10 kodrat dan nurture pengasuhan, maksudnya pendi-
dikan Taman Kanak-kanak harus didesain sesuai dengan kodrat anak-anak dan perlahan membimbing
anak menuju adab. Menurut Listari Basuki 2012:712 pendidikan anak usia dini PAUD adalah upaya orang
dewasa untuk memberikan pendidikan kepada anak- anak dan dilaksanakan pada saat anak masih berada
pada fase usia prasekolah 0-6 tahun. Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka
peneliti menyimpulkan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan per- kembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
2.1.2 Pembelajaran Anak Usia Dini
Pembelajaran untuk anak usia dini memegang peranan yang sangat penting bagi pembentukan
kemampuan dan sikap belajar pada tahap yang lebih lanjut. Dalam suatu pembelajaran peran guru bukan
semata-mata memberikan informasi, melainkan juga mengarahkan dan memberi fasilitas belajar directing
and facilitating the learning agar proses belajar lebih memadai. Sebagaimana yang dikemukakan oleh
Mohammad Ali 2007 bahwa pembelajaran adalah upaya yang dilakukan guru dalam merekayasa ling-
kungan agar terjadi belajar pada individu siswa.
11 Konsep pembelajaran menurut Corey Sagala,
2003 adalah suatu proses dimana lingkungan sese- orang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia
turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi- kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap
situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan. Sedangkan menurut Dimyati
dan Mudjiono ”pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk
membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar” Sagala, 2003.
Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 dinyata-
kan bahwa, ”pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar”. Pembelajaran menu- rut Sudjana 2000 adalah upaya pendidik untuk
membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Surya 2004 menyatakan bahwa, pembelajaran ialah
suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkung-
annya. Definisi tersebut menunjukkan bahwa pem- belajaran sebagai usaha memperoleh perubahan peri-
laku dalam diri individunya. Menurut Dunkin dan Biddle Sagala, 2003
proses pembelajaran atau pengajaran kelas classroom teaching berada pada empat variabel instruksi yaitu:
12
1 varibel pertanda presage variables berupa pendidik; 2 variabel konteks context variables
berupa peserta didik, sekolah, dan masyarakat; 3 variabel proses process variables berupa
interaksi peserta didik dengan pendidik; dan 4 variabel produk product variables berupa
perkembangan peserta didik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik jika pendidik mempunyai dua kompetensi utama
yaitu kompetensi substansi materi pembelajaran dan kompetensi metodologi pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran di Taman Kanak-kanak didesain untuk memungkinkan anak belajar. Setiap
kegiatan harus mencerminkan jiwa bermain, yaitu senang, merdeka, volunter, dan demokratis. Setiap
permainan yang diberikan harus diberi muatan pen- didikan sehingga anak dapat belajar. Untuk itu guru
di Taman Kanak-kanak harus kreatif melihat potensi lingkungan dan mendesain kegiatan pembelajaran
yang menyenangkan anak. Adapun pendekatan yang dapat digunakan
dalam pembelajaran bagi anak usia dini menurut Direktorat PADU 2002: 5 adalah sebagai berikut:
1 Berorientasi pada kebutuhan anak. Kegiatan
pembelajaran pada anak usia dini harus senantiasa berorientasi kepada kebutuhan
anak untuk mendapatkan layanan pendidikan, kesehatan dan gizi yang dilaksanakan secara
integratif dan holistik;
2 Belajar melalui bermain. Bermain merupakan
pendekatan dalam melaksanakan kegiatan pendidikan anak usia dini, dengan mengguna-
13
kan strategi, metode, materibahan, dan media yang menarik agar mudah diikuti oleh anak.
Melalui bermain anak diajak untuk bereksplo- rasi penjajagan, menemukan, dan meman-
faatkan benda-benda di sekitarnya;
3 Kreatif dan inovatif. Proses kreatif dan inovatif
dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan menarik, membangkitkan rasa ingin tahu
anak, memotivasi anak untuk berpikir kritis, dan menemukan hal-hal baru;
4 Lingkungan yang kondusif. Lingkungan harus
diciptakan sedemikian menarik dan menye- nangkan, dengan memperhatikan keamanan
dan kenyamanan anak dalam bermain;
5 Menggunakan pembelajaran terpadu. Model
pembelajaran terpadu yang beranjak dari tema yang menarik anak center of interest dimak-
sudkan agar anak mampu mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas sehingga
pembelajaran menjadi bermakna bagi anak;
6 Mengembangkan keterampilan hidup. Me-
ngembangkan keterampilan hidup melalui pembiasaan-pembiasaan agar mampu menlong
diri sendiri mandiri, disiplin, mampu berso- sialisasi, dan memperoleh bekal keterampilan
dasar yang berguna untuk kelangsungan hidupnya;
7 Menggunakan berbagai media dan sumber
belajar. Media dan sumber belajar dapat ber- asal dari lingkungan alam sekitar atau bahan-
bahan yang sengaja disiapkan;
8 Pembelajaran yang berorientasi pada prinsip-
prinsip perkembangan anak. Ciri-ciri pembela- jaran ini adalah: a Anak belajar dengan
sebaik-baiknya apabila kebutuhan fisiknya terpenuhi serta merasakan aman dan tenteram
secara psikologis; b Siklus belajar anak selalu berulang, dimulai dari membangun kesadaran,
melakukan penjelajahan eksplorasi, memper- oleh penemuan untuk selanjutnya anak dapat
menggunakannya; c Anak belajar melalui interaksi sosial dengan orang dewasa dan
14
teman sebayanya; d Minat anak dan keingin- tahuannya memotivasi belajarnya; e Perkem-
bangan dan belajar anak harus memperhati- kan perbedaan individual; f Anak belajar
dengan cara dari sederhana ke rumit, dari konkrit ke abstrak, dari gerakan ke verbal, dan
dari keakuan ke rasa sosial.
9 Stimulasi terpadu. Pada saat anak melakukan
suatu kegiatan, anak dapat mengembangkan beberapa aspek pengembangan sekaligus.
Contoh: ketika anak melakukan kegiatan makan, kemampuan yang dikembangkan anta-
ra lain bahasa mengenal kosa kata tentang jenis sayuran dan peralatan makan, motorik
halus memegang sendok dan menyuap ma- kanan ke mulut, daya pikir membandingkan
makan sedikit dengan banyak, sosial-emosi- onal duduk rapi dan menolong diri sendiri,
dan moral berdoa sebelum dan sesudah makan.
2.1.3 Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini