KEPUTUSAN
A. Pengertian Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan alternatif terbaik dari beberapa alternatif yang ada secara sistematis untuk ditindaklanjuti digunakan sebagai
cara untuk memecahkan masalah. Seseorang terkadang dihadapkan pada suatu keadaan yang mengharuskan untuk menentukan pilihan keputusan dari berbagai alternatif yang
ada. Proses ini terkadang amatlah rumit karena berdampak pada diri sendiri dan lingkungan sekitarnya. Minimal ada dua alternatif atau lebih yang harus diambil oleh
pengambil keputusan untuk memilih salah satu pilihan berdasarkan pertimbangan atau kriteria tertentu. Pengambilan keputusan sering dijelaskan sebagai tindakan memilih di
antara beberapa kemungkinan.
B. Tujuan Pengambilan Keputusan
Pembuatan keputusan ini bertujuan mengatasi atau memecahkan masalah yang bersangkutan sehingga usaha pencapaiian tujuan yang dimaksud dapat dilaksanakan
secara baik dan efektif. Masalah atau problem yang dimaksud dapat dibagi tiga golongan besar, yaitu 1 masalah korektif, 2 masalah progresif, dan 3 masalah
kreatif. Masalah korektif adalah masalah yang timbul karena adanya penyimpangan dari apa yang direncanakan. Masalah progresif adalah suatu masalah yang terjadi
akibat adanya keinginan untuk memperbaiki atau meningkatkan suatu prestasi atau hasil masa lalu. Masalah kreatif adalah suatu masalah yang muncul karena adanya
keinginan untuk menciptakan sesuatu yang sama sekali baru.
C. Langkah-langkah dalam Pengambilan Keputusan
Tahapan dalam proses pengambilan keputusan Simon‟s, adalah sebagai berikut;
1.
Tahap 1: Pemahaman dan Perumusan Masalah.
Kamu dapat mengidentifikasi masalah dengan beberapa cara. Pertama, Kamu secara sistematis menguji hubungan sebab-akibat. Kedua Kamu mencari
penyimpangan atau perubahan dari yang “normal”. 2.
Tahap 2: Pengumpulan dan Analisis Data yang Relevan. Setelah Kamu
menemukan dan merumuskan masalah, Kamu harus memutuskan langkah-langkah selanjutnya. Hal yang dapat Kamu lakukan pertama kali yaitu harus menentukan
data-data apa yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat dan kemudian mendapatkan informasi tersebut.
3.
Tahap 3: Pegembangan Alternatif-Alternatif.
Kecenderungan untuk menerima alternatif keputusan pertama yang “fleksibel” sering menghindarkan Kamu dari pencapaian penyelesaian yang terbaik untuk masalah
Kamu. Pengembangan sejumlah alternatif memungkinkan Kamu menolak kecnderungan untuk membuat keputusan terlalu cepat dan membuat keputusan
yang efektif. Kamu harus memilih suatu alternatif yang cukup baik, walaupun bukan suatu yang sempurna atau ideal.
4.
Tahap 4: Evaluasi Alternatif-Alternatif. Setelah Kamu mengembangkan
sekumpulan alternatif, Kamu harus mengevaluasi sekumpulan alternative tersebut, dengan begitu, Kamu dapat menilai efektifitas dari setiap alternatif.
5.
Tahap 5: Pemilihan Alternatif Terbaik. Pembuatan keputusan merupakan hasil
evaluasi berbagai alternatif. 6.
Tahap 6: Implementasi Keputusan. Setelah alternatif terbaik dipilih, Kamu
harus membuat rencana untuk mengatasi berbagai permasalahan dan masalah yang mungkin dijumpai dalam penerapan keputusan. Dalam hal ini, Kamu perlu
memperhatikan berbagai resiko dan ketidakpastian sebagai konsekuensi dibuatnya suatu keputusan. Di samping itu, pada tahap implementasi keputusan Kamu juga
perlu menetapkan prosedur laporan kemajuaan periodik dan memnpersiapkan tindakan korektif bila masalah baru muncul dalam pembuatan keputusan, serta
merancang peringatan dini untuk menghadapi berbagai kemungkinan. 7.
Tahap 7: Evaluasi Hasil-Hasil. Keputusan. Implementasi keputusan harus selalu
dimonitor. Kamu harus meangevaluasi apakah implementasi dilakukan dengan lancar dan keputusan memberikan hasil yang diinginkan.
D. Studi Kasus