Tujuan Teknik Pertemuan KESIMPULAN DAN SARAN

7. Tujuan

Tujuan konseling dengan menggunakan pendekatan person-centered ini adalah meluruskan Ideal self konseli yang berbeda dengan reality self - nya. Sehingga ia dapat memahami diri, menerima diri, mengarahkan dirinya,serta melakukan pilihan dan mengambil keputusan atas dasar tanggung jawabnya sendiri.

8. Teknik

Teknik yang digunakan adalah teknik“free expression” yaitu memberikan kebebasan kepada konseli untuk berekspresi, terutama dalam meluapkan emosinya. Cara kerja teknik ini seperti cara kerja katarsis. Selain itu, tenkik yang digunakan dalam sesi konseling ini ada teknik Empathizing empati, merefleksikan perasaan, dan supporting memberi dukungan.

9. Pertemuan

HariTanggal : Kamis, 10 September 2015 Tempat : Ruang BK Volume waktu : 30 menit Eksplorasi Masalah Data yang diketahui: Konseli merupakan siswa kls X-7 di SMAN 7 Yogyakarta. Dikelas konseli sangat periang dan terlihat sangat akrab dengan teman-temannya serta aktif bertanya. Konseli datang keruang BK dengan murung tidak seperti biasanya. Konseli memiliki masalah dengan keuangan. Berdasarkan buku data siswa, ayah konseli berprofesi sebagai pegawai bengkel dan ibunya sebagai ibu rumah tangga. Penghasilan kedua orangtuanya Rp 1.000.000bulan. Konseli memiliki 3 kakak dan 1 adik. Konseli mengaku awalnya tidak diperbolehkan oleh kakaknya untuk sekolah di SMA melainkan harus ke SMK agar selepas sekolah bisa langsung bekerja untuk membantu perekonomian keluarga. Namun konseli bersikeras untuk masuk ke SMA karena ingin kuliah dan mengangkat perekonomian keluarga. Pada awalnya konseli merasa mantap dengan keputusannya, namun setelah mulai masuk sekolah, konseli baru menyadari bahwa biaya sekolah di SMA ternyata lebih mahal. Konseli harus membayar uang SPP dan lain sebagainya. Pada awalnya konseli berniat untuk mecari kerja dan membiayai sekolahnya sendiri, namun konseli tidak menemukan pekerjaan yang sesuai dengan usianya dan dapat dilakukan setelah sekolah. Konseli merasa malu jika meminta uang dari orang tuanya, apalagi melihat kondisi ayahnya yang sedang sakit kaki membuat konseli bertambah sedih dan terpukul. Ditambah kakaknya tidak bersedia membantu karena konseli dianggap tidak mau taat terhadap kakaknya. Selain itu, konseli juga merasa malu kepada teman-teman 1 kelasnya, karena mayoritas siswa dikelasnya merupakan siswa yang memiliki perekonomian menengah keatas. Diagnosis Masalah Siswa: Dari permasalahan yang dipaparkan di atas, dapat dilihat bahwa permasalahan utama konseli terletak pada ideal self konseli yang tidak sejalan dengan real selfnya. Konseli berkeinginan mendapatkan dukungan untuk membanggakan kedua orangtua dan kakaknya dengan masuk SMA serta bercita-cita untuk kuliah. Namun kenyataannya kakak konseli bereaksi sebaliknya karena konseli tidak bersedia untuk masuk SMK. Alternatif Pemecahan Masalah Prognosis: a. Masalah dengan kakak : Konseli mencoba lebih intens untuk berinteraksi dengan kakaknya dan memberikan pengertian akan tujuan yang ingin dicapainya. b. Masalah dalam diri konseli : konseli harus menerima keadaannya sekarang serta berusaha memberikan prestasi yang terbaik untuk membanggakan kedua orang tua dan kakaknya, meskipun belum bisa membiayai kehidupannya sendiri tapi dengan prestasi konseli akan memiliki hal yang bisa dibanggakan oleh kedua orangtua dan merubah mind set kakaknya. Putusan Pemecahan Masalah dan Implementasinya: a. Masalah dengan keluarga : konseli berusaha untuk lebih intens dengan kakaknya dan mencoba untuk memberikan pengertian dan keinginannya untuk kuliah itu mungkin terjadi meskipun dari keluarga yang tidak mampu. b. Masalah dalam diri konseli : konseli akan lebih bersemangat untuk belajar dan berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk orang tuanya. Evaluasi: Berdasarkan konseling pertama, konseli mengaku sudah bisa lebih realistis dengan keadaan. Konseli lebih optimis untuk bersekolah untuk mendapatkan beasiswa yang diinginkannya nanti. Tindak Lanjut: Layanan informasi karir tentang berbagai macam beasiswa S1. Yogyakarta, 19 Agustus 2015 Mengetahui, Guru bimbingan dan konseling, Praktikan BK Dra. Sumiyati Epi Kurniasari NIP. 19590905 198303 2 007 NIM 12104241007 LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL Pendekatan Psikoanalisis Disusun Oleh : Epi Kurniasari 12104241007 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 Konseling Individual

10. Identitas Konseli