PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA (Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 22 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

(1)

(2)

ii ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM

PEREDARAN DARAH MANUSIA

(Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 22 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

Oleh

FARIDA ANDRIYANI

Hasil observasi dan wawancara dengan guru biologi yang mengajar di kelas VIII SMP Negeri 22 Bandar Lampung diketahui bahwa selama ini proses pembelajaran biologi masih rendah. Salah satu upaya yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan penggunaan bahan ajar leaflet dengan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan ajar leaflet dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretes postes tak ekuivalen. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas sebagai kelas eksperimen dan kelas sebagai kelas kontrol. Pengambilan sampel menggunakan teknik clusster random sampling. Data penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari rata-rata nilai pretest, posttest dan N-gain pada materi Sistem Peredaran Darah Manusia kemudian dianalisis dengan uji t dan uji U


(3)

iii

menggunakan bantuan program SPSS versi 17 dengan taraf kepercayaan 5%. Data kualitatif berupa rata-rata persentase aktivitas siswa yang diperoleh dari hasil observasi pada tiap pertemuan dan angket tanggapan siswa terhadap penggunaan bahan ajar leaflet kemudian dianalisis secara deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar leaflet dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan rata-rata nilai pretest (50,3); posttest (84,7); dan N-gain (68,9). Aktivitas belajar siswa juga mengalami peningkatan dengan rata-rata berkriteria baik yaitu 75,4% hal ini juga terlihat dari peningkatan untuk semua aspek yang diamati yaitu mengemukakan pendapat/ide berkriteria cukup (70,8%); bertanya berkriteria baik (75,2%); bekerja sama dengan teman dalam tugas

kelompok berkriteria baik (76,8%); bertukar informasi berkriteria cukup (73,7%); dan mempresentasikan hasil diskusi berkriteria baik (80,6%). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahan ajar leaflet berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa pada materi pokok Sistem Peredaran Darah Manusia.

Kata kunci : Leaflet, Model STAD, Hasil Belajar Siswa, Aktivitas Belajar Siswa, dan Sistem Peredaran Darah Manusia.


(4)

(5)

(6)

(7)

Halaman

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Ruang Lingkup Penelitian ... 6

F. Kerangka Pikir ... 7

G. Hipotesis ... 8

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bahan Ajar ... 9

B. Leaflet ... 13

C. Model Pembelajaran STAD ... 15

D. Hasil Belajar Siswa ... 20

III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 23

B. Populasi dan Sampel ... 23

C. Desain Penelitian ... 23

D. Pelaksanaan penelitian ... 24

E. Data penelitian dan Teknik Pengambilan Data ... 31

F. Teknik Analisis Data ... 32

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 40


(8)

xiv

B. Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 51

LAMPIRAN 1. Silabus ... 55

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 58

3. Leaflet ... 83

4. Lembar Kerja Siswa ... 91

5. Soal Pretes dan Postes ... 111

6. Data Hasil Penelitian ... 123

7. Analisis Uji Statistik Data Hasil Penelitian ... 133


(9)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan (Trianto, 2009: 1).

Saat ini, perhatian pemerintah terhadap masalah pendidikan masih terasa rendah, gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang terjadi seperti hasil belajar siswa masih rendah, pengajar kurang profesional, dan biaya

pendidikan yang mahal (Muliani, 2009: 1). Menurut Djamarah (2006: 1) dampak dari pendidikan yang buruk, pendidikan di negara ini kedepannya makin terpuruk dan belum bisa bersaing dengan negara- negara berkembang lainnya. Dalam pendidikan di sekolah, masalah yang sering dihadapi adalah dari segi proses pembelajaran, berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai siswa dan guru dituntut mampu meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah terutama mengenai


(10)

penguasaan materi pembelajaran siswa sesuai dengan bidang studi yang diajarkan. Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu guru tuntut adalah bagaimana bahan pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai oleh siswa secara tuntas (Djamarah, 2006: 1).

Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kegiatan belajar mengajar di sekolah belum maksimal sehingga berdampak pada lemahnya hasil belajar biologi siswa. Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab rendahnya hasil belajar siswa di sekolah. Antara lain model pembelajaran yang diterapkan, keterbatasan media pembelajaran, dan ketersediaan buku-buku pelajaran, kendala lain adalah rendahnya minat baca siswa karena buku pelajaran yang berhalaman tebal (Setyono, 2005: 6). Apabila bahan pelajaran yang guru berikan tidak atau kurang menarik perhatian biasanya aktivitas siswa akan berkurang sehingga berdampak pada menurunnya hasil belajar. Hal semacam ini tidak bisa diabaikan sebab bahan ajar membantu proses belajar mengajar menjadi lebih menarik (Djamarah, 2006: 161).

Hasil observasi pada siswa kelas VIIID dan VIIIF SMP Negeri 22 Bandar

Lampung menunjukkan bahwa penguasaan materi oleh siswa masih rendah. Rata-rata nilai mata pelajaran biologi pada materi pokok sistem peredaran darah manusia siswa 64 dibawah nilai ketuntasan belajar 73. Hal ini diduga bahan ajar yang digunakan guru masih terpaku pada buku dan LKS yang ada. Selain itu, hanya sebagian siswa dari 30 siswa dalam satu kelas yang mempunyai buku teks sebagai sumber belajarnya dan buku teks biologi yang tersedia di perpustakaan


(11)

sekolah hanya terdapat satu sumber buku saja dengan jumlah 120 buku teks biologi dan masih jarang digunakan dengan berbagai alasan. Untuk itu perlu adanya bahan ajar yang menarik sebagai salah satu alternatif sumber belajar yang menjadi acuan siswa, dengan harapan dapat meningkatkan minat baca siswa yang terlihat dari kemauan untuk membaca sumber-sumber belajar dan akhirnya berdampak pada meningkatnya hasil belajar siswa.

Berdasarkan permasalahan tersebut, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat baca dan hasil belajar siswa adalah dengan

penggunaan bahan ajar bentuk leaflet. Agar terlihat menarik biasanya leaflet di desain secara cermat dilengkapi dengan ilustrasi/ gambar-gambar dan menggunakan bahasa yang sederhana, singkat serta mudah di pahami. Menurut pemikiran tersebut diharapkan leaflet dapat mengakomodasi keterbatasan siswa dalam memperoleh pengetahuan. Menurut Khumaidah (2010: 1) kelebihan dari bahan ajar leaflet adalah siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing. Materi pelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga mampu memenuhi kebutuhan siswa, baik yang cepat maupun yang lamban membaca dan memahami. Namun, pada akhirnya siswa diharapkan dapat menguasai materi pelajaran. Siswa dapat mengulangi materi dalam bahan ajar leaflet dan mengikuti urutan pikiran secara logis.

Penelitian yang menguji pengaruh penggunaan bahan ajar leaflet dengan model TPS terhadap penguasaan konsep siswa pada materi pokok sistem pernafasan telah dilakukan Ariyanti (2012: 1) pada siswa kelas XI MAN 1 Metro pada


(12)

semester genap tahun ajaran 2011/2012. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa penguasaan konsep siswa yang diajar menggunakan bahan ajar leaflet lebih baik dibandingkan dengan siswa yang belajar tanpa bahan ajar leaflet dan hanya menggunakan buku cetak.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti memandang perlu diadakan penelitian yang berkaitan dengan penggunaan bahan ajar bentuk leaflet pada materi pokok sistem peredaran darah siswa kelas VIII SMP Negeri 22 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. adakah pengaruh yang signifikan dari penggunaan bahan ajar leaflet terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 22 Bandar Lampung materi pokok sistem peredaran darah manusia?

2. adakah pengaruh yang signifikan dari penggunaan bahan ajar leaflet terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 22 Bandar Lampung materi pokok sistem peredaran darah manusia

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:


(13)

1. pengaruh penggunaan bahan ajar leaflet dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 22 Bandar Lampung materi pokok sistem peredaran darah manusia.

2. pengaruh penggunaan bahan ajar leaflet dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 22 Bandar Lampung materi pokok sistem peredaran darah manusia.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberi manfaat bagi:

1. peneliti yaitu memberikan pengalaman mengajar sebagai calon guru dalam menerapkan bahan ajar leaflet dalam pembelajaran biologi. 2. guru yaitu memberikan wawasan bagi guru untuk menggunakan

bahan ajar leaflet sebagai alternatif untuk diterapkan dalam pembelajaran biologi.

3. siswa yaitu memberikan siswa pengalaman belajar yang berbeda dalam mata pelajaran biologi.

4. sekolah yaitu sebagai masukan untuk mengoptimalkan penggunaan bahan ajar leaflet dalam kegiatan pembelajaran di sekolah pada khususnya dan mutu pendidikan pada umumnya.


(14)

E. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk memberi kejelasan dalam penelitian, berikut dikemukakan beberapa batasan yaitu:

1. penyampaian materi dilakukan dengan menggunakan bahan ajar leaflet. Leaflet adalah bahan cetak yang menggunakan selembar kertas dalam bentuk lipatan yang berisi tulisan cetak tentang suatu materi atau masalah khusus untuk penyampaian informasi atau penguat pesan yang ingin disampaikan. 2. Hasil belajar adalah suatu bukti keberhasilan seseorang dalam mempelajari

suatu materi pokok di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk nilai yang diperoleh dari hasil pretes dan postes.

3. Aktivitas pada penelitian ini meliputi : mengemukakan pendapat, bertanya, bekerja sama dengan teman dalam menyelesaikan tugas kelompok, bertukar informasi, dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

4. Penggunaan bahan ajar ini dikombinasikan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok. 5. penelitian ini dibatasi hanya pada satu kompetensi dasar yaitu KD 1.6

“Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya


(15)

6. penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII SMP N 22 Bandar Lampung.

F. Kerangka Pikir

Keberhasilan dalam suatu proses pembelajaran didukung oleh beberapa faktor antara lain bahan ajar, metode dan pendekatan yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran. Saat ini guru bukanlah berperan sebagai satu-satunya sumber ilmu bagi siswa melainkan sebagai fasilitator yang memfasilitasi siswa dalam

mendapatkan ilmu pengetahuan. Peran guru sebagai fasilitator sangat diperlukan, bagaimana upaya menciptakan lingkungan belajar yang mampu mendorong siswa untuk senang dan bergairah belajar. Salah satu cara yang dapat guru lakukan adalah dengan memvariasikan bahan ajar sebagai sumber belajar yang dapat menarik perhatian siswa untuk membacanya. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan bahan ajar leaflet.

Penggunaan leaflet sebagai bahan ajar diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran. Leaflet ini disusun dari beberapa sumber belajar dan dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti siswa serta disisipkan ilustrasi yang mendukung materi pelajaran sehingga mampu menarik minat baca siswa. Leaflet sebagai bahan ajar memuat materi yang dapat menggiring siswa untuk menguasai satu atau lebih kompetensi dasar. Akhirnya bahan ajar leaflet ini diharapkan dapat berdampak positif terhadap hasil belajar siswa.


(16)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Penggunaan bahan ajar leaflet.

Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar ranah kognitif siswa.

Keterangan: X: Penggunaan bahan ajar leaflet; Y: Hasil belajar siswa

Gambar 1. Model teoritis hubungan antara variabel bebas dan terikat G. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H0 = Tidak ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan bahan ajar

leaflet terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi Sistem Peredaran Darah Manusia.

H1 = Ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan bahan ajar leaflet terhadap

peningkatan hasil belajar siswa pada materi Sistem Peredaran Darah Manusia.

Y X


(17)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Bahan Ajar

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang

dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis (Amri dan Ahmadi, 2010: 159). Senada dengan itu menurut Sanjaya (2012: 175-176) bahan ajar adalah segala sesuatu yang mengandung pesan yang akan disampaikan kepada siswa seperti, buku-buku, majalah, koran dan bahan cetak lainnya, transparansi yang telah berisi pesan yang akan disampaikan, film slide, foto, gambar dan lain sebagainya.

Bahan pelajaran merupakan medium untuk mencapai tujuan pengajaran yang dikonsumsi oleh peserta didik. Bahan ajar merupakan materi yang terus berkembang secara dinamis seiring dengan kemajuan dan tuntutan perkembangan masyarakat. Bahan ajar yang diterima anak didik harus mampu merespon setiap perubahan dan mengantisipasi setiap perkembangan yang akan terjadi di masa depan. Seperti yang diungkapkan oleh Arikunto (dalam Fathurrohman dan Sutikno, 2011: 14) bahwa bahan pelajaran merupakan unsur inti yang ada didalam kegiatan belajar mengajar, karena memang bahan pelajaran itulah yang diupayakan pengembangan kurikulum umumnya, harus memikirkan sejauh mana bahan-bahan atautopik yang tertera


(18)

dalam silabus berkaitan dengan kebutuhan peserta didik di masa depan. Sebab,minat peserta didik akan bangkit bila suatu bahan diajarkan sesuai dengan kebutuhannya. Maslow berkeyakinan bahwa minat seseorang akan muncul bila sesuatu itu terkait dengan kebutuhannya. Jadi, bahan pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa akan memotivasi siswa dalam jangka waktu tertentu. Dengan demikian, bahan pelajaran merupakan komponen yang tidak bisa diabaikan dalam pengajaran, sebab bahan adalah inti dalam proses belajar mengajar yang akan disampaikan kepada siswa.

Bahan ajar dapat dibedakan dalam empat jenis kategori seperti yang ditulis oleh Amri dan Ahmadi (2010: 161), yaitu:

1. bahan ajar pandang (visual) terdiri atas bahan cetak (printed) seperti antara lain hand out, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, dan non cetak (non printed), seperti model atau maket. 2. bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, compact

disk audio.

3. bahan ajar bahan dengar (audio visual) seperti video compack disk, film. 4. bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti

CAI (Computer Assisted Intruction),compact disk (CD) multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials).

Lebih lanjut bahan ajar disusun dengan tujuan:

1. meyediakan bahan ajar yang sesuia dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang sesuai


(19)

dengan karakteristik dan setting social peserta didik.

2. membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar disamping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh. 3. memudahkan guru dalam pembelajaran.

Manfaat bagi guru:

a. diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik,

b. tidak lagi tergantung pada buku teks yang kadang sulit diperoleh, c. memperkaya karena dikembangkan dengan berbagai referensi,

d. menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar,

e. membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru antara peserta didik karena peserta didik akan merasa percaya kepada gurunya. f. menambah angka kredit jika dikumpulkan menjadi buku yang

diterbitkan.

Manfaat bagi peserta didik:

a. kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.

b. kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurungi ketergantungan terhadap kehadirn guru.

c. mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya.

Sebuah bahan ajar cetak paling tidak mencakup antara lain: judul, petunjuk belajar (petunjuk siswa/guru), kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, latihan-latihan, petunjuk kerja dapat berupa lembar kerja (LK)


(20)

dan evaluasi. Tetapi dalam penyusunan bahan ajar terdapat perbedaan dalam strukturnya antara bahan ajar yang satu dengan bahan ajar yang lain. Guna mengetahui perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dilihat pada matriks berikut ini:

Tabel 1. Struktur bahan ajar N

o.

Komponen Ht Bu Ml LKS Bro Lf Wch F/G

b

Mo/ M

1. Judul         

2. Petunjuk belajar -   - - - - -

3. KD/MP -      ** ** **

4. Informasi

pendukung 

    ** ** **

5. Latihan -   - - - -

6. Tugas/ Langkah

kerja

-   - - - ** **

7. Penilaian -      ** ** **

Ket: Ht: handout, Bu: Buku, Ml: Modul, LKS: Lembar Kegiatan Siswa, Bro: Brosur, Lf: Leaflet, Wch: Wallchart, F/Gb: Foto/Gambar, Mo/M: Model/Maket (Setyono, 2005:27-28)

Jika bahan ajar cetak tersusun secara baik maka bahan ajar akan mendatangkan beberapa keuntungan seperti yang dikemukakan oleh Ballstaedt (dalam Setyono, 2005: 16) yaitu: bahan tertulis biasanya menampilkan daftar isi, sehingga memudahkan bagi seorang guru untuk menunjukkan kepada siswa bagian mana yang sedang dipelajari, biaya untuk pengadaannya relatif sedikit, bahan tertulis cepat digunakan dan dapat dipindah-pindah secara mudah, susunannya menawarkan kemudahan secara luas dan kreativitas bagi individu, bahan tertulis relatif ringan dan dapat dibaca di mana saja, bahan ajar yang baik akan dapat memotivasi pembaca untuk melakukan aktivitas, seperti menandai, mencatat, membuat sketsa, bahan tertulis dapat dinikmati sebagai sebuah dokumen yang bernilai besar, pembaca dapat mengatur tempo secara mandiri.


(21)

B. Leaflet

Leaflet adalah bahan cetak yang menggunakan selembar kertas dalam bentuk lipatan tetapi tidak dimatikan/dijahit. Leaflet berisi tulisan cetak tentang suatu materi atau masalah khusus untuk penyampaian informasi atau penguat pesan yang ingin disampaikan (Roshan, 2012: 1).

Menurut effendi (1989: 202) dalam kamus komunikasi, leaflet adalah lembaran kertas berukuran kecil mengandung pesan tercetak untuk disebarkan kepada umum sebagai informasi mengenai suatu hal atau peristiwa. Menurut kamus Meriam-Webster, leaflet adalah suatu lembaran yang dicetak pada umumnya dilipat yang diharapkan untuk distribusi secara cuma-cuma. Menurut pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa leaflet adalah selebaran tercetak dengan ukuran kecil yang dilipat, berisikan informasi yang disebarkan kepada umum secara gratis.

Ciri-ciri leaflet menurut Muakhir (2012: 4) adalah jika dilihat dari bentuknya berupa lembaran kertas berukuran kecil yang dicetak, dilipat maupun tidak dilipat, tulisan terdiri dari 200-400 huruf dengan tulisan cetak biasanya juga diselingi gambar-gambar, dan ukuran biasanya 20-30 cm. Jika dilihat dari isi pesannya berupa pesan sebagai informasi yang mengandung peristiwa, bertujuan untuk promosi, dan isi leaflet harus dapat dibaca sekali pandang.

Leaflet sebagai bahan ajar harus disusun secara sistematis, bahasa yang mudah dimengerti dan menarik. Semua itu bertujuan untuk menarik minat baca dan meningkakan motivasi belajar siswa. Sehingga dalam


(22)

penyusunannya leaflet sebagai bahan ajar perlu mempertimbangkan hal-hal antara lain sebagai berikut:

1. substansi materi memiliki relevansi dengan kompetensi dasar atau materi pokok yang harus dikuasai oleh siswa

2. materi memberikan informasi secara jelas dan lengkap tentang hal-hal yang penting sebagai informasi.

3. padat pengetahuan.

4. kebenaran materi dapat dipertanggungjawabkan 5. kalimat yang disajikan singkat, jelas.

6. menarik siswa untuk membacanya baik penampilan maupun isi materinya.

7. dapat diambil dari berbagai museum, obyek wisata, instansi pemerintah, swasta, atau hasil download dari internet.

Menurut Setyono (2005: 38-39) dalam menyusun sebuah Leaflet sebagai bahan ajar, leaflet paling tidak memuat antara lain:

1. judul diturunkan dari kompetensi dasar atau materi pokok sesuai dengan besar kecilnya materi.

2. kompetensi dasar/materi pokok yang akan dicapai, diturunkan dari Kurikulum 2004.

3. informasi pendukung dijelaskan secara jelas, padat, menarik, memperhatikan penyajian kalimat yang disesuaikan dengan usia dan pengalaman pembacanya. Untuk siswa SMA upayakan untuk membuat kalimat yang tidak terlalu panjang, maksimal 25 kata perkalimat dan dalam satu paragraf 3 – 7 kalimat.


(23)

4. tugas-tugas dapat berupa tugas membaca buku tertentu yang terkait dengan materi belajar dan membuat resumenya. Tugas dapat diberikan secara individu atau kelompok dan ditulis dalam kertas lain.

5. penilaian dapat dilakukan terhadap hasil karya dari tugas yang diberikan. 6. gunakan berbagai sumber belajar yang dapat memperkaya materi misalnya buku, majalah, internet, jurnal hasil penelitian.

C. Student Teams Achievement Division ( STAD )

Menurut Slavin (2009: 143), Student Team Achievement Divisions (STAD) merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan merupakan model yang paling baik bagi guru yang menggunakan

pendekatan kooperatif . Pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah pembelajaran yang terdiri dari empat atau lima orang dengan struktur

heterogen, heterogen dari prestasi, jenis kelamin, dan etnis. Materi dirancang untuk belajar kelompok, siswa bekerja menyelesaikan lembar kegiatan secara bersama-sama berdiskusi dan saling membantu dalam kelompoknya.

Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu tipe belajar kooperatif dalam kelompok kecil yang menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Menurut Rusman (2010: 215) STAD memiliki enam tahapan, yaitu (a) tahap

penyampaian tujuan dan motivasi, (b) tahap pembagian kelompok, (c) tahap presentasi dari guru, (d) tahap kegiatan belajar dalam tim, (e) tahap kuis, dan (f) tahap penghargaan prestasi tim.


(24)

Adapun langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD menurut Rusman (2010: 215) sebagai berikut:

1. penyampaian tujuan dan motivasi

Menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar.

2. pembagian kelompok

Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, di mana setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa yang memprioritaskan heterogenitas (keragaman) kelas dalam prestasi akademik, gender/jenis kelamin, ras atau etnik. 3. presentasi dari guru

Guru menyampaikan materi pelajaran dengan terlebih dahulu menjelaskan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan tersebut serta

pentingnya pokok bahasan tersebut dipelajari. Guru memberi motivasi siswa agar dapat belajar dengan aktif dan kreatif. Di dalam proses pembelajaran guru dibantu oleh bahan ajar, demonstrasi, pertanyaan atau masalah nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dijelaskan juga tentang keterampilan dan kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa, tugas dan pekerjaan yang harus dilakukan serta cara-cara mengerjakannya. 4. kegiatan belajar dalam tim (kerja tim)

Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk. Guru menyiapkan lembar kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok, sehingga semua anggota menguasai dan masing-masing memberikan kontribusi. Selama tim bekerja, guru melakukan pengamatan, memberikan bimbingan,


(25)

dorongan, dan bantuan bila diperlukan. Kerja tim ini merupakan ciri terpenting dari STAD.

5. kuis (evaluasi)

Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang materi yang dipelajari juga melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja masing-masing kelompok. Siswa diberikan kursi secara individual dan tidak dibenarkan bekerja sama. Ini dilakukan untuk menjamin agar siswa secara individu bertanggung jawab kepada diri sendiri dalam memahami bahan ajar tersebut. Guru menetapkan skor batas penguasaan untuk setiap soal, misalnya 60,75,84, dan seterusnya sesuai dengan tingkat kesulitan siswa.

6. penghargaan prestasi tim

Setelah pelaksanaan kuis, guru memeriksa hasil kerja siswa dan diberikan angka dengan rentang 0-100. Selanjutnya pemberian penghargaan atas keberhasilan tim dapat dilakukan oleh guru.

Penghargaan atas keberhasilan tim menurut Slavin (2009: 159-160) dapat dilakukan oleh guru dengan melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. menghitung skor individu

Tabel 2. Pengitungan Kemajuan Skor Individu

No Skor Kuis Poin Kemajuan

1. 2. 3. 4. 5.

Lebih dari 10 poin di bawah skor awal 10 sampai 1 poin di bawah skor awal Skor 0 sampai 10 poin di atas skor awal Lebih dari 10 poin di atas skor awal Pekerjaan sempurna (terlepas dari skor awal)

5 poin 10 poin 20 poin 30 poin 30 poin


(26)

2. menghitung skor tim

Skor tim dihitung dengan membuat rata-rata poin kemajuan anggota tim, yaitu dengan menjumlahkan semua poin kemajuan individu anggota tim dan membagi dengan jumlah anggota tim yang hadir. Sesuai dengan rata-rata poin kemajuan tim, diperoleh skor tim sebagaimana dalam tabel berikut:

Tabel 3. Penghitungan Perkembangan Skor Kelompok

No Rata-rata Skor Kualifikasi

1. 2. 3. 4.

0 ≤ Nk ≤ 5 6 ≤ Nk ≤ 15 16 ≤ Nk ≤ 20 21 ≤ Nk ≤ 30

Tim buruk Tim baik Tim sangat baik Tim super

Nk = point peningkatan kelompok

Nk = Jumlah poin peningkatan setiap anggota kelompok Banyaknya anggota kelompok

3. pemberian hadiah dan pengakuan skor kelompok

Setelah masing-masing kelompok atau tim memperoleh predikat, guru memeberikan hadiah atau penghargaan kepada masing-masing kelompok sesuai dengan prestasinya.

Mempersiapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD, guru harus menyiapkan materi yang sudah dirancang untuk keperluan kelompok. Pembentukan kelompok merujuk pada pendapat Slavin (2009: 150) yaitu berdasarkan pada prestasi akademik. Selanjutnya keragaman kemampuan dalam kelompok ditentukan dengan rincian bahwa siswa dikelompokkan menjadi 4 – 5 kelompok besar dengan kriteria sebagai berikut: satu kelompok siswa terdiri dari satu atau dua orang siswa dengan kemampuan akademik tinggi, dua


(27)

siswa dengan kemampuan akademik sedang, dan satu siswa dengan kemampuan akademik rendah.

Pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling bertukar pikiran dengan siswa lainnya ataupun dengan guru, memudahkan pemahaman siswa, tidak ada persaingan individu dan siswa dapat lebih bebas bertanya kepada siswa lainnya sebab siswa merasa enggan bertanya kepada guru apabila menemukan permasalahan. Memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran, guru memberikan kuis kepada seluruh siswa dan pada saat kuis berlangsung, tidak diperbolehkan saling membantu (Slavin, 2009: 15).

Setiap penggunaan model dalam pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu pula dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD mempunyai beberapa keunggulan (Slavin, 2009: 17) diantaranya sebagai berikut:

1. siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi norma-norma kelompok.

2. siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama. 3. siswa aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan

keberhasilan kelompok.

4. interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat.

Selain keunggulan tersebut, pembelajaran kooperatif tipe STAD juga memiliki kekurangan-kekurangan, menurut Dees (1991: 411) kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe STAD diantaranya adalah:

1. membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit mencapai target ksurikulum.


(28)

2. membutuhkan waktu yang lebih lama untuk guru sehingga pada umumnya guru tidak mau menggunakan pembelajaran kooperatif.

3. membutuhkan kemampuan khusus guru sehingga tidak semua guru dapat melakukan pembelajaran kooperatif.

4. menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka bekerja sama.

E. Hasil Belajar Siswa

Abdurrahman (2003: 38) mendefinisikan bahwa hasil belajar adalah

kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk

memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.

Ketercapaian suatu tujuan pembelajaran salah satunya dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang diukur melalui tes.

Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan atas dua jenis yaitu sebagai berikut:

a. faktor-faktor yang bersumber dari dalam diri manusia, dapat

diklasifikasikan menjadi dua yakni faktor biologis dan psikologis. Yang dapat dikategorikan sebagai faktor biologis antara lain usia, kematangan, dan kesehatan. Sedangkan yang dapat dikategorikan sebagai faktor psikologis adalah kelelahan, suasana hati, motivasi, minat dan kebiasaan belajar.

b. faktor-faktor yang bersumber dari luar diri manusia, dapat diklasifikasikan menjadi dua yakni faktor manusia dan faktor nonmanusia seperti alam, benda, hewan dan lingkungan fisik


(29)

Menurut Bloom (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2009: 202), taksonomi atau penggolongan tujuh ranah kognitif ada enam kelas yaitu:

1. pengetahuan, berupa pengenalan dan pengingatan kembali terhadap pengetahuan tentang fakta, istilah, dan prinsip.

2. pemahaman, berupa kemampuan memahami tentang isi pelajaran yang dipelajari tanpa perlu menghubungkan dengan isi pelajaran lainnya. 3. penggunaan/penerapan, merupakan kemampuan menggunakan

generalisasi atau abstraksi lainnya yang sesuai dalam situasi konkret dan/atau situasi baru.

4. analisis, merupakan kemampuan menjabarkan isi pelajaran ke bagian-bagian yang menjadi unsur pokok.

5. sintesis, merupakan kemampuan menggabungkan unsur-unsur pokok ke dalam struktur baru. Dalam sintesis ini siswa diminta untuk melakukan generalisasi.

6. evaluasi, merupakan kemampuan menilai isi pelajaran suatu maksud atau tujuan tertentu. Dalam evaluasi, siswa diminta untuk menerapkan

pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki untuk menilai suatu kasus.

Hasil belajar siswa dapat diukur dengan mengadakan evaluasi. Arikunto (2008: 25) menyatakan bahwa evaluasi adalah kegiatan pengumpulan data untuk mengukur sejauh mana tujuan pembelajaran sudah tercapai. Untuk dapat mengukur sejauh mana ketercapaian tersebut, maka diperlukan suatu teknik evaluasi hasil belajar. Menurut Arikunto (2008: 26) Alat yang digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar dikenal dengan instrumen


(30)

evaluasi. Instrumen evaluasi merupakan alat yang digunakan untuk

mempermudah seseorang untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

Hasil belajar dari ranah kognitif mempunyai hirarki atau tingkatan dalam pencapaiannya. Adapun tingkat-tingkat yang dimaksud adalah: (1) informasi non verbal, (2) informasi fakta dan pengetahuan verbal, (3) konsep dan prinsip, dan (4) pemecahan masalah dan kreativitas. Informasi non verbal dikenal atau dipelajari dengan cara penginderaan terhadap objek-objek dan peristiwa-peristiwa secara langsung. Informasi fakta dan pengetahuan verbal dikenal atau dipelajari dengan cara mendengarkan orang lain dan dengan jalan membaca. Semuanya itu penting untuk memperoleh konsep- konsep. Selanjutnya, konsep-konsep itu penting untuk membentuk prinsip- prinsip. Kemudian prinsip-prinsip itu penting di dalam pemecahan


(31)

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan juli 2013 tahun pelajaran 2013/2014 di SMP Negeri 22 Bandar Lampung.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII pada semester ganjil di SMP N 22 Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014.

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa dari 2 kelas pada 8 kelas yang ada. Sampel dipilih dari populasi dengan teknik cluster random sampling yang digunakan bilamana populasi tidak terdiridari individu melainkan terdiri dari kelompok (Margono, 2005: 127). Sampel tersebut adalah siswa kelas VIIID

sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas VIIIF sebagai kelas kontrol.

C. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain eksperimental semu. Peneliti memanipulasi perlakuan pada kelompok eksperimental dan memberikan perlakuan biasa terhadap kelompok kontrol.


(32)

Desain yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pretest posttest non equivalen. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan penggunaan leaflet, sedangkan kelas kontrol menggunakan buku cetak. Hasil pretest dan posttest pada kedua subyek dibandingkan.

Struktur desainnya sebagai berikut:

Keterangan : I = Kelompok eksperimen, II = Kelompok kontrol, O1 = Pretest,

O2 = Posttest, X = Penggunaan bahan ajar leaflet, C = kontrol

(dimodifikasi dari Riyanto, 2001:43) Gambar 2. Desain pretest – posttest tak ekuivalen

E. Pelaksanaan Penelitian

1. Tahap Perencanaan

a. Menetapkan waktu penelitian.

b. Menetapkan rancangan pembelajaran yang akan diterapkan. c. Menentukan kelas yang dijadikan sampel penelitian.

d. Menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). e. Membuat bahan ajar leaflet sebagai sumber belajar siswa.

f. Membuat angket kemenarikan bahan ajar leaflet. g. Membuat LKS yang akan dikerjakan oleh siswa.

h. Membuat lembar observasi untuk mengukur aktivitas siswa. i. Membuat soal tes awal dan tes akhir.

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest I O 1 X O2


(33)

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan penelitian dilaksanakan dengan menggunakan bahan ajar leaflet untuk kelas eksperimen dan buku cetak untuk kelas kontrol. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:

Kelas Eksperimen

a. Pendahuluan

1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.

2) Guru memberikan tes awal pada pertemuan pertama mengenai sistem peredaran darah manusia.

3) Guru membacakan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa pada materi pokok sistem peredaran darah manusia. 4) Guru memberikan apersepsi kepada siswa.

Pertemuan I: Mengajukan pertanyaan “Apakah kalian sudah sarapan pagi ini? Makanan yang telah kalian makan akan dicerna dan diedarkan ke seluruh tubuh. Bagaimanakah sari-sari makanan

tersebut diedarkan keseluruh tubuh?”

Pertemuan II: Memerintahkan siswa untuk memegang dada sebelah

kiri. Lalu guru bertanya”Apakah yang kalian rasakan? Bagaimanakah bisa berdenyut?”

Pertemuan III: Guru bertanya kepada siswa “kalian tentu pernah mendengar tentang orang yang kekurangan darah. Kekurangan darah merupakan salah satu penyakit pada sistem peredaran darah


(34)

manusia. Apa saja penyakityang berhubungan dengan sistem peredaran darah yang kalian ketahui?”

5) Guru memberikan motivasi kepada siswa.

Pertemuan I: “Hari ini kita akan mempelajari mengenai fungsi darah, komposisi penyusun sistem peredaran darah dan golongan darah pada manusia. Dengan mempelajari komposisi darah, kalian dapat membedakan apa saja yang termasuk komponen padat dan komponen cair yang ada di dalam darah kita. Selain itu kalian dapat mengetahui macam-macam golongan darah sehingga kalian dapat mengetahui proses transfusi darah yang cocok sesuai dengan jenis golongan darahnya.”

Pertemuan II: “Pertemuan kali ini kita akan membahas mengenai alat peredaran pada darah dan sistem peredaran darah. Dengan mempelajari ini, kalian dapat mengetahui alat- alat peredaran darah yang digunakan dan proses peredaran darah pada manusia.”

Pertemuan III: ” Pada pertemuan kali ini kita akan mempelajari tentang gangguan yang berhubungan dengan sistem peredaran darah. Dengan mempelajari ini kalian dapat membedakani bermacam-macam gangguan pada sistem peredaran darah.”

b. Kegiatan Inti

1) Guru membagi siswa ke dalam kelompok, masing- masing kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa.


(35)

2) Guru memberi leaflet yang berisi materi yang dipelajari dan meminta siswa untuk membacanya.

3) Guru membagi LKS kepada masing-masing kelompok.

4) Guru meminta siswa mengumpulkan LKS yang sudah dikerjakan. 5) Guru menginstruksikan perwakilan masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.

6) Guru memperhatikan presentasi siswa kemudian memberikan evaluasi hasil diskusinya masing-masing.

7) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan tanya jawab tentang materi yang dipresentasikan oleh masing- masing kelompok.

c. Penutup

1) Guru membantu siswa untuk membuat kesimpulan dari materi yang telah dibahas.

2) Penghargaan kelompok

Guru memberikan penilaian kelompok. Penilaian ini berdasarkan prestasi belajar yang dicapai anggota kelompoknya. Penilaian ini akan menjadi motivator siswa untuk mendapatkan nilai yang lebih baik.

3) Guru memberikan tes akhir yang sama dengan tes awal pada pertemuan ketiga kepada seluruh siswa.

4) Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.


(36)

Kelas Kontrol

a. Pendahuluan

1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.

2) Guru memberikan tes awal pada pertemuan pertama mengenai sistem peredaran darah manusia.

3) Guru membacakan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa pada materi pokok sistem peredaran darah manusia. 4) Guru memberikan apersepsi kepada siswa.

Pertemuan I: Mengajukan pertanyaan “Apakah kalian sudah sarapan pagi ini? Makanan yang telah kalian makan akan dicerna dan diedarkan ke seluruh tubuh. Bagaimanakah sari-sari makanan

tersebut diedarkan keseluruh tubuh?”

Pertemuan II: Memerintahkan siswa untuk memegang dada sebelah

kiri. Lalu guru bertanya”Apakah yang kalian rasakan? Bagaimanakah bisa berdenyut?”

Pertemuan III: Guru bertanya kepada siswa “kalian tentu pernah mendengar tentang orang yang kekurangan darah. Kekurangan darah merupakan salah satu penyakit pada sistem peredaran darah. Apa saja penyakityang berhubungan dengan sistem peredaran

darah yang kalian ketahui?”

5) Guru memberikan motivasi kepada siswa.

Pertemuan I:” Hari ini kita akan mempelajari mengenai fungsi darah, komposisi penyusun sistem peredaran darah dan golongan darah pada manusia. Dengan mempelajari komposisi darah, kalian


(37)

dapat membedakan apa saja yang termasuk komponen padat dan komponen cair yang ada di dalam darah kita. Selain itu kalian dapat mengetahui macam-macam golongan darah sehingga kalian dapat mengetahui proses transfusi darah yang cocok sesuai dengan jenis

golongan darahnya.”

Pertemuan II: “Pertemuan kali ini kita akan membahas mengenai alat peredaran pada darah dan sistem peredaran darah. Dengan mempelajari ini, kalian dapat mengetahui alat- alat peredaran darah yang digunakan dan proses peredaran darah pada manusia.”

Pertemuan III: ” Pada pertemuan kali ini kita akan mempelajari tentang gangguan yang berhubungan dengan sistem peredaran darah. Dengan mempelajari ini kalian dapat membedakani bermacam-macam gangguan pada sistem peredaran darah.”

b. Kegiatan Inti

1) Guru membagi siswa ke dalam kelompok, masing- masing kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa.

2) Guru membagi LKS kepada masing-masing kelompok.

3) Guru memandu siswa berdiskusi dan menjawab LKS dengan membaca dan mengkaji sumber belajar yang relevan.

4) Guru meminta siswa mengumpulkan LKS yang sudah dikerjakan.

5) Guru menginstruksikan perwakilan masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.


(38)

6) Guru memperhatikan presentasi siswa kemudian memberikan evaluasi hasil diskusinya masing-masing.

7) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan tanya jawab tentang materi yang dipresentasikan oleh masing-masing kelompok.

c. Penutup

1) Guru membantu siswa untuk membuat kesimpulan dari materi yang telah dibahas.

2) Penghargaan kelompok

Guru memberikan penilaian kelompok. Penilaian ini

berdasarkan prestasi belajar yang dicapai anggota kelompoknya. Penilaian ini akan menjadi motivator siswa untuk mendapatkan nilai yang lebih baik.

3) Guru memberikan tes akhir yang sama dengan tes awal pada pertemuan ketiga kepada seluruh siswa.


(39)

F. Data Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

1. Data Penelitian

Data penelitian ini berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif sebagai data utama penelitian yaitu hasil belajar siswa yang diambil dari nilai rata-rata tes awal dan tes akhir sedangkan data kualitatif sebagai data penunjang adalah kemenarikan bahan ajar dan aktivitas belajar siswa.

2. Teknik Pengumpulan Data

Data diambil dengan menggunakan instrumen penelitian yang terdiri atas tes awal dan tes akhir, angket dan lembar observasi yang disusun oleh peneliti. a. tes awal dan tes akhir

Tes awal diberikan kepada siswa pada awal pertemuan. Sedangkan tes akhir diberikan kepada siswa diakhir pertemuan dengan soal yang sama dengan soal tes sebelumnya. Kemudian dihitung selisih antara nilai tes awal dengan tes akhir. Selisih tersebut disebut sebagai N gain. b. angket

Angket (questionaire) yang diberikan kepada subyek penelitian berupa daftar pertanyaan atau pernyataan tentang topik tertentu dalam hal ini tentang kemenarikan bahan ajar leaflet. Hal ini bertujuan untuk

mendapatkan informasi tertentu seperti preferensi, keyakinan, minat dan perilaku siswa.


(40)

b. lembar observasi

Observasi dilakukan melalui lembar observasi aktivitas siswa. Lembar observasi aktivitas siswa berisi semua aspek kegiatan yang diamati pada saat proses pembelajaran. Setiap siswa diamati point kegiatan yang dilakukan dengan cara memberi tanda check list (√) pada lembar observasi sesuai dengan aspek yang telah ditentukan.

G. Teknik Analisis Data

Terhadap data hasil belajar ranah kognitif siswa yang didapat dalam penelitian ini dilakukan uji normalitas, dan pengujian hipotesis. Data aspek kognitif yang di analisis adalah rata-rata nilai skor gain. Untuk mendapatkan N gain pada setiap pertemuan menggunakan formula Rulon (dimodifikasi dari Sudijono, 1996: 215) sebagai berikut:

Keterangan: X = nilai tes awal Y = nilai tes akhir Z = skor maksimum

Kemudian data tersebut di uji normalitas data dan uji hipotesis sebagai berikut:

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dihitung dengan uji Lilliefors menggunakan software SPSS versi 17.0.

a. Hipotesis

Ho : Data berasal dari sampel berdistribusi normal H1 : Data berasal dari sampel berdistribusi tidak normal

100 X Y Z

Y X N Gain

  


(41)

b. Kriteria pengujian

1. Terima H0 jika Lhitung < Ltabel atau probabilitasnya > 0,05

2. Tolak H0 jika Lhitung > Ltabel atau probabilitasnya < 0,05

(Anonim, 2009: 37 - 39).

