11 dengan mengdaptasi dan memodifikasi langkah penelitian pengembangan
dari Borg and Gall.
12
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Materi Kegunungapian di Museum Gunung Api Merapi 1. Museum Gunung Api Merapi
Museum Gunung Api Merapi MGM yang terletak di Dusun Banteng, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman,
D.I.Yogyakarta, diresmikan pada 1 Oktober 2009 lalu oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM. Museum dibangun di atas tanah kas
Desa seluas 3,5 hektar dengan bangunan induk museum seluas 4.470 meter persegi, bangunan diharapkan menjadi aset geo-wisata baru di wilayah
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta khususnya Kabupaten Sleman. Museum Gunung Api Merapi juga bermanfaat sebagai wahana edukasi
konservasi yang berkelanjutan serta pengembangan ilmu kebencanaan gunungapi, gempabumi dan bencana alam lainnya. Dengan visi dan misi
itulah Museum Gunung Api Merapi ini diperkenalkan dengan sebutan Merapi Jendela Bumi.
Layaknya sebuah candi, Museum Gunung Api Merapi juga memiliki undak, kaki, badan, dan kepala. Menurut filosofi Hindu, bagian
kepala berbentuk kerucut dianalogikan sebagai gunungapi yang merupakan sumber kehidupan masyarakat sekitarnya. Sementara pada dinding lobby
dipenuhi dengan relief yang menggambarkan kehidupan gunung api dan manusia. Pada bagian tengah lobby tersaji sebuah maket gunung api
berskala besar lengkap dengan uap. Selain area lobby Museum Gunung Api
13 Merapi dilengkapi dengan ruang pameran yang mengambil tema Volcano
World, On The Merapi Volcano Trail, Manusia dan Gunung Api, Bencana Gempabumi dan Tsunami, Bencana Gerakan Tanah, Diorama, Peralatan
Survey, Extra-terrestrial Volcano, Film Show, dan fasilitas penunjang lainnya. Rencananya museum ini nantinya juga akan kembangkan sebagai
tempat wisata yang representatif dengan cara melengkapi dengan taman, area parkir, dan plaza sebagai sarana dan fasilitas bagi pengunjung museum.
2. Tujuan Pendirian Museum Gunung Api Merapi
Museum Gunung Api Merapi mempunyai tujuan pendirian yaitu sebagai berikut:
a. Tempat pengumpulan dan pengarsipan benda bernilai yang berkaitan dengan Gunung Merapi dan kegunungapian pada umumnya, yang
digunakan sebagai pusat pendidikan dan pengembangan pengetahuan tentang Gunung Api Merapi dan kegunungapian bagi masyarakat.
b. Wahana apresiasi bagi para ilmuwan dan masyarakat mengenai kegunungapian.
c. Tempat rekreasi yang mempunyai nilai edukatif d. Sarana pemeliharaan dan perlindungan suaka alam dan budaya
dilingkungan Gunung Merapi. e. Memberikan manfaat dampak ekonomi terhadap masyarakat sekitar.
f. Membuka lapangan kerja baru, yang berdampak langsung maupun tidak
langsung memberikan pertumbuhan ekonomi diwilayah sekitar museum multipliyer effect.