33 sampel yang telah diambil dari populasi berasal dari varians yang sama.
Pengujian Levene’s Test Equality of Variances dilakukan dengan cara jika hasil
pengujian F
hitung
tidak signifikansi pada taraf 5 p 0,05 maka artinya tidak ada perbedaan antara varians semua data yang berarti data tersebut homogen.
Sebaliknya jika p 0,05 maka data tersebut tidak homogen. Uji homogenitas dilakukan menggunakan perangkat lunak SPSS 16.0.
G. Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesis merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui kebenaran hipotesis. Karena hipotesis sendiri merupakan dugaan atau jawaban
sementara dari permasalahan yang ada, jadi perlu dilakukan pengujian kebenaran hipotesis. Analisis yang akan diuji adalah “Efektivitas Penggunaan E-
learning Edmodo pada mata pelajaran Simulasi Digital Siswa Kelas X SMK Muhammadiyah 1 Bantul”. Pengujian hipotesis ini menggunakan uji-t dan
analisis N-Gain.
1. Uji-t
Penelitian ini akan membandingkan dua sampel sebagai objek penelitiannya. Pengujian yang digunakan menggunakan pengujian perbedaan
rata-rata dua sampel saling bebas Idependent sample t-test. Kedua sampel
tersebut dibandingkan untuk melihat adanya perbedaan atau tidak setelah diberikan perlakuan kepada masing-masing sampel. Pengujian Perbedaan Rata-
rata Dua sampel ini bisa juga disebut uji beda.
34 Dalam penellitian jika data sudah terbukti memenuhi syarat yaitu distribusi
normal dan variansi antar kelompok homogen, maka digunakan uji t sebagai berikut :
Keterangan : = rata-rata kelompok 1
= rata-rata kelompok 2 = standar deviasi kelompok 1 dan 2
n = jumlah sampel pada tiap kelompok
Pengujian yang dilakukan akan dibantu menggunakan aplikasi SPSS 16.0. Jika dalam melakukan pengujian didapatkan hasil pengujian t
hitung
≥ t
tabel
dengan menggunakan taraf signifikansi 5, maka hasil pengujian tersebut menunjukkan
H ditolak jadi yang diterima adalah H
a
terdapat berbedaan yang signifikan antara dua kelompok sampel. Sebaliknya jika t
hitung
≤ t
tabel
maka H diterima
yaitu tidak terdapat berbedaan yang signifikan antara dua kelompok sampel.
2. Uji N-Gain
Selain menggunakan uji-t, penulis juga menggunakan uji n-gain untuk mengetahui efektivitas penggunaan
e-learning edmodo. Kategori penggunaan e- learning edmodo tersebut diperoleh dengan menghitung selisih antara nilai
posttest dan pretest dibagi selisih nilai ideal dan nilai pretest.
35 Berikut merupakan tafsiran efektivitas gain menurut Suharsimi dalam
Fitirianto, 2012:62 : Tabel 3. Tafsiran Efektivitas N-Gain
Presentase Tafsiran
40 Tidak Efektf
40-55 Kurang Efektif
56-75 Cukup Efektif
76 Efektif
Dari tabel 3 jika perhitungan n-gain lebih kecil dari 40 maka bisa dikatakan pembelajaran
e-learning edmodo tidak efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran simulasi digital siswa kelas X SMK Muhammadiyah 1 Bantul. Jika perhitungan n-gain antara 40-55 maka bisa
dikatakan pembelajaran e-learning edmodo kurang efektif untuk meningkatkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran simulasi digital siswa kelas X SMK
Muhammadiyah 1 Bantul. Selanjutnya jika perhitungan presentase n-gain antara 56-75 maka bisa dikatakan pembelajaran
e-learning edmodo cukup efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran simulasi digital siswa kelas X SMK Muhammadiyah 1 Bantul.
Jika perhitungan n-gain lebih besar dari 76 maka bisa dikatakan pembelajaran
e-learning edmodo efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran simulasi digital siswa kelas X SMK Muhammadiyah 1 Bantul.
36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pengujian Instrumen Penelitian
Pengujian instrument dilakukan menggunakan uji validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan taraf kesukaran. Dalam penelitian sebelum melakukan pengujian
pretest dan posttest kepada objek penelitian, dilakukan terlebih dahulu uji instrument yang berguna agar instrument dalam penelitian mempunyai soal yang
valid, reliabel, memiliki daya beda mulai dari rendah, sedang sampai tinggi, serta memiliki tingkat kesukaran soal yang baik. Berikut merupakan uji instrument
yang dilakukan :
1. Validitas
Uji validitas yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan teknik judgement expert Pendapat dari ahli. Para ahli diminta untuk menguji
kelayakan instrument yang telah disusun. Selanjutnya, para ahli diminta memberikan pendapat mengenai layak atau tidaknya instrument tersebut. Uji
validitas dalam penelitian ini dilakukan oleh dosen Pendidikan Teknik Informatika
UNY dan guru rekayasa perangkat lunak SMK Muhammadiyah 1 Bantul.
Selanjutnya dilakukan uji coba kepada kelas yang bukan merupakan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah data pengujian terkumpul, kemudian
dilakukan analisis instrument menggunakan iteman 4.2. Fungsi analisis instrument ini untuk mengetahui taraf kesukaran dan daya pembeda soal.
Berikut merupakan analisis instrument taraf kesukaran dan daya pembeda soal: