87 berbagai macam jenis diantaranya adalah video pembelajaran tentang
kegunungapian yang di tampilkan di berbagai sudut museum dan juga alat simulasi interaktif seperti gunung meletus yang disertai narasi
penjelasan. Kendala yang masih ditemui berikaitan dengan fungsi Museum Gunung Api Merapi sebagai sarana edukasi adalah masih
kurangnya sentuhan teknologi informasi yang memudahkan pengunjung untuk mengakses informasi-informasi yang terkait pengetahuan
kegunungapian. b. Hasil Pengamatan Museum Gunung Api Merapi
Berdasarkan pengamatan Museum Gunnugapi Merapi diketahui bahwa beberapa benda koleksi di Museum Gunung Api Merapi belum
mencantumkan informasi yang lengkap. Beberapa benda museum ada yang sudah rusak atau tidak berfungsi secara normal.
2. Hasil Perencanaan Pengembangan
Kegiatan perencanaan pengembangan multimedia pembelajaran kegunungapian berbasis android di Museum Gunung Api Merapi
diantaranya sebagai berikut: a. Merencanakan konsep dan desain pengembangan multimedia
pembelajaran kegunungapian berbasis android sebagai salah satu alternatif sumber belajar bagi pengunjung Museum Gunung Api Merapi.
Hasil pengembangan yang diharapkan adalah multimedia pembelajaran yang dapat digunakan sebagai salah satu pilihan sumber belajar
pengunjung museum ketika mengunjung Museum Gunung Api Merapi.
88 Produk dapat digunakan secara individual yang dapat didapatkan di Play
Store melalui perangkat bergerak smartphone yang dimiliki
pengunjung museum. b. Rencana isi pengembangan multimedia pembelajaran kegunungapian
berdasarkan pada analisis instruksional dari berbagai sumber tentang kegunungapian diantaranya adalah Paparan Museum Gunung Api
Merapi 2015, silabus siaga bencana MIM Talang Ulu kelas IVsemester I, Pengenalan Gunung Api dari Kementrian Energi dan Sumber Daya
Mineral, dan Handout Gunung Api dari Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Pendidikan Geografi. Adapun indikator materi
kegunungapian adalah sebagai berikut: 1 Pengunjung mampu mendeskripsikan pengertian Gunung Api
secara umum. 2 Pengunjung mampu menjelaskan perbedaan Gunung Api aktif,
setengah aktif, dan gunug api mati. 3 Pengunjung dapat menjelaskan perbedaan setiap jenis Gunung Api
4 Pengunjung dapat menjelaskan contoh-contoh gunung sesuai berdasarkan jenisnya.
5 Pengunjung dapat menyebutkan bagian-bagian dari Gunung Api 6 Pengunjung dapat menjelaskan setiap bagian dari Gunung Api
7 Pengunjung dapat menyebutkan 3 jenis produk yang dihasilkan oleh Gunung Api
89 8 Pengunjung dapat menjelaskan contoh produk Gunung Api sesuai
berdasarkan jenisnya. 9 Pengunjung dapat menyebutkan penyebab terbentuknya Gunung
Api 10 Pengunjung dapat menjelaskan proses terbentuknya Gunung Api
11 Pengunjung dapat menjelaskan perbedaan setiap jenis tipe letusan Gunung Api
12 Pengunjung dapat menjelaskan contoh gunung sesuai berdasarkan tipe letusannya
13 Pengunjung dapat menjelaskan bahaya letusan Gunung Api 14 Pengunjung dapat menjelaskan manfaat letusan Gunung Api
c. Pengumpulan materi sebagai bahan referensi, mencari gambar, video, dan animasi pencarian melalui internet terikait materi kegunungapian
yang akan dimuat dalam produk. d. Penyediaan alat dan bahan pengembangan multimedia pembelajaran
diantaranya: seperangkat komputer yang terpasang ionic framework perangkat lunak untuk membuat aplikasi android dan Corel Draw.
3. Hasil Bentuk Awal Produk
Bentuk awal produk multimedia pembelajaran ini dilakukan melalui proses dan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Merumuskan isi multimedia pembelajaran, berkonsultasi dengan Kepala UPT Museum
Gunung Api Merapi, terkait materi
90 kegunungapian dan materi pembelajaran dalam Museum Gunung Api
Merapi. b. Pelaksanaan Pengembangan Produk
Langkah-langkah pengembangan produk mengacu pada Luther dalam Ariesto Hadi Sutopo 2003:32 sebagai berikut:
1 Concept konsep Pembuatan
Garis Besar
Isi Program
Multimedia Pembelajaran GBIPMP yang disesuaikan dengan analisis
kebutuhan. Adapun GBIP Multimedia pembelajaran dapat dilihat pada lampiran.
2 Design desain Terdiri dari pembuatan flowchart dan storyboard. Adapun
flowchart dan storyboard multimedia pembelajaran dapat dilihat dalam lampiran.
3 Material Collecting pengumpulan bahan Pada tahap ini, peneliti mencari sumber bahan produk
multimedia yang akan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan. Bahan-bahan tersebut antara lain: gambar-gambar gunung, materi
teks, dan video tentang proses terbentuk gunung api. 4 Assembly perakitan
Tahap ini
menggunakan Ionic
Framework untuk
mengembangkan produk, mengacu pada perumusan konsep,