Populasi Penelitian Sampel Penelitian

menggunakan uji dua sisi yaitu dengan membandingkan probabilitas p yang diperoleh dengan taraf signifikan α 0,05. 3. Uji Hipotesis a. Uji beda 2 rata-rata paired t-test Penelitian ini menggunakan pengujian statistik parametrik dengan menggunakan uji beda 2 rata-rata untuk sampel berpasangan paired t-test dan dilakukan pengujian kondisi masing-masing variabel sebelum dan sesudah stock split. Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang berpasangan berhubungan. “Maksudnya disini adalah sebuah sampel mengalami dua perlakuan yang berbeda ” Dwi Priyatno, 2008:98. Untuk memperinci hasil uji hipotesis yang akan dilakukan maka uji beda data berpasangan paired t-test digunakan untuk menguji masing- masing tahun secara individual maupun secara keseluruhan mulai dari tahun 2010 hingga 2012. Berikut ini langkah-langkah yang digunakan dalam menguji hipotesis: 1 Merumuskan hipotesis nihil dan hipotesis alternatif. Ho = µ 1 = µ 2 , artinya yang diperoleh sebelum dan sesudah stock split sama saja tidak terdapat perbedaan. Ha = µ 1 ≠ µ 2 , artinya yang diperoleh sebelum dan sesudah stock split tidak sama terdapat perbedaan. 2 Menentukan tingkat signifikansi level of significant. Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi α = 5. Tingkat signifikansi dalam hal ini berarti kita mengambil risiko salah dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesis yang benar sebanyak-banyaknya 5 signifikansi 5 atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian. 3 Menentukan t tabel. Tabel distribusi t dicari pada α = 5 : 2 = 2,5 uji 2 sisi dengan derajat kebebasan df n-1 atau 20-1 = 19. 4 Menentukan t hitung dan signifikansi. Uji t dengan sampel berpasangan paired t-test dilakukan dengan pengambilan keputusan menggunakan tingkat signifikansi 5. Uji t dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: ̅̅̅ ̅̅̅ √ √ √ Keterangan: = Rata-rata sampel 1 = Rata-rata sampel 2 = Simpangan baku sampel 1

Dokumen yang terkait

Analisis Perbedaan Abnormal Return dan Trading Volume Activity (TVA) Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus pada Perusahaan Go Public di BEI yang Melakukan Stock Split Tahun 2009-2013)

1 71 120

Analisis Perbedaan Average Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Stock Split pada Perusahaan yang Go-Public di Bursa Efek Indonesia

1 78 64

ANALISIS PERBANDINGAN TRADING COST, VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN ABNORMAL RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT (Studi Pada Perusahaan Go Public Yang Melakukan Stock Split Periode Tahun 2010 – 2013)

1 11 55

ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN REVERSE STOCK SPLIT PADA ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN REVERSE STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 14

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS DAN RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC Pengaruh Stock Split Terhadap Likuiditas Dan Return Saham Pada Perusahaan Go Public Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 16

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS DAN RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC Pengaruh Stock Split Terhadap Likuiditas Dan Return Saham Pada Perusahaan Go Public Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 17

ANALISIS VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN ABNORMAL RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT : Studi kasus pada perusahaan yang melakukan stock split tahun 2010-2012 di BEI.

0 1 43

ANALISIS LIKUIDITAS SAHAM DAN RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN STOCK SPLIT DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2010.

0 0 6

Analisis Likuiditas Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 19

ANALISIS KINERJA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 19