapatan keluarga sehingga penyediaan sarana belajar anaknya menjadi tidak tercukupi.

4. Masih rendahnya minat belajar siswa kelas VIII semester ganjil SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012.

5. Rendahnya aktivitas belajar siswa kelas VIII semester ganjil SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012.

6. Penggunaan waktu belajar di rumah yang tidak optimal mempengaruhi prestasi belajar siswa.

7. Kurangnya interaksi antara siswa dengan guru selama proses pembelajaran.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah dan sesuai dengan dengan judulnya, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah keadaan ekonomi keluarga (X1), minat belajar (X2), aktivitas belajar (X3) dan hasil belajar IPS Terpadu (Y). Tujuan pembatasan masalah ini adalah agar penelitian ini lebih terarah, sehingga didapat gambaran yang lebih jelas dengan data yang akurat.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah.


(29)

1. Apakah ada pengaruh keadaan ekonomi keluarga terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012?

2. Apakah ada pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012?

3. Apakah ada pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012?

4. Apakah ada pengaruh keadaan ekonomi keluarga, minat belajar dan aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui.

1. Pengaruh keadaan ekonomi keluarga terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012.

2. Pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012. 3. Pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII


(30)

4. Pengaruh keadaan ekonomi keluarga, minat belajar dan aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012.

F. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan mendatangkan manfaat antara lain. 1. Manfaat Teoritis

a. Merupakan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu dalam bidang pendidikan dan memperkaya ilmu pengetahuan bagi peneliti pada

khususnya dan bagi masyarakat pada umumnya.

b. Dapat menjadi dasar bahan kajian untuk penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam tentang permasalahan yang terkait..

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai bahan masukan bagi guru dan siswa dalam meningkatkan hasil belajar IPS Terpadu sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa kearah yang lebih baik.

b. Memberikan informasi kepada orang tua bahwa dengan keadaan ekonomi yang tinggi diharapkan kebutuhan belajar anak akan tercukupi sehingga anak semangat dalam belajar dan hasil belajar anakpun meningkat.

c. Memberikan informasi bagi siswa tentang pentingnya minat belajar, waktu belajar yang rutin dan aktivitas belajar yang efektif agar siswa dapat memperoleh hasil yang maksimal khususnya pada mata pelajaran IPS Terpadu.


(31)

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Subjek Penelitian

Ruang lingkup subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII 2. Objek Penelitian

Ruang lingkup objek penelitian ini adalah keadaan ekonomi keluarga, minat belajar, aktivitas belajar dan hasil belajar mata pelajaran IPS Terpadu siswa. 3. Tempat Penelitian

Ruang lingkup tempat penelitian adalah SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan.

4. Waktu Penelitian

Ruang lingkup waktu penelitian ini adalah pada semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012.

5. Ilmu Penelitian

Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah ilmu kependidikan, khususnya bidang studi IPS Terpadu.


(32)

A. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka mempunyai arti peninjauan kembali pustaka-pustaka yang terkait. Fungsi peninjauan kembali pustaka yang berkaitan merupakan hal yang mendasar dalam penelitian, semakin banyak seorang peneliti mengetahui, mengenal, dan memahami tentang penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, semakin dapat dipertanggung jawabkan caranya meneliti

permasalahan yang dihadapi.

1. Keadaan Ekonomi Keluarga

Keadaan ekonomi adalah suatu kondisi keuangan seseorang yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, keadaan ini sangat dipengaruhi oleh

pendapatan dan pengeluaran. Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, misalnya makan, pakaian, perlindungan kesehatan dan lain-lain, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis-menulis, buku-buku dan lain-lain. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang.


(33)

Jika anak hidup dalam keluarga yang miskin, kebutuhan pokok anak kurang terpenuhi, akibatnya kesehatan anak terganggu, sehingga belajar anak juga terganggu. Akibat yang lain anak selalu dirundung kesedihan sehingga anak merasa minder dengan teman lain, hal ini pasti akan mengganggu belajar anak. Bahkan mungkin anak harus bekerja mencari nafkah sebagai pembantu orang tuanya walaupun sebenarnya anak belum saatnya untuk bekerja, hal yang begitu juga akan mengganggu belajar anak. Tidak dapat di pungkiri tentang adanya kemungkinan anak yang serba kekurangan dan selalu menderita akibat ekonomi keluarga yang lemah, justru keadaan seperti itu menjadi cambuk baginya untuk belajar lebih giat dan akhirnya sukses besar.

Anak yang berasal dari keluarga kaya raya, orang tua sering mempunyai kecenderungan untuk memanjakannya. Anak hanya bersenang-senang dan berfoya-foya, akibatnya anak kurang dapat memusatkan perhatiannya kepada belajar. Hal tersebut juga dapat mengganggu belajar anak (Slameto:2003:63-64). Menurut Swasta S.(1985:94) keadaan ekonomi adalah suatu kondisi keuanagn seseoraang atu keluarga dapat memenuhi kebutuhan hidup seluruh anggota

keluarga,hal ini sangat dipengaruhi oleh pendapatan dan pengeluaran.keterbatasan keadaan ekonomi menyebabkan orang tua tidak mampu mencukupi biaya

pendidikan anaknya,sehingga anak hanya bisa mengenyam pendidikan pada tingkat dasar saja

Pendapat lain dikemukakan oleh Gerungan (2000: 181) bahwa keadaan keluarga dapat mempengaruhi perkembangan individu sebagai makhluk sosial, diantaranya adalah status sosial ekonomi, keutuhan keluarga, sikap dan kebutuhan keluarga serta status anak dalam keluarga.


(34)

Keadaan ekonomi digolongkan menjadi. a. Ekonomi yang kurang atau miskin b. Keadaan ekonomi yang berlebihan.

Keluarga yang miskin akan merasa berat untuk mengeluarkan biaya bermacam-macam, itu dikarenakan keuangannya dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari (Ahmadi, 2004: 88).

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa keadaan ekonomi keluarga adalah kondisi keuangan orang tua yang dilihat dari jumlah pendapatan dan pengeluaran yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Dalam dunia pendidikan, diperlukan dukungan ekonomi yang cukup, karena dengan keadaan ekonomi yang cukup kesempatan untuk memperoleh hasil belajar yang baik akan semakin terbuka lebar karena orang tua mampu memberikan berbagai fasilitas pendukung bagi pendidikan anak-anaknya.

2. Minat Belajar

Minat belajar adalah sesuatu yang berasal dari dalam diri siswa yang berpengaruh pada hasil belajar. Minat yang besar atau keinginan yang kuat terhadap sesuatu merupakan modal besar untuk mencapai tujuan. Minat dalam arti sederhana merupakan kecenderungan dalam diri seseorang untuk tertarik atau menyenangi sesuatu. Minat juga merupakan ketertarikan kepada sesuatu yang mampu dijadikan dorongan untuk melakukan suatu aktivitas sehingga mencapai hasil yang maksimal.


