PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 REJOSARI KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

ABSTRAK
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA
SISWA KELAS V SD NEGERI 1 REJOSARI KECAMATAN
NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

Oleh

Mukti Takhir
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa
Kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Rejosari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung
Selatan Tahun Pelajaran 2014/2015.
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) dengan menerapkan model pembelajaran Inkuiri pada siswa kelas V
Sekolah Dasar Negeri 1 Rejosari dan guru mata pelajaran IPS.
Penelitian dilaksanakan 2 siklus yang terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan,
tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan
Obsesrvasi dan tes hasil belajar. Teknik analisis data menggunakan teknik
kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa aktivitas belajar siswa kelas V SDN 1
Rejosari pada siklus I mencapai (56%) dan siklus II mencapai (78%), maka terjadi

peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar (22%). Hasil belajar IPS siswa kelas
V SDN 1 Rejosari pada siklus I mencapai (71%) dan siklus II mencapai (77%),
maka terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar (6%).
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan model
pembelajaran Inkuiri dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, karena
dalam proses pembelajarannya siswa terlibat aktif dan kreatif.
Kata Kunci: Model Inkuiri, Aktivitas dan Hasil belajar IPS.

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar
1. Grafik, Rekapitulasi persentase aktivitas per-siklus ...............

60

2. Grafik, Rekapitulasi persentase kinerja guru per-siklus .........

62


3. Grafik, Rata-rata hasil belajar siswa .......................................

63

4. Grafik, Persentase ketuntasan belajar siswa per-siklus ...........

65

5. Grafik, Peningkatan Pembelajaran ..........................................

67

DAFTAR ISI

Halaman
Daftar Tabel .............................................................................................

xiv

Daftar Gambar .........................................................................................


xv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .........................................................................
1.2 Identifikasi Masalah .................................................................
1.3 Rumusan Masalah ....................................................................
1.4 Tujuan Penelitian .....................................................................
1.5 Manfaat Penelitian ...................................................................

1
4
5
5
5

BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1.Pengertian Belajar .....................................................................
2.2.Aktivitas Belajar........................................................................
2.3.Hasil Belajar ..............................................................................

2.4.Metode Inkuiri ...........................................................................
2.4.1 Pengertian Metode Inkuiri................................................
2.4.2 Langkah – langkah Inkuiri ..............................................
2.4.3 Keunggulan Pembelajaran Inkuiri....................................
2.4.4 Kelemahan Pembelajaran Inkuiri .....................................
2.5.Hipotesis Tindakan ....................................................................

8
9
11
11
11
13
15
16
16

BAB III METODE PENELITIAN
3.1.Setting Penelitian ......................................................................
Siklus 1 ......................................................................................

Siklus 2 ......................................................................................
3.2.Teknik Pengumpulan Data ........................................................
3.3.Alat pengumpulan Data ............................................................
3.4.Teknik Analisis Data .................................................................
3.4.1.Teknik analisis data kinerja guru .....................................
3.4.2.Teknik analisis data belajar siswa ....................................
3.5.Prosedur Tindakan Pembelajaran ..............................................
3.6.Indikator Keberhasilan ..............................................................

17
17
24
29
30
30
30
31
32
32


BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.Hasil Penelitian ........................................................................
Siklus 1 .....................................................................................
Siklus 2 .....................................................................................
4.2.Pembahasan ..............................................................................

33
33
46
59

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan ...............................................................................
5.2.Saran .........................................................................................

68
68

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................


70

LAMPIRAN ..............................................................................................
1. Surat Izin Penelitian ..................................................................
2. Surat Keterangan Penelitian ......................................................
3. Silabus Pembelajaran ................................................................
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .........................................
5. Foto Pembelajaran ....................................................................

71
71
72
73
75
102

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan penelitian tindakan kelas

ini dengan judul “Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPS Menggunakan
Model pembelajaran Inkuiri Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Rejosari
Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan”.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini, baik berupa moril maupun
materiil diantaranya :
1. Dr.H. Bujang Rahman, M.Si., sebagai Dekan FKIP Unila yang telah
memfasilitasi serta kemudahan selama penelitian.
2. Dr. Riswanti Rini, M.Si., selaku ketua jurusan Ilmu Pendidikan Unila yang
telah memberikan arahan berbagai urusan dalam penyusunan penelitian
ini.
3. Dra. Loliyana, M.Pd., selaku pembimbing dalam penelitian ini, yang telah
membimbing, mengarahkan, membantu dan memberikan petunjuk kearah
kesempurnaan penelitian ini.
4. Drs. Arwin Achmad, M.Si. selaku Dosen Penguji/Pembahas penelitian ini
yang telah banyak memberikan masukan berarti pada penulis.
5. Kepala SD Negeri 1 Rejosari Kecamatan Natar, atas kerjasamanya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.

Penulis berharap penelitian ini ada manfaatnya bagi kemajuan pendidikan,

khususnya bagi Mata Pelajaran IPS di Sekolah Dasar. Atas partisipasi yang telah
diberikan, Penulis mengucapkan terima kasih, semoga hasil ini dapat berguna bagi
perkembangan pendidikan di Indonesia.

Lampung Selatan,
Peneliti,

Mukti Takhir
NPM 1013079239

2015

MOTO
“ Yakinlah pada diri sendiri, terus berdo’a dan berusaha
karena tuhan akan selalu bersama kita “

PERSEMBAHAN

Ku persembahkan skripsi ini kepada :



Ayah dan Ibu tercinta, yang selalu mendo’akanku sehingga dapat
menyelesaikan tugas akhir ini.



Kawan – kawan seperjuangan dalam S1 PGSD Guru Dalam Jabatan yang
tiada henti – hentinya memberikan saran dan masukan sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi.

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Mukti Takhir yang dilahirkan di Natar pada tanggal 13 Juli 1989,
dari seorang ayah yang bernama Sanusi dan ibu yang bernama Ela Wati. Jenjang
pendidikan Formal yang dialami penulis dimulai dari Sekolah Dasar pada tahun
1995 dan selesai pada tahun 2001.
Masuk ke Sekolah Menengah Pertama pada tahun 2001 dan Lulus pada tahun
2004 lalu melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas dan lulus pada Tahun 2007.
Pada tahun 2008 menjadi Tenaga pengajar Honorer di Sekolah Dasar Negeri 1
Rejosari hingga sekarang, Pada tahun 2010 penulis terdaftar sebagai mahasiswa

Program Studi S1 Guru dalam Jabatan FKIP Universitas Lampung dan Selesai
pada tahun 2014.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Pendidikan menurut Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Dengan demikian, Pendidikan merupakan suatu unsur yang tidak dapat
dipisahkan dari diri manusia. Mulai dari kandungan sampai beranjak dewasa
kemudian tua. Manusia mengalami proses pendidikan yang didapatnya dari
orang tua, masyarakat, maupun lingkungannya.

