kering.Kedua destruksi ini memiliki teknik pengerjaan dan lama pemanasan atau pendestruksian yang berbeda.
2.3.1. Jenis-jenis Destruksi
a Metode destruksi basah
Destruksi basah merupakan perombakan sampel dengan asam kuat baik tunggal maupun campuran, kemudian dioksidasi dengan menggunakan zat oksidator.Pelarut yang
dapat digunakan untuk destruksi basah adalah asam nitrat, asam sulfat, asam perkhlorat, asam klorida dan dapat digunakan secara tunggal maupun campuran.
b Metode destruksi kering
Destruksi kering merupakan perombakan logam organik dalam sampel menjadi logam anorganik dengan jalan pengabuan sampel dan memerlukan suhu pemanasan tertentu. Pada
umumnya dalam destruksi kering ini dibutuhkan suhu pemanasan antara 400-500
o
C, tetapi suhu ini sangat tergantung terhadap jenis sampel yang akan dianalisis. Untuk menentukan
suhu pengabuan dengan sistem ini terlebih dahulu ditinjau jenis logam yang akan dianalisis. Bila oksida-oksida logam yang terbentuk mudah menguap, maka perlakuan ini tidak
memberikan hasil yang baik, disebabkan pada suhu tertentu oksida logam tersebut sudah habis menguap. sumber: Vivianti, 2003
2.4. Spektrofotometer Serapan Atom SSA
Spektrofotometer serapan atom adalah suatu metode pengukuran kuantitatif suatu unsur yang terdapat dalam suatu cuplikan berdasarkan penyerapan cahaya pada panjang gelombang
tertentu oleh atom-atom bentuk gas dalam keadaan dasar.Telah lama ahli kimia menggunakan pancaran radiasi oleh atom yang dieksitasikan dalam suatu nyala sebagai alat anlisis. Suatu
nyala yang lain, kebanyakan atom berada dalam keadaan tereksitasi. Fraksi atom-atom yang tereksitasi berubah secara eksponensial dengan temperatur.Teknik ini digunakan untuk
penetapan sejumlah unsur, kebanyakan logam dan sampel yang sangat beraneka ragam.
2.4.1. Prinsip Dasar SSA
Jika cahaya dengan panjang gelombang resonansi dilewatkan nyala yang mengandung atom- atom bersangkutan, maka sebagian cahaya itu akan diserap, dan jauhnya penyerapan akan
berbanding lurus dengan banyaknya atom keadaan dasar yang berada dalam nyala. Hal ini merupakan dasar penentuan kuantitatif logam-logam dengan menggunakan SSA. Sony,
2009
Universitas Sumatera Utara
2.4.2. Instrumentasi Spektrofotometer Serapan Atom
A C
D E
F B
Gambar 2. Skema Peralatan Ringkas Spektrofotometer Serapan Atom
Keterangan Gambar: A = Lampu Katoda Berongga
B = Nyala C = Monokromator
D = Detektor E = Amplifier
F = Rekorder Sumber: Purworini, 2006
2.4.3. Cara Kerja Spektrofotometer Serapan Atom
Cara kerja Spektroskopi Serapan Atom ini adalah berdasarkan atas penguapan larutan sampel, kemudian logam yang terkandung di dalamnya diubah menjadi atom bebas. Atom
tersebut mengapsorbsi radiasi dari sumber cahaya yang dipancarkan dari lampu katoda Hollow Cathode Lamp yang mengandung unsur yang akan ditentukan. Banyaknya
penyerapan radiasi kemudian diukur pada panjang gelombang tertentu menurut jenis logamnya. Darmono, 1995.
Atomisasi dapat dilakukan baik dengan nyala maupun dengan tungku.Untuk mengubah unsur metalik menjadi uap atau hasil disosiasi diperlukan energi panas.
Temperatur harus benar-benar terkendali dengan sangat hati-hati agar proses atomisasinya sempurna. Ionisasi harus dihindarkan dan ini dapat terjadi bila temperatur terlalu tinggi.
Bahan bakar dan gas oksidator dimasukkan dalam kamar pencampur kemudian dilewatkan melalui baffle menuju pembakar. Nyala akan dihasilkan. Sampel dihisap masuk
Universitas Sumatera Utara
ke kamar pencampur.Dengan gas asetilen dan oksidator udara tekan, temperatur dapat dikendalikan secara elektris.Biasanya temperatur dinaikkan secara bertahap, untuk
menguapkan dan sekaligus mendisosiasikan senyawa yang dianalisis. Khopkar,S.M, 1990
Universitas Sumatera Utara
BAB III BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Bahan
- HNO
3
p.a E.Merck - H
2
O
2
p.a E.Merck - Aquadest
- Serbuk kulit manggis - Kapsul kulit manggis
- Jus kulit manggis
3.2. Alat
- SSA - NeracaAnalitik
Mettler PM 400 - PeralatanGelas
Pyrex - Hot Plate
Fisher - Bola Karet
- Pipet tetes - CawanKrusibel
- Oven Fisher
- Tanur Fisher
- Spatula - Botol Aquadest
- Alu dan Lum
Universitas Sumatera Utara