(35)

Menurut Slameto (2003: 59). minat adalah suatu proses yang tetap untuk memperhatikan dan memfokuskan diri pada sesuatu yang diminatinya dengan perasaan senang dan rasa puas.Unsur pokok dalam minat, yaitu adanya perhatian, daya dorong dan kesenangan bagi setiap individu.

Minat pada dasarnya dapat membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai

individu. Proses ini berarti menunjukkan pada siswa bagaimana pengetahuan atau kecakapan tertentu mempengaruhi dirinya, melayani tujuan-tujuannya,

memuaskan kebutuhan-kebutuhannya. Bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai beberapa tujuan yang dianggapnya penting dan bila siswa melihat bahwa hasil dari pengalaman belajarnya akan mebawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan besar ia akan berminat untuk

mempelajarinya (Slameto, 2003: 180).

Minat belajar menurut Djaali (2008: 121) adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya.

Pendapat lain juga dikemukakan oleh Hamalik (2001: 33) bahwa belajar dengan minat mendorong siswa agar belajar lebih baik daripada belajar tanpa minat. Minat ini timbul apabila murid tertarik akan sesuatu karena sesuai dengan kebutuhannya atau merasa bahwa sesuatu yang akan dipelajari dirasakan bermakna bagi dirinya.

Sardiman (2004: 92) berpendapat bahwa minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri.


(36)

Minat yang besar dan keinginan yang kuat terhadap sesuatu merupakan modal besar untuk mencapai tujuan. Seperti yang diungkapkan oleh Crow and Crow dalam Djaali (2008: 121) bahwa minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan dan pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.

Minat adalah keinginan jiwa terhadap sesuatu objek dengan tujuan untuk

mencapai sesuatu yang dicita-citakan. Hal ini menggambarkan bahwa seseorang tidak akan mencapai tujuan yang dicita-citakan apabila dalam diri orang tersebut tidak terdapat minat atau keinginan untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan tersebut. Dalam hubungannya dengan kegiatan belajar, minat menjadi motor penggerak untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan, tanpa adanya minat tujuan belajar tidak akan tercapai (Romantika,2010).

Menurut Sardiman (2008: 94) bahwa proses belajar itu akan berjalan lancar bila disertai dengan minat. Minat ini antara lain dapat dikembangkan dengan cara-cara sebagai berikut.

a. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan.

b. Menghubungkan dengan adanya persoalan yang lampau. c. Member kesempatan untuk memperoleh hasil yang baik. d. Menggunakan berbagai macam bentuk belajar.

Suryabrata (2001: 84) menyatakan bahwa minat sangat besar pengaruhya terhadap proses dan hasil belajar. Jika seseorang tidak berminat untuk mempelajari sesuatu maka tidak dapat diharapkan bahwa dia akan berhasil dengan baik dalam

mempelajari hal tersebut, sebaliknya jika seseorang mempelajari sesuatu dengan penuh minat maka akan diharapkan hasilnya akan lebih baik.

Sujanto (2006: 93) mengartikan minat sebagai suatu pemusatan perhatian yang tidak disengaja yang terlahir dengan penuh kemauannya dan tergantung dari bakat dan lingkungan. Minat merupakan indikator-indikator aktivitas yang membawa


(37)

kepada kepuasan. Sejalan dengan itu, maka minat berkenaan dengan respon suka atau tidak suka terhadap suatu objek.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa minat adalah kecenderungan seseorang terhadap obyek atau suatu kegiatan yang digemari yang disertai dengan perasaan senang, adanya perhatian dan keaktifan berbuat. Minat besar

pengaruhnya terhadap hasil belajar karena bila bahan yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu sesuai dengan minatnya. Apabila minat siswa positif terhadap pelajaran IPS Terpadu, maka siswa akan belajar lebih giat dan diharapkan mampu meningkatkan hasil belajarnya. Sebaliknya, tanpa minat yang tinggi siswa tidak akan mungkin melakukan sesuatu sehingga akan

berpengaruh terhadap menurunnya hasil belajar.

3. Aktivitas Belajar

Sekolah adalah salah satu pusat kegiatan belajar. Dengan demikian, sekolah merupakan suatu tempat untuk mengembangkan aktivitas. Menurut Sardiman (2008: 99) aktivitas belajar adalah kegiatan untuk mencapai tujuan belajar yang dapat berupa fisik maupun mental. Sardiman (2008 :22) menyatakan bahwa tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas, itulah sebabnya mengapa aktivitas

merupakan prinsip yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar. Aktivitas siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang mengarah pada proses belajar. Tanpa diimbangi dengan aktivitas belajar, kegiatan belajar tidak


(38)

mungkin akan berhasil, karena pada prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi tidak ada belajar tanpa adanya aktivitas didalamnya. Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang direncanakan dan disadari untuk mencapai tujuan belajar, yaitu perbaikan pengetahuan dan keterampilan pada siswa yang melakukan kegiatan belajar.

hakikatnya dalam belajar diperlukan adanya aktivitas, tanpa adanya aktivitas kegiatan belajar tidak akan berlangsung dengan baik. Aktivitas dalam proses pembelajaran merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran baik dalam berfikir, membaca dan segala kegiatan yang dilakukan untuk menunjang hasil belajar.

Adapun jenis-jenis aktivitas belajar menurut Djamarah (2006: 38) adalah. 1. Mendengarkan

2. Memandang

3. Meraba, membaui, mencicipi/mengecap 4. Menulis dan mencatat

5. Membaca

6. Membuat ikhtisar atau ringkasan dan menggaris bawahi 7. Mengamati tabel-tabel, diagram-diagram dan bagan-bagan 8. Menyusun paper atau kertas kerja

9. Mengingat 10. Berpikir

11. Latihan atau praktek

Banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa di sekolah seperti yang diungkapkan oleh Diedrich dalam Sardiman (2004: 101), bahwa aktivitas siswa dapat digolongkan sebagai berikut.

1. Visual Activitiesmeliputi membaca dan memperhatikan.

2. Oral Activitiesmeliputi menyatakan, merumuskan, bertanya, member saran, mengeluarkan pendapat dan mengadakan wawancara.

3. Listening Activitiesmeliputi mendengarkan.

4. Writing Activitiesmeliputi menulis cerita, menulis karangan dan menulis laporan.


(39)

6. Motor Activitiesmeliputi melakukan percobaan.

7. Mental Activitiesmeliputi menanggapi, mengingat, memecahkan soal dan menganalisis.

8. Emotional Activitiesmeliputi menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani dan tenang.

Menurut Rohani (2004: 6) aktivitas belajar dibagi menjadi dua, yaitu.