Menurut Sumaatmadja (2008:5) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan
salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai
SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan
generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata
pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi.
Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi

2

warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga
dunia yang cinta damai. Masa yang akan datang peserta didik akan
menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu
mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu mata pelajaran IPS
dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan
analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan
bermasyarakat yang dinamis. Menurut Winataputra (2005:93)
mengemukakan mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif,
dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan
dalam kehidupan di masyarakat. Dengan menguasai IPS anak akan mampu
berfikir secara logis, Rasional, Kritis, bersosialisasi, cermat, jujur, efektif, dan
efisien.
Tujuan pendidikan IPS di SD / MI menurut Permendiknas no.22 Tahun 2006
adalah :
1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat
dan lingkungannya.
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
Inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai dan kemanusiaan.
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal, nasional, dan global.
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan yang dilakukan pada kelas V SD
Negeri 1 Rejosari diperoleh hasil ujian Ilmu Pengetahuan Sosial masih berada
di bawah KKM yang ditetapkan yakni 65, Ini terlihat dari hasil Ulangan
harian siswa yang rendah yaitu :

3

Tabel 1. Nilai ulangan harian IPS
Nilai

Jumlah Siswa

Persentase

60 – 70

5

25,25%

50 – 60

10

42,50%

40 – 50

7

32,25%

*Sumber: Nilai ulangan harian IPS kelas V SDN 1 Rejosari Kecamatan Natar

Rendahnya hasil belajar tersebut merupakan dampak dari berbagai masalah
yang muncul dalam pembelajaran. Permasalahan yang dihadapi dalam proses
pembelajaran tersebut diantaranya materinya terlalu banyak, susah untuk
dihafal dan dianggap sebagai mata pelajaran yang membosankan. Rendahnya
hasil belajar siswa ini juga disebabkan kurangnya aktivitas dan perhatian
siswa pada mata pelajaran tersebut. Pada saat pembelajaran berlangsung
siswa kurang terlibat atau cenderung pasif. Model pembelajaran yang
digunakan guru dalam proses pembelajaran selama ini masih menggunakan
model ceramah.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas maka perlu ada suatu tindakan
pembelajaran yang tepat yang dapat memperbaiki aktivitas dan hasil belajar
siswa. Salah satu tindakan yang dapat digunakan untuk memperbaiki hal
tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri. Dengan
menggunakan model pembelajaran inkuiri diharapkan memperbaiki pelajaran
IPS yang selama ini dianggap pelajaran yang membosankan. Menurut
Sumantri (2000:142) alasan menggunakan model pembelajaran inkuiri yaitu :

4

1. Model pembelajaran inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang
menekankan pada pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik
secara seimbang sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih
bermakna.
2. Model pembelajaran Inkuiri dapat memberikan ruang kepada siswa untuk
belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
3. Model pembelajaran Inkuiri merupakan strategi yang dianggap sesuai
dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar
adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
4. Model pembelajaran Inkuiri dapat melayani kebutuhan siswa yang
memiliki kemampuan diatas rata-rata, artinya siswa yang memiliki
kemampuan baik tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah didalam
belajar.
Dengan demikian, diharapkan melalui model pembelajaran Inkuiri siswa akan
belajar lebih aktif dan kreatif sehingga hasil pembelajaran sesuai dengan yang
diharapkan.

1.2. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka teridentifikasi dalam penelitian ini,
yaitu :
1. Aktivitas dan hasil belajar pelajaran IPS masih rendah.
2. Hasil belajar siswa belum mencapai KKM yang ditentukan sekolah yaitu
65. Siswa yang tidak mencapai KKM pada pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial adalah sebanyak 17 siswa dari 22 siswa.

5

1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
1. Apakah penggunaan model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas V SD Negeri 1
Rejosari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.
2. Apakah penggunaan model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas V SD Negeri 1 Rejosari
Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.

1.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
1. Meningkatkan aktivitas belajar IPS dengan menggunakan model
pembelajaran Inkuiri siswa kelas V SD Negeri 1 Rejosari Kecamatan
Natar Kabupaten Lampung Selatan.
2. Meningkatkan hasil belajar IPS dengan menggunakan model pembelajaran
Inkuiri siswa kelas V SD Negeri 1 Rejosari Kecamatan Natar Kabupaten
Lampung Selatan.

1.5. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1) Bagi siswa
a) Meningkatkan Aktivitas belajar siswa Pada Mata Pelajaran IPS dengan
menggunakan model pembelajaran Inkuiri.

6

b) Meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Inkuiri.

2) Bagi guru
a) Model pembelajaran Inkuiri dapat mengembangkan kreativitas dan
strategi yang tepat dalam kegiatan pembelajaran serta meningkatkan
profesionalisme guru.
b) Model pembelajaran Inkuiri dapat memecahkan salah satu masalah
dalam pembelajaran IPS sehingga terjadi perbaikan dan peningkatan
aktivitas serta hasil belajar siswa dikelas.

3) Bagi Sekolah
a) Penelitian ini dapat memberikan masukan yang positif bagi sekolah
untuk mengadakan pembaharuan, memajukan program sekolah pada
umumnya kearah yang lebih baik demi tercapainya tujuan pembelajaran
disekolah.
b) Meningkatkan kualitas kegiatan Pembelajaran di sekolah khususnya
mata pelajaran IPS dan semua mata pelajaran pada umumnya dengan
model pembelajaran Inkuiri.
Penelitian mengandung dua manfaat, yaitu manfaat teoritis dan juga manfaat
praktis.
1. Manfaat teoritis dari penggunaan Inkuiri
Penelitian ini bertitik tolak dengan meragukan suatu teori tertentu atau
yang disebut dengan penelitian verifikatif. Adanya keraguan terhadap teori

7

itu muncul apabila yang terlibat tidak dapat lagi menjelaskan kejadiankejadian aktual yang tengah dihadapi. Dilakukannya pengujian atas teori
tersebut bisa melalui penelitian secara empiris serta hasilnya dapat
menolak ataupun mengukuhkan serta merevisi teori yang berhubungan.

