Bahan Alat Bagan Penelitian 1. Penyediaan dan Pengabuan Sampel Jus Magosteen Serbuk

BAB III BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Bahan

- HNO 3 p.a E.Merck - H 2 O 2 p.a E.Merck - Aquadest - Serbuk kulit manggis - Kapsul kulit manggis - Jus kulit manggis

3.2. Alat

- SSA - NeracaAnalitik Mettler PM 400 - PeralatanGelas Pyrex - Hot Plate Fisher - Bola Karet - Pipet tetes - CawanKrusibel - Oven Fisher - Tanur Fisher - Spatula - Botol Aquadest - Alu dan Lum Universitas Sumatera Utara 3.3 Prosedur Penelitian 3.3.1. Pembuatan Larutan Standart Fe 3+ Dilarutkan 4,9784 g FeSO 4 .7H 2 O dengan akuades dalam labu takar 1000 mL, lalu diencerkan hingga garis tanda dan dihomogenkan.

3.3.1.1. Pembuatan Larutan Seri Standar Fe

3+ Sebanyak 10 mL larutan standar Fe 3+ 1000 mgL dipipet lalu dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL, kemudian ditambahkan akuades sampai garis tanda untuk memperoleh larutan standar Fe 3+ 100 mgL. Dari larutan standar Fe 3+ 100 mgL dipipet sebanyak 10 mL, dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL, lalu ditambahkan akuades sampai garis tanda untuk memperoleh larutan standar Fe 3+ 10 mgL. Kemudian dari larutan standar Fe 3+ 10 mgL dipipet masing-masing 0,5; 1; 1,5; 2 mL dimasukkan ke dalam labu takar 50 mL, kemudian ditambahkan akuades sampai garis tanda untuk memperoleh larutan seri standar Fe 3+ 0,1; 0,2; 0,3; 0,4 mgL, selanjutnya ditentukan nilai absorbansinya dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada panjang gelombang 248,33 nm. Pengukuran dilakukan tiga kali untuk setiap konsentrasi larutan seri standar Fe 3+

3.3.2. Pembuatan Larutan Standart Cu

2+ Dilarutkan 3,9291 g CuSO 4 .5H 2 O dengan akuades dalam labu takar 1000 mL, lalu diencerkan hingga garis tanda dan dihomogenkan.

3.3.2.1. Pembuatan Larutan Seri Standar Cu

2+ Sebanyak 10 mL larutan standar Cu 2+ 1000 mgL dipipet lalu dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL, kemudian ditambahkan akuades sampai garis tanda untuk memperoleh larutan Cu 2+ 100 mgL. Dari larutan standar Cu 2+ 100 mgL dipipet sebanyak 10 mL, dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL, lalu ditambahkan akuades sampai garis tanda untuk memperoleh larutan standar Cu 2+ 10 mgL. Kemudian dari larutan standar Cu 2+ 10 mgL dipipet masing-masing 0,5; 1; 1,5; 2 mL dimasukkan ke dalam labu takar 50 mL, kemudian ditambahkan akuades sampai garis tanda untuk memperoleh larutan seri standar Cu 2+ 0,1; 0,2; 0,3; 0,4 mgL, selanjutnya ditentukan nilai absorbansinya dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada panjang gelombang 324,8 nm. Pengukuran dilakukan tiga kali untuk setiap konsentrasi larutan seri standar Cu 2+ Universitas Sumatera Utara

3.3.3. Pembuatan Larutan Standart Mn

2+ Dilarutkan 3,9291 g MnSO 4 .5H 2 O dengan akuades dalam labu takar 1000 mL, lalu diencerkan hingga garis tanda dan dihomogenkan.

