Pembelajaran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Metode Mengajar Yang Digunakan oleh Guru Ekonomi pada Pembelajaran Ekonomi di Kalangan Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri I Tengaran T1 162007060 BAB II

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembelajaran

Siswa adalah sebagai subjek dan sebagai objek dalam pembelajaran, maka inti proses pembelajaran tidak lain adalah kegiatan siswa mencapai suatu tujuan pembelajaran. Menurut Sudarwan 2010:190, ” kata ”pembelajaran” merujuk pada subjek yang belajar secara konsisten melakukan perbuatan belajar itu”. Oleh karena itu, siswa mempunyai tugas untuk belajar agar tujuan pembelajaran bisa tercapai. Belajar memiliki banyak sekali pengertian maupun definisi, diantaranya menurut Cronbach, “learning is show by change in behavior as a result of experience, artinya belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman” Siti Partini, 1986: 56-57. Sedangkan Menurut Hintzman dalam bukunya The Psychology of learning and memory berpendapat Learning is change in organism due to experience which can affect the organism‘s behavior. Artinya, belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme manusia atau hewan disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkahlaku organisme tersebut Syah Muhibin, 2008: 90. Jadi, dari beberapa pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan belajar, dalam penelitian ini adalah proses memahami sesuatu yang menghasilkan suatu perubahan dalam seseorang akibat adanya latihan dan pengalaman. Pengalaman tersebut akan didapat siswa dalam proses pembelajaran yang terjadi di kelas. Menurut W. Gulo 2004:8, “belajar adalah suatu proses yang berlangsung di dalam diri seseorang yang mengubah tingkah lakunya, baik tingkah laku dalam berfikir, bersikap, dan berbuat”. Oleh karena itu, siswa yang belajar pada hakekatnya ingin adanya perubahan dalam dirinya. Perubahan yang terjadi dalam diri siswa diharapkan berguna dikemudian hari maka, “tujuan belajar yang utama ialah bahwa apa yang dipelajari itu berguna di kemudian hari, yakni membantu kita untuk dapat terus belajar dengan cara yang lebih mudah” S. Nasution, 2008: 3. 7 Selain siswa, guru juga mempunyai tugas dalam pembelajaran yaitu mengajar. “Masing-masing guru berbeda dalam pengalaman, pengetahuan, kemampuan menyajikan pelajaran, gaya mengajar, pandangan hidup, maupun wawasannya”W. Gulo, 2004:8. “Tugas mengajar lebih menekankan pengembangan kemampuan penalaran dan tugas melatih menekankan pada pengembangan kemampuan penerapan teknologi dengan cara melatih berbagai ketrampilan “ Marno M. Idris, 2008:19. Kegiatan mengajar bagi seorang guru tentunya membutuhkan siswa, hal tersebut tidak dapat dilepaskan. Akan tetapi, siswa di dalam kegiatannya belajar tidak selamanya membutuhkan guru. Menurut Wina Sanjaya 2007:94,”secara deskriptif mengajar diartikan sebagai proses penyampaian informasi atau pengetahuan dari guru kepada siswa”. Penyampaian informasi akan berjalan efektif apabila guru dan murid sama-sama paham terhadap informasi yang diberikan guru . Berdasarkan pengertian tersebut, “maka tekanan pada strategi belajar mengajar terletak pada guru itu sendiri, guru berlaku sebagai sumber informasi mempunyai posisi sangat dominant”W. Gulo, 2004:5. Oleh karena itu, nantinya akan menimbulkan suatu strategi pembelajaran yang berpusat pada guru atau yang disebut teacher centre strategies. Menurut W. Gulo 2004:6, “pendekatan lain berpangkal dari pengertian mengajar sebagai usaha menciptakan sistem lingkungan yang mengoptimalkan kegiatan belajar. Mengajar dalam arti ini adalah usaha menciptakan suasana belajar bagi siswa secar optimal”. Oleh karena itu, pembelajaran ini berpusat pada siswa atau yang disebut student centre strategies. Jadi, dari beberapa pengertian mengajar tersebut maka yang dimaksud mengajar, dalam penelitian ini adalah suatu kegiatan menciptakan suasana belajar yang berguna untuk penyampaian informasi atau pengetahuan dalam proses pembelajaran dari guru kepada siswa. Pengertian ini nampaknya selaras dengan UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa: 8 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Wina Sanjaya,2007:2. Terdapat beberapa hal penting dari konsep pendidikan menurut undang- undang tersebut. Salah satunya yaitu, pendidikan adalah usaha sadar yang terencana, kalimat ini berarti pendidikan yang dilakukan di sekolah bukanlah kegiatan yang dilaksanakan secara asal-asalan, tetapi ada tujuan yang hendak dicapai sehingga semua yang dilakukan guru dan siswa diarahkan pada pencapaian tujuan. Jadi, dalam pembelajaran pun juga mempunyai tujuan, tujuan pembelajaran itu merupakan penjabaran akhir dari tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan dari yang bersifat umum sampai kepada tujuan khususu itu dapat diklasifikasikan menjadi empat, yaitu: 1.Tujuan Pendidikan Nasional TPN 2.Tujuan Institusional TI 3.Tujuan Kurikuler TK 4.Tujuan Instruksional atau Tujuan Pembelajaran TP Wina Sanjaya, 2007:62–63. Pada hakekatnya tujuan pembelajaran tidak lain adalah siswa dapat mengembangkan kemampuannya akibat dari mempelajari suatu materi yang telah disampaikan oleh guru. Sekolah merupakan salah satu tempat berlangsungnya proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas. Proses pembelajaran tersebut terjadi antara guru dan siswa. Pembelajaran sedikit berbeda dengan pengajaran, pengajaran lebih ditekankan kepada kegiatan guru dalam mengajar sedangkan pembelajaran lebih luas tidak hanya kegiatan guru saja tetapi juga kegiatan siswa dalam belajar. Pembelajaran adalah kegiatan belajar mengajar antara guru dan siswa untuk mempelajari suatu materi pelajaran. ”Dalam kegiatan pembelajaran , guru dituntut untuk memiliki sikap terbuka dan sabar agar dengan hati yang jernih dan rasional dapat memahami siswanya” Aunurrahman, 2011:14. 9 Guru mempunyai tugas untuk mengajar sedangkan siswa mempunyai tugas untuk belajar. “Guru yang mengajar anak didik yang belajar adalah dwi tunggal dalam perpisahan raga jiwa bersatu antara guru dan anak didik” Syaiful dan Aswan, 2002: 45. Hal ini tidak bisa terlepas dengan sendirinya, maka tujuan pembelajaran tidak akan tercapai apabila salah satu tidak menjalankan tugasnya.

