82 No.
Aspek Indikator
2. Kebenaran isi
materi Kebeneran isi materi
Ketepatan cakupan materi keluasan dan kedalaman materi
Kesesuaian gambar, teks, dan video dengan materi
Kebenaran soal latihanevaluasi dengan kunci jawaban.
Kebenaran rangkuman materi
Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen Untuk Ahli Media
No. Aspek
Indikator 1
Tampilan Kemenarikan desain grafislayar
Kemenarikan pengguna warna, gambar,
animasi, dan video Kemenarikan desainbentuk navigasi
Kesesuaian pengkombinasian warna Kesesuaian penggunaan gambar, teks dan
video Kesesuaian pemilihan jenis dan ukuran huruf
Keterbacaan dan kepadatan teks
2. Penggunaan
Kemudahan menjalankan program Kemudahan memilih menu program
Kemudahan berinteraksi dengan program Struktur navigasitombol
3. Desain Pesan
Pembelajaran Desain pilihan menu dapat memfasilitasi
pengguna untuk belajar mandiri Desain Multimedia
dapat memusatkan perhatian pengunjung dalam belajar
Ketersediaan menu
evaluasi dampat
memfasilitasi prinsip
umpan balik
pembelajaran Ketersediaan
menu tugas
mampu memfasilitasi
prinsip partisipasi
aktif pengunjung dalam belajar
Ketersediaan menu rangkuman mampu
memfasilitasi prinsip
perulangan pembelajaran
83 c. Kisi-kisi instrumen untuk pengguna multimedia
Kisi-kisi instrumen ini diperuntukkan kepada pengguna aplikasi android yaitu pengunjung Musuem Gunung Merapi. Berikut kisi-kisi
instrumen untuk pengguna multimedia disajikan dalam Tabel 5.
Tabel 5. Kisi-kisi instrumen untuk pengguna aplikasi.
No. Indikator
1 Kemudahan pengoperasian multimedia
2 Kemenarikan unsur desain gambar, teks, dan video
3 Kesesuaian unsur desain gambar, teks dan video dengan materi
pembelajaran 4
Kemudahan dalam memahami materi kegunungapian secara mandiri
5 Kejelasan tujuan pembelajaran
E. Teknik Analisis Data 1. Data kualitatif
Data kualitatif berupa saranmasukan yang diberikan oleh dosen ahli media, ahli materi dan siswa dianalisis secara deskriptif. Dengan adanya
saran dan masukan dari para ahli dan siswa diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kelayakan multimedia.
2. Data kuantitatif
Data kuantitatif diperoleh dari angket penilaian kelayakan produk yang diberikan kepada dosen ahli materi, media dan pengguna aplikasi.
Data kelayakan media tersebut berupa data kualitatif. Untuk mendapatkan penilaian kelayakan media, maka data kualitatif tersebut dikonversi menjadi
data kuantitatif dengan rumus konversi yang dikemukakan oleh S. Eko Putro Widoyoko 2009. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
84
Tabel 6. Konversi data Kuantitatif ke Data Kualitatif dengan Skala 5 Adaptasi dari S. Eko Putro Widoyoko, 2009
Data Kuantitatif
Rentang Data Kualitatif
5 X Xi + 1,80 Sbi
Sangat Baik 4
Xi + 0,60 Sbi X Xi + 1,80 Sbi Baik
3 Xi – 0,60 Sbi X Xi + 0,60 Sbi
Cukup 2
Xi – 1,80 Sbi X Xi – 0,60 Sbi Kurang
1 X Xi – 1,80 Sbi
Sangat Kurang Keterangan:
Xi Rerata skor ideal = ½ skor maks. Ideal + skor min. ideal.
