IX B IX C
IX D IX E
14 14
12 13
13 14
14 14
27 28
26 27
Sumber: Data SMP N 1 Pakis
1.1.4 Bentuk-Bentuk Pelanggaran Tata Tertib Sekolah
Berdasarkan catatan Guru BK bentuk-bentuk pelanggaran tata tertib sekolah di SMP Negeri 1 Pakis selama 3 tiga bulan dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 4.3 Bentuk-Bentuk Pelanggaran Tata Tertib Sekolah
No Bentuk Pelanggaran
Bulan April-Juni
1 Alpa 5
2 Bolos 14
3 Terlambat 30
4 Atribut tidak lengkap 10
5 Gaduh di kelas 2
6 Keluarga 2
7 Melompat jendela memecahkan jendela -
8 Membawa HP -
9 Rambut panjang di cat berwarna 8
10 Mempunyai video porno di HP -
11 Mengucap kata-kata kotor melawan guru 8
12 Meminta uang secara paksa ngompas -
13 Mengganggu lawan jenis -
14 Pencurian -
15 Perkelahian 8
16 Pacaran di lingkungan sekolah 1
17 Merokok 4
18 Minum-minuman keras -
Sumber: Data SMP N 1 Pakis
Data pelanggaran pada tabel 4.3 sejalan dengan data pelanggaran tata tertib sekolah selama tahun 2013 sebagai berikut :
Tabel 4.4 Pelanggaran Tata Tertib Tahun 2013
No
Jenis Kenakalan
Tahun 2013 Jumlah
Kelas VII
VIII IX
1
Bolos 91
35 20
146 2
Terlambat 17
95 92
204 3
Atribut tidak lengkap 10
35 -
45 4
Gaduh di kelas 8
5 -
13 5
Keluarga 3
3 3
9 6
Membawa HP -
3 -
3 7
Rambut panjang di cat berwarna 9
- -
9 8
Pornografiasusila 2
4 -
6 9
Melawan guru 2
18 -
20 10
Meminta uang secara paksa 5
1 -
6 11
Pencurian -
4 -
4 12
Perkelahian 36
8 6
50 13
Pacaran di lingkungan sekolah 1
5 2
8 14
Mengucap kata-kata kotor 1
9 6
16 15
Merokok 6
- 7
13 16
Meminum minuman keras 4
5 -
9
Sumber : SMP N 1 Pakis Dari data tabel 4.3 dan 4.4 bentuk pelanggaran yang masih tinggi terdapat
pada bentuk pelanggaran ringan yaitu terlambat, bolos dan atribut tidak lengkap. Pelanggaran dalam kategori sedang yang dilakukan adalah melawan guru, rambut
disemir dan mengucap kata-kata kotor. Sedangkan untuk pelanggaran berat yang terjadi selama penelitian adalah kasus perkelahian dan merokok.
4.1.5 Penyebab Pelanggaran Tata Tertib Sekolah
Dari hasil wawancara dan observasi langsung penyebab pelanggaran tata tertib dapat dilihat sebagai berikut:
1. Alpa adalah tidak masuk sekolah tanpa keterangan yang tidak diketahui pihak sekolah dan orang tua. Sebagian siswa tidak masuk ke sekolah dengan alasan
malas, bangun kesiangan, adanya konflik antar siswa sehingga takut pergi ke sekolah atau belum bisa melunasi uang sekolah. Beberapa siswa yang pernah
alpa mengaku mereka ijin ke orang tua pergi ke sekolah namun tidak sampai ke sekolah melainkan ke tempat penyewaan playstation atau ke warnet.
Menurut Guru BK sanksi dari jenis pelanggaran ini adalah orang tua di panggil namun dari hasil penyebaran kuesioner 10 siswa menyatakan tidak
setuju dengan alasan bahwa adanya beberapa siswa kurang mampu yang alpa karena sakit namun dirawat di rumah sehingga tidak mungkin adanya surat
keterangan dokter. 2. Bolos sekolah disebabkan beberapa alasan diantaranya karena siswa terlambat
datang ke sekolah dan akhirnya diteruskan untuk tidak masuk yang dilakukan sendiri maupun berkelompok. Bolos juga dilakukan ketika bosan dan iseng
karena mengikuti ajakan teman. Tempat yang sering digunakan untuk membolos adalah Kali Soti yang berada di belakang sekolah dan warung yang
berada di depan sekolah untuk merokok. Dari hasil penyebaran kuesioner 100 siswa menyatakan setuju untuk
mengikuti pelajaran sampai akhir dan tidak meninggalkan sekolah sebelum
pelajaran berakhir, namun kenyataannya siswa masih banyak yang melanggar. Menurut salah satu siswa penyebab dari pelanggaran ini karena kurangnya
pengawasan pihak sekolah dengan adanya gerbang sekolah yang setiap saat terbuka dan tidak ada penjaganya sehingga siswa akan mudah meninggalkan
sekolah. 3. Terlambat datang ke sekolah paling banyak dilakukan siswa dengan alasan
bangun kesiangan, bisnya datang terlambat, macet atau bahkan karena rumahnya jauh.
Dari hasil angket diketahui bahwa siswa kurang setuju dengan adanya sanksi bagi siswa yang datang terlambat ke sekolah dikenai sanksi
membersihkan sekolah, siswa beranggapan jika banyaknya siswa yang terlambat dan dikenai sanksi untuk membersihkan sekolah maka itu akan
digunakan siswa untuk tidak ikut pelajaran dan akan menganggu proses belajar mengajar di kelas.
