bahwa pada orang biasa bukan kidal, belahan otak kiri lebih berfungsi untuk berpikir linier, logis, rasional, memorisasi dan persepsi kognitif konvergen; sedangkan belahan otak kanan
berfungsi untuk menyimak situasi keseluruhan secara holistik, imaginatif, kreatif dan sistematik. Dengan demikian, pengembangan secara seimbang antara berpikir kritis dan
berpikir kreatif akan memberi peluang pengembangan kedua belahan otak tersebut secara seimbang. Pengembangan berpikir logiskritis sangat sesuai dengan pelatihan
intelektual yang menuntut jawaban tunggal dan pasti umpamanya latihan dengan pertanyaan tertutup matematika 4 x 3 = .... , tes objektif, tes isian singkat, dll. Sedang
pengembangan berpikir kreatif dilakukan dalam latihan intelektual yang menuntut jawaban jamak dan bervariasi, umpamanya pertanyaan terbuka mengapa, apa
alasannya, apa bukticontohnya, dll dalam pembelajaran matematika dengan pertanyaansoal yang jawaban jamak al: : .... x .... = 12 , dalam
menjawab soaltes
essei, dsb.
Pembelajaran dengan metode tanya jawab yang berisi pertanyaan-pertanyaan kognitif tingkat tinggi aplikasi, analisis, sintesis, dan atau evaluasi, dengan metode diskusi yang
memberi kebebasan murid mengemukakan pendapat, metode curah pendapat, metode debat, dll merupakan sarana yang baik untuk pengembangan kemampuan berpikir kreatif
itu.
3. Pembelajaran efektif.
Aspek efektivitas pembelajaran merupakan kriteria penting dalam setiap pembelajaran yakni tercapainya tujuan pembelajaran. Tujuan yang diinginkan dalam
pembelajaran itu mencakup penguasan IPTEKS sebagai bahan ajar, tetapi juga pembentukan keterampilan kemampuan belajar yang lebih efektif dan efisien belajar
bagaimana belajar, bahkan pembentukan kemampuan meta-kognisi kemampuan pengendalian proses kognitif itu sendiri. Efektifitas pembelajaran nampak pada perubahan
perilaku kognitifafektifpsikomotorik yang relatif tetap seperti yang ditetapkan sebagai tujuan pembelajaranindikatorkompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum SD-MI.
Pencapaian tujuan pembelajaran itu haruslah didalam latar pencapaian tujuan pendidikan yang lebih umum seperti yang ditetapkan dalam Tujuan Umum Pendidikan
Nasional atau TUPN. Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang mendidik, yang secara serentak dapat mencapai dua sisi penting dari tujuan pendidikan di sekolah yakni 1
memilikimenguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni IPTEKS, dan 2 membangun diri pribadi sebagai pemanggung eksistensi manuasia. Meskipun keduanya
mungkin terjadi hubungan timbal balik, tetapi pemantapan kesejatian diri being lebih penting
dari pada apa yang tergolong sebagai milik having yakni memiliki IPTEKS itu Fuad Hasan, 1996, dari Sulo Lipu La Sulo, 1999: 31. Dengan demikian, pembelajaran efektif
haruslah dipandang sebagai pembelajaran yang mendidik, yang secara serentak mengembangkan jati diri kepribadian muridnya serta membantu muridnya untuk
memiliki IPTEKS. Perlu ditekankan bahwa pencapaian kedua sisi tujuan pendidikan di sekolah itu akan mampu diwujudkan bukan hanya melalui pembelajaran baik dampak
instruksional maupun dampak pengiring, tetapi juga keteladanan guru dan seluruh personil sekolah lainnya. Dengan demikian, pendidikan di sekolah diharapkan dapat mewujudkan
tujuan pendidikan untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya, yakni manusia Indonesia sebagai fakta a priori, yang kemudian dibangun dengan bekal ilmu pengetahuan dan
teknologi serta keahlian dan kemahiran lainnya sebagai fakta a posteriori Fuad Hasan, 1996, dari Sulo Lipu La Sulo, 1999: 31-32 Seperti diketahui, fungsi dan tujuan
pendidikan nasional memberikan tekanan yang seimbang dan serasi kedua sisi tujuan pendidkan itu seperti ternyata dalam Undang- undang RI No. 20 Tahun 2003 , pasal 3
sebagai berikut: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan, dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, beriman, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab Undangundang, 2003:5-6. Dengan demikian, pencapaian Tujuan Umum Pendidikan Nasional TUPN tersebut diatas seyogianya menjadi
acuan umum dalam penilaian efektivitas pebelajaran di SD-MI, yakni apakah pembelajaran yang dilaksanakan itu telah ikut serta secara nyata untuk mewujudkan TUPN itu.
5. Pembelajaran menyenangkan