2. Manfaat praktis
a) Merupakan pelaksanaan inovasi pembelajaran dari bawah, peningkatan
mutu dan perbaikan proses pembelajaran yang di lakukan guru secara
rutin merupakan wahana pelaksanaan inovasi pembelajaran. oleh karena
itu guru perlu selalu mencoba untuk mengubah, mengembangkan dan
meningkatkan pendekatan, model maupun gaya pembelajaran sehingga
dapat menghasilkan suatu model pembelajaran yang sesuai dengan
kondisi dan karakteristik kelas.
Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah, artinya dengan guru melakukan
PTK, maka guru telah melakukan implementasi kurikulum dalam tatanan praktis,
yakni bagaimana kurikulum itu dikembangkan dan disesuaikan dengan situasi dan
kondisi, sehingga kurikulum dapat berjalan secara efektif melalui model
pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan
penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Menurut Surya,
(2005:58) Belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh
individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan,
sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan
lingkungannya.

Sardiman (2004:101) juga berpendapat bahwa belajar adalah sebagai salah
satu usaha penguasaan materi Ilmu Pengetahuan yang merupakan sebagian
kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya. Beliau juga
berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses interaksi antara diri manusia
dengan lingkungannya, yang mungkin berwujud pribadi fakta konsep ataupun
teori.

Menurut Hamalik (2001:25) belajar merupakan suatu bentuk pertumbuhan
atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara
bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan-latihan, pendapat
tersebut menyatakan bahwa perubahan tingkah laku seseorang diperoleh

9

melalui pengalaman dan latihan dalam mengerjakan soal-soal pada bahasan
yang disampaikan oleh guru.
Slameto (1991:36) juga berpendapat bahwa belajar merupakan suatu proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman sendiri dan
interaksi dengan lingkungan.

Berdasarkan uraian pendapat tersebut di atas penulis dapat menyimpulkan
bahwa belajar merupakan berbuat atau melakukan, berbuat untuk mengubah
tingkah laku, jadi melakukan kegiatan. Pada hakikatnya, belajar adalah
perubahan yang terjadi setelah melakukan aktivitas.

2.2. Aktivitas Belajar
Dalam kegiatan belajar, siswa melakukan aktivitas. Tanpa aktivitas, belajar
tidak mungkin berjalan dengan baik. Aktivitas memegang peranan penting
dalam proses belajar karena dengan aktivitas belajar akan menghasilkan
perubahan. Menurut Sardiman (2004:102) aktivitas merupakan prinsip atau
asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar mengajar. Hal ini sesuai
dengan juga pendapat Winkel (1989:88) yang menyatakan bahwa aktivitas
belajar atau kegiatan belajar adalah “segala bentuk kegiatan belajar siswa
yang menghasilkan suatu perubahan yaitu hasil belajar yang dicapai”.

10

Soemanto (2002:25) juga berpendapat bahwa aktivitas belajar dapat diartikan
sebagai rangkaian kegiatan fisik maupun mental yang dilakukan secara sadar
oleh seseorang dan mengakibatkan adanya perubahan dalam dirinya banyak
yang tampak maupun yang tidak tampak diamati. Hal tersebut diperkuat oleh
pandangan tentang aktivitas dikemukakan Rohani (2004:7) bahwa anak
berpikir sepanjang ia berbuat, tanpa berbuat anak tidak berfikir, agar berfikir
sendiri, ia harus diberikan kesempatan untuk berbuat sendiri. Jadi dapat
disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan kegiatan siswa dalam belajar
baik fisik atau phisikis untuk mencapai hasil belajar.
Membaca /memahami buku /LKS /masalah, mengerjakan LKS secara
mandiri, mengerjakan /mendiskusikan masalah/LKS dengan kelompoknya,
mengajukan pertanyaan /ide, menanggapi pertanyaan /pendapat kelompok
lain, sharing dalam kelas, berdiskusi antar siswa dengan guru, dan menarik
kesimpulan.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa
aktivitas merupakan rangkaian kegiatan fisik maupun mental yang dilakukan
secara sadar oleh seseorang dan mengakibatkan adanya perubahan dalam
dirinya, baik yang tampak maupun yang tidak tampak. Aktivitas belajar
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan perubahan
pengetahuan-pengetahuan, nilai-nilai sikap, dan keterampilan pada siswa
sebagai latihan yang dilaksanakan secara sengaja.

11

2.3. Hasil Belajar
Menurut pendapat Dimyati dan Moedjiono (2002:50) bahwa hasil belajar
merupakan hasil dari suatu interaksi tindak mengajar atau tindak belajar.
Menurut Hamalik (2001:159) bahwa hasil belajar menunjukan kepada
prestasi belajar yang didapat dari proses belajar.
Keberhasilan siswa setelah mengikuti satuan pembelajaran tertentu kita sebut
dengan keberhasilan hasil belajar. Setelah proses pembelajaran berlangsung,
guru dapat mengetahui, apakah siswa telah memahami konsep tertentu,
apakah siswa kita dapat melakukan sesuatu, apakah siswa kita memiliki
keterampilan atau kemahiran tertentu. Keberhasilan-keberhasilan siswa
sebagaimana disebutkan di atas merupakan keberhasilan hasil belajar.

Dari pendapat-pendapat penulis menyimpulkan bahwa hasil belajar
merupakan suatu hasil yang telah dicapai oleh siswa setelah mengikuti proses
pembelajaran. Prestasi belajar tersebut diwujudkan dalam bentuk nilai angka
maupun huruf yang ditulis dalam buku laporan nilai atau raport yang
diberikan setelah selesai mengikuti tes.

2.4.Model Inkuiri
2.4.1.Pengertian Model Inkuiri
Inkuiri menurut pendapat Gelly (1984:50), adalah Suatu kegiatan belajar
yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk
mencari dan menyelidiki secara sistematik, kritis, logis, dan analisis

12

sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh
percaya diri.

