Rumusan Masalah Tujuan Penelitian
12 yang dapat diwujudkan menjadi sebuah busana Arifah A Riyanto,
2003;2. Menurut Soekarno Lanawati, 2003:2 desain busana adalah
rancangan atau gambaran suatu obyek atau benda yang dibuat berdasarkan susunan garis, bentuk warna, dan tekstur. Desain adalah
pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu benda, seperti busana. Desain dihasilkan melalui pemikiran, berbagai pertimbangan,
perhitungan, dan tidak boleh meninggalkan diri dari alam, cita, rasa, serta kegemaran orang banyak. Hasilnya, desain yang dituangkan
diatas kertas berwujud gambar, dengan mudah dapat ditangkap pengertian dan maksudnya oleh orang lain sehingga dengan mudah
dapat diwujudkan dalam bentuk busana yang sebenarnya. Secara umum desain dibagi menjadi dua garis besar, yaitu desain
struktur dan desain hiasan; 1 Desain Struktur
Desain struktur adalah desain yang berdasarkan bentuk, ukuran, warna dan tekstur dari suatu benda, baik bentuk benda
yang mempunyai ruang maupun gambaran dari suatu benda. Desain struktur pada desain busana mutlak harus dibuat dalam
suatu desain dan disebut dengan siluet Sri Widarwati, 1993:2. Desain struktur pada busana disebut juga dengan siluet busana.
Siluet adalah garis luar dari suatu busana, tanpa bagian-bagian atau detail seperti lipit, kerut, kelim, kup dan lain-lain. Namun apabila
detail ini ditemukan pada desain struktur, fungsinya hanyalah
13 sebagai pelengkap. Berdasarkan garis-garis yang dipergunakan,
siluet dapat dibedakan atas beberapa bagian yang ditunjukkan dalam bentuk huruf, yaitu siluet A, Y, I, S, T dan L.
2 Desain Hiasan Desain hiasan pada busana adalah bagian-bagian dalam bentuk
struktur yang tujuannya untuk mempertinggi nilai keindahan desain strukturnya. Desain busana hiasan ini dapat berbentuk krah,
saku, renda-renda, pita hias, biku-biku, kancing-kancing, lipit-lipit, sulaman dan lain-lain Sri Widarwati, 1998:5. Berdasar pengertian
tersebut desain hiasan adalah bagian-bagian yang terdapat pada busana yang fungsinya untuk memperindah bentuk busana yang
dibuat. Sifat desain hiasan tidaklah wajib seperti desain struktur. Desain hiasan tidak harus ada di setiap busana. Sebagai contoh,
setiap baju tidak harus mempunyai krah atau saku, namun harus jelas siluetnya.
Desain hiasan yang dibuat harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a Hiasan harus dipergunakan secara terbatas atau tidak berlebihan.
b Letak hiasan harus disesuaikan dengan bentuk strukturnya. c Cukup ruang untuk latar belakang, yang memberikan efek
kesederhanaan dan keindahan terhadap desain tersebut. d Bentuk latar belakang harus dipelajari secara teliti dan sama
indahnya dengan penempatan pola-pola pada benda tersebut. e Hiasan harus cocok dengan bahan desain strukturnya dan
sesuai dengan cara pemeliharaannya Ernawati, 2008:196.