Memperbaiki dan Memperluas Lahan Pertanian.

G. Setiap cara kerja yang baru atau diubah, yang dianjurkan itu, haruslah teknis baik dan ekonomis menguntungkan. Untuk menjamin bahwa syarat ini dipenuhi, sebaiknya selalu dilakukan pengujian setempat untuk mengetahui bagaimana hasilnya. Kalau petani yang berdekatan mempraktekkan cara baru itu, dan untuk memastikan dengan perhitungan yang teliti, bahwa nilai hasil yang diperoleh dengan metoda baru itu akan melebihi biayanya dengan jumlah yang cukup besar. H. Petani memerlukan dorongan untuk melakukan percobaan. Petani yang telah memperoleh pengetahuan dan ketrampilan baru, masih memerlukan cukup keberanian untuk mencoba suatu metode baru untuk pertama kalinya. Supaya keinginannya untuk mencoba itu menjadi lebih kuat, ia memerlukan dukungan dari seorang teman yang memberanikan hatinya. “Mencoba melaksanakannya” merupakan bagian penting dari pendidikan petani untuk pembangunan. Langkah ini biasanya lebih mudah apabila ia mempunyai seorang guru dan kawan untuk membantunya.

2.5.2 Memperbaiki dan Memperluas Lahan Pertanian.

Dimana petani sepenuhnya bergantung kepada curah hujan, maka kapasitas produksi tanahnya dapat dinaikan dengan meratakan tanah, serta mengatur pengaliran air dan pembuangan air. Perbaikan tanah seperti itu dimaksudkan untuk meningkatkan daya menahan air, ataupun membuang air yang berlebih-lebihan pada musim-musim hujan. Banyak tanah pertanian yang ada sekarang memerlukan drainase. Ini jarang sekali dapat dikerjakan dengan memuaskan oleh seorang petani yang bertindak sendiri. Sering sekali diperlukan sistem yang lebih luas yang melayani banyak petani. Perbaikan tanah semacam ini sering dapat dilakukan dengan biaya yang relatif murah dengan menggunakan tenaga kerja setempat dan hewan penarik pada musim senggang. Demikian pula dibanyak daerah terdapat kesempatan baik untuk membangun irigasi secara kecil-kecilan. Dengan sedikit bantuan dari luar, petani dapat membuat sendiri sistim irigasinya, misalnya dengan mengambil air dari sumur-sumur dangkal atau dengan mengalihkan aliran sungai. Membuka lahan baru untuk pertanian adalah cara membangun pertanian yang menarik perhatian dan mempesona khalayak ramai. Ini dengan cara apakah berupa membuka hutan menjadi usahatani ataukah memperluas irigasi didaerah yang kering tandus sehingga dapat ditanam, ataupun mengeringkan dasar danau atau daerah pasang surut sepanjang pantai. Alasan utama untuk membenarkan pembukaan tanah pertanian baru ialah bahwa pembukaan tanah baru ini memperluas landasan fisik bagi pertanian dalam jangka panjang. Sebuah sistem irigasi besar yang baru, disertai jalan dan fasilitas masyarakat yang jumlahnya begitu banyak, memerlukan waktu 5 sampai 10 tahun atau lebih untuk pembangunannya. Sesudah itu diperlukan kira-kira 10 tahun lagi menjelang penetap- penetap baru dapat mengembangkan sistem pertanian yang intensif dan berimbang guna memanfaatkan secara penuh dan efisien sumber air dan tanah baru itu. Untuk masa dekat ini, kenaikan terbesar produksi bahan pangan dan serat haruslah datang dari tanah-tanah yang sedang diusahakan sekarang. Alasan yang lain untuk membuka lahan baru berdasarkan kenyataan, bahwa didaerah pertanian baru itu sering lebih mudah memperkenalkan sistim dan teknik pertanian baru, tata cara penyakapan baru, luas usaha tani menurut ukuran baru dan berbagai perubahan lainnya dibandingkan di daerah yang telah lama diusahakan, karena daerah baru itu tidak terdapat penghalang tradisionil. Corak usahatani baru, corak penyuluhan baru serta badan kredit dan koperasi serta perangsang-perangsang baru yang telah membimbing petani dan penduduk desa kearah sistim produksi dan organisasi masyarakat yang lebih modern di daerah baru itu, dapat merupakan demonstrasi yang bermanfaat bagi seluruh negara. Dalam pada itu, haruslah diakui bahwa proyek yang serba lengkap seperti itu sangat mahal biayanya Mosher, 1983.

2.5.3 Kepemimpinan

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor Keberhasilan Program Usaha Agribisnis Pedesaan di Desa Tengaran, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang T1 522004005 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor Keberhasilan Program Usaha Agribisnis Pedesaan di Desa Tengaran, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang T1 522004005 BAB IV

0 1 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor Keberhasilan Program Usaha Agribisnis Pedesaan di Desa Tengaran, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang T1 522004005 BAB V

0 1 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor Keberhasilan Program Usaha Agribisnis Pedesaan di Desa Tengaran, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang T1 522004005 BAB VI

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor Keberhasilan Program Usaha Agribisnis Pedesaan di Desa Tengaran, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor Keberhasilan Program Usaha Agribisnis Pedesaan di Desa Tengaran, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang

0 1 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Makna Tradisi Dhawuhan Ngembang di Desa Cukil Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang T1 152009013 BAB I

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Makna Tradisi Dhawuhan Ngembang di Desa Cukil Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang T1 152009013 BAB II

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Makna Tradisi Dhawuhan Ngembang di Desa Cukil Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang T1 152009013 BAB IV

0 0 36

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Makna Tradisi Dhawuhan Ngembang di Desa Cukil Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang T1 152009013 BAB V

0 0 2