Pendidikan Pembangunan Pertanian Faktor- Faktor Kesuksesan Pemberdayaan Usahatani

2.5 Faktor- Faktor Kesuksesan Pemberdayaan Usahatani

2.5.1 Pendidikan Pembangunan Pertanian

Supaya efektif, program pendidikan petani hendaklah memenuhi 8 syarat : A. Harus datang ke tempat petani. Berbeda dengan anak- anak, yang kegiatan pokoknya selama mereka bersekolah adalah belajar, kegiatan pokok petani dewasa adalah bertani. Pekerjaan ini mengikatnya hampir sepanjang hari di usahatani dan dirumahnya. Oleh karena itu, pendidikan pembangunan untuk petani harus diberikan ditempat dimana ia berada : di usahatani dan dikampung halamannya sendiri. B. Harus bersifat khas, sesuai dengan minat dan kebutuhan petani sekarang ini. Pendidikan itu harus mengenai pokok- pokok yang memang telah menarik minat petani : bagaimana menaikkan produksi tanaman dan ternak, bagaimana memperbesar selisih antara biaya dan hasil, bagaimana meningkatkan taraf kehidupan keluarga didalam maayarakatnya sendiri. C. Harus mengindahkan kenyataan bahwa petani itu adalah orang dewasa. Anak- anak yang sedang bersekolah mengetahui bahwa mereka akan bertambah dewasa. Mereka tahu bahwa mereka akan berubah. Mereka berada dalam suasana dimana mereka segera mendapat penghargaan apabila berhasil mempelajari sesuatu dan ini mendorong mereka untuk terus belajar dengan giat. Sebaliknya, orang dewasa biasanya merasa bahwa mereka sudah mengetahui segala sesuatu yang diperlukan dalam bidang pekerjaannya. Proses belajar itu serta kesalahan- kesalahan yang mereka perbuat dalam proses itu tidak tersembunyi didalam kelas dan laboratorium. Malahan belajar dan membuat kesalahan- kesalahan itu berlangsung dibawah sorotan mata anggota keluarga dan tetangga mereka. Tambahan pula, hasil yang mereka peroleh dari belajar itu mungkin tertunda berminggu- minggu atau berbulan- bulan sampai pengetahuan dan ketrampilan baru itu terwujud berupa produksi pertanian yang lebih besar. D. Harus disesuaikan dengan waktu-waktu senggang petani. Pendidikan pembangunan untuk petani hendaklah dilaksanakan selama kunjungan-kunjungan singkat kepada petani seorang demi seorang ketika mereka sedang berada dilapangan, pada pertemuan-pertemuan yang diadakan sekali-sekali dengan kelompok tani diwaktu siang atau malam hari selagi mereka sedang tidak bekerja atau selama musim-musim senggang dikala beban pekerjaan mereka ringan. E. Unit bahan pelajaran dalam kebanyakan hal haruslah merupakan suatu cara kerja tertentu yang baru atau telah diperbaiki. Disekolah dan fakultas, pendidikan diorganisir sekitar mata pelajaran-mata pelajaran yang bersifat umum. Sebaliknya, kebanyakan pendidikan pembangunan untuk petani hendaknya diorganisir sekitar cara-cara kerja produksi pertanian tertentu yang baru atau yang telah diubah. Ada beberapa pengecualian mengenai ketentuan ini. Untuk petani yang belum pernah mendapat latihan dalam hal ketrampilan-ketrampilan khusus dalam hal pengelolaan usahatani seperti prencanaan, kecakapan tataniaga dan pengelolaan koperasi maka ketrampilan-ketrampilan itu merupakan pokok- pokok penting untuk diajarkan secara sistematis selama periode-periode kursus yang singkat. Kursus-kursus pendek tentang bagaimana menjalankan dan memelihara mesin-mesin telah dilaksakan dengan berhasil baik di Nigeria, Yunani, Columbia, dan ditempat-tempat lain. F. Harus disertai dengan kesempatan bagi petani untuk segera mempraktekkan metoda baru yang diajarkan itu. Ini memerlukan cocoknya waktu mengajar dengan tersedianya sarana dan peralatan yang perlu untuk segera mempraktekan tiap metoda dari itu. Tiap latihan petani dalam penggunaan pupuk haruslah dilangsungkan sesaat menjelang datangnya musim untuk menggunakan pupuk itu. Pupuknya hendaklah tersedia pada waktu itu. Kalau tidak, maka hasil pengajaran itu adalah patah semangat dan waktu terbuang. G. Setiap cara kerja yang baru atau diubah, yang dianjurkan itu, haruslah teknis baik dan ekonomis menguntungkan. Untuk menjamin bahwa syarat ini dipenuhi, sebaiknya selalu dilakukan pengujian setempat untuk mengetahui bagaimana hasilnya. Kalau petani yang berdekatan mempraktekkan cara baru itu, dan untuk memastikan dengan perhitungan yang teliti, bahwa nilai hasil yang diperoleh dengan metoda baru itu akan melebihi biayanya dengan jumlah yang cukup besar. H. Petani memerlukan dorongan untuk melakukan percobaan. Petani yang telah memperoleh pengetahuan dan ketrampilan baru, masih memerlukan cukup keberanian untuk mencoba suatu metode baru untuk pertama kalinya. Supaya keinginannya untuk mencoba itu menjadi lebih kuat, ia memerlukan dukungan dari seorang teman yang memberanikan hatinya. “Mencoba melaksanakannya” merupakan bagian penting dari pendidikan petani untuk pembangunan. Langkah ini biasanya lebih mudah apabila ia mempunyai seorang guru dan kawan untuk membantunya.

2.5.2 Memperbaiki dan Memperluas Lahan Pertanian.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor Keberhasilan Program Usaha Agribisnis Pedesaan di Desa Tengaran, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang T1 522004005 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor Keberhasilan Program Usaha Agribisnis Pedesaan di Desa Tengaran, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang T1 522004005 BAB IV

0 1 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor Keberhasilan Program Usaha Agribisnis Pedesaan di Desa Tengaran, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang T1 522004005 BAB V

0 1 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor Keberhasilan Program Usaha Agribisnis Pedesaan di Desa Tengaran, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang T1 522004005 BAB VI

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor Keberhasilan Program Usaha Agribisnis Pedesaan di Desa Tengaran, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor Keberhasilan Program Usaha Agribisnis Pedesaan di Desa Tengaran, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang

0 1 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Makna Tradisi Dhawuhan Ngembang di Desa Cukil Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang T1 152009013 BAB I

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Makna Tradisi Dhawuhan Ngembang di Desa Cukil Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang T1 152009013 BAB II

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Makna Tradisi Dhawuhan Ngembang di Desa Cukil Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang T1 152009013 BAB IV

0 0 36

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Makna Tradisi Dhawuhan Ngembang di Desa Cukil Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang T1 152009013 BAB V

0 0 2