B. Model, Pendekatan, Strategi, Metode dan Teknik Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Metode Mengajar Yang Digunakan oleh Guru Ekonomi pada Pembelajaran Ekonomi di Kalangan Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri I Tengaran

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Metode Mengajar Yang Digunakan oleh Guru Ekonomi pada Pembelajaran Ekonomi di Kalangan Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri I Tengaran T1 162007060 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Metode Mengajar Yang Digunakan oleh Guru Ekonomi pada Pembelajaran Ekonomi di Kalangan Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri I Tengaran T1 162007060 BAB IV

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Metode Mengajar Yang Digunakan oleh Guru Ekonomi pada Pembelajaran Ekonomi di Kalangan Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri I Tengaran T1 162007060 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Metode Mengajar Yang Digunakan oleh Guru Ekonomi pada Pembelajaran Ekonomi di Kalangan Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri I Tengaran

0 0 19

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kedisiplinan dan Tanggung Jawab dengan Kemandirian Belajar dalam Pembelajaran Ekonomi di Kalangan Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Kristen YSKI Semarang T1 BAB II

0 0 11

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kedisiplinan dan Tanggung Jawab dengan Kemandirian Belajar dalam Pembelajaran Ekonomi di Kalangan Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Kristen YSKI Semarang T1 BAB I

0 0 6

T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Teknologi Informasi sebagai Sumber Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Tengaran T1 BAB V

0 0 3

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Teknologi Informasi sebagai Sumber Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Tengaran T1 BAB II

0 0 36

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Teknologi Informasi sebagai Sumber Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Tengaran T1 BAB I

0 0 9