3.3 Prosedur Penelitian 3.3.1. Pembuatan Larutan Standart Fe
3+
Dilarutkan 4,9784 g FeSO
4
.7H
2
O dengan akuades dalam labu takar 1000 mL, lalu diencerkan hingga garis tanda dan dihomogenkan.
3.3.1.1. Pembuatan Larutan Seri Standar Fe
3+
Sebanyak 10 mL larutan standar Fe
3+
1000 mgL dipipet lalu dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL, kemudian ditambahkan akuades sampai garis tanda untuk memperoleh larutan
standar Fe
3+
100 mgL. Dari larutan standar Fe
3+
100 mgL dipipet sebanyak 10 mL, dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL, lalu ditambahkan akuades sampai garis tanda untuk memperoleh larutan standar
Fe
3+
10 mgL. Kemudian dari larutan standar Fe
3+
10 mgL dipipet masing-masing 0,5; 1; 1,5; 2 mL dimasukkan ke dalam labu takar 50 mL, kemudian ditambahkan akuades sampai garis tanda
untuk memperoleh larutan seri standar Fe
3+
0,1; 0,2; 0,3; 0,4 mgL, selanjutnya ditentukan nilai absorbansinya dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada panjang gelombang 248,33
nm. Pengukuran dilakukan tiga kali untuk setiap konsentrasi larutan seri standar Fe
3+
3.3.2. Pembuatan Larutan Standart Cu
2+
Dilarutkan 3,9291 g CuSO
4
.5H
2
O dengan akuades dalam labu takar 1000 mL, lalu diencerkan hingga garis tanda dan dihomogenkan.
3.3.2.1. Pembuatan Larutan Seri Standar Cu
2+
Sebanyak 10 mL larutan standar Cu
2+
1000 mgL dipipet lalu dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL, kemudian ditambahkan akuades sampai garis tanda untuk memperoleh larutan
Cu
2+
100 mgL. Dari larutan standar Cu
2+
100 mgL dipipet sebanyak 10 mL, dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL, lalu ditambahkan akuades sampai garis tanda untuk memperoleh larutan standar
Cu
2+
10 mgL. Kemudian dari larutan standar Cu
2+
10 mgL dipipet masing-masing 0,5; 1; 1,5; 2 mL dimasukkan ke dalam labu takar 50 mL, kemudian ditambahkan akuades sampai garis tanda
untuk memperoleh larutan seri standar Cu
2+
0,1; 0,2; 0,3; 0,4 mgL, selanjutnya ditentukan nilai absorbansinya dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada panjang gelombang 324,8
nm. Pengukuran dilakukan tiga kali untuk setiap konsentrasi larutan seri standar Cu
2+
Universitas Sumatera Utara
3.3.3. Pembuatan Larutan Standart Mn
2+
Dilarutkan 3,9291 g MnSO
4
.5H
2
O dengan akuades dalam labu takar 1000 mL, lalu diencerkan hingga garis tanda dan dihomogenkan.
3.3.3.1. Pembuatan Larutan Seri Standar Mn
2+
Sebanyak 10 mL larutan standar Mn
2+
1000 mgL dipipet lalu dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL, kemudian ditambahkan akuades sampai garis tanda untuk memperoleh larutan
standar Mn
2+
100 mgL. Dari larutan standar Mn
2+
100 mgL dipipet sebanyak 10 mL, dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL, lalu ditambahkan akuades sampai garis tanda untuk memperoleh larutan
standar Mn
2+
10 mgL. Kemudian dari larutan standar Mn
2+
10 mgL dipipet masing-masing 0,5; 1; 1,5; 2 mL dimasukkan ke dalam labu takar 50 mL, kemudian ditambahkan akuades sampai garis tanda
untuk memperoleh larutan seri standar Mn
2+
0,1; 0,2; 0,3; 0,4 mgL, selanjutnya ditentukan nilai absorbansinya dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada panjang gelombang 279,5
nm. Pengukuran dilakukan tiga kali untuk setiap konsentrasi larutan seri standar Mn
2+
3.3.4.Preparasi Sampel 3.3.4.1. Penyediaan Sampel
Ekstrak kulit manggis telah disediakan dalam bentuk kemasan yaitu serbuk, kapsul dan jus
3.3.4.2. Pengabuan Sampel
Sebanyak 10 gram serbuk kulit manggis dimasukkan kedalam cawan krusibel diabukan pada suhu 550 - 600
C selama 3 jam dalam tanur listrik lalu didinginkan dalam desikator
3.3.4.3. Penyediaan Larutan Sampel
Abu sampel yang diperoleh pada destruksi kering dimasukkan kedalam beaker glass 250 mL kemudian ditambahkan 10 mL HNO
3
p dan dicampurkan lalu dipanaskan selama 30 menit kemudian didinginkan. Larutan sampel tersebut ditambahkan 5 mL HNO
3
p dan 3 mL H
2
O
2
30 kemudian dipanaskan di atas hot plate hingga setengah volume awal, kemudian disaring dengan kertas saring whatmann No 42, dicuci residu dengan aquadest panas
kemudian filtrat nya dimasukkan ke dalam labu ukur 50 mL dan diatur pH = 3 dan ditambahkan aquadest hingga garis tanda lalu dihomogenkan.
Universitas Sumatera Utara
3.4. Bagan Penelitian 3.4.1. Penyediaan dan Pengabuan Sampel