1. Aktivitas fisik yaitu peserta didik giat aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain ataupun bekerja, ia tidak hanya duduk dan mendengarkan ataupun hanya melihat.

2. Aktivitas psikis (kejiwaan) yaitu jika daya jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya atau banyak berfungsi dalam rangka pengajaran.

Siswa dikategorikan aktif apabila lebih dari 60% indikator aktivitas yang telah ditentukan dilakukan oleh siswa. Kriteria aktivitas belajar siswa menurut Arikunto adalah sebagai berikut.

1. Jika presentasi yang ada antara 76%-100%, maka tingkat aktivitas siswa sangat tinggi atau baik.

2. Jika presentasi yang ada antara 56%-75%, maka tingkat aktivitas siswa cukup baik.

3. Jika presentasi yang ada antara 40%-55%, maka tingkat aktivitas siswa kurang baik.

4. Jika presentasi yang ada kurang dari 40%, maka tingkat aktivitas siswa sangat rendah.

Pendapat lain dikemukakan oleh Hamalik (2004: 25) bahwa penggunaan aktivitas besar nilainya bagi pengajaran siswa, sebab.

1. Para siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri. 2. Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara

integral.

3. Memupuk kerjasama yang harmonis dikalangan siswa. 4. Siswa bekerja menurut minat dan kemampuan sendiri.

5. Memupuk disiplin kelas secara wajar dan suasana belajar menjadi demokratis.

6. Mempererat hubungan sekolah, masyarakat dan orang tua dengan guru. 7. Pengajaran diselenggarakan secara realistis dan konkrit sehingga

mengembangkan pemahaman dan berfikir kritis serta menghindarkan verbalitas.

8. Pengajaran disekolah menjadi lebih hidup sebagaimana aktivitas dalam kehidupan masyarakat.


(40)

Menurut Memes (2001: 37) terdapat indikator terhadap aktivitas yang relevan dalam pembelajaran yaitu.

1. Interaksi anak dalam mengikuti proses belajar mengajar (PBM) dalam kelompok meliputi kegiatan berdiskusi dan bekerjasama dalam

menyelesaikan masalah.

2. Keberanian anak dalam berdiskusi dan bekerjasama dalam menyelesaikan masalah.

3. Partisipasi anak dalam PBM seperti melihat dan ikut aktif dalam diskusi. 4. Motivasi dan kegairahan anak dalam mengikuti PBM seperti menyelesaikan

tugas dan aktif memecahkan masalah). 5. Hubungan anak dengan anak selama PBM. 6. Hubungan anak dengan guru selama PBM.

Berdasarkan uraian di atas aktivitas belajar sangat penting dalam proses belajar mengajar karena diharapkan dapat mencapai tujuan belajar yaitu perbaikan pengetahuan dan keterampilan pada siswa yang melakukan kegiatan belajar. Aktivitas belajar siswa terutama di dalam kelas lebih ditekankan kepada interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa atau siswa dengan media.

Keberhasilan proses belajar mengajar dapat dilihat dari bagaimana kegiatan interaksi dalam pembelajaran tersebut, semakin aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran maka akan semakin tinggi daya tangkap dan daya ingat siswa pada pelajaran tersebut sehingga tujuan pembelajaran akan lebih cepat tercapai.

4. Hasil Belajar

Setiap proses belajar mengajar keberhasilannya diukur dari seberapa jauh hasil belajar yang dicapai siswa. Hasil belajar berasal dari dua kata dasar yaitu hasil dan belajar, istilah hasil dapat diartikan sebagai sebuah prestasi dari apa yang telah dilakukan


(41)

a. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan anak yang diperoleh setelah melalui kegiatan belajar. Hasil belajar diperoleh pada akhir proses pembelajaran dan berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menyerap atau memahami suatu bahan yang telah diajarkan.

Abdurrahman (2003: 28) berpendapat bahwa belajar merupakan proses dari seseorang individu yang berupaya mencapai tujuan belajar atau yang disebut hasil belajar yaitu suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Perubahan tingkah laku siswa setelah mengikuti pembelajaran terdiri dari sejumlah aspek. Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan aspek-aspek tersebut. Adapun aspek-aspek itu adalah pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, budi pekerti dan sikap.

Menurut Bloom dalam Mulyono (2001: 38) ada tiga ranah (domain) hasil belajar, yaitu.

1. Ranah Kognitif, terdiri dari enam jenis perilaku diantaranya pengethuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi.

2. Ranah Afektif, terdiri dari lima perilaku yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian dan penentuan sikap, organisasi dan pembentukan pola hidup. 3. Ranah Psikomotorik, terdiri dari tujuh jenis perilaku yaitu persepsi, kesiapan,

gerakan terbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian gerakan dan kreativitas.

Menurut Romiszowski dalam Mulyono (2001: 38) hasil belajar merupakan keluaran(outputs)dan suatu sistem pemrosesan masukan(inputs). Masukan dari sistem tersebut berupa bermacam-macam informasi sedangkan keluarannya adalah perbuatan atau kinerja(performance).Menurut Romiszowski, perbuatan merupakan petunjuk bahwa proses belajar telah terjadi dan hasil belajar dapat dikelompokkan kedalam dua macam saja, yaitu pengetahuan dan keterampilan. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 3-4) hasil belajar merupakan hasil dari proses belajar dan proses pembelajaran. Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi. Dari sisi guru hasil belajar merupakan saat

terselesaikannya bahan pelajaran dan dari sisi siswa hasil belajar merupakan kumpulan penggal-penggal tahap belajar.


(42)

Djamarah (2002: 13) mengemukakan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. Menurut Winkel dalam Darsono (2000: 4) belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.

Menurut Hamalik (2004: 27), belajar adalah modifikasi atau memperteguh

kelakuan melalui pengalaman. Belajar juga merupakan suatu bentuk pertumbuhan dan perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara tingkah laku yang baru sebagai hasil dari pengalaman. Belajar adalah suatu usaha sungguh-sungguh, dengan sistematis, mendayagunakan semua potensi yang dimiliki baik fisik, mental, panca indra, otak atau anggota tubuh lainnya, demikian pula aspek-aspek kejiwaan seperti intelegensi, bakat, minat, dan sebagainya.

Setiap individu pasti mengalamai proses belajar. Belajar dapat dilakukan oleh siapapun, baik anak-anak, remaja, orang dewasa, maupun orang tua, dan akan berlangsung seumur hidup. Dalam pendidikan disekolah belajar merupakan kegiatan yang pokok yang harus dilaksanakan. Tujuan pendidikan akan tercapai apabila proses belajar dalam suatu sekolah dapat berlangsung dengan baik, yaitu proses belajar yang melibatkan siswa secara aktif dalam prosses pembelajaran.

