Samudra Pasai yang cukup luas, sehingga penyebaran agama Islam di wilayah Asia Tenggara menjadi luas.
Kerajaan Samudera Pasai adalah kerajaan pesisir sehingga pengaruhnya hanya berada di bagian Timur Sumatera. Samudera Pasai berjasa menyebarkan agama Islam ke
seluruh pelosok di Sumatera, bahkan menjadi pusat penyebaran agama. Selain banyaknya orang Arab menetap dan banyak ditemui persamaan dengan kebudayaan
Arab, atas jasa-jasanya menyebarkan agama Islam ke seluruh pelosok Nusantara wilayah itu dinamakan Serambi Mekah.
6 Keruntuhan Kerajaan Samudera Pasai Tidak Ada Pengganti yang mampu memimpin Kerajaan Samedera Pasai dengan baik
Setelah Sultan Malikul Zahir Terjadi Perebutan kekuasaan
Serangan dari Majapahit Tahun 1339 Berdirinya Bandar Malaka yang Letaknya Lebih Strategis
Serangan Portugis
C. KERAJAAN ACEH Kerajaan Aceh berkembang sebagai kerajaan Islam dan mengalami kejayaan pada
masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Perkembangan pesat Kerajaan Aceh tidak dapat terlepas dari letak kerajaan Aceh yang strategis, yaitu di pulau Sumatera bagian
utara dan dekat jalur pelayar dan perdagangan internasioanal pada saat itu. Ramainya aktivitas pelayaran dan perdagangan melalui Bandar perdagangan kerajaan Aceh
mempengaruhi perkembangan kehidupan kerajaan Aceh dalam segala bidang. Seperti di bidang politik, sosial, ekonomi, dan kebudayaan.
1 Kehidupan Politik
a. Sultan Ali Mughayat Syah
Ali Mughayat Syah adalah raja pertama kerajaan Aceh. Ia memerintah dari tahun 1514-1528 M. dibawah kekuasaannya Kerajaan Aceh melakukan perluasan ke
beberapa daerah yang berada di wilayah Sumatera Utara, seperti di daerah Daya dan Pasai. Bahkan ia mengadakan serangan terhadap kedudukan Portugis di Malaka serta
menyerang kerajaan Aru.
b. Sultan Salahudin
Setelah Sultan Ali Mughayat Syah meninggal, pemerintahan dilanjutkan oleh putranya yang bernama Sultan Salahudin. Ia memerintah dari tahun 1528-1537 M.
selama berkuasa, Sultan Salahudin kurang memperhatikan kerajaannya. Akibatnya, kerajaaan mulai goyah dan mengalami kemunduran oleh sebab itu pada tahun 1537 M
sultan Salahudin digantikan saudaranya yang bernama Sultan Alaudin Riayat Syah.
c. Sultan Alaudin Riayat Syah
Sultan Alaudin Riayat Syah memerintah Aceh sejak tahun 1537-1568 M. dibawah pemerintahannya Aceh berkembang menjadi Bandar utama di Asia bagi pedagang
Muslim mancanegara. Sejak Malaka direbut Portugis, mereka menghindari selat Malaka dan beralih menyusuri pesisir Barat Sumatera, ke selat Sunda, lalu terus ke
timur Indonesia atau langsung ke Cina. Kedudukan strategis Aceh menjadikan sevagai Bandar transit lada dari Sumatera dan rempah-rempah dari Maluku.
Kedudukan itu bukan tanpa hambatan. Aceh harus menghadapi rongrongan Portugis. Guna memenangkan persaingan, Aceh membangun angkatan laut yang kuat. Kerajaan
itupun membina hubungan diplomatic dengan turki ottoman yang dianggap memegang kedaulatan Islam tertinggi waktu itu.
d. Sultan Iskandar Muda
Pemerintahan Sultan Iskandar Muda menandai puncak kejayaan kerajaan Aceh. Ia naik tahta pada awal abad ke-17 menggantikan Sultan Alaudin Riayat Syah. Untuk
memperkuat kedudukan Aceh sebagai pusat perdagangan Ia melakukan: Sultan Iskandar Muda merebut sejumlah pelabuhan penting di pesisir barat dan
timur Sumatera, serta pesisir barat semenanjung melayu. Misalnya Aceh sempat menaklukan Johor dan Paahang
Sultan Iskandar Muda menyerang kedudukan Portugis di Malaka dan kapal- kapalnya yang melalui selat Malaka. Aceh sempat memenangkan perang melawan
armada Portugis di sekitar pulau Bintan pada tahun 1614. Sultan Iskandar Muda bekerjasama dengan Inggris dan Belanda untuk
memperlemah pengaruh Portugis. Iskandar Muda mengizinkan persekutuan dagang kedua di negara itu untuk membuka kantornya di
Aceh .
e. Sultan Iskandar Thani