Model pembelajaran inkuiri adalah model yang sangat mirip dengan model
penemuan, yang berbeda adalah pada model pembelajaran inkuiri sesuatu
yang baru dari hasil penemuan siswa bisa juga merupakan hal yang baru
bagi guru. Selain itu pada model pembelajaran inkuiri selain menjadi
pembimbing, guru juga sebagai sumber informasi data yang diperlukan
dalam membuat hipotesis. Faturohman dan Sutikno (2007:32)
menyatakan, inkuiri dilatar belakangi oleh anggapan seorang
pendidik bahwa siswa merupakan subjek dan objek yang telah memiliki
ilmu pengetahuan. Dalam pendekatan ini guru berfungsi sebagai
supervisor, fasilisator, mediator, dan komentator. Menurut Siroj
(2006:15), model pembelajaran dengan inkuiri terdiri dari empat tahap,
yaitu :
1. Guru merangsang siswa dengan pertanyaan, masalah, permainan, teka-teki, dan
lain-lain.
2. Sebagai jawaban atas rangsangan yang diterimanya, siswa
menentukan prosedur mencari dan mengumpulkan informasi atau data
yang diperlukannya untuk memecahkan pertanyaan atau masalah,
Siswa bekerja sendiri-sendiri atau berkelompok.
3. Siswa menghayati tentang pengetahuan yang diperolehnya dengan
inkuiri yang baru dilaksanakan.
4. Siswa menganalisis model pembelajaran inkuiri dan prosedur yang
ditemukan untuk dijadikan model umum yang dapat diterapkannya ke
situasi lain.
Sedangkan menurut Faturrohman dan Sutikno (2007 : 45), secara garis
besar prosedur model pembelajaran inkuiri adalah :

13

1. Simulation, Guru mulai bertanya dengan mengajukan persoalan, atau
menyuruh anak didik membaca atau mendengarkan uraian yang
memuat permasalahan.
2. Problem statement, Anak didik diberi kesempatan mengidentifikasi
berbagai permasalahan. Sebagian besar memilihnya yang dipandang
paling menarik dan fleksibel untuk dipecahkan. Permasalahan yang
dipilih itu selanjutnya harus dirumuskan dalam bentuk pertanyaan,
atau hipotesis, yakni pertanyaan sebagai jawaban sementara atas
pertanyaan yang diajukan.
3. Data processing, Semua informasi hasil bacaan, wawancara,
observasi, dan sebagainya, semua diolah, diacak, diklasifikasikan,
ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan carater tentu serta
ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu.
4. Generalization, Berdasarkan hasil verifikasi tadi, anak didik belajar
menarik kesimpulan. Namun model pembelajaran inkuiri memiliki
kelemahan, yaitu memakan waktu yang cukup banyak, dan kalau kurang
terpimpin atau kurang terarah dapat menjurus kepada kekacauan atas
materi yang dipelajari.

Langkah-langkah dalam proses inkuiri :
1. Pemberian masalah kepada siswa.
2. Hipotesis (spesifikasi permasalahan).
3. Pengumpulan data.
4. Pengolahan data untuk menjawab hipotesis yang dibuat.
5. Pembuatan kesimpulan.
Jadi model pembelajaran Inkuiri adalah pelaksanaan pembelajaran
dengan cara siswa mencari dan menemukan konsep dengan atau
bantuan dari guru.

2.4.2.Langkah-Langkah Pembelajaran Inkuiri

Menurut Sanjaya (2008:201), Secara umum langkah-langkah proses
pembelajaran inkuiri adalah sebagai berikut :
1. Orientasi, yaitu mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan proses
pembelajaran.
2. Merumuskan masalah, yaitu langkah membawa siswa pada suatu
persoalan yang mengandung Teka-teki.

14

3. Merumuskan hipotesis, yaitu jawaban sementara dan suatu permasalahan
yang sedang dikaji dengan berlandaskan pada berfikir yang kokoh,
sehingga hipotesis yang dimunculkan bersifat rasional dan logis.
4. Mengumpulkan data, yaitu aktivitas penjaring informasi yang dibutuhkan
untuk menguji hipotesis yang diajukan.
5. Menguji hipotesis, yaitu proses menentukan jawaban yang dianggap
diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan
pengumpulan data.
6. Merumuskan kesimpulan, yaitu proses mendeskripsikan temuan yang
diperoleh berdasarkan hasil penguji hipotesis.
Menurut Roestiyah (2008:75), inkuiri merupakan suatu teknik atau cara
yang digunakan guru untuk mengajar didalam kelas dengan langkahlangkah sebagai berikut :
1. Guru membagi tugas meneliti sesuatu masalah ke kelas.
2. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok
mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan.
3. Kemudian mereka mempelajari, meneliti atau membahas tugasnya
didalam kelompok.
4. Kemudian dibuat laporan yang tersusun dengan baik.

Menurut Piaget Inkuiri sebagai teknik pengajaran mengandung arti bahwa
dalam proses pembelajaran berlangsung pengajar harus dapat mendorong
dan member kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif dalam belajar.
Adapun Langkah-langkah pembelajarannya :
1. Membina suasana yang responsive diantara siswa.
2. Mengemukakan permasalahan untuk di Inkuiri ( Ditemukan ) melalui
cerita, film, gambar, dan sebagainya. Kemudian mengajukan pertanyaan
kearah mencari, merumuskan dan memperjelas permasalahan dari cerita
dan gambar.
3. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa, pertanyaan yang
diajukan bersifat mencari atau mengajukan informasi atas data tentang
masalah tersebut.
4. Merumuskan Hipotesis / Perkiraan yang merupakan jawaban dari
pernyataan tersebut. Perkiraan jawaban ini akan terlihat tidaknya setelah
pengumpulan data dan pembuktian atas data. Siswa mencoba
merumuskan hipotesis permasalahan tersebut. Guru membantu dengan
pertanyaan-pertanyaan pancingan.
5. Menguji hipotesis, guru mengajukan pertanyaan yang bersifat meminta
data untuk pembuktian hipotesis.

15

Dari beberapa teori, Penulis memilih langkah-langkah teori menurut
Roestiyah, langkah yang digunakan dalam model pembelajaran inkuiri
dimulai dengan mengajarkan beberapa pertanyaan dengan memberikan
beberapa informasi secara singkat, diluruskan agar tidak tersesat.
Berdasarkan bahan yang ada siswa didorong untuk berfikir sendiri sehingga
dapat menemukan prinsip umum. Seberapa jauh guru dalam membimbing
siswa tergantung pada kemampuan siswa dan materi yang dipelajari. model
pembelajaran inkuiri memberi kesempatan siswa menyelidiki dan menarik
kesimpulan.

2.4.3. Keunggulan Strategi Pembelajaran Inkuiri
Menurut Sanjaya (2008:208), keunggulan strategi pembelajaran Inkuiri
adalah :
1. Inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada
pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik secara
seimbang, sehingga pembelajaran lebih bermakna.
2. Memberikan peluang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya
belajar mereka.
3. Sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang
menganggap belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku berkat
adanya pengalaman.
4. Dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas ratarata.
Menurut Roestiyah (2008:76), keunggulan dari model pembelajaran inkuiri
adalah sebagai berikut :
1. Dapat membentuk dan mengembangkan ”self-consepi” pada siswa,
sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide yang
lebih baik.
2. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses
belajar yang lebih baik.
3. Mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja secara inisiatif sendiri,
bersikap obyektif, jujur dan terbuka.
4. Mendorong siswa untuk berfikir inkuitif dan merumuskan hipotesisnya
sendiri.
5. Memberi kepuasan yang bersifat intistik.
6. Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang.