Slameto (2010: 2) mengungkapkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Berikut ini ciri-ciri perubahan tingkah laku menurut Slameto (2010: 2).

1. Perubahan terjadi secara sadar.


(43)

3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif. 4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara. 5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah. 6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.

Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku pada diri seseorang dan mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi manusia. Di dalam belajar terdapat prinsip-prinsip belajar yang harus diperhatikan, Dalyono (2005: 51-54) mengemukakan prinsip-prinsip belajar sebagai berikut.

1. Kematangan jasmani dan rohani

Salah satu prinsip utama belajara dalah harus mencapai kematangan jasmani dan rohani sesuai dengan tingkatan yang dipelajarinya. Kematangan jasmani yaitu setelah sampai pada batas minimal umur serta kondisi fisiknya telah kuat untuk melakukan kegiatan belajar. Sedangkan kematangan rohani artinya telah memiliki kemampuan secara psikologis untuk melakukan kegiatan belajar. 2. Memiliki kesiapan

Setiap orang yang hendak belajar harus memiliki kesiapan yakni dengan kemampuan yang cukup, baik fisik, mental maupun perlengkapan belajar. 3. Memahami tujuan

Setiap orang yang belajar harus memahami tujuannya, kemana arah tujuan itu dan apa manfaat bagi dirinya. Prinsip ini sangat penting dimiliki oleh orang belajar agar proses yang dilakukannya dapat selesai dan berhasil

4. Memiliki kesungguhan

Orang yang belajar harus memiliki kesungguhan untuk melaksanakannya. Belajar tanpa kesungguhan akan memperoleh hasil yang kurang memuaskan. 5. Ulangan dan latihan

Prinsip yang tidak kalah pentingnya adalah ulangan dan latihan. Sesuatu yang dipelajari perlu diulang agar meresap dalam otak, sehingga dikuasai

sepenuhnya dan sukar dilupakan.

Salah satu indikator tercapai atau tidaknya suatu proses pembelajaran adalah dengan melihat hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Hasil belajar merupakan cerminan tingkat keberhasilan atau pencapaian tujuan dari proses belajar yang telah dilaksanakan yang pada puncaknya diakhiri dengan suatu evaluasi. Hasil belajar diartikan sebagai hasil ahir pengambilan keputusan tentang tinggi


(44)

rendahnya nilai siswa selama mengikuti proses belajar mengajar, pembelajaran dikatakan berhasil jika tingkat pengetahuan siswa bertambah dari hasil

sebelumnya (Djamarah, 2000: 25).

Setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar. Masalah yang dihadapi adalah sampai ditingkat mana prestasi atau hasil belajar yang telah dicapai. Sehubungan dengan hal inilah keberhasilan proses belajar mengajar itu dibagi atas beberapa tingkatan atau taraf. Tingkatan keberhasilan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Istimewa atau maksimal : apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan itu dapat dikuasai oleh siswa.

2. Baik sekali atau optimal : apabila sebagian besar (76% s.d. 99%) bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa.

3. Baik atau minimal : apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60% s.d. 75% saja dikuasai oeh siswa.

4. Kurang : apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60% dikuasai oleh siswa.

(Djamarah, 2006: 107)

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa keberhasilan proses

pembelajaran dapat terjadi apabila bahan pelajaran yang dikuasai anak didik di atas 65%. Keberhasilan iu dapat terlihat pada hasil belajar siswa. Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh setelah mengikuti kegiatan pembelajaran yang diwujudkan dalam bentuk skor atau angka setelah mengikuti tes. Hasil belajar juga merupakan perubahan tingkah laku siswa secara nyata setelah dilakukan proses belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran.


(45)

b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Untuk mencapai hasil belajar yang maksimal ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, baik faktor yang berasal dari dalam diri individu maupun faktor yang berasal dari luar diri individu.

Seperti yang dikemukakan oleh Slameto (2003:54) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai berikut.

1. Faktor intern, yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, faktor ini dibedakan menjadi tiga yaitu :

a. Faktor Jasmaniah yang meliputi kesehatan dan cacat tubuh.

b. Faktor Psikologis yang meliputi inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan.

c. Faktor Kelelahan

2. Faktor ekstern yaitu faktor yang ada di luar individu, terdiri dari : a. Faktor Keluarga yang meliputi cara orang tua mendidik, relasi

antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan..

b. Faktor Sekolah yang meliputi metode mengajar, kurikulum relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.

c. Faktor Masyarakat yang meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat.

Pendapat lain yang mengemukakan tentang faktor yang mempengaruhi hasil belajar diungkapkan oleh Sumadi (2008: 48) bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah.

1. Faktor-faktor yang berasal dari luar diri pelajar terdiri dari:

a. faktor non sosial meliputi keadaan cuaca, suhu udara, waktu, tempat dan alat-alat yang dipakai untuk belajar seperti alat-alat pelajaran.

b. faktor sosial meliputi faktor-faktor manusia seperti lingkungan sosial siswa baik lingkungan rumah, lingkungan sekolah maupun lingkungan

masyarakat.

2. Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri pelajar terdiri dari:

a. faktor fisiologis meliputi kondisi jasmani pada umumnya dan keadaan fungsi-fungsi fisiologis tertentu.


(46)

5. IPS Terpadu a. Pengertian IPS

IPS merupakan singkatan dari Ilmu Pengetahuan Sosial. Mata pelajaran IPS ini ada di tingkat SD, SMP dan SMA. Dalam penelitian ini akan dibahas tentang IPS yang ada ditingkat SMP. Dalam mengkaji masyarakat, guru dapat melakukan kajian dari berbagai perspektif sosial, seperti kajian melalui pengajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, politik-pemerintahan, dan aspek psikologi sosial yang disederhanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Menurut S. Nasution, IPS adalah sebagai pelajaran yang merupakan fusi atau paduan sejumlah mata pelajaran sosial. Dinyatakan bahwa IPS merupakan bagian kurikulum sekolah yang berhubungan dengan peran manusia dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai subjek sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi,

antropologi, dan psikologi sosial (Sofa, 2010).

Moeljono Cokrodikardjo berpendapat bahwa IPS adalah perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. Ia merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah, geokrafi, ekonomi, ilmu politik dan ekologi manusia, yang diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajari (Sofa, 2010).

Menurut Nu’man Soemantri, IPS merupakan pelajaran ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk pendidikan tingkat SD, SLTP, dan SLTA. Penyederhanaan disini mengandung arti menurunkan tingkat kesukaran ilmu-ilmu sosial yang biasanya dipelajari di universitas menjadi pelajaran yang sesuai dengan

kematangan berfikir siswa siswi sekolah dasar dan lanjutan dan mempertautkan serta memadukan bahan aneka cabang ilmu-ilmu sosial dan kehidupan masyarakat sehingga menjadi pelajaran yang mudah dicerna (Sofa, 2010)

IPS merupakan suatu program pendidikan dan bukan sub-disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam nomenklatur filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial (social science), maupun ilmu pendidikan (Sumantri. 2001:89).