Sedangkan penyebaran kuesioner mengenai respon siswa tentang kehadiran siswa diketahui 100 siswa menyatakan setuju jika harus berada di
lingkungan sekolah 15 menit sebelum pelajaran di mulai dan 10 siswa menyatakan kurang setuju dengan adanya pelaporan terlebih kepada guru
piket apabila terlambat karena dirasa akan membuat aktifitas belajar siswa lain menjadi terganggu. 20 siswa menyatakan tidak setuju jika tidak di
perbolehkan masuk ke kelas ketika terlambat lebih dari 15 menit dengan
alasan akan menyulitkan siswa di minggu selanjutnya karena tertinggal pelajaran.
Selain kasus terlambat ke sekolah, kasus terlambat masuk kelas juga dilakukan siswa setelah jam istirahat. Penyebab terlambatnya masuk kelas
adalah siswa yang keluar dari lingkungan sekolah, biasanya ke warung yang ada di luar sekolah dengan alasan jajanan yang dijual lebih lengkap. Sehingga
ketika bel masuk siswa telat masuk kelas karena bel tidak terdengar. Hal ini sesuai dengan pendapat siswa dari hasil angket tentang istirahat
40 siswa menyatakan kurang setuju jika harus berada di ingkungan sekolah selama istirahat dengan beranggapan bahwa kurangnya fasilitas yang ada di
dalam sekolah seperti misalnya kantin dan fotocopy. Jika siswa yang akan fotocopy diwajibkan harus lapor Kepala Sekolah itu akan memakan waktu
banyak sedangkan waktu istirahat hanya 15 menit. Namun 60 siswa mengatakan setuju dengan pertimbangan bahwa siswa yang keluar dari
lingkungan sekolah akan menyebabkan siswa melakukan hal-hal yang tidak diinginkan kecelakaan karena dekat dengan jalan raya dan juga pelanggaran
lain seperti merokok karena warung di sekitar sekolah. 4. Atribut tidak lengkap atau baju di corat coret disebabkan karena atributnya
hilang dan mengikuti trend atau malu jika harus memakainya karena terlihat jadulculun.
5. Gaduh dikelas disebabkan karena siswa merasa bosan dan akhirnya mengganggu teman yang lain, namun ada juga siswa yang karena kurang
menyukai guru sehingga siswa gaduh untuk membuat guru tidak nyaman di kelas.
6. Masalah keluarga biasanya disebabkan oleh keluarga yang broken home dan masalah ekonomi yang mengakibatkan siswa kurang konsen terhadap
pelajaran dan berakibat prestasinya menurun. 7. Rambut yang berwarna disebabkan karena pengaruh dari lingkungan atau dari
media, karena orang tua tidak menegur akhirnya siswa menjadi terbiasa. 8. Mengucap kata-kata kotor disebabkan karena kebiasaanya yang didapat dari
teman bermain, sedangkan melawan guru biasanya dilakukan karena dinasehati atau ditegur namun siswa membangkang sehingga melawan guru
dengan mengucap kata-kata kotor di depan guru. 9. Perkelahian disebabkan oleh masalah individu dan salah paham akibat
bermain yang kelewat batas atau masalah antar geng. 10. Pacaran di lingkungan sekolah disebabkan kurangnya rasa tanggung jawab
dari diri siswa. 11. Merokok yang dilakukan di kamar mandi sekolah, warung dan kali soti
disebabkan oleh faktor dari lingkungan dan kebiasaan di keluarga, sehingga ketika siswa selama berada di sekolah kurang bisa menahan diri untuk tidak
merokok.
Selain pelanggaran pada tabel 4.3, penyebab pelanggaran tata tertib selama tahun 2013 adalah :
1. Melompat jendela biasanya disebabkan siswa yang ingin membolos, sedangkan memecahkan jendela dilakukan oleh siswa akibat dari bermain
dengan teman yang kelewat batas. 2. Kasus membawa handphone yang paling banyak dilakukan oleh siswa dan
paling sulit diatasi karena sudah menjadi kebiasaan. Umumnya karena mengikuti teman dan melihat banyaknya teman yang membawa handphone
tetapi tidak di beri sanksi secara tegas. Sehingga siswa ikut-ikutan membawa handphone.
3. Mempunyai video porno di HP didapat dari teman bermain dan akibat rasa penasarannya sehingga siswa saling mengirim ke teman lain. Guru berhasil
mengetahuinya karena adanya laporan dari siswa lain dan terkadang siswa menonton di kelas.
4. Meminta uang secara paksa dilakukan oleh siswa berkelompok yang merasa paling kuat, biasanya di sebabkan karena kurangnya uang yang di berikan
oleh orang tua. Hasil dari ngompas itu biasanya digunakan untuk bermain PS atau ke warnet.
5. Mengganggu lawan jenis disebabkan karena iseng karena jam kosong akhinya menganggu siswa perempuan dengan melakukan perbuatan yang kurang
sopan.
6. Pencurian disebabkan karena ekonomi yang kurang di keluarga sehingga siswa terpaksa melakukan pencurian, biasanya yang di curi adalah HP atau
uang. 7. Minum-minuman keras biasanya dilakukan di warung atau bahkan di pasar
yang tidak jauh dari lingkungan sekolah disebabkan karena kurangnya religious dari siswa dan adanya pergaulan yang salah, terkadang siswa bergaul
dengan anak yang lebih dewasa dan tidak berpendidikan sehingga siswa mudah terpengaruh.
4.1.6 Upaya Guru Pkn dalam Menegakkan Tata Tertib Sekolah Di