16

7. Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu.
8. Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri.
9. Siswa dapat menghindari belajar secara tradisional.

2.4.4. Kelemahan Strategi Pembelajaran Inkuiri
Menurut Sumantri M. dan Johar Permana (2000:142), kelemahan strategi
pembelajaran Inkuiri adalah :
1. Pembelajaran dengan inkuiri memerlukan kecerdasan siswa yang tinggi,
bila siswa kurang cerdas hasil pembelajarannya kurang efektif.
2. Memerlukan perubahan kebiasaan cara belajar siswa yang menerima
informasi dari guru apa adanya.
3. Guru dituntut mengubah kebiasaan mengajar yang umumnya sebagai
pemberi informasi menjadi fasilitator, motivator, dan pembimbing siswa
dalam belajar.
4. Karena dilakukan secara kelompok maka kemungkinan ada anggota yang
kurang aktif.
5. Pembelajaran inkuiri kurang cocok pada anak yang usianya terlalu
muda, misalkan SD.
6. Cara belajar siswa dalam metode ini menuntut bimbingan guru yang
lebih baik.
7. Untuk kelas dengan jumlah siswa yang banyak, akan sangat merepotkan
guru.
8. Membutuhkan waktu yang lama dan hasilnya kurang efektif jika
pembelajaran ini diterapkan pada situasi kelas yang kurang mendukung.
9. Pembelajaran akan kurang efektif jika guru tidak menguasai kelas.

2.5.

Hipotesis Tindakan

Berdasarkan teori dan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis tindakan
adalah sebagai berikut :
1. Pemanfaatan model pembelajaran Inkuiri dapat meningkatkan aktivitas
belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas V SD Negeri 1 Rejosari
Kecamatan Natar Lampung Selatan.
2. Pemanfaatan model pembelajaran Inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar
mata pelajaran IPS kelas V SD Negeri 1 Rejosari Kecamatan Natar
Lampung Selatan.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Setting Penelitian
a. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Rejosari
Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Siswa yang menjadi
subjek penelitian ini berjumlah 22 orang yang terdiri dari 12 perempuan
dan 10 laki-laki.
b. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Rejosari Kabupaten Lampung
Selatan, Sekolah ini merupakan tempat tugas peneliti.
c. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran
2014/2015.

Siklus 1
1. Perencanaan
Tahap perencanaan dimulai dengan hal-hal sebagai berikut:
a. Menyiapkan silabus, RPP, rencana perbaikan pembelajaran, dan bahan ajar
berupa LKS.

18

b. Menyiapkan instrument penelitian yang terdiri dari lembar observasi, dan
alat evaluasi.
c. Menentukan materi.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 1
A. Identitas Sekolah
Sekolah
: SD Negeri 1 Rejosari
Mata pelajaran
: IPS
Kelas / semester : V / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
B. Standar kompetensi
1. Menghargai berbagai peninggalan dan sejarah yang berskala nasional
pada masa Hindu-Budha, dan Islam, keragaman kenampakan alam dan
suku bangsa serta kegiatan ekonomi di Indonesia.
C. Kompetensi Dasar
1. Mengenal keragaman kenampakan alam dan buatan serta pembagian
wilayah waktu di Indonesia dengan menggunakan peta/atlas/globe dan
media lainnya.
D. Indikator
- Menunjukkan peta persebaran flora dan fauna di berbagai wilayah di
Indonesia.
- Menuliskan contoh-contoh flora dan fauna di wilayah Indonesia.
E. Tujuan Pembelajaran
- Siswa dapat menunjukkan peta persebaran flora dan fauna di berbagai
wilayah di Indonesia.
- Siswa dapat menuliskan contoh-contoh flora dan fauna di wilayah Indonesia.
F. Materi Pokok
- Flora dan fauna di wilayah Indonesia
G. Model dan Metode Pembelajaran
Model : Model Pembelajaran Inkuiri
Metode Pembelajaran : Tanya jawab, diskusi kelompok, dan penugasan

19

H. Langkah – Langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Tahap

Model Pembelajaran Inkuiri

Kegiatan Guru
Pendahuluan Orientasi
1. Menjelaskan tujuan
pembelajaran dan
pokok-pokok kegiatan
yang harus dilakukan
siswa untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
2. Apersepsi, Guru
menjelaskan tentang
materi yang akan
diajarkan
3. Memotivasi siswa
untuk mengikuti
pelajaran.
Kegiatan
1. Merumuskan masalah
Inti
a. Menyebutkan jenisjenis flora dan fauna
diindonesia.
b. Menjelaskan
persebaran flora dan
fauna di Indonesia.
2. Merumuskan Hipotesis
a. Membimbing siswa
untuk mengajukan
hipotesis dengan cara
mengajukan pertayaan,
yaitu : Menyebutkan
jenis flora dan fauna di
Indonesia

5’
1. Mendengarkan
penjelasan guru.

2. Mendengarkan
penjelasan guru

3. Mendengarkan
penjelasan guru.
2 x 35
a. Masuk ke dalam
kelompok.
b. Memperhatikan
demonstrasi guru.
c. Menanggapi
demonstrasi guru.
a. mengajukan
pertanyaan
(statement) sebagai
jawaban sementara
(hipotesis) atas
pertayaan yang
diajukan guru.

b Menceritakan
persebaran flora dan
fauna di Indonesia
3. Mengumpulkan data
meminta siswa
membuat simpulan
sendiri tentang jenis
jenis flora

Waktu

Kegiatan Siswa

Membuat simpulan
tentang jenis flora dan
fauna

Menit

20

Penutup

4. Menguji Hipotesis
Membimbing siswa
menganalisis data yang
telah dihasilkan.

Melakukan diskusi
dalam kelompok
untuk menganalisis
data hasil praktek.

5. Merumuskan simpulan
Membimbing siswa
untuk menyimpulkan
hasil diskusi kelas.

Merumuskan
kesimpulan
berdasarkan hasil
analisis terhadap data.

1. Bersama-sama dengan
siswa menyimpulkan
keseluruhan materi.
2. Menugaskan siswa
untuk mempelajari
materi pada pertemuan
berikutnya.