(47)

Menurut Sapriya (2009),IPSmerupakan ”seleksi dan integrasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan disiplin ilmu-ilmu-ilmu-ilmu lain yang relevan, dikemas secara psikologis, ilmiah, pedagogis, dan sosio-kultural untuk tujuan pendidikan…..Untuk

memahami masalah pendidikan IPS seseorang hendaknya memiliki pemahaman yang baik tentang disiplin ilmu-ilmu sosial yang meliputi struktur, ide

fundamental, pertanyaan pokok (mode of inquiry), metode yang digunakan dan konsep-konsep setiap disiplin ilmu, disamping pemahamannya tentang prinsip-prinsip kependidikan dan psikologis serta permasalahan sosial”.

IPS bertujuan membantu siswa untuk membangun pengetahuan dasar dan sikap yang bersumber pada ilmu-ilmu sosial untuk melihat realitas kehidupan.

Program IPS mencerminkan perubahan alamiah dari pengetahuan, melalui pendekatan integral terbaru untuk menyelesaikan isu-isu kemanusiaan,

kemiskinan, kejahatan, kesehatan), melihat isu-isu dari berbagai disiplin ilmu, penggunaan teknologi dan hubungan global (Saidiharjo, 2004: 32).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat diketahui bahwa IPS bisa

dilaksanakan baik pada pendidikan dasar maupun pada pendidikan tinggi yang tidak menekankan pada aspek teoritis keilmuannya, tetapi aspek praktis dalam mempelajari, menelaah, mengkaji gejala, dan masalah sosial masyarakat, yang keluasan dan cakupannya disesuaikan dengan jenjang pendidikan masing-masing. Kajian tentang masyarakat dalam IPS dapat dilakukan dalam lingkungan yang terbatas, yaitu lingkungan sekitar sekolah atau dalam lingkungan yang luas. Dengan demikian siswa yang mempelajari IPS dapat menghayati masa sekarang dengan dibekali pengetahuan tentang masa lampau.

B. Pengaruh Keadaan Ekonomi Keluarga, Minat Belajar, dan Aktivitas Belajar terhadap Hasil Belajar

Menurut Winkel (2000: 20) faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa adalah.

a. Faktor internal meliputi cara belajar, kebiasaan belajar, aktivitas belajar, motivasi belajar, sikap, minat, kondisis psiksi dan kebutuhan kultur. b. Faktor eksternal meliputi.

a. Faktor yang berupa belajar disekolah seperti disiplin belajar, fasilitas belajar dan aktivitas belajar


(48)

b. Faktor sosial ekonomi

c. Faktor keadaan politik seperti keadaan ekonomi, keadaan waktu dan iklim tempat tersebut.

1. Pengaruh Keadaan Ekonomi Keluarga Terhadap Hasil Belajar

Keadaan ekonomi keluarga dapat dilihat dari jumlah pendapatan dan pengeluaran yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Orang tua yang

memiliki pendapatan cukup atau tinggi pada umumnya akan lebih mudah

memenuhi segala kebutuhan sekolah dan keperluan lain untuk anaknya. Berbeda dengan orang tua yang mempunyai penghasilan relatif rendah, karena akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sekolah anaknya.

Slameto (2002: 63) berpendapat bahwa keadaan ekonomi keluarga erat kaitannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain terpenuhi kebutuhan pokoknya, misalnya makan, pakaian, perlindungan kesehatan dan lain-lain, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis menulis, buku-buku dan lain-lain. Fasilitas belajar akan terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang.

Dengan keadaan ekonomi yang cukup kesempatan untuk memperoleh hasil belajar yang baik akan semakin terbuka lebar karena orang tua mampu memberikan berbagai fasilitas pendukung bagi pendidikan anak-anaknya.

2. Pengaruh Minat Belajar terhadap Hasil Belajar

Minat belajar bagi siswa dikatakan penting karena mempunyai pengaruh yang besar terhadap hasil belajar. Siswa yang memiliki minat terhadap mata pelajaran tertentu akan mempelajari mata pelajaran tersebut dengan sungguh-sungguh seperti rajin belajar, merasa senang mengikuti mata pelajaran tersebut bahkan dapat menemukan kesulitan-kesulitan dalam belajar. Namun sebaliknya jika siswa


(49)

tidak memiliki minat pada mata pelajaran tertentu maka sulit bagi siswa untuk dapat belajar dengan baik. Hal ini tentu saja dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.

Menurut Suryabrata (2001: 84) minat sangat besar pengaruhya terhadap proses dan hasil belajar. Jika seseorang tidak berminat untuk mempelajari sesuatu maka tidak dapat diharapkan bahwa dia akan berhasil dengan baik dalam mempelajari hal tersebut, sebaliknya jika seseorang mempelajari sesuatu dengan penuh minat maka akan diharapkan hasilnya akan lebih baik.

Minat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar karena bila bahan yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu sesuai dengan minatnya.

3. Pengaruh Aktivitas Belajar terhadap Hasil Belajar

Aktivitas belajar diduga mempengaruhi hasil belajar karena dengan intensitas belajar siswa yang tinggi baik di rumah maupun di sekolah maka hasil belajarnya diduga akan lebih baik daripada siswa yang memiliki intensitas belajar yang rendah. Tujuan belajar tidak akan tercapai bila siswa tidak melakukan aktivitasnya dengan baik.

Rausseau dalam Sardiman (2004:96-97) menjelaskan bahwa segala pengetahuan itu harus diperoleh dari pengamatan sendiri, pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri, dengan fasilitas yang diciptakan sendiri, baik secara rohani maupun teknis. Untuk itu, setiap orang yang belajar harus aktif sendiri, karena tanpa adanya aktivitas, proses belajar tidak mungkin terjadi yang pada akhirnya berpengaruh pada prestasi siswa.


(50)

Aktivitas belajar sangat penting dalam proses belajar mengajar karena diharapkan dapat mencapai tujuan belajar yaitu perbaikan pengetahuan dan keterampilan pada siswa yang melakukan kegiatan belajar.

C. Hasil Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang membahas pokok permasalahan yang ada kaitannya dan hampir sama dengan penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh.

Tabel 2. Penelitian yang relevan

Tahun Nama Judul Hasil

2011 Siti Ariah Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Mata

Pelajaran IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Bina Utama Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011

Menyatakan bahwa ada pengaruh keadaan ekonomi orangtua siswa, minat belajar dan aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPS terpadu siswa kelas VIII semester ganjil SMP Bina Utama Natartahun Lampung Selatan pelajaran 2010/2011 yang ditunjukkan dengan hasil

perhitungan dimana th > tt yaitu 2,983>1,995 dengan koefisien korelasi (r) 0,687 dan koefisien determinasi r2sebesar 0,427 2010 Eva Rina Pengaruh Sikap

Belajar dan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Pelajaran

Menyatakan bahwa ada pengaruh sikap belajar dan minat belajar ekonomi terhadap prestasi


(51)

Ekonomi Kelas X Semester Genap SMA YP Unila Bandar Lampung tahun Pelajaran 2009/2010

belajar ekonomi kelas X SMA YP Unila Bandar Lampung tahun pelajaran 2009/2010, hal ini ditunjukkan dengan th > tt yaitu 5,101 > 1,980 dengan

koefisien korelasi (r) 0,424 dan koefisien determinasi r2sebesar 0,179.

2012 Gika Nugraha

Pengaruh Disiplin Belajar, Aktivitas Belajar dan Perhatian orang tua terhadap hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMPN 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012

AdaPengaruh Disiplin Belajar, Aktivitas Belajar dan Perhatian orang tua terhadap hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMPN 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012,hal ini Ditunjukan dengan

thitung = 57, 369 > ttabel = 2,669 dengan

koefesien korelasi (r) sebesar 0,636 dan koefisien determinasi (r

2

) sebesar 0,553.

D. Kerangka Pikir

Belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Adapun tujuan akhir dari kegiatan belajar mengajar adalah tercapainya hasil belajar yang optimal. Hasil belajar atau prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh


(52)

beberapa faktor, baik dari dalam maupun dari luar individu itu sendiri, diantaranya keadaan ekonomi keluarga, minat belajar dan aktivitas belajar.

Keadaan ekonomi Keluarga dilihat dari jumlah pendapatan dan pengeluaran yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Dalam dunia pendidikan khususunya dalam pencapaian hasil belajar yang maksimal, seseorang

memerlukan dukungan ekonomi yang cukup. Dengan keadaan ekonomi yang cukup orang tua dapat memberikan berbagai fasilitas tambahan untuk menunjang keberhasilan belajar anaknya.

Minat merupakan faktor pendorong siswa untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam proses beajar seoptimal mungkin. Untuk mencapai hasil yang tinggi sebaiknya siswa memiliki minat yang tinggi pula dalam belajar. Siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi akan menampilkan tindakan yang akan meningkatkan hasil belajarnya. Dengan adanya minat maka akan mendorong siswa agar lebih rajin serta dapat membantu memberikan perhatian yang tinggi dalam melakukan aktivitas belajarnya.

Aktivitas belajar siswa lebih ditekankan pada interaksi antara guru dengan siswa, antara siswa dengan siswa dan antara siswa dengan media. Aktivitas belajar yang baik dapat terjadi apabila guru mengupayakan situasi dan kondisi pembelajaran yang mendukung. Hasil belajar siswa akan semakin baik apabila aktivitas belajar siswa baik, sebaliknya semakin rendah aktivitas belajar siswa, maka akan semakin rendah pula hasil belajar yang dicapai.


(53)

X1

X2

X3

Gambar 1. Paradigma Keadaan Ekonomi Keluarga,Minat Belajar dan Aktivitas Belajar Mempengaruhi Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012.

E. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir di atas maka hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Ada pengaruh keadaan ekonomi keluarga terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan tahun pelajaran 2011/2012.

2. Ada pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan tahun pelajaran 2011/2012. 3. Ada pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan tahun pelajaran 2011/2012.

Minat Belajar (X2) Aktivitas Belajar

(X3)

Hasil Belajar (Y) Keadaan Ekonomi


(54)

4. Ada pengaruh keadaan ekonomi keluarga, minat belajar dan aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan tahun pelajaran 2011/2012.


(55)

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Penelitian deskriptif adalah

penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau melukiskan keadaan objek atau subjek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.

Sedangkan verifikatif menunjukkan penelitian mencari pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat (Nawawi, 2003: 61).

Menurut Sugiyono (2010: 7) penelitian ex post facto yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Pendekatan survey adalah pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur, dan sebagainya (Sugiyono, 2010: 12).


(56)

Pusat perhatian dalam penelitian ini adalah Keadaan Ekonomi Keluarga, Minat Belajar dan Aktivitas Belajar yang mempengaruhi hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil SMP WIYATA BHAKTI Natar Lampung Selatan tahun ajaran 2011/2012.

B. Populasi dan Sampel

Dalam suatu penelitian, populasi dan sampel digunakan untuk menentukan atau memilih subjek penelitian.

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 72).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan semester ganjil tahun 2011/2012 sebanyak 2 kelas dengan jumlah siswa 85 siswa.

Tabel 3. Jumlah siswa kelas VIII semester ganjil SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012

No Kelas Jenis Kelamin Jumlah Perempuan Laki-laki

1 VIII A 18 24 42

2 VIII B 17 26 43

Total 35 50 85


(57)

2. Sampel

Sampel adalah sebagian populasi yang dipilih dengan teknik tertentu untuk mewakili populasi. Menurut Sugiyono (2010: 118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan menurut Sudjana (2005: 6) sampel itu harus representatif dalam arti segala karakteristik populasi hendaknya tercerminkan pula dalam sampel yang diambil.

Penelitian ini menggunakan rumus Slovin untuk menghitung besarnya sampel dari populasi, yaitu:

n= 2

1 Ne N

Keterangan:

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

E = Nilai Kritis (batas ketelitian) yang diinginkan dan persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sample yang masih bisa ditolirir. tingkat signifikansi (0,05) (Ahmad Kasinu 2007: 274) Berdasarkan rumus di atas besarnya sampel dalam penelitian ini adalah:

n=

1

85

(

,0

05

)

2

85

= 70,103 dibulatkan menjadi 70

Jadi, besarnya sampel dalam penelitian ini adalah 70 siswa.

3. Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel yang menggunakan Simple Random Sampling dengan alokasi proporsional untuk tiap kelas. Berikut adalah tabel yang menunjukkan hasil alokasi perhitungannya.


(58)

Tabel 4. Perhitungan Jumlah Sampel Untuk Masing-Masing Kelas. Kelas Perhitungan Pembulatan Persentase

VII A x 42 = 34.59 35 50%

VII B x 43 = 35.41 35 50%

Total 70 100%

Sumber: Pengolahan Data 2012

C. Variabel Penelitian

Menurut Sugiono (2010: 60) variabel penelitian adalah segala sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, memudahkan ditarik kesimpulannya. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel bebas dan satu variabel terikat.

1. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel yang lainnya. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Keadaan Ekonomi Keluarga (X1), Minat Belajar (X2) dan Aktivitas Belajar (X3).

2. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar mata pelajaran IPS Terpadu (Y).


(59)

D. Definisi Konseptual Dan Operasional Variabel a. Definisi Konseptual Variabel

1. Keadaan keluarga dapat mempengaruhi perkembangan individu sebagai makhluk sosial, diantaranya adalah status sosial ekonomi, keutuhan keluarga, sikap dan kebutuhan keluarga serta status anak dalam keluarga (Gerungan, 2000: 181)

2. Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan, diperhatikan terus menerus dan disertai rasa senang (Slameto, 2003: 180).

3. Aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental (Sardiman, A.M. 2008: 100).

4. Hasil belajar merupakan hasil dari proses belajar dan proses pembelajaran (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 3).

b. Definisi Operasional Variabel

1. Keadaan Ekonomi Keluarga (X1)

Keadaan ekonomi keluarga adalah keadaan yang menunjukan tingkat kesejateraan keluarga tersebut dilihat dari pendapatan, pengeluaran dan tabungan

Keadaan Ekonomi Keluarga Meliputi sebagai berikut a. Pendapatan

1. Pendapatan orang tua

2. Pendapatan Anggota Keluarga b. Pengeluaran


(60)

1. Biaya pendidikan anak 2. Biaya keluarga

2 Minat Belajar (X2)

Minat Belajar yaitu ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran tertentu yang dapat membuat siswa tersebut antusias terhadap mata pelajaran tertentu Minat Belajar Meliputi sebagai berikut

a. Memberi perhatian besar terhadap pelajaran

1. Memperhatikan penjelasan pelajaran IPS Terpadu 2. Mencatat materi pelajaran IPS Terpadu

b. Kegiatan Belajar 1. Belajar mandiri

2. Belajar dengan guru, teman atau orang yang lebih paham c. Perasaan senang terhadap pelajaran IPS Terpadu

1. Senang mencoba soal soal baru 3. Aktivitas Belajar (X3)

Aktivitas belajar yaitu kegiatan dimana saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar

Aktivitas Belajar Meliputi sebagai berikut a. Aktivitas fisik


(61)

2. Membaca 3. Berpendapat

b. Aktivitas mental 1. Mendengarkan 2. Mengingat

3. Keberanian mengerjakan Soal 4. Hasil Belajar (Y)

Hasil Belajar Meliputi sebagai berikut

a. Hasil Semester mata pelajaran IPS Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil SMP Wiyata Bhakti

1. Besarnya hasil Semester mata pelajaran IPS Terpadu siswa kelas VIII semester genap SMP Wiyata Bhakti

Tabel 5. Variabel, Indikator, Sub Indikator dan Skala Pengukuran

Variabel Indikator Sub Indikator Skala Keadaan

Ekonomi Keluarga (X1)

a. Pendapatan b. Pengeluaran

1. Pendapatan orang tua 2. Pendapatan Anggota

keluarga

1. Biaya pendidikan anak 2. Biaya keluarga

Interval

Minat Belajar

(X2) a. Memberi perhatian besar terhadap pelajaran b. Kegiatan Belajar 1.Memperhatikan penjelasan pelajaran IPS Terpadu

2.Mencatat materi pelajaran IPS Terpadu 1. Belajar mandiri 2. Belajar dengan guru,

teman atau orang yang lebih paham

Interval dengan pendekatan


(62)

E. Teknik Pengumpulan Data

Beberapa metode yang digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut :

1. Observasi

Teknik observasi ini dilakukan dengan cara pengamatan langsung terhadap subjek yang diteliti. Teknik ini dilakukan pada saat melakukan penelitian pendahuluan.

c. Perasaan senang terhadap

pelajaran IPS Terpadu

1. Senang mencoba soal soal baru Aktivitas Belajar (X3) Aktivitas fisik Aktivitas mental

1. Merangkum pelajaran 2. Membaca 3. Berpendapat 1. Mendengarkan 2. Mengingat 3. Keberanian mengerjakan soal Interval dengan pendekatan rating scale Hasil Belajar

(X4) Hasil Semester mata pelajaran IPS Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil SMP Wiyata Bhakti

Besarnya hasil Semester mata pelajaran IPS Terpadu siswa kelas VIII semester genap SMP Wiyata Bhakti


(63)

2. Dokumentasi

Teknik dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data yang terkait dengan jumlah siswa dan hasil belajar siswa.

3. Angket

Menurut Sugiyono (2010: 199) angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Dalam penelitian ini angket digunakan untuk mendapatkan data tentang keadaan ekonomi orang tua, minat belajar dan aktivitas belajar.

F. Uji Persyaratan Instrumen

Untuk mendapatkan data yang lengkap, maka alat instrumennya harus memenuhi persyaratan yang baik. Suatu Instrumen yang baik dan efektif adalah memenuhi syarat Validitas dan Reliabilitas.

1. Uji Validitas Angket

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur secara tepat.

Uji validitas angket dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment


(64)

= n. ∑XY − (∑X)(∑Y)

{n∑X − (∑X) } {n∑Y − (∑Y) } Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antara variable X dan variable Y N : Banyaknya sampel yang diambil

X : Skor butir soal Y : Skor total

Kriteria pengujian apabila rhitung > rtabel dengan α= 0,05 maka item soal tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila rhitung < rtabel maka item soal tersebut dinyatakan tidak valid.

Berikut disajikan tabel hasil uji validitas angket pada 20 responden dengan 9 item pernyataan untuk variable keadaan ekonomi keluarga (X1).

Tabel 6. Hasil Analisis Uji Validitas Angket untuk Variabel X1 Item Pernyataan rhitung rtabel Kesimpulan

1 0,633 0,444 Valid 2 0.801 0,444 Valid 3 0.604 0,444 Valid 4 0.562 0,444 Valid 5 0.655 0,444 Valid 6 0.714 0,444 Valid 7 0.653 0,444 Valid 8 0.529 0,444 Valid 9 0.455 0,444 Valid Sumber : Hasil pengolahan data 2012

Kriteria yang digunakan adalah jika rhitung > rtabel, maka soal tersebut dinyatakan valid dan sebaliknya jika rhitung < rtabel, maka soal tersebut dinyatakan tidak valid. Berdasarkan kriteria tersebut, maka Kriteria yang digunakan adalah jika rhitung > rtabel, maka soal tersebut dinyatakan valid. Berdasarkan kriteria tersebut, maka dari


(1)

60

=(∑ )(∑ ) − (∑ )(∑ ). ∑ − (∑ )

= . ∑. ∑ − (∑ )− (∑ )(∑ ) (Sugiyono, 2006: 204)

Keterangan:

Ŷ = subyek dalam variabel yang diprediksi a = bilangan konstanta

b = koefisien arah regresi

X = subjek pada variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu

2. Regresi Linear Multiple

Untuk hipotesis keempat menggunakan model statistik regresi linear multiple, yaitu:

Ŷ = a + b1X1 + b2X2 + b3X3

Keterangan :

Ŷ = subyek dalam variabel yang diprediksi a = bilangan konstanta

b1 b2 b3 = koefisien arah regresi

X1 X2 X3 = variable bebas


(2)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan penguijian hipotesis yang dilakukan, maka kesimpulan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Ada pengaruh keadaan ekonomi keluarga terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan Tahun

Pelajaran 2011/2012. Jika keadaan ekonomi keluarga baik, maka mereka mampu menunjang dan membeli kebutuhan sekolah anaknya seperti buku paket,LKS dan perlengkapan lainnya itu akan mempengaruhi hasil belajar siswa.

