4. Hak Atas Tanah adalah hak sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria
selanjutnya disebut UUPA. Data fisik adalah keterangan mengenai letak, batas dan luas bidang tanah dan satuan rumah susun yang didaftar termasuk
keterangan mengenai adanya bangunan atau bagian bangunan diatasnya. Hak yang dapat dicabut dengan memberi ganti rugian yang layak dan menurut cara
yang diatur dengan Undang-Undang. 5. Hak Milik atas tanah merupakan suatu hak yang mempunyai hubungan
kepemilikan hukum yang tertinggi tingkatannya dibandingkan dengan hak-hak kepemilikan lainya dan Hak Milik atas tanah tetap melekat secara turun
temurun pada pemiliknya selama mereka tidak melepaskan haknya. 6. Sertipikat adalah surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat sengketa
pembuktian yang kuat yang didalam termuat secara rinci mengenai kepemilikannya, luas, Kelurahan, Kecamatan, KebupatenKotamadya dan
propinsinya. G. Metode Penelitian
1. Sifat dan Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan yuridis empiris karena penelitiannya bertitik tolak dari kenyataan hukum yang ada dalam
masyarakat, yuridis maksudnya bahwa penelitian ini ditinjau dari sudut Hukum Agraria dan peraturan-peraturan tertulis. Secara empiris karena penelitian ini
Universitas Sumatera Utara
bertujuan untuk memperoleh mengenai terjadinya penerbitan sertipikat di atas tanah pihak milik lain. Dan penelitian ini meninjau dari pertimbangan-pertimbangan
hukum dalam mengambil keputusan dan yang dikaji dari sisi hukum pertanahan, khususnya Penelitian mengenai tanggungjawab Kepala Kantor Badan Pertanahan
Nasional Kabupaten Tapanuli Utara, dalam menerbitan sertipikat Hak Milik No.1.022Hutatoruan VII di atas tanah milik pihak lain.
Penelitian ini bersifat deskriptif analisis. Dikatakan deskriptif, karena penelitian ini menyajikan data sekunder mengenai permasalahan yang berkenaan
dengan perlindungan hukum dalam penerbitan sertipikat hak atas tanah diatas tanah milik pihak lain. Dikatakan analisis, karena selain menggambarkan fakta-fakta yang
diperoleh dari lapangan, juga dilakukan analisis yang dikaitkan dengan norma hukum pertanahan yang berlaku terhadap sinkronisasi dari Pasal-Pasal dalam peraturan
Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Pengkajian Dan Penanganan Kasus Pertanahan.
2. Sumber Data Penelitian
Sumber data penelitian yang digunakan dalam tesis ini adalah menggunakan data primer dan sekunder. Data primer yang dimaksud disini adalah data yang
faktanya dikumpulkan melalui wawancara yang narasumbernya adalah ahli waris pemilik tanah di Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara.
Universitas Sumatera Utara
Data sekunder bertujuan untuk mencari data awal atau informasi, mendapatkan landasan teori dan landasan hukum yakni yang memberikan penjelasan dan batasan,
defenisi dan arti suatu istilah. Data sekunder yang digunakan berdasarkan kekuatan mengikatnya dibedakan atas tiga bagian, terdiri dari bahan hukum primer, bahan
hukum sekunder, dan bahan hukum tertier. a. Bahan hukum primer dalam penelitian yaitu :
1. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata 2. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 1960, Nomor 104.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah 5. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 3
Tahun 2011 tentang Pengelolaan Pengkajian dan Penanganan Kasus Pertanahan.
6. Serta Peraturan-peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan tanggungjawab Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional.
b. Bahan hukum sekunder adalah bahan yang memberikan mengenai bahan hukum primer yang berupa hasil-hasil penelitian dan atau karya ilmiah dari kalangan
hukum yang relevan dengan bidang penelitian ini. c. Bahan hukum tertier bahan pendukung seperti kamus ensiklopedia atau majalah
yang memberi petunjuk dan penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder .
3. Alat Pengumpulan Data