Sbi Simpangan baku ideal = 16 skor maks. – skor min X
= Skor Empiris Berdasarkan rumus konversi data di atas, maka setelah didapatkan
data-data kuantitatif, untuk mengubahnya ke dalam data kualitatif pada pengembangan ini diterapkan konversi sebagai berikut:
Skor Maks = 5 Skor Min = 1
Xi = ½ 5+1
= 3 Sbi
= 16 5-1 = 0,67
Skala 5 = X 3 + 1,8 x 0,67 = X 3 + 1,2
= X 4,2 Skala 4 = 3 + 0,6 x 0,67 X 4,2
= 3 + 0,4 X 4,2
85 = 3,4 X 4,2
Skala 3 = 3 – 0,4 X 3,4 = 2,6 X 3,4
Skala 2 = 3 – 1,8 x 0,67 X 2,6 = 3 – 1,2 X 2,6
= 1,8 X 2,6 Skala 1 = X 1,8
Atas dasar perhitungan di atas maka konversi data kuantitatif ke data kualitatif skala 5 tersebut dapat disederhanakan sebagai berikut:
Tabel 7. Pedoman Hasil Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif
Data Kuantitatif
Rentang Data Kualitatif
5 X 4,2
Sangat Baik 4
3,4 X 4,2 Baik
3 2,6 X 3,4
Cukup 2
1,8 X 2,6 Kurang
1 X 1,80
Sangat Kurang
86
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Studi Pendahuluan
Studi Pendahuluan bertujuan untuk mengetahui karakteristik peserta didik, kondisi awal proses pembelajaran yang berlangsung di Museum
Gunung Api Merapi dan pengumpulan informasi terkait aspek-aspek yang dibutuhkan
dalam pengembangan
multimedia pembelajaran
kegunungapian. Hasil studi pendahuluan melalui wawancara kepada kepala UPT Museum Gunung Api Merapi, pengunjung museum dan pengataman
Museum Gunung Merapi. a. Hasil Wawancara
Wawancara kepada Kepala UPT Museum Gunung Api Merapi diantaranya mengenai tujuan dan fungsi museum, kendala dan sarana
pembelajaran yang ada di Museum Gunung Api Merapi. Hasil dari wawancara tersebut diketahui bahwa Museum Gunung Api Merapi
mempunyai beberapa fungsi diantaranya adalah sebagai preservasi dan konservasi suaka alam dan budaya, sebagai informasi mengenai obyek
yang ditampilkan, sebagai koleksi yaitu mengumpulkan dan mengarsipkan benda bernilai sebagai pusat dokumentasi masyarakat,
sebagai edukasi yaitu penyalur ilmu pengetahuan untuk masyarakat umum, dan jaga sebagai tempat rekreasi yang bersifat edukatif. Sarana
pembelajaran yang ada di Museum Gunung Api Merapi meliputi
87 berbagai macam jenis diantaranya adalah video pembelajaran tentang
kegunungapian yang di tampilkan di berbagai sudut museum dan juga alat simulasi interaktif seperti gunung meletus yang disertai narasi
penjelasan. Kendala yang masih ditemui berikaitan dengan fungsi Museum Gunung Api Merapi sebagai sarana edukasi adalah masih
kurangnya sentuhan teknologi informasi yang memudahkan pengunjung untuk mengakses informasi-informasi yang terkait pengetahuan
kegunungapian. b. Hasil Pengamatan Museum Gunung Api Merapi
Berdasarkan pengamatan Museum Gunnugapi Merapi diketahui bahwa beberapa benda koleksi di Museum Gunung Api Merapi belum
mencantumkan informasi yang lengkap. Beberapa benda museum ada yang sudah rusak atau tidak berfungsi secara normal.
2. Hasil Perencanaan Pengembangan
Kegiatan perencanaan pengembangan multimedia pembelajaran kegunungapian berbasis android di Museum Gunung Api Merapi
diantaranya sebagai berikut: a. Merencanakan konsep dan desain pengembangan multimedia
pembelajaran kegunungapian berbasis android sebagai salah satu alternatif sumber belajar bagi pengunjung Museum Gunung Api Merapi.
Hasil pengembangan yang diharapkan adalah multimedia pembelajaran yang dapat digunakan sebagai salah satu pilihan sumber belajar
pengunjung museum ketika mengunjung Museum Gunung Api Merapi.