Penyebab Menyontek Gejala dan Bentuk Perilaku Menyontek

Menyontek A. Pengertian Menyontek Menyontek memiliki arti yang beraneka macam, akan tetapi biasanya dihubungkan dengan kehidupan sekolah khususnya bila ada ulangan dan ujian. Ada berbagai macam pegertian tentang mencontek, yaitu: Menurut Purwadarminta menyontek adalah sebagai suatu kegiatan mencontohmenirumengutip tulisan, pekerjaan orang lain sebagaimana aslinya. 1. Cheating menyontek menurut Wikipedia Encyclopedia sebagai suatu tindakan tidak jujur yang dilakukan secara sadar untuk menciptakan keuntungan yang mengabaikan prinsip keadilan. 2. Bower 1964 yang mendefinisikan “cheating is manifestation of using illigitimate means to achieve a legitimate end achieve academic success or avoid academic failure”. Maksudnya, menyontek adalah perbuatan yang menggunakan cara-cara yang tidak sah untuk tujuan yang sahterhormat yaitu mendapatkan keberhasilan akademis atau menghindari kegagalan akademis. 3. Deighton 1971 yang menyatakan “Cheating is attempt an individuas makes to attain success by unfair methods”. Maksudnya, menyontek adalah upaya yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan keberhasilan dengan cara-cara yang tidak jujur. Dari berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa mencontek adalah suatu perbuatan atau cara-cara yang tidak jujur, curang, dan menghalalkan segala cara yang dilakukan seseorang untuk mencapai nilai yang terbaik dalam menyelesaikan tugas terutama pada ulangan atau ujian.

B. Penyebab Menyontek

Menurut Bushway Nash, 1977; Schab, 1991; Whitley, 1998; Whitley Keith- Spiegel, 2002; Kristin Voekl Finn, 2004 penyebab individu menyontek: 1. Adanya tekanan untuk mendapatkan nilai yang tinggi Pada dasarnya setiap siswa memiliki keinginan yang sama, yaitu mendapatkan nilai yang baik tinggi. Keinginan tersebut terkadang membuat siswa menghalalkan segala cara, termasuk dengan menyontek 2. Keinginan untuk menghindari kegagalan Ketakutan mendapat kegagalan di sekolah merupakan hal yang sering dialami siswa.Kegagalan yang muncul ke dalam bentuk takut tidak naik kelas, takut mengikuti ulangan susulan tersebut memicu terjadinya perilaku menyontek. 3. Adanya persepsi bahwa sekolah melakukan hal yang tidak adil Sekolah dianggap hanya memberikan akses ke siswa-siswi yang cerdas dan berprestasi sehingga siswa-siswi yang memiliki kemampuan menengah merasa tidak diperhatikan dan dilayani dengan baik. 4. Kurangnya waktu untuk menyelesaikan tugas sekolah Siswa terkadang mendapatkan tugas secara bersamaan.Waktu penyerahan tugas yang bersamaan tersebut membuat siswa tidak dapat membagi waktunya. 5. Tidak adanya sikap yang menentang perilaku menyontek di sekolah Perilaku menyontek di sekolah kadang-kadang dianggap sebagai permasalahan yang biasa baik oleh siswa maupun oleh guru.Karena itu, banyak siswa yang membiarkan perilaku menyontek atau terkadang justru membantu terjadinya perilaku ini.

C. Gejala dan Bentuk Perilaku Menyontek

Bentuk perilaku menyontek yang sering dilakukan para siswa a Social-active: perilaku menyontek di mana siswa menyalin, melihat, atau memita jawaban dari orang lain. Bentuk lain yang digunakan dalam menyontek adalah meminta jawaban kepada teman, baik melalui pemberian kode nonverbal maupun dengan tulisan. b Social-pasive adalah mengizinkan seseorang melihat atau mengcopy jawabannya. c Individual-opportunistic yaitu bentuk perilaku menyontek dimana siswa mengganti jawaban ketika ujian atau tes sedang berlangsung dengan menggunakan catatan ketika guru keluar dari kelas.

D. Alasan Siswa Melakukan Menyontek