1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan jumlah persediaan spare part printer EPSON jenis inkjet dan spare part printer EPSON jenis dot matrix dan biaya
total persediaan yang optimal menurut metode Economic Order Quantity dengan Back Order pada PT. Mitra Infoparama Medan tahun 2012.
1.6 Kontribusi Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: a.
Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi perusahaan dalam mengambil keputusan dalam hal pengadaan persediaan spare part
printer yang optimal. b.
Menjadi referensi bagi mahasiswa lain yang ingin melakukan penelitian serupa.
1.7 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian studi kasus. Adapun langkah- langkah yang diambil adalah:
a. Pengumpulan Data
Data yang diperoleh berasal dari data sekunder dari PT. Mitra Infoparama Medan yang berlokasi di Jl Prof HM Yamin SH No. 216 E.
Data yang dikumpulkan adalah: 1.
Data jumlah permintaan spare printer EPSON untuk jenis inkjet dan dot matrix setiap bulan pada tahun 2012.
2. Data biaya pemesanan spare part printer EPSON untuk jenis inkjet dan
dot matrix periode tahun 2012. 3.
Data biaya penyimpanan spare part printer EPSON untuk jenis inkjet dan dot matrix periode tahun 2012.
4. Data biaya kekurangan persediaan spare part printer EPSON untuk
jenis inkjet dan dot matrix periode tahun 2012.
Universitas Sumatera Utara
b. Pengolahan Data
Data diuji dengan menggunakan uji lilifors. Selanjutnya dengan data yang telah memenuhi persyaratan, maka akan dihitung jumlah persediaan dan biaya
total persediaan yang optimal menurut metode Economic Order Quantity dengan Back Order pada PT. Mitra Infoparama Medan tahun 2012.
c. Menarik kesimpulan dan saran
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Pengendalian Persediaan
Persediaan dapat diartikan sebagai bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau
perakitan, untuk dijual kembali, atau suku cadang dari suatu peralatan atau mesin Herjanto, 1999. Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan pembantu, barang
dalam proses, barang jadi ataupun suku cadang. Pengendalian persediaan produksi dapat diartikan sebagai semua aktivitas ataupun langkah-langkah yang digunakan
untuk menentukan jumlah yang tepat untuk persediaan suatu item. Pengendalian persediaan juga merupakan serangkaian kebijakan pengendalian untuk menentukan
tingkat persediaan yang harus tersedia, kapan menambah persediaan, dan berapa besar pesanan yang harus diadakan.
Pengendalian persediaan merupakan suatu model yang umum digunakan untuk menyelesaikan masalah yang terkait dengan usaha pengendalian bahan baku maupun
barang jadi dalam suatu aktifitas perusahaan. Ciri khas dari model persediaan adalah solusi optimalnya difokuskan untuk menjamin persediaan dengan biaya yang
serendah-rendahnya. Timbulnya persediaan suatu item dapat disebabkan oleh: a.
Mekanisme atas pemenuhan permintaan. Permintaan terhadap suatu barang tidak dapat dipenuhi seketika bila barang
tersebut tidak ada tersedia sebelumnya. Untuk menyiapkan suatu barang diperlukan waktu untuk pembuatan dan pengiriman, sehingga dengan adanya
persediaan hal seperti ini dapat diatasi. b.
Keinginan untuk meredam ketidakpastian Ketidakpastian terjadi akibat permintaan yang bervariasi dan tidak pasti dalam
jumlah maupun waktu kedatangan, waktu memproduksi barang cenderung
Universitas Sumatera Utara
tidak konstan, dan waktu tenggang yang cenderung tidak pasti karena banyak faktor tidak dapat dikendalikan. Ketidakpastian ini dapat diredam dengan
persediaan. c.
Keinginan untuk melakukan spekulasi yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang besar dari kenaikan harga di masa mendatang.
2.2 Fungsi Pengendalian Persediaan