1. Membuat simpulan
dan mencatat.

5’

2. Mendengarkan
perintah guru.

Pertemuan Kedua
Model Pembelajaran Inkuiri
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Pendahuluan Orientasi
1. Menjelaskan tujuan
1. Mendengarkan
pembelajaran dan
penjelasan guru.
pokok-pokok kegiatan
yang harus dilakukan
siswa untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
2. Apersepsi, Guru
2. Mendengarkan
menjelaskan tentang
penjelasan guru
materi yang akan
diajarkan
3. Memotivasi siswa
3. Mendengarkan
untuk mengikuti
penjelasan guru.
pelajaran.
Kegiatan
1. Merumuskan masalah
Inti
a. Mengulas untuk
a. Masuk ke dalam
menyebutkan jeniskelompok.
jenis flora dan fauna di
Indonesia.
Tahap

b. Menjelaskan dan
mengulas persebaran
flora dan fauna di
Indonesia.

b. Memperhatikan
demonstrasi guru.
c. Menanggapi
demonstrasi guru.

Waktu
5’

2 x 35
Menit

21

2. Merumuskan Hipotesis
a. Membimbing siswa
untuk mengajukan
hipotesis dengan cara
mengajukan pertayaan,
yaitu; Menyebutkan
jenis flora dan fauna di
Indonesia
b. Menceritakan
persebaran flora dan
fauna di Indonesia
3. Mengumpulkan Data
Meminta siswa
membuat simpulan
sendiri tentang jenis
jenis flora

Penutup

a. Mengajukan
pertanyaan
(statement) sebagai
jawaban sementara
(hipotesis) atas
pertayaan yang
diajukan guru.

Membuat simpulan
tentang jenis flora dan
fauna

4. Menguji Hipotesis
Membimbing siswa
menganalisis data yang
telah dihasilkan.

Melakukan diskusi
dalam kelompok
untuk menganalisis
data hasil praktek.

5. Merumuskan simpulan
Membimbing siswa
untuk menyimpulkan
hasil diskusi kelas.

Merumuskan
kesimpulan
berdasarkan hasil
analisis terhadap data.

1. Bersama-sama dengan
siswa menyimpulkan
keseluruhan materi.
2. Menugaskan siswa
untuk mempelajari
materi pada pertemuan
berikutnya.

1. Membuat simpulan
dan mencatat.

5’

2. Mendengarkan
perintah guru.

Sumber Belajar
Buku IPS SD Relevan kelas V.
Rejosari,

Oktober 2014

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Guru Mata Pelajaran

A.MUFAHIR RS S.Pd.I
NIP 19580808 198203 1 023

MUKTI TAKHIR
NPM 1013079239

22

2. Pelaksanaan Tindakan (Pembelajaran)
Ada tiga kegiatan utama dalam kegiatan ini, yaitu;
1) Pendahuluan,
Pada kegiatan pendahuluan langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
b. Apersepsi , Guru menjelaskan tentang materi yang akan diajarkan
c. Motivasi , Guru memberikan semangat belajar dan pentingnya menjaga
kelestarian fauna dan flora di Indonesia.
d. Guru mengawali pelajaran dengan memberikan penjelasan secara umum
tentang langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan pada oleh
siswa.
e. Apersepsi dan memotivasi siswa supaya mencoba menggunakan model
pembelajaran inkuiri.

2) Kegiatan Inti
1. Guru membagi tugas meneliti sesuatu masalah ke kelas.
2. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dan masing-masing
kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan.
3. Kemudian mereka mempelajari, meneliti atau membahas tugasnya
didalam kelompok.
4. Kemudian dibuat laporan yang tersusun dengan baik.

23

3) Penutup
a. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah
disampaikannya dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri.
b. Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi hasil belajar.
Berdasarkan kajian hasil tes hasil belajar tersebut guru bersama observer
merumuskan kelebihan dan kekurangan proses pembelajaran pada siklus I
sebagai koreksi yang dapat dijadikan pertimbangan untuk memperbaiki
pelaksanaan pembelajaran pada siklus II.
3. Observasi dan Evaluasi
Observasi dilakukan oleh guru teman sejawat yang bertindak sebagai observer
selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Evaluasi dilaksanakan pada akhir
kegiatan pembelajaran baik terhadap kinerja guru, aktivitas belajar siswa
maupun terhadap hasil pembelajaran.
4. Refleksi
Refleksi adalah suatu upaya untuk mengkaji apa yang telah terjadi, yang telah
dihasilkan, atau apa yang belum dihasilkan, atau apa yang belum tuntas dari
langkah atau upaya yang telah dilakukan. Dengan perkataan lain, refleksi
merupakan pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan pencapaian tujuan
Kegiatan demikian itu kemudian direvisi kembali pada siklus II dan
selanjutnya.

24

Siklus II
a. Persiapan
Persiapan yang dilakukan untuk proses penelitian tindakan kelas ini adalah
mendata seberapa banyak anak yang kesulitan belajar IPS berdasarkan hasil
Refleksi pada siklus 1. Kemudian bersama observer merumuskan perencanaan
pembelajaran untuk siklus II, yaitu :
1) Menyiapkan silabus, RPP, rencana perbaikan pembelajaran, dan bahan
ajar yang sudah direvisi.
2) Menyiapkan instrument penelitian yang terdiri dari lembar observasi, dan
alat evaluasi.
3) Menentukan materi.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 2
A. Identitas Sekolah
Sekolah
Mata pelajaran
Kelas / semester
Alokasi Waktu

: SD Negeri 1 Rejosari
: IPS
: V / Ganjil
: 2 x 35 Menit

B. Standar kompetensi
1. Menghargai berbagai peninggalan dan sejarah yang berskala nasional
pada masa Hindu-Budha, dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku
bangsa serta kegiatan ekonomi di Indonesia.
C. Kompetensi Dasar
1. Mengenal keragaman kenampakan alam dan buatan serta pembagian
wilayah waktu di Indonesia dengan menggunakan peta/atlas/globe dan
media lainnya.
D. Indikator
- Menunjukkan peta persebaran flora dan fauna di berbagai wilayah di
Indonesia.
- Menuliskan contoh-contoh flora dan fauna di wilayah Indonesia.

