Gaya Belajar
Belajar adalah aktivitas wajib bagi setiap orang. Khusus untuk pelajar, hal yang diperlajari adalah materi pelajaran di sekolah. Selain pengetahuan, juga
belajar tentang bagaimana cara bermasyarakat, menghargai sesama, hingga belajar untuk hidup dan meraih sukses. Banyak yang mengeluhkan bagaimana supaya
kita belajar dengan rasa senang, materi mudah meresap ke otak dan nilai memuaskan. Sebenarnya tidak terlalu sulit jika kita punya strategi belajar yang
baik. Pada dasarnya kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap
pelajaran sudah pasti berbeda tingkatnya. Ada yang cepat, sedang, dan ada pula yang sangat lambat. Oleh karena itu, siswa seringkali harus menempuh cara
berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama. Gaya belajar merupakan cara belajar yang khas bagi siswa Winkel,2009. Apa pun cara
yang dipilih, perbedaan gaya belajar itu menunjukkan cara tercepat dan terbaik bagi setiap individu untuk bisa menyerap sebuah informasi dari luar dirinya. Jika
seseorang bisa memahami bagaimana perbedaan gaya belajar setiap orang itu, jika suatu ketika, misalnya harus memandu seseorang untuk mendapatkan gaya belajar
yang tepat dan memberikan hasil yang maksimal bagi dirinya. Menurut Deporter dan Hernacki 2011 gaya belajar merupakan suatu
kombinasi dari bagaimana seseorang meyerap, dan kemudian mengatur serta mengolah informasi. Gaya belajar bukan hanya berupa aspek ketika menghadapi
informasi, melihat, mendengar, menulis dan berkata. Tetapi juga aspek pemrosesan informasi sekunsial, analitik, global atau otak kiri
–otak kanan, aspek lain adalah ketika merespon sesuatu atas lingkungan belajar diserap secara
abstrak dan konkret. Gaya belajar yang dimiliki siswa banyak sekali macamnya dan unik bila
dilihat. Macam-macam gaya belajar di antaranya:
1. Gaya Belajar Auditorial
Gaya belajar macam ini berhubungan dengan masalah pendengaran siswa. Hal ini ada kaitannya dengan proses belajar menghafal, membaca maupun
matematika dalam mengerjakan soal cerita. Ciri-ciri dalam gaya belajar Auditorial, antara lain:
a Mudah ingat dari apa yang didengarkannya b Tidak bisa belajar dalam suasana atau berisik
c Senang dibacakan atau mendengarkan d Lebih menyukai diskusi atau juga cerita
e Bisa mengulangi apa yang dengarkannya. Kendala dalam gaya belajar auditorial ini adalah anak sering lupa apa yang
dijelaskan guru. Sering keliru apa yang disampaikan oleh guru, dan juga sering lupa membuat tugas yang diperintahkan melalui lisan. Siswa yang menyukai gaya
belajar auditorial umumnya tidak suka membaca buku petunjuk. Dia lebih suka bertanya untuk mendapatkan informasi yang diperlukannya.
Strategi untuk mempermudah proses belajar anak auditori :
1. Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas
maupun di dalam keluarga. 2.
Dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras. 3.
Gunakan musik untuk mengajarkan anak. 4.
Diskusikan ide dengan anak secara verbal. 5.
Biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset dan dorong dia untuk mendengarkannyasebelum tidur.
2. Gaya Belajar Visual
Gaya belajar macam ini berhubungan dengan masalah penglihatan siswa. Hal ini kaitannya dengan proses belajar seperti matematika Geometri, bahasa
mandarin dan arab, atau yang berkaitan dengan simbol-simbol atau letak simbol. Ciri-ciri dalam gaya belajar visual, antara lain:
a Lebih mudah mengingat dengan cara melihat b Tidak terganggu oleh suara ribut atau berisik
c Lebih suka membaca d Suka mendemonstrasikan sesuatu daripada penjelasan.
Kendala dalam gaya belajar visual seperti terlambat menyalin pelajaran di papan tulis, dan tulisannya berantakan sehingga tidak mudah terbaca. Siswa yang
mempunyai gaya belajar visual umumnya lebih suka melihat daripada mendengarkan, umumnya mereka cenderung teratur, rapi dan berpakaian indah.
Strategi untuk mempermudah proses belajar anak visual :
1. Gunakan materi visual seperti, gambar-gambar, diagram dan peta.
2. Gunakan warna untuk menghilite hal-hal penting.
3. Ajak anak untuk membaca buku-buku berilustrasi.
4. Gunakan multi-media contohnya: komputer dan video.
5. Ajak anak untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke dalam gambar.
3. Gaya Belajar Kinestetik