4. Pendekatan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan PAKEM
Pembelajaran matematika yang di siapkan oleh seoarang guru sangat menentukan keberhasilan peserta didik dalam menerima pelajaran. Dalam pembelajaran matematika
dikenal istilah PAKEM sebagai upaya menciptakan sistem lingkungan belajar yang memberi peluang murid terlibat secara aktif fisik, intelektual, dan atau emosional,
mengembangkan kreativitas, dan menyenangkan menggairahkan untuk belajar, serta dapat mewujudkan tujuan pembelajaran instruksiona dan pengiring secara optimal.
Seperti telah dikemukakan bahwa belajar itu pada prinsipnya selalu bermakna ada keaktifan, sehingga yang diupayakan dalam PAKEM adalah mengoptimalkan
keaktifan murid itu. Demikian pula prinsip efektif, setiap pembelajaran selalu berusaha mencapai
tujuan seoptimal mungkin, baik melalui dampak instruksional maupun dampak pengiring. Prinsip ketiga dari PAKEM yakni menyenangkan menuntut situasi pembelajaran yang
menggairahkan dan menantang murid untuk belajar, karena pembelajaran dapat memenuhi kebutuhan untuk maju need achievement dari murid. Sedangkan kreativitas merupakan
prinsip yang makin penting, dan oleh karena itu memerlukan kajian tersendiri. Kreativitas mencakup kawasan berpikir berpikir kreatif, fantasi dan penciptaan sesuatu yang baru,
dan sebagainya. Pengembangan fantasi dan daya cipta dapat dilakukan melalui antara lain mengarang, kerajinan tangan dan kesenian, dan lain-lain; sedangkan berpikir kreatif
memerlukan pengembangan tersendiri, di samping berpikir kritis yang telah menjadi bagian penting dalam pembelajaran di sekolah.
a. Kriteria Strategi Pembelajaran dari PAKEM
PAKEM sebagai suatu pendekatan pembelajaran di SD-MI telah memuat di dalamnya kriteria utama dalam pemilihan strategi pembelajaran. Secara garis besar, keempat
kriteria pembelajaran dalam PAKEM adalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran Aktif
Pembelajaran aktif mendapat perhatian utama dalam Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif Pendekatan CBSA yang sangat mengutamakan derajat keaktifan murid yang
tinggi. Demikian pula dengan Pendekatan Ketrampilan Proses PKP juga mengutamakan keaktifan dalam pembelajaran dalam bentuk meproseskan perolehan dalam
pembelajaran. Dalam rangka kajian PAKEM, perlu ditekankan bahwa keaktifan siswa tersebut tidak hanya keterlibatan fisik, tetapi yang utama adalah keterlibatan mental,
khususnya keterlibatan intelektual-emosional. Keterlibatan intelektual dapat berbentuk
mendengarkan ceramah, berdiskusi, melakukan pengamatan, memecahkan masalah, dan sebagainya, sehingga memberi peluang terjadinya asimilasi dan atau akomodasi kognitif
terhadap pengetahuan baru, serta terbentuknya meta-kognisi kesadran dan kemampuan mengendalikan proses kognitifnya itu. Di samping itu, dapat pula dalam bentuk latihan
keterampilan intelektual, seperli menyusun rencanaprogram, menyatakan gagasan, dan sebagainya. Keterlibatan emosional dapat berbentuk penghayatan terhadap perasaan,
nilai, sikap, menguatnya motivasi, dan sebagainya dalam pengembangan ranah afektif. Terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam upaya
mengoptimalkan keaktifan murid dalam belajar, baik dari segi yang belajar maupun dari segi yang mengelola proses pembelajaran itu, Prinsip-prinsip belajar itulah yang harus
diperhatikan dalam menerapkan CBSA, antara lain: 1 penumbuhan motivasi, baik motivasi intrinsik maupun ekstrinsik, 2 pemantapan latar dari yang akan dipelajari, khususnya
pemberian apersepsikaitan, 3 mengupayakan keterarahan kepada suatu fokus, seperti suatu konsep inti ataupun permasalahan, sehingga siswa dapat memusatkan perhatian dan
mengaitkanmenghubungkan keseluruhan bahan yang sedang dipelajari, 4 belajar sambil bekerja, bermain ataupun kegiatan lainnya, 5 penyesuaian dengan perbedaan individual,
6 peluang untuk bekerja sama dengan berbagai pola interaksi, 7 peluang untuk menemukan sendiri informasikonsep, 8 penumbuhan kepekaan mencari masalah dan
memecahkannya, 9 mengupayakan keterpaduan, baik asimilasi maupun akomodasi kognitif Sulo Lipu La Sulo, 1990: 9-10.
Untuk mewujudkan prinsip belajar di atas, terdapat beberapa hal yang diperhatikan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran, antara lain: 1 mengupayakan
variasi kegiatan dan suasana belajar dengan penggunaan berbagai strategi pembelajaran, 2 menumbuhkan prakarsa siswa untuk aktif dan kreatif dalam kegiatan pembelajaran,
3 mengembangkan berbagai pola interaksi dalam pembelajaran, baik antara guru dan siswa maupun antar siswa, 4 menggunakan berbagai sumber belajar, baik yang
dirancang by design maupun yang dimanfaatkan utilization, dan 5 pemantauan yang intensif dan diikuti dengan pemberian balikan yang spesifik dan segera Sulo Lipu
La Sulo, 1990: 10. Terdapat sejumlah indikator sebagai petunjuk kadar keterlibatan murid dalam kegiatan pembelajaran, yaitu gejala-gejala yang menampak, baik di dalam
prilaku murid dan guru maupun dalam bentuk alat, organisasi kegiatan serta iklim kerja sementara pembelajaran itu berlangsung. Indikator-indikator tersebut haruslah dijadikan
petunjuk apakah pembelajaran itu telah cukup mengaktifkan muridnya secara optimal, atau masih ada yang perlu ditingkatkandikembangkan agar keaktifan murid itu dapat
optimal.
2. Pembelajaran Kreatif