14
teman sebayanya; d Minat anak dan keingin- tahuannya memotivasi belajarnya; e Perkem-
bangan dan belajar anak harus memperhati- kan perbedaan individual; f Anak belajar
dengan cara dari sederhana ke rumit, dari konkrit ke abstrak, dari gerakan ke verbal, dan
dari keakuan ke rasa sosial.
9 Stimulasi terpadu. Pada saat anak melakukan
suatu kegiatan, anak dapat mengembangkan beberapa aspek pengembangan sekaligus.
Contoh: ketika anak melakukan kegiatan makan, kemampuan yang dikembangkan anta-
ra lain bahasa mengenal kosa kata tentang jenis sayuran dan peralatan makan, motorik
halus memegang sendok dan menyuap ma- kanan ke mulut, daya pikir membandingkan
makan sedikit dengan banyak, sosial-emosi- onal duduk rapi dan menolong diri sendiri,
dan moral berdoa sebelum dan sesudah makan.
2.1.3 Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini
Dengan diberlakukannya UU No. 20 Tahun 2003 maka sistem pendidikan di Indonesia terdiri dari
pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendi- dikan menengah, dan pendidikan tinggi yang keselu-
ruhannya merupakan kesatuan yang sistemik. PAUD diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar.
PAUD dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, danatau informal. PAUD pada
jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak- kanak TK, Raudatul Athfal RA, atau bentuk lain
yang sederajat. PAUD pada jalur pendidikan nonformal berbentuk Kelompok Bermain KB, Taman Penitipan
Anak TPA, atau bentuk lain yang sederajat. PAUD
15 pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan
keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.
Berdasarkan pada ketentuan yang dimuat pada pasal 28 2, penyelenggaraan PAUD tidak hanya
diselenggarakan pada jalur formal, tetapi melalui jalur informal dan non formal seperti kelompok bermain.
Pertanyaan yang sering diajukan adalah bagaimana bentuk pelayanannya. Permasalahan yang lebih kritis
adalah jika orang tua harus dilibatkan secara langsung dalam penyelenggaraan PAUD. Permasalah-
an berkenaan dengan pemahaman orang tua terhadap kondisi psikologis dan perkembangan fisik anak
menjadi salah satu hambatan. Di lain pihak, karena kemampuan ekonomi yang berbeda-beda, maka
keluarga yang kurang mampu secara ekonomis, cende- rung diikuti dengan kurangnya perhatian terhadap
penyediaan sarana dan prasarana pendukung penye- lenggaraan PAUD di rumah Unesco dalam Indiarto
2004:4. Dalam upaya pembinaan terhadap satuan-
satuan PAUD tersebut, diperlukan adanya sebuah kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi
anak usia dini yang berlaku secara nasional. Kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi adalah
rambu-rambu yang dijadikan acuan dalam penyusun- an kurikulum dan silabus rencana pembelajaran
pada tingkat satuan pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP adalah kurikulum operasi-
16 onal yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-
masing satuan pendidikan.
2.1.4 Pendidikan Anak Usia Dini Berkarakter 1. Pengertian Pendidikan Karakter