Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id seperangkat teori dan pernyataan ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dengan cara ini Relasi Kiai dengan Politik di Indonesia Studi Kasus Di Kabupaten Pasuruan dapat dipahami secara komprehensif.

C. Rumusan Masalah

Beberapa pertanyaan yang diajukan untuk dijawab melalui penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana relasi kiai dan politik? 2. Bagaimana pergeseran peran kiai di Indonesia? 3. Bagaimana Persepsi Politik Kiai Di Kabupaten Pasuruan?

D. Tujuan Penelitian

Pararel dengan topik tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk; 1. Mendeskripsikan relasi kiai dan politik. 2. Mendeskripsikan pergeseran peran kiai di Indonesia. 3. Memahami Persepsi Politik Kiai Di Kabupaten Pasuruan.

E. Kegunaan Penelitian 1. Teoritis

Secara teoretis penelitian ini dimaksudkan untuk memahami relasi kiai-politik, pergeseran peran kiai bahkan sampai Relasi Kiai dengan Politik di Indonesia Studi Kasus Di Kabupaten Pasuruan. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2. Praktis

Secara praktis untuk memetakan kekuatan maupun basis politik di Kabupaten Pasuruan dengan cara mengetahui Relasi Kiai dengan Politik di Indonesia atau pesantren sebagai salah satu basis politik terkuat di Kabupaten Pasuruan.

F. Kerangka Teoretik

Kerangka teoretik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Fenomenologi. Pendekatan fenomenologi dipilih karena Fokus kajian atau fokus penelitian fenomenologi adalah struktur kesadaran atau struktur pengalaman. Structural consciousness atau structural experience; karena itu fenomenologi terkadang disederhanakan sebagai “the science of consciousness” ilmu tentang kesadaran. Menurut doktrin fenomenologi, kesadaran itu sebuah struktur yang terdiri dari struktur dasar dan struktur- struktur lain yang muncul dari struktur dasar ini. Struktur dasar kesadaran adalah intensionalitas. Makna intensionalitas adalah menuju ke, mengarah ke, atau memiliki tujuan atau arah. intensionalitas ini merupakan titik pemisah yang membedakan antara dunia fisika dan dunia psikis yang menjadi khas dari life world, dunia kehidupan psikis atau kehidupan manusia, meminjam istilah Hiedegger. Pada lazimnya, manusia bergerak atau melakukan perbuatan karena ingin mencapai tujuan. Dengan kata lain, perbuatan manusia itu memiliki tujuan. Ini berbeda dari gerak benda-benda fisika seperti bintang, angin, ombak, lahar letusan gunung. Dari intensionalitas atau struktur dasar digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id ini muncul persepsi, imajinasi, berfikir, signifikansi, interprerasi, interes, cita- cita masa depan. Kesadaran kita memiliki beberapa aktivitas antara lain: aktivitas imajinatif, aktivitas kognitif, aktivitas interpretatif, aktivitas signifikatif. 7 Obyek penelitian fenomenolosgi terarah kepada struktur kesadaran yang terdapat dalam diri subyek atau the first person yang memiliki gagasan baru tentang realitas sosial, bukan realitas yang telah ada secara faktual- objektif, melainkan gagasan untuk menciptakan realitas baru. Karena itu, fenomenologi disebut dengan subjectivists approach dilawankan dengan pendekatan sosiologi konvensional yang disebut objectivists approach. Disamping sebagai struktur dasar, intensionalitas menghubungkan kesadaran dengan dunia luar diri obyek. Dan dunia luar diri yang pada awalnya sebagai things in themselves berubah menjadi “obyek yang intensionalitas”. Ketika obyek luar tidak masuk kedalam kesadaran, atau tidak menjadi perhatian maka obyek semacam itu menurut fenomenologi disebut dengan things in themselves. Namun setelah obyek masuk ke dalam kesadaran kita, lalu kita memberikan perhatian kepada obyek tersebut mengarah kepada obyek, maka berubahlah menjadi obyek yang terintensionalitas obyek yang diarah oleh kesadaran. 8 Fenomenologi juga mengembangkan beberapa konsep yang berhubungan dengan penelitian empirik. Beberapa konsep yang dimaksud antara lain; kesadaran temporer 7 Lihat Khozin Afandi, Hermeneutika dan Fenomenologi-dari Teori ke Praktik Surabaya: Pascasarjana IAIN Sunan Ampel, 2007, 7. 8 Lihat Khozin Afandi, Abata Hermeneutika Surabaya: pidato pengukuhan Guru Besar IAIN Sunan Ampel, 2008, 16. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id dalam proses waktu, kesadaran spatial proses dalam tempat. Kesadaran menurut fenomenologi merupakan basis dari realitas dan idealitas. Fenomenologi juga berbicara tentang deskripsi. Yang memilah antara deskripsi fenomenologi dengan deskripsi the man in the street. Secara harfiyah the man in street berarti orang-orang jalanan. Ciri deskripsi the man in the street adalah hanya sebatas membuat deskripsi apa adanya. Aron Gurwitsch ilmuwan sejawat Alfred Schutz perintis fenomenologi sosiologi menandaskan if you do not use phenomenological methods, you are not doing phenomenology . 9 Analisis deskriptif yang dikehendaki oleh fenomenologi dapat kita temukan dalam Wikipedia The Free encyclopedia kita temukan pernyataan Husserl tentang deskripsi analitik yang agak lengkap, yakni “an analitycal description of acts of intentional consciousness. The objeck of such an analysis is the meaningful lived world of everyday life, 10 yakni deskripsi analitik tentang tingkah laku manusia yang berangkat dari kesadaran intensional. Apa yang menjadi obyek analisis itu adalah dunia kehidupan sehari-hari yang di dalamnya mengandung makna. Fenomenologi memiliki doktrin yang khas tentang persepsi. Menurutnya pesepsi itu ada dua yakni, inner dan outer. 11 Persepsi inner adalah persepsi apa adanya atau sesuai dengan fakta tanpa disertai dengan penafsiran atau komentar. Sebaliknya dengan persepsi outer. Persepsi inner adalah persepsi yang berada dalam wilayah immanen sesuatu yang tidak perlu diragukan. Sedangkan persepsi outer merupakan 9 http:en.wikipedia.orgwikiphenomenologicalsociology. 10 Wikipedia The Free Encyclopedia, An Analytical Description. 11 Khozin Afandi, Hermeneutika dan Fenomenologi-dari Teori ke Praktik Surabaya: Pascasarjana IAIN Sunan Ampel, 2007, 32.