25

E. Tujuan Pembelajaran
- Siswa dapat menunjukkan peta persebaran flora dan fauna di berbagai
wilayah di Indonesia.
- Siswa dapat menuliskan contoh-contoh flora dan fauna di wilayah Indonesia.
F. Materi Pokok
- Flora dan fauna di wilayah Indonesia
G. Model dan Metode Pembelajaran
Model : Model Pembelajaran Inkuiri
Metode Pembelajaran : Tanya jawab, diskusi kelompok, dan penugasan
H. Langkah – Langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Model Pembelajaran Inkuiri
Tahap
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Pendahuluan Orientasi
1. Menjelaskan tujuan
1.Mendengarkan
pembelajaran dan
penjelasan guru.
pokok-pokok kegiatan
yang harus dilakukan
siswa untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
2. Apersepsi, Guru
2.Mendengarkan
menjelaskan tentang
penjelasan guru
materi yang akan
diajarkan
3. Memotivasi siswa
3.Mendengarkan
untuk mengikuti
penjelasan guru.
pelajaran.
Kegiatan
Inti

1. Merumuskan masalah
a. Menyebutkan jenisjenis flora dan fauna di
Indonesia.
b. Menjelaskan
persebaran flora dan
fauna di Indonesia.

Waktu
5’

2 x 35
a.Masuk ke dalam
kelompok.
b.Memperhatikan
demonstrasi guru.
c.Menanggapi
demonstrasi guru.

Menit

26

2. Merumuskan
Hipotesis
a. Membimbing siswa
untuk mengajukan
hipotesis dengan cara
mengajukan pertayaan,
yaitu; Menyebutkan
jenis flora dan fauna di
Indonesia
b Menceritakan
persebaran flora dan
fauna di Indonesia.

Penutup

a.Mengajukan
pertanyaan
(statement) sebagai
jawaban sementara
(hipotesis) atas
pertayaan yang
diajukan guru.

3. Mengumpulkan Data
Meminta siswa
membuat simpulan
sendiri tentang jenis
jenis flora

Membuat simpulan
tentang jenis flora
dan fauna

4. Menguji Hipotesis
Membimbing siswa
menganalisis data yang
telah dihasilkan.

Melakukan diskusi
dalam kelompok
untuk menganalisis
data hasil praktek.

5. Merumuskan simpulan
Membimbing siswa
untuk menyimpulkan
hasil diskusi kelas.

Merumuskan
kesimpulan
berdasarkan hasil
analisis terhadap
data.

1. Bersama-sama dengan
siswa menyimpulkan
keseluruhan materi.
2. Menugaskan siswa
untuk mempelajari
materi pada pertemuan
berikutnya.

1. Membuat simpulan
dan mencatat.

5’

2. Mendengarkan
perintah guru.

Pertemuan Kedua
Model Pembelajaran Inkuiri
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Pendahuluan Orientasi
1. Menjelaskan tujuan
1.Mendengarkan
pembelajaran dan
penjelasan guru.
pokok-pokok kegiatan
yang harus dilakukan
siswa untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
Tahap

Waktu
5’

27

2. Apersepsi, Guru
menjelaskan tentang
materi yang akan
diajarkan
3. Memotivasi siswa
untuk mengikuti
pelajaran.
Kegiatan
Inti

1. Merumuskan masalah
a. Mengidentifikasi
persebaran flora dan
fauna diindonesia.
b. Menjelaskan
persebaran flora dan
fauna diindonesia.

2.Mendengarkan
penjelasan guru

3.Mendengarkan
penjelasan guru.

2 x 35
a. Masuk ke dalam
kelompok.
b. Memperhatikan
demonstrasi guru.
c. Menanggapi
demonstrasi guru.

2. Merumuskan Hipotesis a. Mengajukan
a. Membimbing siswa
pertanyaan
untuk mengajukan
(statement)
hipotesis dengan cara
sebagai jawaban
mengajukan pertayaan,
sementara
yaitu; Menyebutkan
(hipotesis) atas
jenis flora dan fauna di
pertayaan yang
Indonesia.
diajukan guru.
b. Menceritakan
persebaran flora dan
fauna diindonesia.
3. Mengumpulkan data
meminta siswa
membuat simpulan
sendiri tentang jenis
jenis flora

Membuat simpulan
tentang jenis flora
dan fauna

4. Menguji Hipotesis
Melakukan diskusi
membimbing siswa
dalam kelompok
menganalisis data yang untuk menganalisis
telah dihasilkan.
data hasil praktek.
5. Merumuskan simpulan
Membimbing siswa
untuk menyimpulkan
hasil diskusi kelas.

Merumuskan
kesimpulan
berdasarkan hasil
analisis terhadap
data.

Menit

28

Penutup

1. Bersama-sama dengan
siswa menyimpulkan
keseluruhan materi.
2. Menugaskan siswa
untuk mempelajari
materi pada pertemuan
berikutnya.

1. Membuat
simpulan dan
mencatat.

5’

2. Mendengarkan
perintah guru.

Sumber Belajar
Buku IPS SD Relevan kelas V.

Rejosari,

Oktober 2014

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Guru Mata Pelajaran

A.MUFAHIR RS S.Pd.I
NIP 19580808 198203 1 023

MUKTI TAKHIR
NPM 1013079239

2. Pelaksanaan Siklus II
1) Tahap Perencanaan Tindakan
Adapun langkah yang dilakukan pada tahapan ini antara lain :
a) Pengumpulan data diri anak yang hasil belajar IPS rendah berdasarkan
hasil belajar pada siklus 1.
b) Mengidentifikasi masalah yang dihadapi siswa pada siklus 1 dan
memecahkannya.
c) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang tepat yakni
Pembelajaran dengan Model inkuiri.
2) Tahapan Pelaksanaan Tindakan
a) Guru menerapkan model pembelajaran inkuiri.
b) Siswa belajar dalam situasi pembelajaran IPS dengan model
pembelajaran inkuiri.

29

c) Memantau perkembangan prestasi belajar yang terjadi pada anak.

3) Tahapan Observasi
Tindakan guru atau Observer mengamati dan membantu siswa jika
menemui kesulitan selama pelajaran IPS dengan model pembelajaran
inkuiri.
4) Tahapan Refleksi
Guru Mengadakan refleksi dalam pelaksanaan pembelajaran IPS dan
hasilnya siswa telah mencapai indikator yang telah ditentukan sehingga
penelitian ini dihentikan.

3.2 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian data ini teknik yang akan digunakan untuk mendapatkan
data yang diperlukan adalah sebagai berikut :
1. Observasi, yaitu pengamatan terhadap aktivitas siswa dan kinerja guru
serta pencatatan suatu objek yang difokuskan pada perilaku tertentu.
Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi. Pada lembar
tersebut observer memberikan skor dengan cara memberikan tanda (√)
pada kolom skor yang tersedia pada masing- masing aspek yang diamati.