3.3.3.1. Pembuatan Larutan Seri Standar Mn

2+ Sebanyak 10 mL larutan standar Mn 2+ 1000 mgL dipipet lalu dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL, kemudian ditambahkan akuades sampai garis tanda untuk memperoleh larutan standar Mn 2+ 100 mgL. Dari larutan standar Mn 2+ 100 mgL dipipet sebanyak 10 mL, dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL, lalu ditambahkan akuades sampai garis tanda untuk memperoleh larutan standar Mn 2+ 10 mgL. Kemudian dari larutan standar Mn 2+ 10 mgL dipipet masing-masing 0,5; 1; 1,5; 2 mL dimasukkan ke dalam labu takar 50 mL, kemudian ditambahkan akuades sampai garis tanda untuk memperoleh larutan seri standar Mn 2+ 0,1; 0,2; 0,3; 0,4 mgL, selanjutnya ditentukan nilai absorbansinya dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada panjang gelombang 279,5 nm. Pengukuran dilakukan tiga kali untuk setiap konsentrasi larutan seri standar Mn 2+ 3.3.4.Preparasi Sampel 3.3.4.1. Penyediaan Sampel Ekstrak kulit manggis telah disediakan dalam bentuk kemasan yaitu serbuk, kapsul dan jus

3.3.4.2. Pengabuan Sampel

Sebanyak 10 gram serbuk kulit manggis dimasukkan kedalam cawan krusibel diabukan pada suhu 550 - 600 C selama 3 jam dalam tanur listrik lalu didinginkan dalam desikator

3.3.4.3. Penyediaan Larutan Sampel

Abu sampel yang diperoleh pada destruksi kering dimasukkan kedalam beaker glass 250 mL kemudian ditambahkan 10 mL HNO 3 p dan dicampurkan lalu dipanaskan selama 30 menit kemudian didinginkan. Larutan sampel tersebut ditambahkan 5 mL HNO 3 p dan 3 mL H 2 O 2 30 kemudian dipanaskan di atas hot plate hingga setengah volume awal, kemudian disaring dengan kertas saring whatmann No 42, dicuci residu dengan aquadest panas kemudian filtrat nya dimasukkan ke dalam labu ukur 50 mL dan diatur pH = 3 dan ditambahkan aquadest hingga garis tanda lalu dihomogenkan. Universitas Sumatera Utara 3.4. Bagan Penelitian 3.4.1. Penyediaan dan Pengabuan Sampel a. Kapsul Garcia ditimbang sebanyak 10 gram dimasukkan ke dalam cawan krusibel diabukan pada suhu 550- 600 C selama 3 jam didinginkan didalam desikator Abu serbuk kapsul Serbuk Kering Kapsul Universitas Sumatera Utara dimasukkan kedalam beaker glass 250 mL ditambahkan 10 mL HNO 3 pekat dipanaskan diatas hot plate selama 30 menit didiamkan hingga dingin ditambahkan 5 mL HNO 3 pekat ditambahkan 3 mL H 2 O 2 30 dipanaskan diatas hot plate hingga setengah volume awal didiamkan hingga dingin disaring dengan kertas saring Whatmann No.42 dan dimasukkan kedalam labu ukur 50 mL D diatur pH=3 ditambahkan aquadest hingga garis tanda dihomogenkan ditentukan kadar Fe, Cu dan Mn dengan SSA Larutan Sampel Larutan Hitam Pekat Filtrat Residu Filtrat Residu Hasil Abu serbuk kapsul Universitas Sumatera Utara

b.Jus Magosteen

dimasukkan 10 gram kedalam beaker glass 250 mL ditambahkan 10 mL HNO 3 p dipanaskan diatas hot plate selama 30 menit didiamkan hingga dingin ditambahkan 5 mL HNO 3 pekat ditambahkan 3 mL H 2 O 2 30 dipanaskan diatas hot plate hingga setengah volume awal didiamkan hingga dingin disaring dengan kertas saring Whatmann No.42 dan dimasukkan kedalam labu ukur 50 mL diatur pH=3 ditambahkan aquadest hingga garis tanda dihomogenkan ditentukan kadar Fe, Cu dan Mn dengan SSA Larutan Sampel Larutan Hitam Pekat Filtrat Residu Filtrat Residu Hasil Jus Magosteen Universitas Sumatera Utara