2. Uji Kesamaan Dua Varians ( Uji Homogenitas )

Apabila masing masing data berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji kesamaan dua varians dengan menggunakan uji Fhit program SPSS versi 17.

a. Hipotesis

H0 = Kedua sampel mempunyai varians sama

H1 = Kedua sampel mempunyai varians berbeda

b. Kriteria Pengujian

Dengan kriteria uji yaitu jika F hitung < Ftabel atau probabilitasnya

> 0,05 maka H0 diterima, jika Fhitung > F tabel atau probabilitasnya

< 0,05 maka H0 ditolak (Pratisto, 2004: 71).

3. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan uji t yang meliputi uji kesamaan dua rata-rata dan uji perbedaan dua rata-rata atau menggunakan uji U. Uji t digunakan apabila sampel berdistribusi normal, sedangkan uji U digunakan apabila sampel tidak berdistribusi normal. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.


(42)

a. Uji hipotesis dengan uji t (uji kesamaan dua rata-rata) 1. Hipotesis

H0 = Rata-rata N-gain kedua sampel sama

H1 = Rata-rata N-gain kedua sampel tidak sama

2. Kriteria Uji

- Jika –t tabel < t hitung < t tabel, maka Ho diterima

- Jika t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel maka Ho ditolak

(Pratisto, 2004: 13)

b. Uji hipotesis dengan uji U (uji perbedaan dua rata-rata) 1. Hipotesis

H0 = rata-rata N-gain pada kelompok eksperimen sama dengan

kelompok kontrol.

H1 = rata-rata N-gain pada kelompok eksperimen lebih tinggi

dari kelompok kontrol. 2. Kriteria Uji :

- Jika –t tabel < t hitung < t tabel, maka Ho diterima

- Jika t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel, maka Ho ditolak

(Pratisto, 2004: 10)

Penyebaran angket dilakukan untuk mengetahui kemenarikan bahan ajar leaflet. Angket ini berisikan 8 pernyataan, 5 pernyataan positif, dan 3 pernyataan negatif. Skor 1 (satu) untuk menyatakan setuju bagi pernyataan positif dan tidak setuju bagi pernyataan negatif. Skor 0 (nol) untuk

menyatakan tidak setuju bagi pernyataan positif dan setuju bagi pernyataan negatif. Selain itu terdapat 1 pertanyaan terbuka untuk mengetahui hal-hal lain yang ingin disampaikan oleh siswa tentang leaflet.

Jumlah skor setiap angket dihitung untuk mengetahui tanggapan masing-masing siswa tentang kemenarikan bahan ajar leaflet. Menghitung skor yang diperoleh dalam bentuk persentase. Teknik ini sering disebut dengan teknik


(43)

deskriptif kualitatif dengan persentase. Adapun rumus untuk analisis deskriptif persentase menurut Ali (1992: 46) adalah:

Presentase kemenarikan leaflet (%) =

N n

× 100%

Keterangan: n = Nilai yang diperoleh sampel

N = Nilai yang semestinya diperoleh sampel % = Persentase kemenarikan leaflet

Angket Kemenarikan Bahan Ajar Leaflet Nama :

Kelas :

Berilah tanda silang pada pernyataan yang kalian anggap tepat dan tuliskan alasannya !

1. Bahasa yang digunakan dalam penulisan leaflet ini sederhana dan mudah dimengerti.

a. Setuju b. Tidak Setuju

Alasan : ____________________________________________ ____________________________________________ 2. Penggunaan leaflet lebih memudahkan saya untuk membacanya dari pada

yang berbentuk buku a. Setuju

b. Tidak Setuju

Alasan : ____________________________________________ ____________________________________________

3. Ukuran font dalam leaflet tersebut dapat terbaca dengan baik, mudah dipahami dan tidak membosankan

a. Setuju b. Tidak Setuju

Alasan : ____________________________________________ ____________________________________________

4. Gambar dalam leaflet tersebut tidak menarik perhatian saya untuk membacanya

a. Setuju b. Tidak Setuju


(44)

Alasan : ____________________________________________ ____________________________________________

5. Penggunaan warna dalam leaflet pembelajaran biologi tidak dapat meningkatkan minat baca saya.

a. Setuju b. Tidak Setuju

Alasan : ____________________________________________ ____________________________________________

6. Materi pelajaran disusun secara menarikdan ringkas sehingga memudahkan saya untuk memahami materi tersebut.

a. Setuju b. Tidak Setuju

Alasan : ____________________________________________ ____________________________________________

7. Leaflet tidak dapat dijadikan bacaan alternative dalam belajar biologi. a. Setuju

b. Tidak Setuju

Alasan : ____________________________________________ ____________________________________________

8. Saya lebih senang membaca leaflet daripada membaca buku teks biologi a. Setuju

b. Tidak Setuju

Alasan : ____________________________________________ ____________________________________________

Tuliskan hal-hal lain yang belum tercantum dalam angket ini, dan berikan pendapat kalian tentang leaflet ini !

Tabel 4. Kriteria Tingkat Kemenarikan Bahan Ajar Leaflet

No Rentang skor Interval Kriteria

1 16 – 23 76< % ≤ 100% Tinggi 2 8 – 15 51< % ≤ 75% Sedang 3 0 – 7 25< % ≤ 50% Rendah (dimodifikasi dari Ali, 1992: 46).


(45)

Data aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung merupakan data yang diambil melalui observasi. Data tersebut dianalisis dengan

menggunakan indeks aktivitas siswa.

Rata–rata skor aktivitas dihitung menggunakan rumus:

100

x n

xi

 

Keterangan:  = Rata-rata skor aktivitas siswa, ∑xi = Jumlah skor yang diperoleh, n = Jumlah skor maksimum

(dimodifikasi dari Hidayati, 2011: 17). Tabel 5. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Keterangan:

A. Kemampuan mengemukakan pendapat/ ide

1. Tidak mengemukakan pendapat /ide (diam saja).

2. Mengemukakan pendapat/ ide namun tidak sesuai dengan

pembahasan pada materi pokok sistem peredaran darah manusia. 3. Mengemukakan pendapat/ide sesuai dengan pembahasan pada

materi pokok sistem peredaran darah manusia.

Cara menilai : melakukan observasi terhadap siswa saat melakukan diskusi.

B. Kemampuan Bertanya

1. Tidak mengajukan pertanyaan.

2. Mengajukan pertanyaan, tetapi tidak mengarah pada permasalahan pada materi pokok sistem peredaran darah manusia.

3. Mengajukan pertanyaan yang mengarah dan sesuai dengan

permasalahan pada materi pokok sistem peredaran darah manusia. Cara menilai : melakukan observasi terhadap siswa saat melakukan diskusi.

No Nama

Aspek yang diamati Xi X

A B C D E

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 2 3 4 5


(46)

C. Bekerjasama dengan teman dalam menyelesaikan tugas kelompok : 1. Tidak bekerjasama dengan teman (diam saja).

2. Bekerjasama dengan anggota kelompok tetapi tidak sesuai dengan permasalahan pada LKS materi pokok sistem peredaran darah manusia.

3. Bekerjasama dengan semua anggota kelompok sesuai dengan permasalahan pada LKS materi pokok sistem peredaran darah manusia.

Cara menilai : melakukan observasi terhadap siswa saat melakukan diskusi.

D. Bertukar informasi

1. Tidak berkomunikasi secara lisan dalam bertukar pendapat dengan anggota kelompok (diam saja).

2. Berkomunikasi secara lisan dengan anggota kelompok tetapi tidak sesuai dengan permasalahan sistem peredaran darah manusia dalam LKS.

3. Berkomunikasi secara lisan dalam bertukar pendapat untuk

memecahkan permasalahan pada LKS sesuai dengan leaflet materi pokok sistem peredaran darah manusia.

Cara menilai : melakukan observasi terhadap siswa saat melakukan diskusi.

Mempresentasikan hasil diskusi kelompok

1. Siswa dalam kelompok kurang dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara sistematis, dan tidak dapat menjawab pertanyaan.

2. Siswa dalam kelompok kurang dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan secara sistematis,dan menjawab pertanyaan dengan benar.

3. Siswa dalam kelompok dapat mempresentasikan hasil diskusi secara sistematis, dan menjawab pertanyaan dengan benar.

Cara menilai : melakukan observasi terhadap siswa saat

mempresentasikan hasil diskusi kelompok dalam kegiatan diskusi kelas

Setelah diperoleh rata-rata skor aktivitas siswa, kemudian diterjemahkan dalam kategori yang dapat dilihat pada tabel indeks aktivitas siswa sesuai klasifikasi pada Tabel 6.


(47)

Tabel 6. Kriteria persentase aktivitas belajar siswa. Interval Kriteria 87,50 – 100 Sangat baik 75,00 – 87,49 Baik 50,00 – 74,99 Cukup

0 – 49,99 Kurang (dimodifikasi dari Hidayati, 2011: 17).


(48)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Penggunaan bahan ajar leafletberpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa pada materi Sistem Peredaran Darah Manusia

2. Penggunaan bahan ajar leaflet berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa pada materi Sistem Peredaran Darah Manusia

B. Saran

Untuk kepentingan penelitian, maka penulis menyarankan sebagai berikut.

1. Bagi penelitian selanjutnya yang akan menggunakan bahan ajar leaflet hendaknya lebih ditingkatkan lagi kreativitas dalam mendesain bahan ajar yang menarik.

2. Pada saat diskusi kelompok berlangsung, guru harus memantau dengan baik jalannya diskusi, sehingga guru dapat membantu apabila ada kelompok yang kesulitan mengerjakan LKS.


(49)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Rineka Cipta. Jakarta.

Ali, M. 1992. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Angkasa. Bandung. Amri, S dan Ahmadi , L.K . 2010. Konstruksi Pengambangan Pembelajaran. Prestasi

Pustaka. Jakarta.