2. Tes hasil belajar, yaitu untuk menjaring data mengenai peningkatan hasil
belajar siswa khususnya mengenai penguasaan terhadap materi yang
diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Inkuiri.
Bentuk tes secara Tulisan dengan jumlah 20 Soal.

30

3.3 Alat Pengumpulan Data
1. Lembar observasi, digunakan untuk mengamati kinerja guru maupun
aktivitas belajar siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Hal ini
dilaksanakan oleh pengamat (observer).
2. Soal-soal tes berupa tes tertulis, digunakan untuk memperoleh data nilainilai hasil belajar siswa.

3.4 Teknik Analisis Data
3.4.1 Teknik analisis data kinerja guru
Teknik analisis data kinerja guru dalam menggunakan model
pembelajaran Inkuiri dilakukan dengan menggunakan teknik analisis
kualitatif, karena data yang diperoleh berbentuk kategori/kualitatif.
Teknik analisis data kinerja guru pada setiap siklus dilakukan dengan
cara mengisi lembar pengamatan 1 dan kemudian skornya dijumlahkan.
Jumlah skor kemudian dipersentase dengan rumusan sebagai berikut :
Ketercapaian aktivitas siswa dan kinerja guru dalam proses
pembelajaran dianalisis dengan menentukan nilai rata-rata yang
dihitung dengan menggunakan rumus :

Jumlah skor penilaian
Tingkat Keberhasilan =

X 100 %
Jumlah skor maksimal

Arikunto (2007:38)

31

Tabel 3.1 Persentase Kinerja Guru
Rentang Nilai Aktivitas

Kriteria

85% - 100%

Baik Sekali

75% - 85%

Baik

65% - 74%

Cukup

45% - 64%

Kurang

≤ 44%

Kurang Sekali

Modifikasi : Arikunto,(2007 : 44 )

Tabel 3.2 Persentase Aktivitas Siswa
Rentang Nilai Aktivitas

Kriteria

85% - 100%

Baik Sekali

75% - 85%

Baik

65% - 74%

Cukup

45% - 64%

Kurang

≤ 44%

Kurang Sekali

Modifikasi : Arikunto ( 2007 : 44 )

3.4.2 Teknik analisis data aktivitas belajar siswa
Teknik analisis data aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan sosial dilakukan dengan menggunakan teknik analisis
kualitatif, karena data yang diperoleh berbentuk kategori kualitatif.
Teknik analisis data aktivitas belajar siswa pada setiap siklus dilakukan
dengan cara mengisi lembar pengamatan dan kemudian skornya
dijumlah.

32

3.5 Prosedur Tindakan Pembelajaran
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berlangsung dua siklus. Model
penelitian ini mengacu pada modifikasi spiral mengacu pada Arikunto (2002 :
74 ). Tiap siklus dilakukan beberapa tahap,yaitu perencanaan tindakan,
pelaksanaan tindakan, observasi, dan Refleksi.
Kegiatan pertama penelitian didahului dengan menemukan masalah dan
upaya mencari solusi yang berupa perencanaan perbaikan, dilanjutkan dengan
observasi kemudian refleksi melalui diskusi antara guru dengan observer
sehingga mendapat rencana perbaikan untuk tindak lanjutnya.

3.6 Indikator Keberhasilan
Penelitian Tindakan Kelas ini dinyatakan berhasil apabila :
1.

Aktivitas belajar siswa mencapai 75% dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial,

2.

Hasil belajar siswa mencapai nilai KKM yang telah ditetapkan yaitu 65
atau lebih.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab IV dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Aktivitas belajar siswa di kelas V SDN 1 Rejosari Kecamatan Natar Kabupaten
Lampung Selatan, pada mata pelajaran IPS meningkat melalui penggunaan
model pembelajaran inkuiri. Sehingga hasilnya, aktivitas belajar meningkat
dari siklus I sebesar 56% menjadi 78% pada siklus II. Terjadi peningkatan
aktivitas sebesar 22%.
2) Hasil belajar siswa kelas V SDN 1 Rejosari pada pelajaran IPS meningkat
melalui penggunaan model pembelajaran inkuiri. Sehingga diperoleh hasil,
yaitu rata-rata nilai pada siklus 1 sebesar 71% meningkat menjadi 77% pada
siklus 2, peningkatan nilai mencapai 6%. Dan ketuntasan belajar juga
meningkat yaitu pada siklus I sebesar 70% menjadi 86% pada siklus II.
Peningkatan ketuntasan belajar sebesar 16%.

B. SARAN
1) Bagi Guru, Dalam kegiatan pembelajaran IPS. Agar guru menggunakan
model yang bervariatif dan menantang seperti model pembelajaran inkuiri,
untuk membantu siswa memahami konsep penghargaan terhadap nilai

69

perjuangan pahlawan, seperti pada materi Persebaran Flora dan Fauna di
Indonesia. model pembelajaran inkuiri ini merupakan sebagai salah satu
alternatif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
2) Bagi Peneliti, untuk para peneliti berikutnya, tentunya dapat menjadikan
tambahan referensi bacaan dan dapat untuk dikembangkan pada modelmodel yang lain.
3) Bagi Lembaga, Kepada lembaga/sekolah hendaknya dapat memfasilitasi
adanya pemahaman terhadap model dalam pembelajaran sehingga mutu
pendidikan dapat meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S, 2007. Penilaian Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta
Dimyati dan Moedjiono, 2002. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta
Faturohman, S. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Refika Aditama. Jakarta
Hamalik, O, 2001, Proses belajar mengajar. Bumi Aksara. Jakarta
Gelly, W. 1984, Metode – metode Pembelajaran. Tiga Serangkai. Jakarta
Rohani, A. 2004. Teori Belajar, Air

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 REJOSARI KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

0 7 40

Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Hand Stand Roll Dengan Model Pembelajaran Pada Siswa Kelas V SD N 1 Rejosari Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012

1 16 38

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BRANTI RAYA KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011 - 2012

0 8 61

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS V SDN 3 NEGARARATU KECAMATAN NATAR

0 6 19

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 RAJA BASA JAYA BANDAR LAMPUNG

0 8 115

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEMA BERBAGAI PEKERJAAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 REJOSARI KECAMATAN NATAR

0 7 39

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS V A SEKOLAH DASAR NEGERI BUMISARI KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015

1 15 57

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TYPE JIGSAW BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KRAWANGSARI KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

0 9 49

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING KELAS IV SD NEGERI 2 NEGARARATU KEC. NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN T.P 2014/2015

0 3 57

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TYPE JIGSAW BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 5 MERAK BATIN KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN AJARAN 2016/2017

0 6 52