c. Serbuk

ditimbang sebanyak 10 gram dimasukkan kedalam cawan krusibel diabukan pada suhu 550- 600 C selama 3 jam didinginkan didalam desikator Serbuk Kering kulit buah Manggis Abu kulit Buah M i Universitas Sumatera Utara dimasukkan kedalam beaker glass 250 mL ditambahkan 10 mL HNO 3 pekat dipanaskan diatas hot plate selama 30 menit didiamkan hingga dingin ditambahkan 5 mL HNO 3 pekat ditambahkan 3 mL H 2 O 2 30 dipanaskan diatas hot plate hingga setengah volume awal didiamkan hingga dingin disaring dengan kertas saring Whatmann No.42 dan dimasukkan kedalam labu ukur 50 mL diatur pH=3 ditambahkanaquadesthinggagaristanda dihomogenkan ditentukan kadar Fe, Cu dan Mn dengan SSA Larutan Sampel Abu kulit Buah Manggis Larutan Hitam Pekat Filtrat Residu Filtrat Residu Hasil Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Kapsul Garcia 4.1.1.1.Logam Besi Fe Data hasil pengukuran absorbansi larutan standar Fe 3+ pada Kapsul Garcia dengan Metode SSA adalah seperti pada tabel 4.1.berikut : Tabel 4.1. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Fe 3+ dengan Spektrofotometer Serapan Atom Kadar mgL Absorbansi A 0,0 0,0000 0,1 0,0140 0,2 0,0307 0,3 0,0456 0,4 0,0635

4.1.1.1.1. Penurunan Persamaan Garis Regresi dengan Metode Kurva Kalibrasi untuk Larutan Standar

�� �+ Data absorbansi yang diperoleh untuk suatu seri larutan standar Fe 3+ diplotkan terhadap konsentrasi larutan standar sehingga diperoleh kurva kalibrasi berupa garis linear seperti pada gambar 4.1.berikut ini : Gambar 4.1. Kurva Kalibrasi Larutan Seri standar Fe 3+ y = 0.1586x + 0.0001 r = 0.998 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06 0,07 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 A bso rba nsi konsentrasi larutan seri standar Fe 3+ Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Perubahan Kadar Enzim AST, ALT serta Perubahan Makroskopik dan Histopatologi Hati Mencit Jantan (Mus musculus L) strain DDW setelah diberi Monosodium Glutamate (MSG) diban

1 68 118

Penentuan Kadar Logam Kadmium (Cd), Tembaga (Cu ), Besi (Fe) Dan Seng (Zn) Pada Air Minum Yang Berasal Dari Sumur Bor Desa Surbakti Gunung Sinabung Kabupaten Karo Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (Ssa)

7 136 74

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Penentuan Kadar Besi (Fe),Mangan (Mn), dan Tembaga (Cu) Pada Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L) Dikabupaten Stabat dan Kecamatan Namorambe

2 87 65

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana.L) Terhadap Perubahan Makroskopis, Mikroskopis dan Tampilan Immunohistokimia Antioksidan Copper Zinc Superoxide Dismutase (Cu Zn SOD) Pada Ginjal Mencit Jantan (Mus Musculus.L) Stra

3 48 107

Penentuan Kadar Logam Cadmium(Cd), Tembaga (Cu), Crom (Cr), Besi (Fe), Nikel (Ni), dan Zinkum (Zn) dari beberapa Jenis Kerang Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom ( SSA)

5 52 92

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59

Analisis Kadar Logam Besi (Fe), Mangan (Mn) Dan Kadmium (Cd) Dari Sedimen (Padatan Total) Dan Air Sungai Lau Borus Aliran Lahar Dingin Gunung Sinabung Pasca Erupsi Gunung Sinabung Di Desa Guru Kinayan Kecamatan Naman Teran Kabupaten Tanah Karo Dengan Me

4 55 97

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manggis 2.1.1. Buah Manggis - Penentuan Kadar Logam Besi (Fe),Tembaga (Cu) Dan Mangan (Mn) Pada Produk Kulit Manggis (Garcinia Mangostana, L)

0 0 16

PENENTUAN KADAR LOGAM BESI (Fe), TEMBAGA (Cu) DAN MANGAN (Mn) PADA PRODUK KULIT MANGGIS( Garcinia Mangostana, L) SKRIPSI HELEN G SITUMORANG 120822030

0 0 13