Anonim. 2008. Pengaruh Bahan Ajar terhadap Hasil Belajar Siswa pdf. Jakarta. Diakses dari http://www.Pustaka.ut.ac.id. Pada hari Sabtu 24 Agustus 2013 (17.00 wib).

Ariyanti, M. 2012. Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Dengan Model Pembelajaran TPS Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Pada Materi Pokok Sistem Pernafasan.Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Lampung. Arikunto, S. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta. Daryanto. 1999. Hasil Belajar Siswa. Rineka Cipta. Jakarta.

Dees, R. L. 1991. The Role of Cooperative Learning in Increasing Problem Solving Ability in a College Remedial Course. Journal for Research in Mathematics Education.

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta. Djamarah, S.B dan Zain, A. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta. Effendy. 2012. Komunikasi. Jakarta . Diakses dari http//:www.Library.upnvj.ac.id. Pada hari Minggu 21 April 2013 (14.00 wib).

Fathurrohman, P dan Sutikno, S. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Refika Aditama. Bandung.


(50)

Hidayati, A.N., dkk. 2011. Training of Trainer Berorientasi Higher Order Learning Skills dan Pengaruhnya pada Prestasi serta Performance Guru. (Prosiding Seminar Nasional Pendidikan 2011). Kerjasama FKIP Unila-HEPI. Bandar Lampung.

Khumaidah. 2010. Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi dengan Bahan Ajar Jenis Leaflet dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Materi Pokok Sistem Pencernaan Manusia padaSiswa Kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung Demak (skripsi). Iain Walisongo. Semarang. Diakses dari.

http//:www.Library.iainws.ac.id. Pada hari Minggu, 21 April 2013 (09.55 wib). Lie, A. 2008. Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas.

Grasindo. Jakarta.

Margono, S. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta.

Muakhir, A. 2012. Pembuatan Poster, leaflet dan Booklet. Purbalingga. Diakses dari http//:www.Alamboak .blogspot. com. Pada hari Minggu, 21 April 2013

(14.00 wib).

Muliani. 2009. Masalah Pendidikan di Indonesia. Bangka Belitung. Diakses pada http//:www.ubb.ac.id. Pada hari, Selasa 16 April 2013 (08.00 wib).

Pratisto, A. 2004. Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS 12. Bumi Aksara. Jakarta.

Riyanto, Y. 2001. Metodologi Penelitian Pendidikan. SIC. Surabaya. Roshan, R. 2012. Media Leaflet dan Poster. Padang. Diakses dari

http//:www.rioishelaah.blogspot.com. Pada hari Minggu, 21 April 2013 (13.30 wib)

Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Rajawali Pers. Jakarta.

Sanjaya, W. 2012. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Kencana. Jakarta.

Sardiman. 2003. Aktivitas Belajar. Bumi Aksara. Jakarta.

Setyono, B. 2005. Penyusunan bahan ajar pdf. Jakarta. Diakses dari

http//:www.smasewon.com. Pada hari Minggu, 21 April 2013 (13.30 wib). Slameto. 1991. Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester. Bumi Aksara. Jakarta.


(51)

Slavin, R.E. 2009. Cooperatif Learning : Teori, Riset dan Praktek. Nusa Media. Bandung.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Kencana. Jakarta.


(52)

55

SILABUS

Sekolah : SMPN 22 Bandar Lampung

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas / Semester : VIII / 1 (Ganjil)

Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia

Kompetensi Dasar

Materi Pokok

Kegiatan Pembelajaran

Indikator Penilaian Alokasi Waktu

Sumber/ Alat/Bahan

Nilai Karakter

Eksperimen Kontrol

1.6

Mendeskripsi kan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan

 Darah

 Komposisi

penyusun darah

 Golongan

darah

 Alat

peredaran darah pada manusia

 Sistem

peredaran darah pada manusia

 Mendiskusikan jawaban pada LKS dengan

menggunakan bahan ajar leaflet  Mempresentasikan hasil diskusi kelompok  Menyimpulkan hasil pembelajaran  Menerima penghargaan prestasi kelompok  Mendiskusikan jawaban pada LKS dengan

menggunakan bahan ajar leaflet  Mempresentasikan

hasil diskusi kelompok

 Mendiskusikan jawaban pada LKS dengan mencari pada literatur yang ada  Mempresentasikan hasil diskusi kelompok  Menyimpulkan hasil pembelajaran  Menerima penghargaan prestasi kelompok  Mendiskusikan jawaban pada LKS dengan mencari pada literatur yang ada

 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok

 Menjelaskan fungsi darah bagi manusia  Menjelaskan

komposisi penyusun darah manusia  Menjelaskan

macam-macam golongan darah manusia

 Menjelaskan alat peredaran darah pada manusia

 Menjelaskan sistem peredaran darah pada manusia Jenis dan Bentuk: 1.tes tertulis (uraian,LKS pretes dan postes) 2. nontes (lembar observasi aktivitas siswa)

2 x 40 menit

2x 40 menit

Sumber :  Setiawan, H.

dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII Semester Ganjil. CVGraha Multi Grafika. Karanganyar.  Saeful Karim,

dkk. 2008. BSE SMP/MTS Kelas VIII. Pusat Perbukuan Depdiknas. Jakarta. Bahan : 1. bahan ajar Leaflet, LKS (kelas

 Disiplin

 Rasa hormat

dan perhatian

 Tekun

 Tanggung

jawab

 Ketelitian

 Aktif

 Komunikatif

 Gemar

Membaca L ampi ran 1.S il a b u s


(53)

56 Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran

Indikator Penilaian Alokasi Waktu

Sumber/ Alat/Bahan

Nilai Karakter

Eksperimen Kontrol

 Gangguan

pada sistem peredaran darah yang berhubung an dengan darah

 Gangguan

pada sistem peredaran darah yang berhubung an dengan jantung dan pembuluh darah  Menyimpulkan hasil pembelajaran  Menerima penghargaan prestasi kelompok  Mendiskusikan jawaban pada LKS dengan

menggunakan bahan ajar leaflet  Mempresentasikan hasil diskusi kelompok  Menyimpulkan hasil pembelajaran  Menerima penghargaan prestasi kelompok  Menyimpulkan hasil pembelajaran  Menerima penghargaan prestasi kelompok  Mendiskusikan jawaban pada LKS dengan mencari pada literatur yang ada  Mempresentasikan hasil diskusi kelompok  Menyimpulkan hasil pembelajaran  Menerima penghargaan prestasi kelompok  Menjelaskan  gangguan pada

sistem peredaran darah yang berhunbungan dengan darah  Menjelaskan gangguan pada sistem peredaran darah yang

berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah 2x40 menit eksperimen) 2. LKS (kelas kontrol)


(54)

57


(55)

58

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Eksperimen)

Sekolah : SMP Negeri 22 Bandar Lampung Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas / Semester : VIII / 1 (Ganjil) Pertemuan ke- : 1

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. Kompetensi Dasar :1.6 Mendiskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

Indikator :

1) Kognitif a. Produk:

1. menjelaskan fungsi darah bagi manusia.

2. menjelaskan komposisi penyusun darah manusia. 3. menjelaskan macam-macam golongan darah manusia. b. Proses:

1. mendiskusikan mengenai fungsi darah bagi manusia,komposisi penyusun sistem peredaran darah pada manusia dan macam-macam golongan darah pada manusia, sesuai dengan kaidah di dalam kelompok masing-masing. 2. menuliskan hasil diskusi kelompok dengan tepat dan sistematis.

3. mempresentasikan hasil diskusi sesuai dengan kaidah.

2) Afektif

a. Mengembangkan nilai karakter, meliputi: disiplin, rasa hormat dan perhatian, tekun, tanggungjawab, ketelitian, aktif, komunikatif, gemar membaca.

b. Meningkatkankan keterampilan sosial, meliputi: mengemukakan ide/gagasan, mempresentasikan hasil diskusi, dan kemampuan bertanya

A. Tujuan Pembelajaran 1) Kognitif

Setelah diberikan bahan ajar Leaflet untuk mengerjakan LKS siswa mampu: 1. menjelaskan fungsi darah bagi tubuh

2. membedakan komposisi padat dan komposisi cair pada darah 3. membedakan golongan darah A, B, AB dan O


(56)

59

2) Afektif

a. Mengembangkan nilai karakter, meliputi: disiplin, rasa hormat dan perhatian, tekun, tanggungjawab, ketelitian, aktif, komunikatif, gemar membaca.

b. Meningkatkankan keterampilan sosial, meliputi: mengemukakan ide/gagasan, mempresentasikan hasil diskusi, dan kemampuan bertanya

3) Materi Pembelajaran

- Darah

- Komposisi penyusun darah manusia - Macam-macam golongan darah manusia 4) Model Pembelajaran

Student Team Achievement Divisions (STAD) 5) Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Sintaks STAD Alokasi Waktu Kegiatan Pendahuluan

Mengadakan tes awal (pretes).

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Memberikan apersepsi: ”Apakah

kalian sudah sarapan pagi ini? Makanan yang telah kalian makan akan dicerna dan diedarkan ke seluruh tubuh. Bagaimanakah sari-sari makanan tersebut diedarkan

keseluruh tubuh?”

Memberikan motivasi: ” Hari ini kita akan mempelajari mengenai fungsi darah, komposisi penyusun darah dan golongan darah manusia. Dengan mempelajari komposisi darah, kalian ini dapat mengetahui apa saja yang termasuk komposisi padat dan komposisi cair yang ada di dalam darah kita. Selain itu kalian dapat membedakan masing-masing fungsi dari komponen darah tersebut dan akhirnya mengetahui bagaimana sari-sari makanan diedarkan ke dalam tubuh.dan membedakan macam-macam

Mengerjakan soal pretes yang diberikan guru. Memperhatikan penjelasan guru

Menjawab pertanyaan guru dan mendengarkan penjelasan guru. Mendengarkan penjelasan guru. Menyampaikan tujuan dan motivasi 25 menit


(57)

60

golongan darah pada manusia”

Kegiatan Inti

Membagi siswa ke dalam kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari4-5 orang Memberikan leaflet yang berisi materi yang akan dipelajari dan meminta siswa untuk membacanya Membagi LKS kepada masing-masing kelompok.

Membimbing siswa dalam berdiskusi.

Meminta siswa mengumpulkan LKS yang sudah dikerjakan.

