20
2. Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum
Manajemen Kurikulum adalah suatu sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komperhensif,
dan sistematik
dalam rangka
mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum. Ruang lingkup
manajemen kurikulum
meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan,
dan evaluasi
kurikulum Rusman 2011 Menurut Oemar Hamalik 2006 Perencanaan
kurikulum adalah
perencanaan kesempatan-
kesempatan belajar yang dimaksudkan untuk membina siswa ke arah perubahan tingkah laku yang diinginkan
dan menilai sampai dimana perubahan-perubahan telah terjadi pada diri siswa.
Jadi menurut penulis perencanaan kurikulum adalah susunan kesempatan belajar yang dirancang
oleh pihak sekolah dengan tujuan membina siswa kearah perubahan tingkah laku dan melalui
perencanaan itu juga guru dapat menilai sampai dimana perubahan yang terjadi pada diri siswa
berdasarkan
standar yang
telah ditentukan
sebelumnya. Dalam peraturan Mentri No 41 Tahun 2007
tentang standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah dijelaskan bahwa perencanaan
pembelajaran
meliputi silabus
dan rencana
21
pelaksanaan pembelajaran yang memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi SK, kompetensi dasar
KD, indikator pencapaian
kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar dan sumber belajar.
Silabus merupakan garis-garis haluan secara umum yang digunakan sebagai pedoman dalam
pembuatan RPP. RPP merupakan program pelaksanaan pembelajaran secara periodik, bisa untuk sekali
pertemuan bahkan lebih tergantung pada tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Sedangkan PPI
merupakan program yang dibuat oleh guru diperuntukkan bagi siswa yang memiliki hambatan
atau permasalahan dalam suatu hal yang bersifat individual.
Identitas mata pelajaran meliputi satuan pendidikan, kelas, semesterprogram keahlian, mata
pelajaran atau tema pembelajaran, jumlah pertemuan. Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan
minimal perserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang
diharapkan dapat dicapai setiap kelas dan atau semester pada suatu mata pelajaran.
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata
22
pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusun indikator kompetensi dalam suatu pembelajaran. Indikator
kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur danatau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian
kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian
kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang
mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil
belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-
butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan
keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar. Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau
seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan
kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada
setiap mata pelajaran.
23
Jadi menurut penulis perencanaan kurikulum, merupakan
penyusunan tahapan-tahapan
pembelajaran oleh pendidik dalam rangka membingkai proses pembelajaran yang akan dialami oleh siswa.
Diharapkan melalui rancangan pembelajaran akan berdampak pada perubahan mencakup aspek afektif
dan kognitif anak ke arah yang lebih baik.
Rusman 2011 menyatakan bahwa organisasi kurikulum merupakan pola atau desain bahan
kurikulum yang tujuannya untuk mempermudah siswa dalam
mempelajari bahan
pelajaran serta
mempermudah siswa dalam melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai
secara efektif. Organisasi kurikulum sangat terkait dengan bahan pelajaran dan sumber bahan
pembelajaran. Sumber belajar dari kurikulum adalah nilai budaya, nilai sosial, aspek siswa dan masyarakat
serta ilmu pengetahuan dan teknologi. Beberapa faktor yang diperhatikan dalam organisasi kurikulum yaitu
berkaitan dengan ruang lingkup scope, urutan bahan sequence,
kontinuitas, keseimbangan
dan kerterpaduan integrated.
Hamalik 2012 berpendapat bahwa organisasi kurikulum terdiri dari beberapa bentuk, yang masing-
masing memiliki ciri-cirinnya sendiri:
24
1. Mata pelajaran yang terpisah-pisah isolated subjects. Kurikulum terdiri dari sejumlah mata
ajaran yang terpisah-pisah, seperti: Sejarah, Ilmu pasti, Bahasa Indonesia. Tiap mata ajaran
disampaikan
sendiri-sendiri tanpa
ada hubungannya dengan mata ajaran lainnya. Masing-
masing diberikan pada waktu tertentu dan tidak mempertimbangkan
minat kebutuhan
dan kemampuan siswa. Semua materi diberikan semua.
2. Mata pelajaran berkorelasi correlated. Kolerasi diadakan sebagai upaya untuk mengurangi
kelemahan-kelemahan sebagai akibat pemisahan mata ajaran. Prosedur yang ditempuh adalah
menyampaikan pokok-pokok yang saling berkolerasi guna memudahkan peserta didik memahami
pelajaran tertentu.
3. Bidang studi broad field. Organisasi kurikulum yang berupa pengumpulan beberapa mata pelajaran
yang sejenis serta memiliki ciri-ciri yang sama dan dikorelasikan difungsikan dalam satu bidang
pengajaran.
4. Program yang berpusat pada anak child centered, yaitu program kurikulum yang menitikberatkan
pada kegiatan-kegiatan peserta didik, bukan pada mata pelajaran.