2. Ada pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran

2011/2012. Jika minat belajar yang dimiliki siswa itu rendah maka akan rendah pula hasil belajarnya. Sebaliknya, apabila minat siswa terhadap suatu pelajaran tinggi maka akan tinggi pula hasil belajarnya.

3. Ada pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran


(3)

✩ ✩✩

belajar yag diperoleh akan tinggi. Sebaliknya, apabila aktivitas siswa terhadap suatu pelajaran rendah maka akan rendah pula hasil belajarnya.

4. Ada pengaruh keadaan ekonomi keluarga, minat belajar dan aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012. Jika keadaan ekonomi keluarga baik, minat belajar dan aktivitas belajar yang dimiliki siswa juga tinggi maka akan tinggi juga hasil belajar yang diperoleh siswa tersebut. Sebaliknya, apabila keadaan ekonomi keluarga rendah, minat dan aktivitas belajar siswa juga rendah, maka hasil belajar siswa tersebut juga akan rendah.

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis mengenai Pengaruh Keadaan Ekonomi keluarga,minat belajar dan aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut.

1. Keadaan ekonomi keluarga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Oleh karena itu, orang tua hendaknya mengatur anggaran rumah tangganya agar keperluan pokok sekolah anaknya dapat terpenuhi, karena dengan keadaan ekonomi yang cukup kesempatan untuk memperoleh hasil belajar yang baik akan semakin terbuka lebar karena terpenuhi


(4)

✪ ✪✫

2. Minat belajar siswa hendaknya ditingkatkan guna memperoleh hasil belajar yang lebih maksimal. Oleh karena itu, peran guru dan orang tua sangat di butuhkan untuk membantu menumbuhkembangkan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS Terpadu.

3. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran hendaknya semakin ditingkatkan guna mendapatkan dan memperoleh hasil yang lebih baik. Aktivitas belajar dapat dilakukan dengan cara memberikan soal atau tugas kepada siswa, dalam hal ini peran guru dan peserta didik sangat diperlukan.dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa.

4. Hendaknya pihak sekolah dan pihak keluarga bekerjasama dalam memperhatikan minat belajar dan aktivitas belajar anak, dan dalam hal keadaan ekonomi, pihak keluarga hendaknya mengatur keuangan sebaik mungkin sehingga kebutuhan sekolah anaknya pun dapat terpenuhi sehingga dapat membantu meningkatkan hasil belajar anak tersebut.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

A.M., Sardiman. 2008.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Abdurrahman, Mulyono Dr. 2001.Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.

Rineka Cipta: Jakarta.

Ahmadi, Abu. 2002.Psikologi Sosial. Rineka Cipta: Jakarta.

Ariah, Siti. 2011.Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa kelas VIII Semester Ganjil SMP Bina Utama Natar Kabupaten

Lampung Selatan Tahun Pelajaran2010/2011. Unila.

Arikunto, Suharsimi. 2002.Manajemen Penelitian.PT Asdi Mahasatya: Jakarta. ________________. 2007.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Bumi Aksara:

Jakarta.

Djaali, H. 2008.Psikologi Pendidikan.Bumi Aksara: Jakarta.

Djamarah, Syaiful Bahri, Drs dan Drs. Aswan Zain. 2006.Strategi Belajar Mengajar.PT Rineka Cipta: Jakarta.

Gerungan, W. A. 2000.Psikologi Sosial. Erisco: Bandung.

Hamalik, Oemar. 2001.Strategi Belajar Mengajar.Bumi Aksara: Jakarta. Riduwan. 2004.Metode dan Teknik Menyusun Tesis.CV Alfabeta: Bandung. Rina, Eva. 2010.Pengaruh Sikap Belajar dan Minat Belajar terhadap Prestasi

Belajar Siswa pada Pelajaran Ekonomi Kelas X Semester Genap SMA YP

Unila Bandar Lampung tahun Pelajaran 2009/2010.Unila.

Rohani, Ahmad. 2004.Pengelolaan Pengajaran.PT. Rineka Cipta: Jakarta. Romantika, Aditya. 2010.Minat Belajar.

http://adityaromantika.blogspot.com/2010/12/minat.html✬

Slameto. 2003.Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.Rineka Cipta: Jakarta.


(6)

Sofa, Pakde. 2010. Pengertian, Ruang Lingkup dan Tujuan IPS.

http://massofa.wordpress.com/2010/12/09/pengertian-ruang-lingkup-dan-tujuan-ips/

Nugraha, Gika. 2012.Pengaruh Disiplin Belajar, Aktivitas Belajar dan Perhatian Orang tua terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Terpadu Siswa Kelas

VIII Semester Ganjil SMP 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.

Unila.

Sudarmanto, R. Gunawan. 2005.Analisis Linear Ganda dengan SPSS.Graha Ilmu: Bandar Lampung.

Sudjana, Prof. 2002.Metoda Statistika.Tarsito: Bandung. Sujanto. 2006.Psikologi Umum.Aksara Baru: Bandung.

Suryabrata, Sumadi. 2008.Psikologi Pendidikan.Raja Grafindo Persada: Jakarta. Rusman,Teddy. 2011.Statistik Penelitian Dengan SPSS:Bandar Lampung


Dokumen yang terkait

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS IX SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 5 75

PENGARUH CARA BELAJAR DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 9 69

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BEAJAR IPS TERPADU SISW A KELAS VIII SMP NEGERI 19 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 11 83

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 19 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

0 9 85

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP UTAMA 3 BANDAR LAMPUNG SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 14 81

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP UTAMA 3 BANDAR LAMPUNG SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 20 77

PENGARUH KEADAAN EKONOMI KELUARGA, MINAT BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP WIYATA BHAKTI NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 18 1

PENGARUH KEADAAN EKONOMI KELUARGA, MINAT BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP WIYATA BHAKTI NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 8 84

PENGARUH BUDAYA MEMBACA DAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 14 79

PENGARUH PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 46 78