Mengintruksi setiap kelompok yang ditunjuk untuk mempresentasikan hasil diskusinya masing-masing Memperhatikan presentasi siswa kemudian memberikan evaluasi hasil diskusi setiap kelompok Memberikan kesempatan siswa untuk mengemukakan pendapat atau bertanya

Melaksanakan perintah guru

Melaksanakan perintah guru

Bekerja sama dengan teman sekelompok dalam mencari informasi yang relevan dengan bahan ajar Leaflet

Mendiskusikan mengenai jaringan penyusun sistem peredaran darah manusia dan golongan darah manusia di dalam kelompoknya masing-masing

Mengumpulkan LKS yang sudah dikerjakan.

Maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusi

Mempresentasikan hasil diskusi

Melakukan tanya jawab materi yang belum dimengerti dan mengemukakan pendapat Membagi siswa ke dalam beberapa kelompok Melakukan kegiatan belajar dalam kelompok (kerja tim) Mengevaluasi hasil diskusi 50 menit


(58)

61

6) Sumber/Alat/Bahan Belajar Sumber:

1. Setiawan, H. dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII Semester Ganjil. CV.Graha Multi Grafika. Karanganyar.

2. Saeful Karim, dkk. 2008. BSE SMP/MTS Kelas VIII. Pusat Perbukuan Depdiknas. Jakarta.

Bahan:

- bahan ajar leaflet - LKS

7) Penilaian

Jenis dan Bentuk:

a. tes tertulis (uraian, LKS, pre tes dan pos tes) b. nontes ( lembar observasi aktivitas siswa) Kegiatan Penutup

Bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.

Menghitung skor penghargaan (hadiah siswa)

Memberikan penghargaan pada kelompok terbaik

Menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

Menyimpulkan hasil pembelajaran

Menerima penghargaan yang diberikan guru Memperhatikan penjelasan guru.

Memberikan penghargaan prestasi kelompok


(59)

62

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Eksperimen)

Sekolah : SMP Negeri 22 Bandar Lampung Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas / Semester : VIII / 1 (Ganjil) Pertemuan ke- : 2

Alokasi Waktu : 2x 40 menit

Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. Kompetensi Dasar :1.6 Mendiskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

Indikator :

1) Kognitif a. Produk:

1. menjelaskan alat peredaran darah pada manusia. 2. menjelaskan sistem peredaran darah manusia. b.Proses:

1. mendiskusikan mengenai alat peredaran darah, pada manusia dan system peredaran darah manusia sesuai dengan kaidah di dalam kelompok masing-masing.

2. menuliskan hasil diskusi kelompok dengan tepat dan sistematis. 3. mempresentasikan hasil diskusi sesuai dengan kaidah.

2) Afektif

a. Mengembangkan nilai karakter, meliputi: disiplin, rasa hormat dan perhatian, tekun, tanggungjawab, ketelitian, aktif, komunikatif, gemar membaca.

b. Meningkatkankan keterampilan sosial, meliputi: mengemukakan ide/gagasan, mempresentasikan hasil diskusi, dan kemampuan bertanya.

B. Tujuan Pembelajaran

1) Kognitif

Setelah diberikan bahan ajar Leaflet untuk mengerjakan LKS siswa mampu: 1. menjelaskan bagian –bagian jantung

2. membedakan fungsi pembuluh nadi (arteri) dan pembuluh balik (vena) 3. membedakan peredaran darah kecil dan peredaran darah besar


(60)

63

2) Afektif

a. Mengembangkan nilai karakter, meliputi: disiplin, rasa hormat dan perhatian, tekun, tanggungjawab, ketelitian, aktif, komunikatif, gemar membaca.

b. Meningkatkankan keterampilan sosial, meliputi: mengemukakan ide/gagasan, mempresentasikan hasil diskusi, dan kemampuan bertanya.

B. Materi Pembelajaran

- Alat peredaran darah pada manusia - Sistem peredaran darah manusia C. Model Pembelajaran

Student Team Achievement Divisions (STAD) D. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Sintaks STAD Alokasi Waktu Kegiatan Pendahuluan

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Memberikan

apersepsi:“Memerintahkan siswa

untuk memegang dada sebelah kiri. Lalu guru bertanya”Apakah yang kalian rasakan?.

Bagaimanakah bisa berdenyut?”

Memberikan motivasi: “Pertemuan

kali ini kita akan membahas mengenai alat peredaran pada darah dan sistem peredaran darah. Dengan mempelajari ini, kalian dapat mengetahui alat- alat peredaran darah yang digunakan dan proses peredaran darah pada manusia.

Memperhatikan penjelasan guru Melaksanakn perintah, menjawab pertanyaan dan mendengarkan penjelasan guru Mendengarkan penjelasan guru Menyampaikan tujuan dan motivasi 5 menit Kegiatan Inti

Memerintahkan siswa duduk dalam kelompok masing-masing Memberikan leaflet yang berisi materi yang akan dipelajari dan

Melaksanakan perintah guru Melaksanakan perintah guru. Membagi siswa ke dalam beberapa kelompok 70 menit


(61)

64

meminta siswa untuk membacanya Membagi LKS kepada masing-masing kelompok

Membimbing siswa dalam berdiskusi.

Meminta siswa mengumpulkan LKS yang sudah dikerjakan.

Mengintruksi setiap kelompok yang ditunjuk untuk

mempresentasikan hasil diskusinya masing-masing

Memperhatikan presentasi siswa kemudian memberikan evaluasi hasil diskusi setiap kelompok

Memberikan kesempatan siswa untuk mengemukakan pendapat atau bertanya Bekerja sama dengan teman sekelompok dalam mencari informasi yang relevan dengan bahan ajar Leaflet

Mendiskusikan mengenai alat peredaran darah dan sistem peredaran darah manusia di dalam

kelompoknya masing-masing Mengumpulkan LKS yang sudah dikerjakan. Maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusi Mempresentasikan hasil diskusi Menanyakan hal yang belum dimengerti dan mengemukakan pendapat Melakukan kegiatan belajar dalam kelompok (kerja tim) Mengevaluasi hasil diskusi Kegiatan Penutup

Membimbing siswa membuat simpulan/rangkuman materi yang telah dipelajari.

Menghitiung skor penghargaan (hadiah siswa )

Memberikan penghargaan pada kelompok terbaik

Menyampaikan materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya

Menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Menerima penghargaan yang diberikan guru Memperhatikan penjelasan guru Memberikan penghargaan prestasi kelompok


(62)

65

E. Sumber/Alat/Bahan Belajar Sumber:

3. Setiawan, H. dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII Semester Ganjil. CV.Graha Multi Grafika. Karanganyar.

4. Saeful Karim, dkk. 2008. BSE SMP/MTS Kelas VIII. Pusat Perbukuan Depdiknas. Jakarta.

Bahan:

- bahan ajar leaflet - LKS

F. Penilaian

Jenis dan Bentuk:

1. tes tertulis (uraian, LKS, pre tes dan pos tes) 2. nontes ( lembar observasi aktivitas siswa)


(63)

66

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Eksperimen)

Sekolah : SMP Negeri 22 Bandar Lampung Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas / Semester : VIII / 1 (Ganjil) Pertemuan ke- : 3

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. Kompetensi Dasar :1.6 Mendiskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

Indikator :

1) Kognitif a. Produk:.

1. menjelaskan gangguan pada sistem peredaran darah yang berhubungan dengan darah.

2. menjelaskan gangguan pada sistem peredaran darah yang berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah.

b.Proses:

1. mendiskusikan mengenai gangguan pada sistem peredaran darah yang berhubungan dengan darah dan gangguan pada sistem yang berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah sesuai dengan kaidah di dalam kelompok masing-masing.

2. menuliskan hasil diskusi kelompok dengan tepat dan sistematis. 3. mempresentasikan hasil diskusi sesuai dengan kaidah.

2) Afektif

a. Mengembangkan nilai karakter, meliputi: disiplin, rasa hormat dan perhatian, tekun, tanggungjawab, ketelitian, aktif, komunikatif, gemar membaca.

b. Meningkatkankan keterampilan sosial, meliputi: mengemukakan ide/gagasan, mempresentasikan hasil diskusi, dan kemampuan bertanya.


(64)

67

C. Tujuan Pembelajaran

1. Kognitif

Setelah diberikan bahan ajar Leaflet untuk mengerjakan LKS siswa mampu: 1. menyebutkan contoh gangguan yang berhubungan dengan darah serta gangguan yang berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah 2. membedakan penyakit anemia, leukemia dan thalasemia

3. menjelaskan penyakit AIDS 4. menjelaskan penyakit jantung

5. membedakan penyakit tekanan darah rendah dengan tekanan darah tinggi 6. menjelaskan gejala varises

2. Afektif

c. Mengembangkan nilai karakter, meliputi: disiplin, rasa hormat dan perhatian, tekun, tanggungjawab, ketelitian, aktif, komunikatif, gemar membaca.

d. Meningkatkankan keterampilan sosial, meliputi: mengemukakan ide/gagasan, mempresentasikan hasil diskusi, dan kemampuan bertanya.

G. Materi Pembelajaran

- Gangguan pada sistem peredaran darah yang berhubungan dengan darah - Gangguan pada sistem peredaran darah yang berhubungan dengan jantung dan

pembuluh darah H. Model Pembelajaran

Student Team Achievement Divisions (STAD) I. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Sintaks STAD Alokasi Waktu Kegiatan Pendahuluan

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Memberikan apersepsi: ” Guru

bertanya kepada siswa “kalian tentu pernah mendengar tentang orang yang kekurangan darah. Kekurangan darah merupakan salah satu ganguan pada sistem peredaran darah. Apa saja gangguan yang berhubungan dengan sistem peredaran darah yang kalian ketahui?”

Memberikan motivasi: ” Pada pertemuan terakhir kita akan

Memperhatiakan penjelasan guru Menjawab pertanyaan dan mendengarkan penjelasan guru.

Mendengarkan

Menyampaikan tujuan dan motivasi


(65)

68

mempelajari tentang gangguan yang berhubungan dengan sistem

peredaran darah. Dengan mempelajari ini kalian dapat membedakani bermacam-macam gangguan pada sistem peredaran darah

penjelasan guru.

Kegiatan Inti

Memerintahkan siswa dudukdalam kelompok masing-masing

Memberikan leaflet yang berisi materi yang akan dipelajari dan meminta siswa untuk membacanya Membagi LKS kepada masing-masing kelompok.

Membimbing siswa dalam berdiskusi.

Meminta siswa mengumpulkan LKS yang sudah dikerjakan.

Mengintruksi setiap kelompok yang ditunjuk untuk mempresentasikan hasil diskusinya masing-masing

Memperhatikan presentasi siswa kemudian memberikan evaluasi hasil diskusi setiap kelompok

Memberikan kesempatan siswa untuk mengemukakan pendapat atau bertanya

Melaksanakan perintah guru Melaksanakan perintah guru

Bekerja sama dengan teman sekelompok dalam mencari informasi yang relevan dengan bahan ajar Leaflet

Mendiskusikan mengenai

gangguanpada sistem peredaran darah manusia di dalam kelompoknya masing-masing Mengumpulkan LKS yang sudah

dikerjakan.

Maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusi Mempresentasikan hasil diskusi Melakukan tanya jawab materi yang belum dimengerti dan mengemukakan pendapan Membagi siswa ke dalam beberapa kelompok Melakukan kegiatan belajar dalam kelompok (kerja tim) Mengevaluasi hasil diskusi 50 menit


(66)

69

Kegiatan Penutup

Bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.

Menghitung skor penghargaan (hadiah siswa)

Memberikan penghargaan pada kelompok terbaik

Mengadakan tes akhir (postes)

Menyimpulkan hasil pembelajaran

Menerimapenghargaa n yang diberikan guru Mengadakan soal postes yang diberikan guru

Memberikan penghargaan prestasi kelompok

25 menit

J. Sumber/Alat/Bahan Belajar Sumber:

5. Setiawan, H. dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII Semester Ganjil. CV.Graha Multi Grafika. Karanganyar.

6. Saeful Karim, dkk. 2008. BSE SMP/MTS Kelas VIII. Pusat Perbukuan Depdiknas. Jakarta.

Bahan:

- bahan ajar leaflet - LKS

K. Penilaian

Jenis dan Bentuk:

1. tes tertulis (uraian, LKS, pre tes dan pos tes) 2. nontes ( lembar observasi aktivitas siswa)


(67)


(68)

71

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Kontrol)

Sekolah : SMP Negeri 22 Bandar Lampung Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas / Semester : VIII / 1 (Ganjil) Pertemuan ke- : 1

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. Kompetensi Dasar :1.6 Mendiskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

Indikator :

1) Kognitif a. Produk:

3. menjelaskan fungsi darah bagi manusia.

4. menjelaskan komposisi penyusun darah manusia. 5. menjelaskan macam-macam golongan darah manusia. b.Proses:

4. mendiskusikan mengenai fungsi darah bagi manusia,komposisi penyusun sistem peredaran darah pada manusia dan golongan darah pada manusia, sesuai dengan kaidah di dalam kelompok masing-masing.

5. menuliskan hasil diskusi kelompok dengan tepat dan sistematis. 6. mempresentasikan hasil diskusi sesuai dengan kaidah.

a. Afektif

c. Mengembangkan nilai karakter, meliputi: disiplin, rasa hormat dan perhatian, tekun, tanggungjawab, ketelitian, aktif, komunikatif, gemar membaca.

d. Meningkatkankan keterampilan sosial, meliputi: mengemukakan ide/gagasan, mempresentasikan hasil diskusi, dan kemampuan bertanya.


(69)

72

D. Tujuan Pembelajaran

e. Kognitif

Setelah melakukan pembelajaran dan mengerjakan LKS siswa mampu: 1. menjelaskan fungsi darah bagi tubuh

1. membedakan komposisi padat dan komposisi cair pada darah

2. membedakan golongan darah A, B, AB dan O

3. menjelaskan transfusi darah sesuai penggolongan darah pada manusia f. Afektif

e. Mengembangkan nilai karakter, meliputi: disiplin, rasa hormat dan perhatian, tekun, tanggungjawab, ketelitian, aktif, komunikatif, gemar membaca.

f. Meningkatkankan keterampilan sosial, meliputi: mengemukakan ide/gagasan, mempresentasikan hasil diskusi, dan kemampuan bertanya.

g. Materi Pembelajaran

- Darah

- Komposisi penyusun darah manusia - Macam-macam golongan darah manusia

h. Model Pembelajaran

Student Team Achievement Divisions (STAD) i. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Sintaks STAD AlokasiWaktu Kegiatan Pendahuluan

Mengadakan tes awal (pretes).

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Memberikan apersepsi: ”Apakah

kalian sudah sarapan pagi ini?

Mengerjakan soal pretes yang diberikan guru.

Memperhatikan penejelasan guru

Menjawab pertanyaan guru dan mendengarkan

Menyampaikan tujuan dan motivasi


(70)

73

Makanan yang telah kalian makan akan dicerna dan diedarkan ke seluruh tubuh. Bagaimanakah sari-sari makanan tersebut diedarkan keseluruh tubuh?” Memberikan motivasi: ” Hari ini kita akan mempelajari mengenai fungsi darah, komposisi penyusun darah dan golongan darah manusia. Dengan mempelajari komposisi darah, kalian ini dapat mengetahui apa saja yang termasuk komposisi padat dan komposisi cair yang ada di dalam darah kita. Selain itu kalian dapat membedakan masing-masing fungsi dari komponen darah tersebut dan akhirnya mengetahui bagaimana sari-sari makanan diedarkan ke dalam tubuh.dan membedakan macam-macam golongan darah

pada manusia”

penjelasan guru.

Mendengarkan penjelasan guru.

Kegiatan Inti

Membagi siswa ke dalam kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari4-5 orang

Membagi LKS kepada masing-masing kelompok.

Membimbing siswa dalam berdiskusi.

Meminta siswa mengumpulkan LKS yang sudah dikerjakan. Mengintruksi setiap kelompok yang ditunjuk untuk

mempresentasikan hasil diskusinya masing-masing Memperhatikan presentasi siswa kemudian memberikan evaluasi hasil diskusi setiap kelompok

Melaksanakan perintah guru

Bekerja sama dengan teman sekelompok dalam mencari pada literatur yang ada

Mendiskusikan mengenai jaringan penyusun sistem peredaran darah manusia dan golongan darah manusia di dalam kelompoknya masing-masing

Mengumpulkan LKS yang sudah dikerjakan. Maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusi Mempresentasikan hasil diskusi Membagi siswa ke dalam beberapa kelompok Melakukan kegiatan belajar dalam kelompok (kerja tim) Mengevaluasi hasil diskusi 50 menit


(1)

Ranks

kelas N Mean Rank Sum of Ranks

N-gain Eksperimen 28 40.70 1139.50

Kontrol 28 16.30 456.50

Total 56

Test Statisticsa

Pretes

Mann-Whitney U 50.500

Wilcoxon W 456.500

Z -5.626

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Grouping Variable: kelas

Interpretasi:

Uji Mann-Whitney U data pretes kelas kontrol dan eksperimen

Hipotesis : Ho = rata-rata nilai kedua sampel tidak berbeda secara signifikan H1 = rata-rata nilai kedua sampel berbeda secara signifikan

Kriteria Uji :

 Jika probabilitasnya > 0,05 maka Ho diterima  Jika probabilitasnya < 0,05 maka Ho ditolak

Oleh karena nilai probabilitas pretes kedua kelas 0,000 < 0,05 atau Zhitung sangat kecil

yaitu -5,626, maka Ho ditolak, artinya kedua sampel berbeda secara signifikan.

Tabel 30. Uji Normalitas N-gain Aspek Kognitif C4 Kelas Eksperimen dan Kontrol

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

N-gain Eksperimen .411 28 .000 .608 28 .000

Kontrol .232 28 .000 .823 28 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Interpretasi:


(2)

Hipotesis : Ho = Sampel berdistribusi normal H1 = Sampel tidak berdistribusi normal

Kriteria Uji :

 Jika Lhitung < Ltabel atau probabilitasnya > 0,05 maka Ho diterima

 Jika Lhitung > Ltabel atau probabilitasnya < 0,05 maka Ho ditolak

Oleh karena:

 nilai probabilitas pretes kelas kontrol 0,000 < 0,05 atau Lhitung (0,232) > Ltabel (0,167), maka

Ho ditolak, artinya sampel tidak berdistribusi normal;

 nilai probabilitas pretes kelas eksperimen 0,000 < 0,05 atau Lhitung (0,411) > Ltabel (0,167) ,

maka Ho ditolak, artinya sampel tidak berdistribusi normal.

Tabel 31. Uji Mann-Withney U C4

Ranks

Kelas N Mean Rank Sum of Ranks

N-gain Eksperimen 28 35.93 1006.00

Kontrol 28 21.07 590.00

Total 56

Test Statisticsa

Pretes

Mann-Whitney U

184.000

Wilcoxon W 590.000

Z -3.654

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Grouping Variable: kelas

Interpretasi:Uji Mann-Whitney U data pretes kelas kontrol dan eksperimen Hipotesis : Ho = rata-rata nilai kedua sampel tidak berbeda secara signifikan

H1 = rata-rata nilai kedua sampel berbeda secara signifikan

Kriteria Uji :

 Jika probabilitasnya > 0,05 maka Ho diterima  Jika probabilitasnya < 0,05 maka Ho ditolak

Oleh karena nilai probabilitas pretes kedua kelas 0,000 < 0,05 atau Zhitung sangat kecil


(3)

Lampiran 8 Foto-foto Penelitian

(Siswa mengerjakan soal pretest postest)


(4)

(Guru membantu siswa mendisksikan hal-hal yang belum dimengerti)


(5)

(6)

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN DARAH (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI Semester Ganjil SMA Negeri 7 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 7 56

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBM) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 22 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 11 79

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Gadingrejo Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014)

2 27 61

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR BROSUR TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN DARAH (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 1 Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah Tahun Pela

0 8 60

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR BROSUR TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN DARAH (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 1 Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah Tahun Pela

0 7 59

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN METODE DISCOVERY TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 20 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 20

2 23 109

PENGARUH BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP PENGUASAAN MATERI DAN AKTIVITAS SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN MANUSIA (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 28 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 7 50

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA KELAS VIII SMPN 22 BANDAR LAMPUNG

0 14 110

PENGARUH BAHAN AJAR MODUL REMEDIAL TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA (Studi Eksperimental pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 2 Terbanggi Besar Kab. Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014

0 8 42

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA (Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 22 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 34 144