25
5. Inti masalah yaitu suatu program yang berupa unit- unit masalah, dimana masalah-masalah yang
diambil dari suatu mata pelajaran tertentu, dan mata pelajaran lainnya diberikan melalui kegiatan-
kegiatan belajar dalam upaya memecahkan masalahnya.
6. Ecletic program yaitu suatu program yang mencari kesinambungan antara organisasi kurikulum yang
terpusat pada mata pelajaran dan peserta didik.
Melalui pengertian di atas penulis merumuskan bahwa organisasi kurikulum merupakan rangkaian
desain bahan pembelajaran yang diatur oleh pihak sekolah dalam rangka mempermudah siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran.
Pelaksanaan kurikulum adalah suatu proses penerapan ide, konsep dan kebijakan kurikulum
kurikulum potensial
dalam suatu
aktivitas pembelajaran sehingga peserta didik menguasai
seperangkat kompetensi tertentu sebagai hasil interaksi dengan lingkungan. Mulyasa 2008 pelaksanaan
kurikulum terbagi menjadi dua yaitu pelaksanaan kurikulum tingkat sekolah dan tingkat kelas. Tingkat
sekolah yang berperan adalah kepada sekolah dan tingkatan kelas yang berperan adalah guru
Suryosubroto 2004.
26
Dalam pelaksanaan semua konsep, prinsip, nilai, pengetahuan, metode, alat dan kemampuan guru diuji
dalam bentuk perbuatan yang akan mewujudkan bentuk kurikulum yang nyata. Perwujudan ini semua
terletak pada kemampuan guru sebagai sarana dan keberhasilan penerapan kurikulum. Implementasi
kurikulum seharusnya menempatkan pengembangan kreativitas siswa lebih dari penguasaan materi. Dalam
kaitan ini siswa diposisikan sebagai subjek dalam proses pembelajaran. Mengimplementasikan kurikulum
yang sesuai dengan rancangan, dibutuhkan kesiapan yang matang dari pelaksana, sebab sebagus apapun
desain kurikulum yang dimiliki keberhasilan penerapannya tergantung pada kopetensi guru.
Melalui Permen No 41 Tahun 2007 tentang standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan
menengah, pelaksanaan proses pembelajaran terbagi atas persiaratan pelaksanaan proses pembelajaran dan
pelaksanaan pembelajaran. Yang termasuk persiaratan pelaksanaan proses pembelajaran yaitu jumlah
maksimal peserta didik setiap rombongan belajar, beban kerja minimal guru, buku teks pelajaran,
pengelolaan kelas.
Pelaksanaan pembelajaran
merupakan implimentasi dari RPP. Pelaksanaan pembelajaran
27
meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
Kegiatan pembelajaran terdiri atas tiga tahapan yaitu
a. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk
membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses
pembelajaran. Kegiatan pendahuluan guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses
pembelajaran, mengajukan
pertanyaan- pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumya
dengan materi yang dipelajari, menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang dicapai.
Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian untuk kegiatan sesuai silabus.
b. Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan
secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi
peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan
28
secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
c. Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat
dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian
kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian. Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar
kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi
Melalui penjelasan pelaksanaan kurikulum, penulis
menyimpulkan bahwa
dalam proses
pelaksanaan kurikulum kepala sekolah dan guru memegang peranan penting namun merupakan
kesatuan yang tidak terpisahkan. Kepala sekolah berperan pada pelaksanaan kurikulum tingkat sekolah
dan guru lebih spesifik pada tingkat kelas. Namun untuk menyukseskan proses pelaksanaan kurikulum
tingkat kelas guru harus mempunyai kompetensi untuk menjalankan kurikulum yang telah dirancang
sebelumnya agar tidak keluar dari apa yang telah ditetapkan. Selain itu pada saat pelaksanaan
kurikulum guru mampu memposisikan siswa sebagai
29
subjek pembelajaran. Sehingga, dari pelaksanaan kurikulum siswa dapat berkembang dan menjawab
tujuan pendidikan yang ditetapkan.
Evaluasi kurikulum merupakan suatu proses pengumpulan dan penggunaan informasi untuk
membuat keputusan dan penilaian tentang kurikulum yang meliputi kurikulum sebagai ide, kurikulum
sebagai rencana tertulis, kurikulum sebagai proses dan kurikulum sebagai hasil.
Evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan
kualitas pembelajaran
secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran dan penilaian hasil pembelajaran. Menurut Permen No 41
Tahun 2007 tentang standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah, bahwa evaluasi
kurikulum terbagi atas evaluasi proses pembelajaran secara keseluruhan mencakup tahap perencanaan
proses
pembelajaran, pelaksanaan
proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.
Evaluasi terhadap proses pembelajaran yaitu dengan cara membandingkan proses pembelajaran yang
dilaksanakan
guru dengan
standar proses,
mengidentifikasi kinerja
guru dalam
proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi guru. Dan
yang ketiga, evaluasi proses pembelajaran memusatkan
30
pada keseluruhan kinerja guru dalam proses pembelajaran.
Dari pengertian tersebut, penulis menyimpulkan bahwa tahap evaluasi kurikum merupakan bagian
penting dari proses pelaksanaan kurikulum. Dengan adanya proses evaluasi guru dapat mengetahui sejauh
mana
perkembangan siswa
dengan proses
pembelajaran yang sudah berlangsung. Dan sejauh mana tingkat keberhasilan pelaksanaan kurikulum
tingkat sekolah.
Isi dari kurikulum menurut Alexander 1966 dalam Rusman 2011 berisikan fakta-fakta, presepsi,
ketajaman, desain, dan solusi yang tergambarkan dari apa yang dipikirkan. Secara keseluruhan semua itu
diperoleh dari pengalaman dan semua itu merupakan komponen yang menyusun pikiran yang menyusun
kembali hasil pengalaman tersebut ke dalam adat dan pengetahuan, ide, konsep, generalisasi, prinsip,
rencana dan solusi.
Menurut John Dewey 1996 dalam Rusman 2011 bahwa isi kurikulum lebih dari sekedar
informasi yang dipelajari ketika dua kondisi muncul. Pertama, isi harus memiliki hubungan dengan
pertanyaan yang menjadi perhatian siswa, kedua isi harus secara langsung masuk ke dalam tingkah laku
31
sebagai upaya meningkatkan makna dan kedalaman arti.
Beberapa kriteria yang dapat digunakan dalam memilih isi kurikulum yaitu isi kurikulum harus sesuai
dan tepat serta bermakna bagi perkembangan siswa atau sejalan dengan tahap perkembangan anak didik.
Isi dari kurikulum yang hendak diterapkan juga harus dapat menjawab tujuan yang komperhensif. Artinya,
mengandung aspek intelektual, moral, sosial secara seimbang.
Isi kurikulum juga harus mengandung pengetahuan ilmiah yang tahan uji, artinya tidak cepat
lapuk hanya karena perubahan tuntutan hidup sehari- hari. Mengandung bahan pelajaran yang jelas
menyangkut dengan, teori, prinsip, konsep yang tepat bukan hanya sekedar informasi. Yang terpenting adalah
isi kurikulum harus menunjang tercapainya tujuan pendidikan Rany 2011.
Dalam manajemen kurikulum terdapat prinsip- prinsip dalam proses pelaksanaannya. Seperti yang
dikemukakan oleh Rusman 2011, bahwa prinsip- prinsip manajemen kurikulum meliputi:
Produktivitas, hasil yang akan diperoleh dalam
kegiatan kurikulum merupakan aspek yang harus dipertimbangkan dalam manajemen
kurikulum. Pertimbangan bagaimana agar peserta didik dapat mencapai hasil belajar sesuai
32
dengan tujuan kurikulum harus menjadi sasaran dalam manajemen kurikulum;
Demokratisasi,
pelaksanaan manajemen
kurikulum harus berdasarkan demokrasi yang menempatkan pengelola, pelaksana dan subjek
didik pada posisi yang seharusnya dalam melaksanakan tugas dengan penuh tanggung
jawab untuk mencapai tujuan kurikulum;
Kooperatif, untuk memporoleh hasil yang diharapkan
dalam kegiatan
manajemen kurikulum perlu adanya kerja sama yang positif
dari berbagai pihak yang terlibat;
Efektivitas dan efisiensi rangkaian kegiatan manajemen
kurikulum harus
mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi untuk mencapai tujuan kurikulum sehingga
kegiatan manajemen
kurikulum tersebut
memberikan hasil yang berguna dengan biaya, tenaga, dan waktu yang relatif singkat;
Mengarahkan visi, misi dan tujuan yang
ditetapkan dalam kurikulum, proses manajemen kurikulum harus dapat memperkuat dan
mengarahkan visi, misi dan tujuan kurikulum. Melalui penjelasan tentang isi kurukulum penulis
simpulkan bahwa, isi kurikulum merupakan hal yang mendasar dalam pelaksanaan kurikulum pendidikan.
Isi kurikulum memiliki sifat yang kompleks. Benar- benar memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan
anak dan materi yang diberikan benar-benar ilmiah, mengandung bahan pelajaran yang jelas menyangkut
teori, konsep yang tepat dan dapat dipertangung jawab. Dalam penerapannya juga mempertimbangkan banyak
aspek sehingga nantinya anak tidak mengalami
33
kesulitan dalam memahami bahan yang disajikan oleh guru.
B. Konsep Community Dalam Pendidikan Berbasis